Anatomi Leher

Handito Sarwwotatwadhiko
Topik Regio
Cervical

▹ Struktur skeletal
▹ Fascia cervicalis
▹ Struktur superficial
▹ Struktur profunda
▹ Struktur viscera
Ligamen Regio
Cervical
Ligamen Regio
Cervical
Os Hyoid
▹ Di regio anterior colli, setinggi VC3, tidak
bersambungan dengan tulang lain
▹ Terdiri dari corpus, cornu majus, dan cornu minus
▹ Dilekati berbagai otot dan ligament
▹ Merupakan derivat arcus pharyngeus 2 dan 3
Fascia Cervicalis
Superficialis

▹ Terdiri dari jaringan subkutan dan platysma

▹ Jaringan subkutan diisi oleh jaringan adiposa, nervus kutaneus (C2-C4), vasa darah dan
limfatik, dan limfonodi superficial
▹ Platysma merupakan otot tipis, terletak di permukaan anterolateral leher, dan merupakan
otot ekspresi sehingga diinervasi n. facialis
Fascia Cervicalis
Fascia Cervicalis
Struktur Superficial
Regio SCM
▹ Area sepanjang m. SCM, membatasi regio anterior dan
lateral, atau trigonum anterior dan trigonum posterior colli
▹ Berisi: m. SCM, bagian superior v. jugularis externa, n.
auricularis magnus, n. cervicalis transversa, bagian inferior
v. jugularis interna (pada fossa supraclavicularis minor)
▹ Fungsi m. SCM untuk rotasi, lateral fleksi, dan fleksi
craniovertebral joint. Diinervasi n. accesorius (CN XI)
Regio Posterior
▹ Terletak posterior dari margo anterior m. trapezius
▹ Berisi m. trapezius, ramus cutaneus n. spinalis
cervicalis
▹ Fungsi m. trapezius untuk ekstensi dan fleksi lateral
craniovertebral joint, retraksi dan rotasi scapula,
elevasi scapula (descending part) depresi scapula
(ascending part)
Regio Lateral / Trigonum
Posterior Colli
▹ Di antara SCM dan trapezius, lantainya
dibentuk m. splenius capitis, m. levator
scapula, m. scalenus medius et posterior
▹ Dibagi menjadi:
▹ Trigonum occipital: v. jugularis externa,
plexus cervicalis, CN XI, trunkus plexus
brachialis, trunkus cervicodorsal, limfonodi
cervical posterior
▹ Trigonum subclavia/omoclavicular: a et v.
subclavia, a. suprascapularis, limfonodi
supraclavicula
Struktur Neurovaskular
Regio Lateral
Trigonum subclavia
Regio Cervicalis Anterior /
Trigonum Anterior Colli
▹ Diantara kedua m. SCM, dengan lantai faring, laring,
dan tiroid.
▹ Dibagi menjadi:
▹ Trigonum submandibular: glandula submandibular,
limfonodi submandibular, CN XII, n. mylohyoid, a et
v. facialis
▹ Trigonum submental: limfonodi submentalis, vena-
vena pembentuk v. jugularis anterior
▹ Trigonum carotis: a. carotis externa, v. jugularis
interna, n. vagus, CN XI, CN XII, glandula tiroid,
laring, faring, limfonodi colli profunda, cabang
plexus cervicalis
▹ Trigonum muscular: m. sternotiroid, m.
sternohyoid, glandula tiroid dan paratiroid
Otot regio anterior
Trigonum carotid dan
submandibular
 Cabang karotis dan
drainase jugularis interna
Struktur Visceral

▹ Endokrin
▸ Glandula tiroid, paratiroid
▹ Traktus respiratorius
▸ Laring, trakea
▹ Traktus digestivus
▸ Faring, esofagus
Arterial entry point
glandula tiroid
Posisi glandula paratiroid
terhadap glandula tiroid
 Potongan transversal
leher setinggi glandula
tiroid
Kartilago Laring

▹ Tunggal: Kartilago tiroid, cricoid, epiglottis

▹ Sepasang: kartilago arytenoid, corniculata, cuneiformis
Kartilago Arytenoid

▹ Sepasang kartilago pyramidal

▹ Pada apex (superior) terdapat kartilago corniculata. Processus vocalis (anterior) dilekati
ligamentum vokalis. Processus muscularis (lateral) dilekati otot-otot.
▹ Berartikulasi dengan kartilago cricoid pada crico-arytenoid joint (rotation – sliding movement)
Plica Vocalis

▹ Lipatan mukosa yang dibentuk Lig vocalis, membentang dari permukaan posterior kartilago
tiroid ke processus vocalis kartilago arytenoid
▹ Lig vocalis ke arah lateral dihubungkan ke cricoid oleh lig cricotiroid lateral >> membentuk
lipatan mukosa mengerucut yang disebut conus elasticus
▹ Celah diantara kedua plica: rima glottidis. Plica vocalis + rima glottidis: glottis
Interior Laring
▹ Dibagi menjadi 3 ruang:
▸ Vestibulum laring (diatas plica vestibularis)
▸ Ventrikulus laring (diantara plica vocalis-
plica vestibularis)
▸ Cavitas infraglottidis (dibawah plica vocalis)
▹ Glottis membantu pembentukan suara
dengan bantuan otot-otot laring
Otot Laring

▹ Intrinsik: Adduktor/Abduktor (m. cricoarytenoid posterior, m cricoarytenoid lateral), sfingter (m.

arytenoid transversa et oblique, m. aryepiglottica), tensor (m. cricotiroid), relaksator (m. tiroaritenoid),
(tensor/relaksator) m. vocalis
▹ Ekstrinsik: m. infrahyoid, m. suprahyoid, m. stylopharyngeus
Vaskularisasi dan
Inervasi Laring
Vasa:
▹ A. laringea superior (cabang a. tiroidea
superior), a. laringea inferior (cabang a.
tiroidea inferior)
▹ V. laringea superior et inferior
▹ Limfatik menuju ke limfonodi cervicalis
profunda superior et inferior
Inervasi (semua cabang n. vagus):
▹ Motorik: n. laringeus externus (m. cricotiroid),
n. laringeus recurrens (otot lainnya)
▹ Sensorik: n. laringeus internus (diatas glottis),
n. laringeus recurrens (dibawah glottis)
Trakea

▹ Saluran pernafasan berbentuk pipa penghubung laring ke bronkus

▹ Dibentuk oleh deretan kartilago trakealis, berbentuk tapal kuda mendatar dengan celah di
belakang
▹ Antar kartilago dihubungkan ligamentum annularis
▹ Di posterior terdapat otot longitudinal: m. trachealis
▹ Bifurcatio trakea setinggi angulus sterni/ VT4-T5