Anda di halaman 1dari 38

ABILITAS

(KEMAMPUAN
DASAR Kelompok
MENGAJAR)8
GURU
Anggota Kelompok:
• Syahrul Siombiwi
• La Izral Miiraz Andera
• Vivi Febrianti Putri
Pengertian singkat tentang
abilitas guru
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) atau bisa juga disebut
Abilitas Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat
khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh
guru, dosen, agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif,
efisien dan profesional.

Terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan


dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran, yaitu keterampilan:
Bertanya, Memberi Penguatan, Mengadakan Variasi, Menjelaskan, Membuka
dan Menutup Pelajaran, Membimbing Diskusi Kelompok Kecil, Mengelola
Kelas, serta Mengajar Kelompok Kecil dan Individual
Keterampilan bertanya
• alasan perlunya Keterampilan bertanya
Pertama, pada umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas
dengan metode ceramahnya.
Kedua, kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat kita tidak
membiasakan anak untuk bertanya sehingga keinginan anak untuk
bertanya selalu terpendam. Situasi seperti ini menular ke dalam kelas.
Ketiga, penerapan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) dalam kegiatan
pembelajaran menuntut keterlibatan siswa secara mental intelektual.

Keempat, adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan


guru hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
2. Fungsi pertanyaan
Turney (1979) mengindentifikasi 12 fungsi pertanyaan. Kedua belas fungsi
tersebut antara lain:

• Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topik


• Memusatkan perhatian pada masalah tertentu
• Menggalakkan penerapan belajar aktif
• Merangsang siswa memberikan pertanyaan sendiri
• Menstrukturkan tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat
berlangsung secara maksimal
• Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
• Mengomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
• Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan
pemahamannya tentang informasi yang diberikan
9. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat
mendorong mengembangkan proses berpikir

10. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau


pernyataan guru

11. Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi

12. Membentuk siswa menyatakan perasaan dan pikiran yang murni


3. komponen keterampilan bertanya
Pada dasarnya keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.Setiap
jenis keterampilan bertanya tersebut akan diuraikan lebih terperinci berikut ini:

*Keterampilan bertanya dasar.


Keterampilan bertanya dasar terdiri tas 7 komponen antara lain:
a.Pengajuan pertanyaan secara kelas dan singkat
b.Pemberian acuan
c.pemusatan
d.Pemindahan giliran
e.Penyebaran
f.pemberian waktu berpikir
g.Pemberian tuntunan
*Keterampilan bertanya lanjut
Komponen keterampilan bertanya lanjut terdiri dari:
• Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan,
• Pengaturan urutan pertanyaan
• Penggunaan pertanyaan pelacak
• Peningkatan terjadinya interaksi
Keterampilan memberi penguatan
• pengertian dan tujuan memberi penguatan
Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau
perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau
meningkatnya perilaku atau perbuatan yang dianggap baik tersebut.

Dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi


penguatan adalah untuk:
• Meningkatkan perhatian siswa
• Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
• Memudahkan siswa belajar
• Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong
munculnya perilaku yang positif
• Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa
• Memelihara iklim kelas yang kondusif
2. Komponen keterampilan
Memberi penguatan
Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu
penguatan verbal dan penguatan nonverbal. Komponen-komponen
keterampilan memberikan penguatan yang harus dikuasai oleh guru
berkaitan dengan keterampilan menggunakan kedua jenis penguatan
tersebut ialah Penguatan Verbal, Nonverbal dan Penguatan Tak Penuh.
3. Prinsip penggunaan keterampilan Memberi
penguatan
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip pemberian penguatan sebagai berikut:

a. Kehangatan dan keantusiasan

Penguatan yang diberikan guru haruslah disertai dengan kehangatan dan


keantusiasan. Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan berbagai cara,
misalnya dengan muka/wajah berseri disertai senyuman, suara yang riang penuh
dengan perhatian atau sikap yang memberi kesan bahwa penguatan yang diberikan
memang sungguh-sungguh
b. Kebermaknaan

Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa.

c. Menghindari penggunaan respons negatif

Respons negatif seperti kata-kata kasar, cercaan, hinaa, hukuman atau ejekan
dari guru merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim kelas
yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri.
Keterampilan mengadakan variasi
• pengertian dan tujuan
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi
dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang
sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Variasi
dalam kegiatan pembelajaran bertujuan antara lain untuk hal-hal sebagai
berikut:

a. menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar


b. meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu
c. mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki
hal-hal baru
d. melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
e. meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Komponen keterampilan
Mengadakan Variasi
Pada dasarnya variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yakni:

a. Variasi dalam gaya mengajar


b. Variasi dalam pola interaksi
c.. Variasi dalam penggunaan alat bantu pembelajaran
Keterampilan menjelaskan
• pengertian dan tujuan
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan
hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum
diketahui.

Kegiatan menjelaskan mempunyai beerapa tujuan. Tujuan-tujuan


tersebut antara lain ialah:

a. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan


sebagainya secara objektif dan bernalar.

b.Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul


dalam proses pembelajaran.
c. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai
masalah melalui cara berpikir yang lebih sistematis.

d.Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya


terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.

e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses


penalaran dalam penyelesaian ketidakpastian.
2. Komponen keterampilan menjelaskan
Keterampilan memberi penjelasan dapat dikelompokkan menjad dua
bagian besar, yaitu:

a. Keterampilan merencanakan penjelasan


Merencanakan isi pesan (materi) pembelajaran, merupakan tahap awal
dalam proses menjelaskan. Di dalamnya mencakup:
(1) menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan
termasuk unsur-unsur yang terkait
(2) menetapkan jenis hubungan antara unsur-unsur yang berkaitan
tersebut
(3) menelaah hukum, rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin
dapat digunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan.
b. Keterampilan menyajikan penjelasan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menyajikan


penjelasan:
• Kejelasan ucapan dalam berbicara, sangat menentukan kualitas
suatu penjelasan.
• Penggunaan contoh dan ilustrasi, agar penjelasan akan lebih
menarik dan mudah dipahami.
• Pemberian tekanan, agar siswa lebih menangkap inti permasalahan
yang djelaskan.
• Balikan, untuk memeriksa pemahaman siswa dengan cara
mengajukan pertanyaan atau ekspresi wajah siswa setelah
mendengarkan penjelasan guru.
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
• pengertian dan tujuan
Secara umum keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru dalam
memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup pelajaran
adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam
mengakhiri pelajaran.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka


dan menutup pelajaran adalah :
a. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
b. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti
pelajaran
c. Memberikan gambaran yang jelas tentang batas- batas tugas yang
harus dikerjakan siswa.
2. Komponen keterampilan membuka
dan menutup pelajaran
a. Membuka Pelajaran.
Komponen keterampilan yang dikuasai guru dalam membuka
pelajaran Yaitu :

-Menarik perhatian siswa


-Menimbulkan motivasi
-Memberi acuan
-Membuat kaitan
b. Menutup pelajaran

Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir penggal


kegiatan. Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara
efektif,guru diharapkan menguasai cara menutup pelajaran yaitu:

-Merangkum inti pelajaran


-menilai (mengevaluasi)
-Memberi tidak lanjut
KETERAMPILAN MEMBIMBING
DISKUSI KELOMPOK KECIL
• definisi diskusi kelompok kecil
Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “diskusi kelompok adalah suatu proses
percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka
yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman, mengambil
keputusan atau memecahkan suatu masalah”.

Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :


a. Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya 5-9 orang).
b. Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan ) dan
langsung.
c. Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota
kelompok.
d. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu kesimpulan.
2. tahap-tahap kegiatan diskusi
Diskusi dalam pembelajaran termasuk kedalam salah satu jenis metode
pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk
terjadinya proses pembelajaran secara aktif dan efektif dalam rangka
mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran. Oleh karena itu agar kegiatan
diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam pelaksanaannya harus
memperhatikan beberapa keterampilan dasar sebagai beriku:

1).memusatkan perhatian
2).memperjelas masalah
3).Menganalisis pandangan siswa
4).Meningkatkan partisipasi siswa
5).Menyebarkan kesempatan berpatisipasi
6).Menutup diskusi
3. keunggulan Diskusi Kelompok
Kecil
Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil yaitu:

a. Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik
b.Termotivasi oleh kehadiran teman
c. Mengurangi sifat pemalu
d. Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok
e. Meningkatkan pemahaman diri anak
f. Melatih sisa untuk berfikir kritis
g. Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
h. Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa
4. kelemahan Diskusi Kelompok Kecil
a. Waktu belajar lebih panjang

b. Dapat terjadi pemborosan waktu

c. Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif

d. Dominasi siswa tertentu dalam diskusi

e. Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan
pembelajaran
KETERAMPILAN MENGelola
kelas
keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan yang digunakan oleh
seorang guru dalam proses pembelajaran guna untuk mengkondisikan belajar
siswa dengan harapan supaya terjadi suatu kondisi kelas yang kondusif,
memaksimalkan sarana dan prasarana, menjaga keterlibatan siswa,
menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal dan rasa
nyaman dalam proses belajar mengajar. Maka dalam melaksanakan
keterampilan mengelola kelas, perlu memperhatikan komponen keterampilan
yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam mengambil
inisiatif dan mengendalikan pelajaran.
tujuan mengelola kelas
Menurut (Usman, 2002) pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
• Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar
mengajar agar mencapai hasil yang baik.
• Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk
memperoleh hasil yang diharapkan.
komponen keterampilan mengelola kelas
Menurut ( Wardani, 2005) komponen keterampilan mengelola kelas meliputi:

• Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar


yang optimal.

• Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.


PRINSIP PENGGUNAAN
KETERAMPILAN MENGELOLA
KELAS
Menurut (Wardani, 2005) dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas
perlu diingat 6 prinsip, yaitu:
• Kehangatan dan keantusiasan dalm mengajar, yang dapat menciptakan
iklim kelas yang menyenangkan.
• Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa
untuk berfikir.
• Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
• Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.
• Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.
• Penanaman disiplin diri sendiri.
KETERAMPILAN
MENGELOLA KELAS YANG
BAIK
Menurut (Sartika, 2014) kemampuan dan keterampilan mengelola kelas
dalam proses belajar mengajar yang baik sebagai berikut:
• Menciptakan situasi yang memungkinkan anak untuk belajar,
sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
• Siswa belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam
kondisi yang merangsang untuk belajar.
KETERAMPILAN MENGAJAR
KELOMPOK KECIL DAN
PERORANGAN
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang
lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.

Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :


1) Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa
serta siswa dengan siswa
2) Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya
sendiri.
3) Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4) Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh,
materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.
Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai
berikut :

• Organisator kegiatan pembelajaran


• pembelajaran Sumber informasi bagi siswa
• Pendorong bagi siswa untuk belajar / motivator
• motivasi Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
• Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan member bantuan
yang sesuai dengan kebutuhannya
• Peserta kegiatan yang memepunyai hak dan kewajuban yang sama
dengan peserta lainnya
Prinsip-prinsip membimbing diskusi
kelompok kecil atau perorangan
Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil atau perorangan :
1) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
2) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
3) Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
4) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
komponen membimbing diskusi kelompok
kecil atau perorangan
Komponen-komponen penting yang dapat dipelajari guru dalam
mengembangkan pembimbingan kelompok kecil adalah :

1) Pemusatan perhatian
2) Memperjelas permasalahan
3) Menganalisis pandangan peserta didik
4) Menyebarkan kesempatan untuk berpartisipasi
5) Mengadakan pendekatan secara pribadi

6) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran

7) Membimbing dan memudahkan belajar

8 Merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran

9) Menutup diskusi
Berbagai hal yang harus dihindari guru
dalam membimbing diskusi kelompok kecil
Berbagai hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok
kecil adalah :
1) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya
dengan topic pembicaraan
2) Membiarkan diskusi dikuasai/dimonopoli oleh peserta didik tertentu
3) Membiarkan peserta didik tidak aktif
4) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik
5) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
6) Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut
"Aku tidak pernah mengajar murid-muridku, aku
hanya berusaha menyediakan kondisi di mana
mereka dapat belajar." - Albert Einstein
Kutipan Motivasi dari Albert Einstein diatas berpesan tentang pentingnya
Peran seorang guru untuk menyediakan kondisi belajar yang kondusif,
menarik, menyenangkan, efektif dan efisien agar murid-murid kita dapat
mengembangkan keseluruhan dirinya secara optimal, baik perkembangan
dalam aspek Kognitif (Pengetahuan), aspek Afektif (Emosi/Karakter),
maupun dalam aspek Psikomotorik (Keterampilan) .
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai