Anda di halaman 1dari 61

BIMTEK KURIKULUM MERDEKA

MAN LIMA PULUH KOTA

ASESMEN PEMBELAJARAN

BY. NEFRI LENI, S.E., S.Pd., M.Pd

Widyaiswara BDK Padang/Fasilitator Sekolah Penggerak


MULAI DARI DIRI SENDIRI

ASESMEN APA YANG TELAH


BAPAK/IBU LAKUKAN LIMA
BULAN TERAKHIR? TULISKAN
PADA STIKYNOTE

KAPAN
APA SAJA MANFAATNYA ?
DILAKUKAN? ATAU
JENISNYA ? BAGI GURU DAN
WAKTUNYA? (pink)
(Hijau) SISWA(Kuning)
MARI KITA MENONTON VIDEO BERIKUT INI
SILAHKAN DIJAWAB PERTANYAAN INI
• 1. APAKAH PENILAIAN YANG BAPAK/IBU LAKUKAN SELAMA INI TELAH
MENGGAMBARKAN KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN?
MENGAPA?
• 2. APAKAH SETIAP MELAKUKAN PENILAIAN DIJADIKAN BAHAN UNTUK
PELAPORAN/DIMASUKKAN KEDALAM NILAI RAPOR
• 3. JIKA ADA SISWA YANG BELUM MENCAPAI KKM APA YANG
BAPAK/IBU LAKUKAN? DAN APAKAH KEGIATAN TERSEBUT BENAR-
BENAR TELAH MEMBANTU SISWA MENCAPAI TUJUAN
PEMBELAJARAN?
DISKUSI KELOMPOK
MASING-MASING KELOMPOK MENGANALISIS RRP DAN
MENJAWAB PERTANYAAN BERHUBUNGAN DENGAN RPPP
1. APA TUJUAN PEMBELAJARAN YANG ADA DALAM RPP?
2. APAKAH SUDAH ADA RENCANA PENILAIAN/ASESMEN DI RPP
TERSEBUT JIKA SUDAH APA SAJAKAH JENIS ASESMENNYA?
DAN APAKAH MENURUT BAPPAK/IBU RENCANA ASESMEN
TERSEBUT DAPAT MENILAI/MENGGAMBARKAN
KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN?
3. JIKA BELUM BUATLAH RENCANA PENILAIAN/ASESMEN
AGAR KITA BISA MENYIMPPULKAN BAHWA DENGAN
DAPATNYA SISWA MENGERJEKAN ASESMEN TERSEBUT
TUJUAN PEMBELAJARAN YANG KITA RUMUSKAN TELAH
TERCAPAI
4. APA YANG DAPAT BAPAK/IBU SIMPULKAN DARI RPPP
TERSEBUT SECARA KESELURUHAN?
1. PRINSIP, JENIS DAN FUNGSI ASESMEN

YA N G AN

01
APA DE N G
KS U D
DIMA N?
S ES M E
A
PENGERTIAN Pr
o
un ses
se tuk m sist
Be baga elih ema (Ja
pe rdas i ba at k tika me
mb ar ha em da sA
ela kan n u am lam
(Gr jar n
inf tuk pua me .M
on ya rma men da gum c. L
an o n n
(Su p ros lun ng si en n k pu ou
chm d uli an ngh
e b te t e l
pe ss 1 9 84)
ers rse ka u
n
s k
lin
an na ist
e
ifa bu
t t ap tan dat
&R
Se , 1 sis fsir
a
ma rea
l
gur a ya an y a se
bu 9 6 wa ni tik i tas u ak n g
g s dih eo s en
tel ah 1 ) me n for p en s a
es n d esu ad ang
a
r aB
ah pro
s
nc
a p
ma
s
gu
m
u ai apa ng pi
de t gu se anak Lew
dir d ica es ai i un p ula ng men hny seo yan is)
en p ai m en tu j ua tu n an y u a r a g
ter ca b e km ,p ke su dib ng be
ca n a e b n t n . e en ny n
ata pr u tu s a rfu
pa kan erap u ka n en g an a og h a
ka itu ngs
t
iny un nh tuk ali n r
ob am n. , i
at tu k a ke as an s aa jek
uju g ia il y sej n ,d tif
an m en t
an ng a au an
du ya hm
ku ng an
ng a
5PRINSIP ASESMEN KURIKULUM MERDEKA

1 4 Asesmen sebaiknya meliputi berbagai


Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang
pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk ditargetkan.
guru, peserta didik, dan orang tua.

2 5
Asesmen perlu dirancang dan dilakukan Laporan kemajuan belajar dan
sesuai dengan tujuan. pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan
Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai 3 didik dan orang tua, dan data yang
berguna untuk penjaminan dan
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang
peningkatan mutu pembelajaran.
langkah selanjutnya
JENIS-JENIS ASESMEN BERDASARKAN FUNGSINYA
Assessment as Learning:
asesmen sebagai proses
pembelajaran

Asesmen untuk refleksi proses Assessment of learning:


pembelajaran (self asesmen dan asesmen pada akhir
penilaian antar teman)
Berfungsi sebagai asesmen formatif
proses pembelajaran
Asesmen untuk evaluasi pada
Assessment for Learning: akhir proses pembelajaran
asesmen untuk proses Berfungsi sebagai asesmen
pembelajaran sumatif

Asesmen untuk perbaikan proses


pembelajaran (PD dilibatkan dalam
merumuskan prosedur, kriteria dll)
Berfungsi sebagai asesmen formatif
PRADIKMA ASESMEN
PRADIKMA ASESMEN
PRADIKMA ASESMEN
PRADIKMA ASESMEN
6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
PRADIKMA ASESMEN Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik
untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian
pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

Pendidik dan satuan pendidikan diberikan


keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas, dengan mempertimbangkan: 7. Keleluasaan dalam Mengolah Hasil
Asesmen
• Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
• Portofolio peserta didik memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil
• Tingkat kehadiran asesmen yang berupa angka (kuantitatif)
serta data hasil asesmen yang berupa narasi
(kualitatif).
KESIMPULAN
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

1. Asesmen merupakan bagian Asesmen merujuk pada kompetensi Asesmen pada ranah sikap,
terpadu dari proses yang di dalamnya tercakup ranah pengetahuan, dan keterampilan
pembelajaran, fasilitasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah
pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai
umpan balik untuk guru, peserta Asesmen dilakukan terpadu dengan Asesmen dilakukan terpisah dari
didik, dan orang tua agar dapat pembelajaran pembelajaran
memandu mereka dalam
menentukan strategi Melibatkan peserta didik dalam Asesmen hanya dilakukan oleh pendidik.
pembelajaran selanjutnya melakukan asesmen, melalui penilaian
diri (self assessment), penilaian
antarteman (peer assessment), refleksi
diri, dan pemberian umpan balik
antarteman (peer feedback).

Pemberian umpan balik dilakukan Umpan balik berupa kalimat pujian yang
dengan mendeskripsikan usaha terbaik pendek, misal bagus, keren, pintar,
untuk menstimulasi pola pikir pandai, cerdas, dan sebagainya.
bertumbuh dan memotivasi peserta Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk
didik. perbaikan.
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

2. Asesmen dirancang dan Membangun komitmen dan Berfokus pada asesmen sumatif
dilakukan sesuai dengan fungsi menyusun perencanaan asesmen
asesmen tersebut, dengan yang berfokus pada asesmen formatif
keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai Menggunakan beragam jenis, teknik, Tidak menggunakan instrumen
tujuan pembelajaran dan instrumen penilaian formatif dan penilaian atau menggunakan instrumen
sumatif sesuai dengan karakteristik asesmen, namun tidak sejalan dengan
mata pelajaran, Capaian karakteristik mata pelajaran, Capaian
Pembelajaran, tujuan pembelajaran Pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan
dan kebutuhan peserta didik kebutuhan peserta didik

Asesmen dilakukan dengan alokasi Asesmen dilakukan mendadak


waktu yang terencana

Mengomunikasikan kepada peserta Jenis, teknik, dan instrumen asesmen


didik tentang jenis, teknik, dan hanya dipahami oleh pendidik sehingga
instrumen penilaian yang akan peserta didik tidak memiliki gambaran
digunakan. Harapannya, peserta didik kriteria terbaik yang dapat dicapai.
akan berusaha mencapai kriteria yang
terbaik sesuai dengan kemampuannya
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

3. Asesmen dirancang secara adil, Asesmen dilakukan dengan memenuhi Asesmen lebih menguntungkan peserta
proporsional, valid, dan dapat prinsip keadilan tanpa dipengaruhi oleh didik karena latar belakang tertentu
dipercaya (reliable) untuk latar belakang peserta didik
menjelaskan kemajuan belajar
dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya Menerapkan moderasi asesmen, yaitu Adanya unsur subjektivitas dalam
berkoordinasi antarpendidik untuk asesmen
menyamakan persepsi kriteria sehingga
tercapai prinsip keadilan

Menggunakan instrumen asesmen yang Menggunakan instrumen asesmen yang


mampu mengukur capaian kompetensi tidak sesuai dengan tujuan dan aktivitas
dengan tepat pembelajaran

4. Laporan kemajuan belajar dan Jelas dan mudah dipahami oleh semua Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah,
pencapaian peserta didik pihak penggunaan kata atau kalimat negatif
bersifat sederhana dan
informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat Ketercapaian kompetensi dituangkan Ketercapaian kompetensi dituangkan
tentang karakter dan dalam bentuk angka dan deskripsi hanya dalam bentuk angka
kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut Laporan kemajuan belajar hendaknya Laporan kemajuan belajar tidak
didasarkan pada bukti dan pencatatan didasarkan pada bukti dan pencatatan
perkembangan kemajuan belajar peserta perkembangan kemajuan belajar atau
didik didasarkan hanya pada bukti yang tidak
mencukupi
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

Laporan kemajuan belajar digunakan Laporan kemajuan belajar hanya


sebagai dasar penerapan strategi tindak dijadikan sekumpulan data atau
lanjut untuk pengembangan kompetensi dokumen tanpa adanya tindak lanjut
peserta didik

5. Hasil asesmen digunakan oleh Satuan pendidikan memiliki strategi agar - Hasil asesmen hanya dijadikan data
peserta didik, pendidik, tenaga hasil asesmen digunakan sebagai refleksi dan tidak ditindaklanjuti untuk
kependidikan, dan orang oleh peserta didik, pendidik, tenaga meningkatkan mutu pembelajaran
tua/wali sebagai bahan refleksi kependidikan, dan orang tua untuk - Hasil asesmen dijadikan
untuk meningkatkan mutu meningkatkan mutu pembelajaran perbandingan antar peserta didik
pembelajaran.
2. MERENCANAKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN ASESMEN

M P O NEN
KO DUL
M O
INTI
L A JA RAN
AN PE
. TUJU

02
AS E SMEN M AKNA
. B ER
A H A MAN IK
.PEM N P E MANT
A
ER T ANYA AJAR
AN
.P B E L
A N PEM
. KEG
I AT
R T A DIDIK
SE
L E K SI PE
. REF K
N P E NDIDI
DA
Cara 1. ALUR ASESMEN
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian
identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang
diinginkan.

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk


mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan


dengan menyusun modul ajar.

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

5. Mengolah Hasil Asesmen


Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi
1 tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya
menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur,
mengobservasi, dan lain-lain.

Contoh
2 Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk
mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

Contoh
3
Membuat instrumen
asesmen formatif
dan sumatif
bersamaan dengan
menyusun modul
ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa kinerja
Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif
3 bersamaan dengan menyusun modul ajar.

Contoh rubrik jika


asesmen berupa tes
4 Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, • Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi materi untuk mengukur kompetensi
perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta yang dikehendaki dalam tujuan
perbaikan proses pembelajaran. pembelajaran dan pada akhir semester
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti • Pendidik dapat menggunakan berbagai
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), teknik seperti portofolio, performa
maupun tes. (kinerja, produk, proyek, portofolio),
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung maupun tes.
dengan memberikan umpan balik atau melakukan • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti
intervensi. dengan memberikan umpan balik atau
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen melakukan intervensi kepada peserta
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk didik maupun proses pembelajaran
mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran yang telah dilakukan.
berlangsung.
4 Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
di depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan murid.
simpatis.
Produk Presentasi Tes Lisan
• Membuat model miniatur 3 • Mengembangkan • Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, kemampuan berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi murid
• Menanamkan pengertian dengan mendalam • Menerapkan umpan balik
mengenai sebuah peristiwa
4 Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, Poster Tes Tertulis
menyajikan bukti, mencari sumber • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
terpercaya untuk mendukung murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
argumen, dan menggunakan topik dan • Menerapkan umpan balik
referensi dengan tepat. mengkomunikasikan
• Mengembangkan cara berpikir kritis pemahaman mereka dengan
dan daya analisis murid. cara semenarik mungkin
PENTING!!!!!!

Pendidik tidak boleh mencampur penghitungan dari hasil asesmen


formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi
yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan
balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu
atau pembagi untuk nilai akhir. Dalam mengolah dan menentukan hasil
akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam
beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak
terburu-buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut.
Cara 2. Perencanaan Asesmen
Pembelajaran (Sumatif)

Mengembangkan
Menentukan teknik Menyusun instrumen
Kriteria
asesmen yang asesmen yang
Ketercapaian Tujuan
relevan dan relevan teknik yang
Pembelajaran
berdiferensiasi ditetapkan
(KKTP) dari TP
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu
menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada


Untuk mengetahui apakah peserta beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
didik telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran, pendidik Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi,
perlu menetapkan kriteria atau namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai
indikator ketercapaian tujuan (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).

pembelajaran.
Kriteria yang digunakan
Kriteria ini dikembangkan saat 1. Menggunakan deskripsi kriteria
untuk menentukan
pendidik merencanakan asesmen, apakah peserta didik
yang dilakukan saat pendidik telah mencapai tujuan
2. Menggunakan rubrik
menyusun perencanaan pembelajaran dapat
pembelajaran, baik dalam bentuk dikembangkan
menggunakan beberapa
rencana pelaksanaan pembelajaran 3. Menggunakan interval nilai
pendekatan,
ataupun modul ajar.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

1. Menggunakan deskripsi kriteria

Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga
dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen

Penilaian Kinerja (Performance Test)

Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


“Terdapat berbagai teknik melakukan projek, dan membuat portofolio.
dalam melakukan
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan Tes Tertulis
memilih teknik dan
instrumen agar asesmen Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Tes Lisan
valid dan dapat ditindak
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
lanjuti” menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran

Portofolio

Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya


peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
Ceklist
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
memilih teknik dan dituju.
instrumen agar asesmen Instrumen Asesmen
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
Catatan Anekdotal
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
lanjuti” disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.

Grafik Perkembangan

Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap


perkembangan belajar peserta didik.
LK 1: Menyusun KKTP
• Dari TP pada yang ada pada modul ajar yang sudah disusun
berdasarkan Mapel, rumuskan KKTP! (Deskripsi, Rubrik,
Interval)
• Setelah selesai disusun KKTP, lanjutkan dengan dengan
membuat contoh rubrik asesmen sesuai dengan KKTP
tersebut!
• Presentasikan secara bergantian!
3. PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL ASESMEN

H AN
PEN GOLA

03 ASES M EN
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap hasil asesmen. Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data
kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran
turunannya. Ada 2 langkah dalam mengolah hasil asesmen berikut:

Langkah 1: Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran

• Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran peserta didik.
• Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional
sebagai hasil asesmen tujuan pemebelajaran peserta didik

Langkah 2: Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir

• Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran, data kuantitatif langsung diolah, sedangkan untuk
deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai
peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut
secara ringkas bila ada
Langkah 1: Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran

Perlu diperhatikan:

Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih
tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran peserta didik. Namun, dapat juga
menggunakan data kuantitatif dan mendsikripsikannya secara kualitatif.
Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata
maupun proporsional.
Contoh langkah 1
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran
mata pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat
dimanfaatkan di lingkungan sekitar, dengan indikator terdiri atas:
1) mampu menguraikan manfaat sumber energi; dan
2) mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur.
Indikator 1 menggunakan teknik tes tertulis pilihan ganda atau essay, indikator 2
menggunakan unjuk kerja.
Hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu: 1) perlu
bimbingan, 2) cukup, 3) baik, dan 4) sangat baik. Pendidik juga dapat menentukan
angka kuantitatif pada setiap kualitas yang disajikan, misalnya untuk kriteria perlu
bimbingan antara 0-60, kriteria cukup antara 61-70, kriteria baik antara 71-80, dan
sangat antara 81-100.
Maka rubrik penilaiannya dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Contoh langka 1: mengolah rubrik tujuan pembelajaran menjadi hasil asesmen tujuan
pembelajaran

Rubrik tujuan pembelajaran Hasil asesmen tujuan pembelajaran

* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pengolahan rubrik menjadi hasil asesemen:


• Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan
pada kualitas cukup, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.Berdasarkan
hasil asesmen pilihan ganda/ esai untuk indikator 1 dan, unjuk kerja untuk indikator 2 yang telah
dilaksanakan pendidik.
Langkah 2: Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir

Perlu diperhatikan:

Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi
nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu semester).
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan
mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Contoh langkah 2
Pada proses pengolahan tujuan pembelajaran terdapat 2
Contoh untuk menjadi nilai akhir

1. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan


pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian).
2. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Contoh langkah 2 bag. 1 (Data Kuntitatif/Angka)
Bag. 1 Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian). 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah
mencapai ketuntasan.
Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan pembelajaran
untuk mapel IPA, 7 tujuan pembelajaran untuk B.
Indonesia, dan 5 tujuan pembelajaran untuk mapel
Agama (contoh hanya 3 mapel, namun cara ini dapat
berlaku untuk semua mapel).
Catatan:
❖ Asumsi: satuan pendidikan menggunakan rentang
nilai untuk ketercapaian tujuan pembelajaran.
Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel atau
berbeda, tergantung kesepakatan para pendidik di
satuan pendidikan.
❖ Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan
pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan nilai
sumatif per mata pelajaran. Ketidaktuntasan ditandai
(*) di tujuan pembelajaran tertentu saja. Hal ini
bertujuan untuk mengkomunikasikankepada orang
tua dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
mana yang belum dituntaskan oleh peserta didik.
Contoh langkah 2 bag. 2 (Kualitatif/deskriptor)
Bag. 2. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)

Catatan:
❖ Perlu bimbingan: peserta didik masih kesulitan dan sangat
bergantung pada bimbingan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan belum siap memasuki pembelajaran lebih
lanjut. Perlu direkomendasikan untuk menguatkan tujuan
pembelajaran dengan mengikuti remedial.
❖ Cukup: peserta didik masih kesulitan dalam mencapai sebagian
tujuan pembelajaran dan perlu menguatkan tujuan
pembelajaran yang dipelajari sebelum mengikuti pembelajaran
selanjutnya dengan penekanan pada aspek-aspek yang belum
dikuasai.
❖ Sangat baik: peserta didik mengikuti pembelajaran selanjutnya
dan dilibatkan diberikan pengayaan atau tantangan lebih.
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Contoh data kuantitatif
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Contoh Pengolahan Data Kualitatif

Contoh tabel ini adalah pada mata pelajaran Informatika SMP (Fase D) elemen teknologi informasi dan komunikasi, selama satu semester
peserta didik mempelajari materi tentang antarmuka grafis, surat elektronik, peramban web dan mesin telusur, manajemen folder dan file,
membuat dokumen dengan aplikasi perkantoran. Guru telah melakukan lima kali sumatif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai pada
semester tersebut dan satu kali sumatif akhir semester. Nilai yang diberikan dalam bentuk deskripsi kualitatif sesuai capaian peserta didik.
Nilai akhir semester menggambarkan deskripsi kualitas dari capaian peserta didik yang menunjukkan adanya hal-hal yang belum tercapai
dan sudah tercapai oleh peserta didik.Tabel di bawah ini menunjukkan contoh pengolahan data untuk mendapatkan nilai kualitatif pada
akhir semester berdasarkan indikator-indikator yang dicapai oleh setiap peserta didik.
LK 2: Deskripsi capaian pembelajaran
• Dari hasil rubrik yang sudah dibuat, dengan mengasumsikan adanya nilai, maka
buatlah contoh deskripsi capaian pembelajaran!
Deskripsi 0-75 76-82 83-89 90-100
(Baru (Layak) (Cakap) (Mahir)
Berkembang)

TP 1
TP 2
TP 3
TP 4
No Nama Siswa TP1 TP2 TP3 TP NA Deskripsi Capaian TP
1 Anisa
2 Aisyah
3 Sukma
4 Mawar
5 Syifa
dst
REFLEKSI

SILAHKAN DI BUKA KAHOOT


PADA HP BAPAK/IBU MASING-
MASING
3. PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL ASESMEN

O R A N
ELA P
P L

03
HA S I
S M E N
ASE
Pelaporan Hasil Belajar

• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah mengkomunikasikan apa


yang peserta didik ketahui, pahami, dan bisa lakukan.

• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses


pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas pembelajaran.
Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif
Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai
partner.

Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.

Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.


Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan hasil
belajar

• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak


berperan dalam aktivitasnya.
• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai
analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung dilaporkan
ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar biasanya diberikan
di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian
kompetensi pada rapor
Opsi 1

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP

Lihat pada Panduan Pembelajaran dan asesmen hal 54


Opsi 2

Lihat pada Panduan


Pembelajaran dan
asesmen hal 55

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah
Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP
Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin
penting dari materi yang sudah diberikan
Opsi 3
Dalam penyusunan deskripsi
capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

Lihat pada Panduan Pembelajaran dan asesmen hal 56


Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor belajar peserta didik dan juga
sebagai asesmen sumatif.
Portofolio • Pameran karya berisi proses
• Sebagai dokumentasi dari Diskusi / Konferensi
• Berbagi informasi antara pendidik, dari pembelajaran hingga
hasil karya peserta didik. produk dari sebuah proyek
• Isi portofolio adalah hasil peserta didik dan orang tua.
• Sekolah perlu menentukan fungsi belajar.
karya peserta didik yang • Pameran karya bisa
dari suatu diskusi untuk dapat
dipilih oleh peserta didik, mengundang orang tua
mengembangkan struktur, dan
berdasarkan hasil diskusi peserta didik, komunitas
kegiatannya melibatkan menentukan
dengan pendidik. sekolah maupun
• Portfolio bisa berupa foto, target belajar.
• Diskusi atau konferensi bisa dalam mengundang peserta didik
video, infografis, poster atau dan pendidik dari sekolah lain
struktur formal maupun informal.
karya apapun yang bukan untuk saling belajar dan
berupa lembar soal - mendapatkan umpan balik
jawaban. Portofolio peserta dari audiens yang lebih luas
didik SMK bisa berupa benda selain pendidik kelas.
kerja/produk hasil praktik.
Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.

Yang sebaiknya dihindari:


• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
• Penggunaan kata atau kalimat negatif.
• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Untuk SMP lihat contoh Hal 110 di Panduan pembelajaran dan asesmen
Thanks
Study

Anda mungkin juga menyukai