Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Risiko

(Sasaran Keselamatan
Pasien)
Disusun Oleh :

Aprilia Kartika C 220205142


Dania Salsabila 220205146
Intan Malika A 220205156
Khalid Rahmansyah 220205158
Pengertian Manajemen Risiko dan Keselamatan
Pasien
Menurut Manuaba, F. (2018, Juni 23) menjelaskan bahwa :

Manajemen risiko ialah pengembangan dan implementasi suatu strategi untuk optimalisasi kesejahteraan pasien dan
mencegah atau mengurangi cedera pada pasien. Manajemen risiko juga memastikan keselamatan pasien dengan
mengembangkan suatu SPO yang mengurangi terjadi kesalahan dan meningkatkan upaya pencegahan.

Keselamatan pasien (patient safety) adalah prioritas utama dalam dunia medis. Karena itu, hal itu senantiasa
disosialisasikan di setiap lingkungan fasilitas kesehatan.
Tujuan Umum Manajemen Risiko
Mencegah dan Mengurangi Resiko

Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat


menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang


konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan
fungsi dalam perusahaan.

Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman


mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko
Enam Sasaran Keselamatan Pasien
Ketepatan
Identifikasi Pasien 01
memberikan
darah
b. Petugas harus melakukan

klinis sebelum memberikan


dan spesimen lain untuk
pasien saat pemberian obat

pengambilan darah
darah/produk

pemeriksaan

pengobatan
sebelum
pemberian
identifikasi

tindakan.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memperbaiki /meningkatkan
ketelitian identifikasi pasien, yaitu sebagai berikut:
a. Warna Gelang Pasien
1. Gelang Identitas
Biru untuk Laki Laki, Pink untuk
Perempuan
2. Gelang Penanda
a) Merah: Alergi
Peningkatan Komunikasi
Efektif 02
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan komunikasi yang
mudah terjadi, terjadi pada saat: kesalahan perintah diberikan secara
lisan.
03
Peningkatan Keamanan Obat
Atau (High Alert) Yang Harus
Diwaspadai
Peningkatan Keamanan Obat Atau (High Alert) Yang
Harus Diwaspadai
Cara ini dilakukan agar memastikan obat tetap aman untuk diberikan kepada
pasien. Prosedur ini berkaitan dengan proses identifikasi, pemberian label,
penetapan lokasi dan penyimpanannya. Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai
(highalert).
04
Kepastian Terhadap
Lokasi, Prosedur Dan
Pasien Operasi
Kebijakan Penandaan Lokasi : Kebijakan verifikasi praoperatif :
1. Penandaan dilakukan pada kasus 1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang
termasuk sisi (laterality), multipel benar
struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau 2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil
multipel level (tulang belakang) pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi
2. Perlu melibatkan pasien label dan dipampang dg baik
3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / 3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus
betadine dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
4. Mudah dikenali OPERASI digunakan 4. Tahap Time out :
secara konsisten di RS a. Dilakukan di tempat tindakan, tepat
5. Dibuat oleh operator /orang yang akan sebelum dimulai
melakukan tindakan b. Melibatkan seluruh tim operasi
6. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan c. Memungkinkan semua pertanyaan /
sadar jika memungkinkan, dan harus kekeliruan diselesaikan
terlihat sampai saat akan disayat 5. Pakai surgical safety check-list.
05
Mengurangi Risiko Infeksi
Akibat Perawatan
Kesehatan
Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan
suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.

Maksud dan Tujuan :


Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan praktisi
dalam kebanyakan tatanan pelayanan kesehatan, dan peningkatan biaya
untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional
pelayanan kesehatan.
06
Mengurangi Risiko Cidera
Pasien Akibat Terjatuh
Setiap tenaga medis harus memahami dan mengaplikasikan sejumlah langkah untuk memastikan
pasien tidak mengalami risiko jatuh. Semua langkah akan diawasi untuk memastikan keberhasilannya.
Dengan begitu segala risiko tersebut tidak akan menimpa pasien yang tengah dirawatnya. Jumlah kasus
jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah sakit perlu mengevaluasi resiko
pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi resiko cedera bila sampaijatuh.

Hal-hal yang perlu dievaluasi :


1. Riwayat jatuh
2. Gaya berjalan dan keseimbangan
3. Alat bantu jalan yang digunakan oleh
pasien
4. Program tersebut harus diterapkan di
Rumah Sakit
KESIMPULAN

Manajemen risiko adalah suatu layanan


kesehatan yang digunakanuntuk meminimalisir
kejadian yang tidak diharapkan.

Tujuannya adalah untuk mempermudah tenaga


kesehatan memberikan pelayanan
kesehatan,dan juga untuk menghindari risiko
cidera baik bagi pasien, pengunjung,maupun
tenaga kesehatan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

PERMENKES RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11


tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien; 2017
Sanjaya, P. D., Elsye, M.R. & Maria U. Evaluasi Penerapan Pencegahan Pasien
Berisiko Jatuh di Rumah Sakit. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2017
Manuaba, F. Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien; 2018

Anda mungkin juga menyukai