Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR EKONOMI

MAKRO

Oleh:

Dra WIWIK BUDIARTI, MM


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pendahuluan Ekonomi Makro
Perbedaan :
# Ekonomi Mikro (ruang lingkupnya konsumen dan
produsen).
# Ekonomi Makro (ruang lingkupnya konsumen, produsen,
pemerintah, pihak luar negeri).

Masalah dalam ekonomi makro :


1. Pemilihan dalam pemecahan masalah.
2. Kelangkaan.
3. Penggunaan uang.
4. Produksi dan distribusi.
5. Biaya dan manfaat.
Ekonomi Makro menurut :

*Kaum Klasik :
Yang dipelopori oleh Adam Smith, yang terkenal dengan
invisible hand, dimana perekonomian selalu dalam keadaan full
employment dan kalau sampai terjadi ketimpangan, maka
untuk kembali pada keseimbangan tanpa diperlukan campur
tangan pemerintah.

*Kaum Keynesian :
Yang dipelopori oleh John Maynard Keynes, dimana
perekonomian tidak selalu dalam keadaan full employment dan
kalau terjadi ketimpangan, maka untuk mengembalikan pada
kondisi seimbang diperlukan campur tangan pemerintah,
seperti harus ada perencanaan-perencanaan, kebijakan-
kebijakan untuk mencapai perekonomian yang stabil.
Keadaan perekonomian yang diinginkan setiap
negara :
1. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi.
2. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang
tinggi.
3. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi.
4. Perekonomian yang stabil.
5. Neraca pembayaran luar negeri yang
seimbang.
6. Distribusi pendapatan yang lebih merata.
Sistem Ekonomi

• Sistem Kapital / Liberal :


Pemerintah kurang memegang peran dalam
perekonomian, hanya dibidang pertahanan, politik .

• Sistem Sosialis / Etatisme :


Pemerintah memegang peran dalam mengelola
perekonomian, swasta berperan sedikit.

• Sistem Ekonomi Campuran :


Pemerintah dan swasta bersama-sama dalam
mengelola perekonomian.
Masalah khusus dalam sistem ekonomi :
1. Keterbatasan sumber-sumber /limits of resources.
2. Masalah kependudukan.

Keterbatasan sumber-sumber/limits of resouces.

Konsumen :
Keterbatasan menyebabkan adanya opportunity cost,
tujuannya untuk mencapai kepuasan tanpa
memperhitungkan untung rugi.

Produsen :
Opportunity cost dalam pemilihan kombinasi untuk
melakukan proses produksi.
Contoh tabel kemungkinan produksi:
Kombinasi Kemeja Keset

A 15 0
B 14 1
C 12 2
D 9 3
E 5 4
F 0 5

Produsen bisa memilih kombinasi mana yang diinginkan dalam


melakukan proses produksi, disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Jika kombinasi yang dipilih berada di bawah kurva, maka bisa
dilakukan produksi namun tidak maksimal tetapi jika berada diluar
kurva, maka produksi tidak bisa dilakukan.
• Dari tabel diatas coba digambar kurva
kemungkinan produksinya!
Kemeja
15 .

10 .

5.

0 1 2 3 4 5 keset
• Kurva kemungkinan produksi melukiskan
suatu perekonomian yang memproduksi
barang dan jenis yang terbatas, dalam contoh
tersebut kemeja dan keset.

• Kurva kemungkinan produksi (Production


Possibility Curve), biasa juga disebut
1. Production Possibility Frontier.
2. Production possibility Boundary.
3. Transformation Curve.
Asumsi kurva kemungkinan produksi:
a. Sumber-sumbernya terbatas.
b. Tingkat teknologi tertentu.
c. Perekonomian berada dalam kondisi full
employment.

Production Possibility Curve melukiskan 3 konsep:


1. Kelangkaan (scarcity).
2. Pemilihan (choice).
3. Biaya pengorbanan (opportunity cost), kalau ingin
menambah barang yang satu, maka harus
mengorbankan barang yang lain.

Anda mungkin juga menyukai