Perubahan fungsi pernapasan a. Hiperventilasi. Berupa sebuah usaha tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. b. Hipoventilasi. hipoventilasi terjadi pada saat ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. c. Hipoksia. tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Masalah keperawatan berkaitan dengan kebutuhan oksigen a. Tidak efektifnya jalan napas b. Tidak efektifnya pola napas c. Gangguan pertukaran gas d. Penurunan perfusi jaringan e. Intoleransi aktivitas f. Perubahan pola tidur g. Risiko terjadinya iskemik otak a. Tidak efektifnya jalan napas Tidak efektifnya jalan napas terjadi karena adanya kondisi jalan napas yang tidak bersih. Contohnya terjadi sumbatan, penumpukan sekret, penyempitan jalan napas karena spasme bronkus dan lain-lain. b. Tidak efektifnya pola napas Tidak efektifnya pola napas terjadi karena pola menunjukkan tidak normal. Pada umumnya, penyebabnya adalah karena kelemahan neuromuskular, adanya sumbatan ditrakeobronhinal, kecemasan dan lain-lain. c. Gangguan pertukaran gas Gangguan pertukaran gas terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antara alveoli dan kapiler. d. Penurunan perfusi jaringan Penurunan perfusi jaringan terjadi karena adanya sel yang kekurangan suplai nutrisi dan oksigen, akibatnya terjadi penurunan perfusi jaringan. e. Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitasnya. f. Perubahan pola tidur Klien / pasien akan kesulitan bernapas atau sesak napas dapat mengalami gangguan tidur. g. Risiko terjadinya iskemik otak Gangguan tubuh akibat kekurangan oksigen biasanya dapat menimbulkan suplai darah ke otak berkurang sehingga terjadi gangguan jaringan otak atau iskemik otak SEKIAN...