P2
P2
Pembekuan
Pendinginan
Tidak Larut dalam air
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh
Lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh
Beberapa contoh sumber serat
sebagai berikut :
Untuk mengetahui pangan yang dikonsumsi, seseorang harus
mempelajari sifat-sifat fisik serta sifat kimia dari berbagai
komponen yang tersusun dalam bahan makanan nabati maupun
hewani, termasuk mempelajari nilai gizi dari bahan makanan
tersebut. Sehingga pangan yang dikonsumsi adalah pangan yang
memenuhi status gizi yang baik. Pangan dibutuhkan oleh manusia
untuk berbagai tujuan. Diantaranya untuk memenuhi kebutuhan
gizi manusia, untuk memenuhi rasa kenyang dan rasa puas akan
suatu makanan dan minuman, serta untuk meningkatkan status
sosial seseorang. Seseorang yang tujuan konsumsi pangannya
untuk memenuhi kebutuhan gizi, tentunya sangat memperhatikan
makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Ketelitian akan
pemilihan bahan, kebersihan dan proses pengolahan adalah hal
yang utama. Sehingga makanan dan minuman yang dikonsumsi
akan memberikan manfaat kesehatan dan mencukupi kebutuhan
gizi.
Konsumen yang berprinsip konsumsi pangan untuk memenuhi
status sosial lebih mementingkan gengsi dalam memilih makanan.
Makanan siap saji atau jung food sering kali menjadi pilihan bagi
konsumen tipe ini. Berbicara tentang pangan tidak lepas dari efek
positif dan negatif. Komponen yang terdapat dalam bahan
pangan, seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral serta serat adalah komponen gizi yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan sel,
melancarkan proses metabolisme tubuh, dan bekerjanya anggota
dan jaringan tubuh secara normal, serta untuk memproduksi
tenaga. Dampak negatif dari pangan dapat dilihat jika proses
pemilihan dan pengolahan pangan sebelum dikonsumsi tidak
memenuhi standar.
Apel yang secara ilmu gizinya merupakan buah-buahan
yang mengandung antioksidan dan vitamin yang tinggi,
jika ditelaah proses perawatan tanaman dan proses
pengawetannya akan menyebabkan dampak negatif bagi
kesehatan. Selama proses perawatan tanaman, begitu
banyak kontaminasi pestisida yang menempel dibuah
tersebut. Proses pengawetan agar tetap segar sampai di
pasaran adalah dengan melapisi buah dengan lilin. Jika
dalam mengkonsumsi konsumen tidak melakukan proses
sanitasi terlebih dahulu, maka apel yang dikonsumsi tidak
memberikan efek yang positif bagi tubuh, malah
sebaliknya akan menjadi toksin karena bahan kimia yang
terkandung di dalam buah.
Tidak semua masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sesuai dengan pola konsumsi yang baik. Ada
beberapa kesalahan yang dilakukan, sehingga pemenuhan
pangan hanyalah sebagai pelepasan selera saja. Kesalahan
dalam pemilihan atau pengolahan pangan seringkali
terjadi. Ini tidak hanya dalam skala perdagangan atau
industri makanan, tapi juga terjadi dalam skala rumah
tangga karena ingin mendapatkan cita rasa makanan yang
lezat. Penggunaan MSG (Monosodium glutamat) dengan
berbagai merek menjadi andalan ibu-ibu rumah tangga
dalam menyajikan makanan yang lezat untuk keluarga.
Padahal penggunaan MSG atau bahan tambahan pangan
lainnya jika terlalu sering sangat berbahaya bagi kerja
metabolisme tubuh.
Selain itu proses pengolahan untuk mempertahankan nilai
gizi terkadang tidak terlalu diperhatikan. Sebagai contoh,
dari kebiasaan dalam memasak sayur. Sayur seringkali
dipotong terlebih dahulu, kemudian dicuci dan direndam
dalam air. Padahal, sayur merupakan bahan pangan yang
mengandung beberapa vitamin yang larut air, seperti
vitamin B dan C. efek dari perendaman sayur yang lama
dalam air akan menghilangkan vitamin larut air yang
terdapat di dalamnya. Kesalahan pola konsumsi pangan
masyarakat saat ini, harus segera diperbaiki agar status
gizi masyarakat dapat terpenuhi dengan benar.
Masyarakat harus memahami tentang nilai gizi pangan,
pola konsumsi pangan dan hubungan timbal balik antara
makanan, pertumbuhan, kesehatan dan penyakit.
Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada
bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik
analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material
bumi; logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang
kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut
para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-
zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian
pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan
Insektisida.
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan
diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan
lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa
berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem
pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan
sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi
khususnya penemuan obat-obatan