Anda di halaman 1dari 17

WUCHERERIA

BONCROFTI
Mikrobiologi & Parasitologi
KELOMPOK 4

MAGFIRAH NUR MUFIDATUL


SHAQILA ASMI

MUHAMMAD MUHAMMAD MUHAMMAD


NAIM REYHAN VIKRAM
01

SEJARAH
WUCHERERIA BONCROFTI
Mikrofilaria dikaitkan dengan penyakit kaki
gajah oleh Jean Nicolas Demarquay pada tahun
1863, ketika dia merekam mikrofilaria dalam
ekstrak cairan susu dari hidrokel seorang Kuba
pasien di Paris. Ini diikuti oleh Otto Henry
Wucherer pada tahun 1866 yang menemukan
mikrofilaria dalam urin, dan selanjutnya Timothy
Lewis menemukan mikrofilaria dalam darah
1872 (Otsuji, 2011).
Kemudian pada tahun 1877, Joseph Bancroft
mendokumentasikan cacing dewasa saat meneliti
cairan yang diambil dari abses di lengan pasien dan disebut
sebagai Filaria bancrofti.
Penemuan terpenting dibuat oleh Patrick Manson pada tahun
1877, di mana dia menemukannya
mikrofilaria di perut nyamuk penghisap darah dan nyamuk
penusuk tuan rumah perantara. Penemuan ini dianggap
sebagai kelahiran kedokteran entomologi dan kemudian
diterapkan pada penyakit tropis lainnya seperti malaria. Baru
pada tahun 1921 nama Wuchereria bancrofti (W. bancrofti)
diterima.
02
02
MORFOLOGI TREMATODA
WUCHERERIA BONCROFTI
a. Cacing dewasa kecil, mirip benang dan berwarna putih kekuningan
b. Cacing dewasa ditemukan dalam kelenjar dan saluran limfe
c. Kutikula halus.
d. Cacing jantan panjangnya kurang lebih 40mm dan diameternya 0,1 mm,
mempunyai 2 spikula yang tidak sama panjangnya dan gubernakulum berbentuk
bulan sabit
e. Cacing betina panjangnya 80-100 mm dan diameternya 0,24-0,3 mm dengan
vulva terbuka sekitar 0,9 mm dari ujung anterior
f. Mulut tidak bersenjata, tidak ada rongga mulut tetapi memiliki 2 baris pupil
g. Panjang mikrofilarianya sekitar 244-296 mikro meter
h. Mikrofilarianya aktif bergerak dalam darah dan limfe
i. Mikrofilarianya bersarung pucat (pewarnaan haematotoxylin), lekuk badan
halus, panjang ruang kepala sama dengan lebarnya, inti halus dan teratur, tidak
ada tambahan.
j.Mikrofilaria Wuchereria bancrofti pada sediaan darah tebal dengan pewarnaan
giemsahanyapiii
03

SIKLUS HIDUP
WUCHERERIA BONCROFTI
Mikrofilaria masuk ke dalam tubuh manusia dengan melalui gigitan
nyamuk (dari genus Mansonia, Culex, Aedes, dan Anopheles).
Mikrofilaria masuk ke dalam saluran limfa dan menjadi dewasa cacing
jantan dan betina melakukan kopulasi → cacing gravid mengeluarkan
larva mikrofilaria → mikrofilaria hidup di pembuluh darah dan
pembuluh limfa → mikrofilaria masuk ke dalam tubuh nyamuk saat
nyamuk menghisap darah manusia → mikrofilaria berkembang menjadi
larva stadium 1 → larva stadium 2 → larva stadium 3 dan siap
ditularkan.
Siklus hidup parasit ini
memerlukan waktu sangat panjang.
Masa pertumbuhan parasit dalam
hidup nyamuk kurang lebih dua
minggu. Sementara pada manusia,
belum diketahui secara pasti,
beberapa literatur menyebutkan
kurang lebih 7-12 bulan.
04 Penyakit yang
disebabkan
Wuchereria
Buncrofti , gejala,
penularan,
pengobatan, dan
pencegahan
Filariasis (penyakit kaki gajah)
atau juga dikenal dengan
elephantiasis adalah penyakit
menular dan menahun yang
disebabkan oleh infeksi cacing
Wuchereria bancrofti. filaria
yang ditularkan melalui
gigitan berbagai spesies
nyamuk.
Gejala Filariasis

• Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, demam dapat hilang bila


si penderita istirahat dan muncul lagi setelah si penderita bekerja
berat.

• Pembengkakan kelenjar limfe (tanpa ada luka) di daerah lipatan


paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan. Diikuti
dengan radang saluran kelenjar limfe yang terasa panas dan sakit
yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung
(Retrograde lymphangitis) yang dapat pecah dan mengeluarkan
nanah serta darah.

• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat


agak kemerahandan merasa panas (Early lymphodema).
Penularan Filariasis
Mekanisme penularan yaitu ketika nyamuk yang mengandung
larva infektif menggigit
manusia, maka terjadi infeksi mikrofilaria. Tahap selanjutnya di
dalam tubuh manusia, larva memasuki sistem limfe dan tumbuh
menjadi cacing dewasa. Kumpulan cacing filaria dewasa ini
menjadi penyebab penyumbatan pembuluh limfe. Akibatnya
terjadi pembengkakan kelenjar limfe, tungkai, dan alat kelamin.
Upaya Pengobatan Filariasis

Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada


daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine
Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing
dewasa pada pengobatan jangka panjang. Hingga saat ini, DEC
adalah satu-satunya obat yang efektif, aman, dan relatif murah.

Untuk filariasis
akibat Wuchereria bancrofti, dosis yang dianjurkan 6 mg/kg berat
badan/hari selama 12
hari.
Upaya Pencegahan Filariasis

Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan


nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya:
• menggunakan kelambu sewaktu tidur
• menutup ventilasi dengan kasa nyamuk
• menggunakan obat nyamuk
• mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk
• menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit
• tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk,
• memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala
pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis.
Dari semua cara diatas, pencegahan yang paling efektif tentu saja
dengan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M. ( Menguras,
Menutup, dan Mengubur)
TERIMAKASIH ❤️
ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai