NOMOR : 19/PRT/M/2011
DEFINISI
Fungsi jalan;
Kelas jalan;
Bagian-bagian jalan;
Dimensi jalan;
Muatan sumbu terberat, volume lalu lintas, dan kapasitas jalan;
Persyaratan geometrik jalan;
Konstruksi jalan;
Konstruksi bangunan pelengkap jalan;
Perlengkapan jalan;
Kelestarian lingkungan hidup; dan
Ruang bebas.
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS
Perencanaan Teknis Awal
Perencanaan beberapa alternatif alinemen jalan yang akan dibangun.
Pertimbangan teknis, ekonomis, lingkungan, dan kselamatan yang melatar belakangi
konsep perencanaan.
Kajian Kelayakan Jalan
Kajian kelayakan teknis dan finansial untuk setiap alternatif jalan keluaran perencanaan
teknis awal
Menetapkan pilihan alternatif yang paling layak secara teknis, finansial, dan
keselamatan lalu lintas jalan.
Perencanaan Teknis Akhir
Desain pendahuluan
Perencanaan teknis rinci
Audit keselamatan jalan
Perencanaan teknis akhir.
FUNGSI JALAN
a. Jalan arteri;
b. Jalan kolektor;
c. Jalan lokal;
d. Jalan lingkungan
• JALAN ARTERI
Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata rata tinggi, dan jumlah jalan masuk
dibatasi secara berdaya guna
• JALAN KOLEKTOR
Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata rata sedang, dan
jumlah jalan masuk dibatasi
• JALAN LOKAL
Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan
ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata rata rendah dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi
• JALAN LINGKUNGAN
Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan
ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata rata rendah
8
Sistem Jaringan Primer Sistem Jaringan Sekunder
Dibagi atas :
a. Spesifikasi penyediaan prasarana jalan; dan
b. Penggunaan jalan yang ditetapkan berdasarkan
fungsi dan intensitas lalu lintas guna
kepentingan pengaturan penggunaan jalan dan
kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
KELAS BERDASARKAN SPESIFIKASI PENYEDIAAN
PRASARANA JALAN
a. Jalan Bebas Hambatan, yaitu jalan dengan spesifikasi pengendalian jalan masuk
secara penuh, tidak ada persimpangan sebidang, dilengkapi pagar ruang milik
jalan, dilengkapi dengan median, serta lebar dan jumlah jalur sesuai ketentuan
sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 peraturan menteri ini;
b. Jalan Raya, yaitu jalan umum untuk lalu lintas secara menerus dengan
pengendalian jalan masuk secara terbatas dan dilengkapi dengan median, serta
lebar dan jumlah jalur sesuai ketentuan sebagaimana tercantum pada Lampiran 1
peraturan menteri ini;
c. Jalan Sedang, yaitu jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan
pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, serta lebar dan jumlah jalur sesuai
ketentuan sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 peraturan menteri ini; dan
d. Jalan Kecil, yaitu jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, dengan lebar
dan jumlah jalur sesuai ketentuan sebagaimana tercantum pada Lampiran 1
peraturan menteri ini.
KONFIGURASI BADAN JALAN PADA JALAN BEBAS HAMBATAN
BAHU LUAR JALUR LALU LINTAS MEDIAN JALUR LALU LINTAS BAHU LUAR
LAJUR LALU LINTAS LAJUR LALU LINTAS LAJUR LALU LINTAS LAJUR LALU LINTAS
BAHU LUAR BERPENUTUP
BANGUNAN MEDIAN
BAHU DALAM
BAHU DALAM
DITINGGIKAN
KONFIGURASI BADAN JALAN PADA JALAN RAYA YANG DILENGKAPI JALUR LAMBAT
JALUR UTAMA
BAHU LUAR JALUR LAMBAT PEMISAH JALUR JALUR LALU LINTAS UTAMA ARAH SATU MEDIAN JALUR LALU LINTAS UTAMA ARAH DUA PEMISAH JALUR JALUR LAMBAT BAHU LUAR
ARAH SAT U LAJUR LALU LINTAS LAJUR LALU LINTAS LAJUR LALU LINTAS LAJUR LALU LINTAS ARAH SATU
PERKERASAN BERPENUTUP
MARKA PEMBAGI LAJUR
N
LAJUR KANAN
LAJUR KANAN
LAJUR KANAN
LAJUR KANAN
BAHU DALAM
DITINGGIKA
LAJUR KIRI
LAJUR KIRI
LAJUR KIRI
LAJUR KIRI
PERKERASAN JALAN PERKERASAN JALAN PERKERASAN JALAN PERKERASAN JALAN
TANAH DASAR
1.00 2.75 2.75 0.50 0.50 3.50 3.50 0.50 1.00 0.50 3.50 3.50 0.50 0.50 2.75 2.75 1.00
CATATAN :
- JALUR LAMBAT BERSTATUS JALAN LOKAL JIKA JALAN UTAMA BERSTATUS JALAN KOLEKTOR
- JALUR LAMBAT BERSTATUS JALAN KOLEKTOR JIKA JALAN UTAMA BERSTATUS JALAN ARTERI
KONFIGURASI BADAN JALAN PALING KECIL PADA
JALAN SEDANG
BAHU JALUR LALU LINTAS BAHU BAHU JALUR LALU LINTAS BAHU TROTOAR
BAHU DIPERKERAS
BAHU DIPERKERAS
BAHU DIPERKERAS
MARKA GARIS TEPI
TROTOAR
CATATAN : CATATAN :
Pada jalan sedang, lebar bahu jalan paling kecil 1,00 meter dengan lebar bagian bahu Pada jalan dengan lebar badan jalan 9,00 meter, trotoar dapat dibuat pada salah satu
jalan yang diperkeras dengan perkerasan berpenutup paling kecil 0,25 meter termasuk sisinya dengan lebar trotoar paling kecil 1,00 meter termasuk lebar kereb,serta akan
untuk penempatan marka garis tepi tersisa ruang kosong paling tidak 2 x 0,25 meter di kiri dan kanan jalan yang dapat
dimanfaatkan untuk memperlebar bahu jalan sesuai kebutuhan.
Pada jalan dengan lebar badan jalan yang memadai, lebar bahu jalan kiri dan kanan
jalan paling kecil 1,00 meter dengan bagian yang diperkeras dengan perkerasan
berpenutup paling 0,25 meter.
KONFIGURASI BADAN JALAN PALING KECIL PADA JALAN KECIL
UKURAN JALAN KECIL PALING KECIL UKURAN JALAN KECIL YANG BERTROTOAR PADA SISTEM
JARINGAN JALAN SEKUNDER YANG TERBATAS LAHANNYA
BAHU DIPERKERAS
MARKA GARIS TEPI
TROTOAR
CATATAN : CATATAN :
Ukuran paling kecil bahu jalan pada jalan kecil adalah 0,50 meter dengan Ukuran paling kecil trotoar adalah 1,00 meter. Sebagian bahu
lebar bahu yang diperkeras dengan perkerasan berpenutup 0,25 meter. jalan (atau seluruhnya) dapat digunakan untuk trotoar.
KONFIGURASI BADAN JALAN PALING KECIL PADA
JALAN LINGKUNGAN
UKURAN PALING KECIL JALAN SEPEDA MOTOR UKURAN PALING KECIL JALAN SEPEDA MOTOR
R
JU
JU
A
A
S
S
IL
IL
TA
TA
TA
PI
PI
P
T
ISTE
E
G
G
IN
IN
IN
IN
R
R
R
IST
IST
IST
A
A
TO
TO
O
O
UL
UL
LUL
UL
B
B
N
N
T
M
M
O
R
R
A
O
O
R
R
A
AM
AM
AM
AM
S
L
L
S
A
A
APE
R
RLA
A
A
AG
AG
AG
AG
A
AP
A
R
RL
RL
RL
R
O
D
D
E
D
K
K
K
T
K
JU
PE
U
U
E
E
R
O
R
R
R
R
P
P
J
J
A
A
A
TR
PE
PE
SE
E
E
LA
A
A
M
M
S
S
L
L
PERKERASAN JALAN PERKERASAN JALAN
CATATAN :
konfigurasi ini dapat melayani sepeda
motor untuk 2 lajur searah atau 2 lajur 2
arah berlawanan.
HUBUNGAN FUNGSI DAN KELAS JALAN
Jaringan Jalan Primer
JALAN KECIL
SPESIFIKASI PENYEDIAAN JALAN Untuk kendaraan
JALAN BEBAS HAMBATAN JALAN RAYA
PRASARANA JALAN SEDANG bermotor beroda 3
atau lebih
<
Medan Datar < 156.000 < 117.000 < 110.000 < 82.000 < 61.000 < 22.000 < 17.000
LHRT 78.000
<
Medan Bukit < 153.000 < 115.000 < 106.600 < 79.900 < 59.800 < 21.500 < 16.300
(SMP/H 77.000
ari) <
Medan Gunung < 146.000 < 110.000 < 103.400 < 77.700 < 58.100 < 20.800 < 15.800
73.000
Arteri (Kelas I, II, III, Khusus)
FUNGSI JALAN (PENGGUNAAN Arteri (Kelas I, II, III, Khusus) Lokal, Lingkungan
Kolektor (Kelas I, II, III)
JALAN) Kolektor (Kelas I, II, III) (Kelas III)
Lokal (Kelas II, III)
LHRT, SMP/Hari = 140.000 =100.000 = 70.000 = 145.900 = 109.400 = 72.900 =27.100 < 19.500
a. Jalan kelas I yaitu jalan arteri dan jalan kolektor, dapat dilalui kendaraan
bermotor dengan lebar paling besar 2,5 m, panjang paling besar 18 m, tinggi
paling besar 4,2 m, dan muatan sumbu terberat 10 ton;
b. Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor dengan lebar paling besar 2,5 m, panjang paling
besar 12 m, tinggi paling besar 4,2 m, dan muatan sumbu terberat 8 ton;
c. Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor dengan lebar paling besar 2,1 m, panjang paling
besar 9 m, tinggi paling besar 3,5 m, dan muatan sumbu terberat 8 on; dan
d. Jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
dengan lebar paling besar 2,5 m, panjang paling besar 18 m, tinggi paling
besar 4,2 m, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 ton.
BAGIAN-BAGIAN JALAN
PENUTUP
BERPENU
BERPENUTUP BERPENUTUP TUP KERIKIL/
Jenis Perkerasan
ASPAL/BETON ASPAL/BETON ASPAL/ TANAH (Khusus
BETON untuk LHRT ≤
500smp/hari)
IRI paling
4 6 8 10
besar
KERATAAN
RCI paling
BAIK BAIK - SEDANG SEDANG SEDANG
kecil
Medan
Datar 80 – 120 60 - 120 60 - 80 30 - 60
Medan
KECEPATAN RENCANA, VR, (Km/J)
Bukit 70 – 110 50 - 100 50 - 80 25 - 50
Medan
Gunung 60 – 100 40 - 80 30 - 80 20 - 40
Lebar 42,50 35,50 28,50 38,00 31,00 24,00 13.00 8.50
RUMAJA paling kecil Tinggi, m 5,00 5,00 5.00 5.00
Dalam, m 1,50 1,50 1.50 1.50
RUMIJA lebar paling kecil, m 30,00 25,00 15.00 11.00
Arteri 15 15 15 -
Kolektor 10 10 10 -
RUWASJA lebar paling kecil, Lokal - 7 7 7
m Jalan - -
lingkungan 5 5
Jembatan 100 100 100 100
Arteri 21.00 18.00 11.00 11.00
Kolektor 21.00 18.00 9.00 9.00
Lokal - - - 7.50
Badan Jalan, lebar paling
Lingkungan - - - 6.5
kecil, m
Lingkungan
untuk roda - - - 3.50
dua
2x(
VR < 80 2x(3x3,50
4x3 2x(3x3,50) 2x(2x3,50) 2x(4x3,50) 2x(2x3,50) 2x3,50 2x2,75
Km/Jam )
,50)
Lebar jalur lalu-lintas, m
2x(
VR ≥ 80 2x(3x3,60
4x3 2x(3x3,60) 2x(2x3,60) 2x(4x3,60) 2x(2x3,60) - -
Km/Jam )
,60)
Medan Datar Bahu luar 3,50 dan bahu dalam 0,50 Bahu luar 2,00 dan bahu dalam 0,50 1,00 1,00
Lebar Bahu Jalan paling Medan Bukit Bahu luar 2,50 dan bahu dalam 0,50 Bahu luar 1,50 dan bahu dalam 0,50 1,00 1,00
POTONGAN MELINTANG
kecil, m. Medan
Bahu luar 2,00 dan bahu dalam 0,50 Bahu luar 1,00 dan bahu dalam 0,50 0,50 0,50
Gunung
Direndahkan 9,00 9.00
2,80; ditinggikan setinggi kereb dan 1,50; ditinggikan setinggi kereb untuk
dilengkapi rel pengaman, untuk kecepatan rencana < 60 Km/Jam dan
kecepatan rencana < 80 Km/Jam; menjadi 1,80; jika median dipakai lapak
Konfigurasi lebar bahu penye-berang. Konfigurasi lebar bahu
Lebar Median paling kecil, dalam+bangunan pemisah setinggi dalam+bangunan pemisah setinggi
m (lebar median termasuk kereb + bahu dalam: 1,00+0,80+1,00. kereb+bahu dalam: 0,50+0,50+0,50 dan
0,50+0,80+0,50 jika dipakai lapak Tanpa
lebar bahu dalam, lebar Tanpa Median
Ditinggikan penyeberangan Median
marka garis tepi termasuk
bahu dalam) 3,80; ditinggikan setinggi 1,10m berupa 2,00; ditinggikan 1,10m berupa penghalang
penghalang beton, untuk kecepatan beton, untuk kecepatan rencana ≥ 60
rencana ≥ 80 Km/Jam dengan Km/Jam. Konfigurasi lebar bahu
konfigurasi lebar bahu dalam+bangunan pemisah setinggi
dalam+bangunan pemisah setinggi kereb+bahu dalam: 0,75+0,50+0,75
1,10m+bahu dalam: 1,50+0,80+1,50.
Dengan Jembatan
2.00
Rambu
Lebar Pemisah Lajur paling Tanpa jalur Tanpa jalur
Tanpa Rambu
kecil, m. pemisah pemisah
Untuk jalan 1.00
Lebar paling kecil 2 m + pagar pemisah
Sepeda motor
Lebar Trotoar 1.0 1.0 1.0 1.0
Lebar Saluran Tepi paling kecil, m 1,00 1.00 1.00 0.50
Lebar Ambang Pengaman paling kecil, m 1,00 1.00 1.00 1.00
Kemiringan normal perkerasan Jalan, % 3 3 3 3
Pada jalan arteri paling sedikit 1,00 Km dan
pada jalan kolektor paling sedikit 0,50 Km.
Pada jalan lama, untuk mengatasi jalan masuk
Jarak antar Jalan masuk paling
yang banyak dapat dibuat jalur samping untuk -
dekat, m Pada jalan Bebas Hambatan,
menampung semua jalan masuk dan
tidak ada jalan masuk langsung
membatasi bukaan sebagai jalan masuk ke
dan tidak ada Persimpangan
jalur utama sesuai jarak terdekat di atas.
sebidang. Jarak antar
persimpangan tidak sebidang
paling kecil 5 km.
Pada jalan arteri jarak antara persimpangan
Jarak antar persimpangan
sebidang paling kecil 3,00 Km dan pada jalan -
sebidang paling dekat, km
kolektor 0,50 Km.
Ali
ne
me
n
Gu
nu
ng 6 10