Anda di halaman 1dari 21

TEKS

PROSEDUR
Teks prosedur adalah teks yang berisi
langkah-langkah atau tahap-tahap yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan.
Tujuan teks prosedur adalah untuk
membantu pembaca atau pendengar
untuk memahami cara melakukan atau
membuat sesuatu dengan tepat
(petunjuk).
Teks prosedur berfungsi untuk
menjelaskan langkah-langkah apa saja
yang harus kita lakukan dalam
melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan sehingga pekerjaan atau
kegiatan itu dapat terlaksana dengan
baik.
Ciri teks prosedur, yaitu:
1. Banyak menggunakan kata kerja
imperatif, yaitu kalimat yang
mengandung fungsi perintah.
Fungsinya untuk meminta atau
melarang seseorang untuk melakukan
sesuatu. Misalnya carilah, temukan,
masukkan, pilihlah, tekan.
2. Menggunakan verba material
merupakan kata kerja berimbuhan yang
mengacu pada tindakan fisik ataupun
perbuatan yang dilakukan secara fisik
oleh partisipan.
Contoh: MenulisArif menulis buku
karangannya selama kurang lebih 1
tahun.
3. Menggunakan verba tingkah laku
merupakan kata kerja yang mengacu
pada tindakan yang dilakukan dengan
ungkapan.
Contoh: Menerima ---> wanita itu
menerima lamaran dari pria yang
sangat dicintainya sedari kecil.
4. Menggunakan kata penghubung
(konjungsi) untuk mengurutkan
kegiatan; lalu setelah itu, kemudian,
dan selanjutnya.
5. Menggunakan kata keterangan untuk
menyatakan rincian waktu, tempat dan
cara yang akurat.
Teks prosedur memiliki kaidah
kebahasaan, diantaranya:
1. Konjungsi temporal, merupakan kata
penghubung yang berhubungan secara
kronologis dengan waktu dan kejadian
dari kedua peristiwa yang memiliki
keterkaitan. Misalnya, setelah ini,
kemudian, lalu, sesudah itu,
selanjutnya, sebelum itu, dll.
2. Kata imperatif/perintah, merupakan
kata yang mengandung perintah atau
larangan ketika melakukan pelaksanaan
yang dibahas. Misalnya, diamkan ubi
itu selama 5 menit, jangan sampai
tercampur dengan bahan lain.
3. Verba material dan tingkah laku.
Verba material adalah perbuatan yang
mengacu pada tindakan, seperti
potonglah ubi itu, masukan air ke
dalam wadah. Sedangkan verba
tingkah laku adalah perbuatan yang
mengacu pada tindakan berdasarkan
ungkapan, seperti, tunggu kira-kira 5
menit, tunggu sampai matang, tetap
pertahankan, dll.
4. Partisipan manusia, adalah
mempartisipasikan atau
mengikutsertakan manusia dalam
tulisan tersebut untuk membantu
langkah-langkahnya.

5. Bilangan penanda, merupakan


bilangan yang menurutkan langkah-
langkah pada tulisannya.
6. Kalimat introgatif merupakan
kalimat yang berisi pertanyaan dan
fungsinya untuk menanyakan kepada
pembaca yang mengikuti langkah-
langkah dalam tulisan. Misalnya,
apakah sudah dimengerti? Sudah
paham? Apakah sudah dimasukan?
7. Kalimat deklaratif merupakan
kalimat yang berisi pernyataan yang
fungsinya untuk memberikan informasi
tentang suatu hal yang harus diketahui.
Jenis-jenis teks prosedur, yaitu:

1. Teks prosedur sederhana, yaitu teks


yang berisi langkah-langkah sederhana
yang biasanya hanya 2-4 langkah saja
dalam melakukannya. Misalnya, cara
menghidupkan laptop.
2. Teks prosedur kompleks, yaitu teks yang
berisi banyak langkah dalam
melakukannya. Misalnya, cara mengajukan
pembuatan kartu SIM, prosedur pembuatan
KTP.
3. Teks prosedur protokol, yaitu teks yang
pada setiap langkahnya bisa diubah tidak
harus berurut, walaupun berubah, tetapi
hasil akhirnya tetap sama. Misalnya, jika
memasak mie instan.
Struktur teks prosedur:

1. Pernyataan umum/tujuan, berisi


pengantar, pengenalan, atau gambaran
umum tentang isi petunjuk.
2. Tahapan-tahapan/langkah-langkah,
merupakan langkah melakukan sesuatu
yang disusun secara sistematis. Pada
umumnya, penyusunan mengikuti
urutan waktu sehingga bersifat
kronologis. Namun, ada juga
penyusunan berdasarkan hal yang
paling penting ke hal yang kurang
penting.
Terdapat tiga kategori pembahasan
pada isi teks prosedur kompleks, yaitu:

a. Teks yang berisi cara-cara


menggunakan alat, benda, atau
perangkat yang lain yang sejenis.
Misalnya, cara menggunakan
komputer.
b. Teks yang berisi cara-cara
melakukan suatu aktivitas. Misalnya,
cara membaca buku secara efektif.

c. Teks yang berisi kebiasaan-kebiasaan


atau sifat tertentu. Misalnya, cara-cara
menikmati hidup/ melepaskan
kebosanan.
3. Penegasan ulang, diisi dengan
kalimat-kalimat yang seperlunya,
bukan berupa kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai