Anda di halaman 1dari 78

SOSIALISASI PANDUAN

PRAKTIS CARE GIVER


BAB I PENDAHULUAN
• A. Latar Belakang
• B. Tujuan
• C. Sasaran
• A. PJP bagi lansia
O BAB II PJP PADAkondisi
• B. Pengelompokan LANSIAlansia
• C. Caregiver lansia
UT • D. Pengertian dan prinsip PJP
LI • E. Perawatan secara umum
• F. Perawatan khusus sesuai masalah yang sering terjadi pada lansia
NE • G. Mendukung lansia mempertahankan AKS
BAB III MERUJUK
• H. Pertolongan pertama LANSIA
pada keadaanPADA
darurat FASILITAS
• I. Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional

BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN

BAB VI PENUTUP
r
k
S ne
ac g
a• aSi
D
t n PENGGUNAAN PEDOMAN
sa ve
•i• M
raK edU
g eraPn
er nT
um gf
ga guo
na• rB
in
an aem
vd nrla
k g
eP
ia lai
rre tid
•n T Caregiver perlu
id ka melakukan PHBS agar
oL
ad
o entol kesehatan fisik, mental
d uak
n dan sosialnya terjaga
am P
i hlae
laL at
ana nuL
m gaa
n
s nks
i si
P
a ibk
J aae
/ts
P e
PERAWATAN JANGKA PANJANG
PADA LANJUT USIA
1

5 2
Kesungguh
an hati Empati

Prinsip
Perawatan
Lansia

Keadi4 3 Tidak
lan merugikan

Menghargai
keputusan
atas dirinya
sendiri
PERAWATAN SECARA UMUM
PERALATAN
UNTUK MENJAGA KEBERSIHAN DIRI LANSIA

 Sabun yg mengandung pelembab/ sabun bayi  Alas mandi anti air


 Shampo bayi  Handuk kecil
 Krim/ losion pelembab  Sampiran / penghalang ruangan
 Sikat dan pasta gigi  Sprei pengganti bila lansia mandi di k. tidur
 Baskom : 2 buah  Keranjang baju kotor
 Washlap : 2 buah  Kantong sampah
 Handuk besar : 2 buah
 Kassa
 Tisu basah
 Sisir
 Gunting kuku
 Deodoran
 Penutup kepala
PERHATIKAN
- Lansia kotor  segera bersihkan dan keringkan bagian
yang kotor tanpa menunggu jadwal mandi rutin
- Selalu jaga agar baju lansia tetap kering
- Pilih baju berbahan katun, lembut dan mudah menyerap
keringat
- Gunakan air hangat untuk mandi

PHBS CAREGIVER DALAM MEMBANTU LANSIA MERAWAT


KEBERSIHAN DIRI :
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membantu lansia
- Gunakan masker/ penutup hidung dan mulut
- Gunakan ikat rambut/ penutup kepala
1
Pemeliharaan
kebersihan diri

2 Pencegahan masalah
kesehatan kulit Pelaksanaan ibadah 9

3
Pemeliharaan kebersihan
dan keamanan
PERAWATAN
LANSIA
Rekreasi 8
lingkungan

4 Mempertahankan Tingkat
Kemandirian Lansia
Pemantauan penggunaan
obat 7

5 Pajanan Sinar Matahari


Tehnik Komunikasi
dengan Lansia 6
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT Perawatan Mata Pada Lansia

1. Basahkan handuk kecil dengan air suam kuku


1. Atur peralatan sesuai urutan
2. Seka mata dari bagian dalam ke luar
3. Keringkan dengan handuk kering
4. Apabila terjadi iritasi/ infeksi  konsultasi ke
nakes
2. Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat tidur

Lansia dengan kacamata :


1. Bersihkan kacamata dengan air hangat dan
3. Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan singkirkan kain lembut
semua bantal yang ada 2. Bersihkan rangka kacamata
3. Keringkan kacamata dengan kain lembut
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher. yang bersih dan lunak
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing
mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum
digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT Perawatan Telinga


1. Bersihkan daun telinga dengan air hangat
1. Atur peralatan sesuai urutan 2. Keringkan dengan handuk bersih dan lembut
3. Jangan membersihkan telinga dengan peniti atau jepit
rambut
4. Untuk kasus tertentu, apabila kotoran susah
2. Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat tidur dikeluarkan, hindari menggunakan alat bantu  rujuk
ke tenkes
Perawatan Hidung
1. Denguskan udara keluar lubang hidung pelan-
3. Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan singkirkan
pelan
semua bantal yang ada
2. Waktu mendenguskan hidung, kedua lubang
hidung harus terbuka
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher. 3. Jangan memasukkan air dan benda apapun ke
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing lubang hidung
mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum
digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya 4. Segera lap dengan air dan kemudian keringkan
dengan tisu wajah
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI
Perawatan mulut dan gigi pada
lansia dengan gigi
4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.
Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing Cara menyikat gigi yang benar :
mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum a. Menyikat mulai dari bagian atas dan bawah
digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya
gigi
b. Bagian dalam dan bagian belakang gigi
c. Bagian dalam dan bagian luar gigi
d. Bagian geraham (gigi paling belakang)
e. Bagian lidah dari dalam ke luar (pangkal
ke ujung)
f. Minimal sikat gigi sehari dua kali, yaitu setelah
makan pagi dan sebelum tidur.

Pada Lansia Tanpa Gigi

Bersihkan gusi dan rongga mulut dengan kassa yang


sudah dibasahi oleh air
PEMELIHARAAN
KEBERSIHAN DIRI

4. Bersihkan muka, telinga, dan leher.


Gunakan washlap yang terpisah untuk masing-masing
mata atau bilas terlebih dahulu washlap/ sebelum
digunakan untuk mengusap bagian mata lainnya Cara membersihkan gigi palsu :

1. Cuci gigi palsu pada air mengalir atau air baskom


2. Gunakan sikat dgn pasta gigi untuk membersihkan
gigi palsu
3. Rendam dalam wadah bersih berisi air seteleh
dibersihkan
4. Bilas saat akan digunakan kembali
5. Berkumur sebelum memakai gigi palsu
6. Lepaskan gigi palsu sebelum tidur
7. Letakkan gigi palsu ditempat yg aman
PEMELIHARAAN
KEBERSIHAN DIRI

Cara mencuci rambut di tempat tidur adalah


Tahap mencuci rambut:
sebagai berikut:

 Posisikan kepala lansia berada pada sisi atas  Sisirlah rambut terlebih dahulu,
atau pinggir tempat tidur, ganjal bagian bawah  Keramas dengan menggunakan air hangat dan
bahu lansia dengan bantal shampo bayi,
 Gulung perlak anti air membentuk setengah  Pijit-pijit secara lembut kepala dengan jarijari
lingkaran dengan ujung menjuntai ke ember tangan pada saat meratakan shampo,
yang telah disiapkan di sisi tempat tidur  Bilas dan keringkan rambut secepat mungkin
 Tempatkan gulungan perlak dibawah leher dengan handuk kering,
lansia  Sisir rambut dengan rapi,
 Jika lansia menggunakan penutup kepala, pastikan
rambut sudah kering sebelum menggunakan
penutup kepala.
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT

5. Bersihkan dan keringkan lengan, ketiak, dan tangan


menggunakan handuk kering, dahulukan sisi yang jauh
dari caregiver
Perawatan Kaki Pada Lansia

Hal yang perlu diperhatikan :


6. Bersihkan dada dan perut termasuk daerah paha, tekuk
lutut dan bersihkan tungkai bawah dengan sabun  Jaga tingkat kekeringan pada kaki yang
berpelembab dan washlap basah kemudian keringkan suka berkeringat
dengan handuk kering  Gunakan ukuran sepatu yg sesuai, sol
sepatu yg lentur dan tidak licin terutama
7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki gunakan pada pasien Diabetes
washlap basah atau untuk lansia yang masih bisa duduk,
kaki dimasukkan ke dalam baskom dengan hati-hati  Kaos kaki berbahan katun
kemudian kaki dibersihkan dan keringkan dengan handuk  Selalu gunakan alas kaki yg tertutup
kering terutama lansia dengan Diabetes
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT
7. Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki gunakan
washlap basah atau untuk lansia yang masih bisa duduk,
kaki dimasukkan ke dalam baskom dengan hati-hati
kemudian kaki dibersihkan dan keringkan dengan handuk
kering

Cara memotong kuku yang baik:


 Rendam kaki dan tangan dengan air hangat agar kuku lebih lunak dan
mudah dipotong,
 Memotong kuku jangan terlalu pendek dan jangan terlalu melengkung
ke dalam terutama untuk penderita kencing manis
 Bila kuku retak atau terkelupas oleskan krim/ losion berpelembab.
PEMELIHARAAN Cara membersihkan alat kelamin:
KEBERSIHAN DIRI  Siapkan sabun berpelembab dan air hangat,
 Pasang pispot senyaman mungkin,
PERAWATAN KULIT
 Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan
sekitarnya dengan sabun kemudian bilas dengan air,
8. Miringkan lansia dan geser ke tepi tempat tidur  Arah membersihkan alat kelamin:
• Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal kemaluan
hingga anus,
9. Letakkan handuk di sisi punggung dan buka • Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir dalam dan
selimut mandi hingga punggung terbuka, luar kemaluan hingga anus.
bersihkan tengkuk, bahu, punggung, pantat dan
 Keringkan dengan handuk bersih
bagian atas paha,
 Apabila lansia masih mampu dan berkeinginan untuk
membersihkan alat kelamin dan sekitarnya secara mandiri,
dapat diberikan dengan air, sabun, dan washlap basah.
10. Telentangkan kembali
 Ganti celana dalam setiap selesai mandi dan setiap kali jika
terkena kotoran/basah.
 Hindari penggunaan tisu basah agar tidak terjadi iritasi.
11. Bersihkan daerah kemaluan. Jika lansia dapat
melakukan sendiri, sediakan air, sabun, dan
handuk di tempat yang mudah dijangkau,
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT

12. Setelah selesai dimandikan dan dikeringkan oleskan krim/ losion berpelembab ke
seluruh tubuh.

13. Tunggu beberapa saat, kemudian bantu mengenakan pakaian kembali

14. Sisir rambut dan rapihkan tempat tidur

15 Ajaklah lansia bekerjasama pada setiap tahapan sesuai dengan kondisinya.


PEMELIHARAAN KEAMANAN LINGKUNGAN

Kamar lansia : di lantai dasar dan mudah


Tempat tidur : ketinggian tempat tidur, pembatas
dijangkau, ventilasi dan sinar UV cukup baik,
di sisi tempat tidur
tidak banyak perabotan

Lantai : rata, mudah dibersihkan, tidak licin,


Dinding : Handrail sesuai dgn tinggi lansia
undakan diberi warna mencolok

Pencahayaan : terang terutama di jalur yg sering Tangga : tersedia handrail, lansia didampingi saat
dilewati lansia naik turun tangga

WC : Lantai tidak licin,


tidak ada genangan, kloset duduk, terdapat
Alat yang berbahaya : kabel listrik ditata rapi,
pegangan di dinding, terdapat bel, pintu membuka
perlengkapan dapur disimpan di tempat tertutup
kearah luar atau pintu geser,
ada tempat duduk
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS DAN LATIHAN FISIK

Yang peru diperhatikan pada aktivitas fisik Lansia : Yang caregiver perlu perhatikan pada latihan fisik Lansia :
 Mencatat alat dan bahan yg diperlukan Lansia  Lakukan latihan fisik 3-5 kali /minggu,
 Membuat perencanaan aktivitas yg seimbang antara selang 1 hari istirahat
aktivitas ringan dan sedang  20 menit / kali latihan
 Memasukkan periode istirahat ditengah-tengah aktivitas  Lakukan secara bertahap sesuai kemampuan Lansia
Lansia  mencegah kelelahan  Berikan motivasi
 Hindari terburu-buru  Selalu damping lansia
 Perhatikan postur dan kenyamanan posisi saat beraktivitas  Hindari aktivitas secara terburu-buru
 Mengatur pencahayaan dan jauhkan barang tajam

Aktivitas fisik Aktivitas fisik Latihan pernapasan


ringan sedang

Jalan kaki Bermain Menyiram Menyapu


perlahan catur tanaman lantai

Aktivitas fisik
berat
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL
Putar lengan
CONTOH : dalam lingkaran;
searah jarum jam
GERAKAN atau berlawanan
SENDI BAHU jarum jam

Hal yang perlu dilakukan dalam melakukan gerakan pasif :


 Lakukan pada satu sedi dalam satu kali (8 hitungan)
 Jaga persendian dgn cara sokong seluruh bagian tubuh atas dan bawah persendian
 Lakukan gerakan dengan tidak ragu-ragu, lembut dan perlahan
 Perhatikan ekspresi wajah lansia
 Hindari resiko lansia jatuh saat melakukan gerakan pasif
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL

CONTOH : GERAKAN
SENDI SIKU DAN SENDI
PERGELANGAN TANGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL

CONTOH : GERAKAN JARI


TANGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL

CONTOH : GERAKAN
MEMBENGKOKKAN DAN
MEMBUKA SENDI TANGAN
MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
MELALUI AKTIFITAS FISIK
PADA LANSIA KETERGANTUNGAN BERAT DAN TOTAL

CONTOH : GERAKAN SENDI


EKSTREMITAS BAWAH
PAJANAN SINAR
MATAHARI

Tehnik memberikan pajanan sinar matahari bagi lansia :


Berjemur sekitar 15-30 menit pada jam 07.00-10.00
TEHNIK KOMUNIKASI DENGAN LANSIA

Manfaat komunikasi yang baik :


 Membangun hubungan dan
Tehnik komunikasi dengan lansia :
kepercayaan
 Saling memahami  Gunakan metode komunikasi yang sesuai
 Mengurangi stress  Bicara perlahan, jelas, nada normal
 Fokus pada 1 pembicaraan, kalau perlu ulangi pesan
 Lakukan kontak mata dengan posisi sejajar
 Mendengarkan dgn sabar dan fokus
 Konfirmasi ulang pesan yang telah diterima
 Beri dukungan agar lansia mampu menyampaikan
kebutuhan, pandangan dan keinginannya
 Gunakan bahasa yang dipahami lansia (Bahasa daerah)
TEHNIK KOMUNIKASI DENGAN LANSIA
YANG MENGALAMI MASALAH KOMUNIKASI

a. Periksa telinga: sumbatan, alat bantu dengar


b. Lakukan kontak mata
c. Pastikan lansia melihat gerakan bibir caregiver
d. Gunakan isyarat tubuh dan gerakan yg sesuai
e. Bicaralah dgn jelas dgn kecepatan normal
f. Gunakan papan tulis/ kertas/ kartu untuk menyampaikan pesan
g. Gunakan tanda dan gerakkan : dengan menunjuk, ekspresi
wajah
h. Jangan perlakukan lansia yg tidak dapat bicara seolah-olah dia
seorang anak atau tidak memiliki kecerdasan
i. Penting untuk melibatkan lansia dalam percakapan, dan berikan
mereka waktu untuk berkontribusi
PEMANTAUAN
PENGGUNAAN OBAT

Yang perlu diperhatikan oleh Caregiver :


1. Pastikan obat yg dikonsumsi sesuai instruksi tenkes
2. Pisahkan obat yg sudah tidak digunakan
3. Buang obat yg kadaluarsa
4. Pelajari petunjuk penggunaan obat : dosis, waktu dan cara pemberian
REKREASI

Tugas Caregiver dalam persiapan rekreasi lansia :


 Siapkan kegiatan rekreasi yang menyenangkan
dan bermanfaat
 Buat jadwal rekreasi bersama-sama lansia
 Libatkan kelompok lansia
 Cari informasi tempat rekreasi : transportasi,
sarana yang nyaman untuk lansia, diskon bagi
lansia
PELAKSANAAN IBADAH

Melaksanakan ibadah sesuai kewajiban memberikan KETENANGAN BATIN bagi La

Caregiver memfasilitasi lansia untuk :


 Mengingatkan apabila sudah masuk waktu ibadah
 Menawarkan bantuan pada lansia dalam pelaksanaan ibadah
sesuai kondisinya
 Memastikan lansia dalam keadaan bersih sebelum beribadah
 Meletakkan perlengkapan inadah di tempat yg mudah dilihat
dan dijangkau
 Memfasilitasi lansia mendapatkan bimbingan rohani dari
pemuka/ guru agama
MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA
DAN PERAWATAN KHUSUSNYA

Gangguan Pemenuhan
gerak gizi Lansia
Gangguan
Kesulitan BAB
Perilaku dengan
dan BAKrasa sakit/ ketidaknyamanPikun/
TUGAS CAREGIVER :
a. Membantu lansia mengurangi Lansia
Demensia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga kesehatan
GANGGUAN GERAK DAN PERAWATANNYA

Gangguan gerak menyebabkan IMOBILISASI

Kondisi yang dapat menyebabkan Imobilisasi lansia :


a. Gangguan tulang dan sendi
b. Penyakit saraf
c. Penyakit jantung atau pernapasan
d. Gangguan penglihatan
e. Masa penyembuhan / recovery
EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI
MASALAH PENCEGAHANNYA
KESEHATAN
a ISK Minum cukup banyak cairan

b Infeksi paru Menepuk dada/ punggung secara teratur


untuk mengeluarkan riak

c Susah buang air besar Konsumsi tinggi serat (sayur, buah),


minum air putih yang cukup

d Masalah sirkulasi/ Melakukan aktivitas fisik, latihan fisik,


aliran darah
EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI
MASALAH PENCEGAHANNYA
KESEHATAN
e Luka akibat
tekanan :
Menghindari - mengubah posisi lansia setiap 2
luka akibat jam
tekanan pada - pastikan pakaian dan alas tidur
Lansia yg tidak terlipat
bedridden
- gunakan bantal untuk menyokong
sendi
Menghindari - menggunakan bantalan pada kursi
luka akibat roda
tekanan pada - mengangkat bokong tiap 2 jam
Lansia dgn kursi selama 3-5 detik
roda
- Bersandar ke samping setiap 2 jam
selama 3-5 menit
TEHNIK
MEMBANTU LANSIA BERPINDAH TEMPAT

Prinsip umum yg diterapkan saat membantu lansia berpindah tempat :


1. Jelaskan tiap langkah berpindah
2. Biarkan lansia menyelesaikan secara perlahan
3. Jangan mencengkram, menarik atau mengangkat lansia pada sendi lengan (siku,
bahu, pergelangan)  cidera sendi
Cara membantu lansia BERGESER KE
ATAS DI TEMPAT TIDUR

1. Arahkan lansia ke posisi datar dengan melepaskan bantal


2. Minta lansia menekuk lutut, kaki menjejak terhadap kasur untuk
membantu mendorong dirinya naik
3. Caregiver berdiri di samping tempat tidur dan menempatkan satu tangan
pada bahu lansia dan yang lainnya di bawah bokong
4. Hitung "1-2-3" dan minta lansia untuk mendorong tubuhnya ke arah
kepala tempat tidur dengan bertumpu pada kaki dan tangannya
5. Pasang kembali bantal di bawah kepala lansia
Cara membantu lansia dari POSISI
BERBARING KE POSISI DUDUK di tempat
tidur

1. Caregiver berdiri di sisi tempat tidur dengan kaki membuka selebar bahu, lutut ditekuk,
punggung pada posisi netral
2. Minta lansia mengangkat kepala dan bahu, dengan menjejakkan kedua siku ke tempat
tidur, untuk mendukung tubuhnya sendiri
3. Bantu lansia mengangkat bahu dengan menempatkan tangan dan lengan caregiver di
bawah tulang bahunya
4. Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia bagian atas dengan perlahan hingga lansia pada
posisi duduk. Pada langkah ini, lutut caregiver tetap ditekuk, punggung pada posisi
netral dan lengan mengunci untuk membantu mengangkat
5. Sesuaikan bantal untuk sandaran lansia.
Cara membantu lansia berganti posisi, dari
TIDUR KE POSISI DUDUK MENJUNTAI
di sisi tempat tidur

2. Gulingkan lansia sehingga menghadap ke arah


1. Tekuk lutut lansia pada sisi yang jauh dari caregiver. Usahakan menggulingkan seluruh
caregiver tubuh lansia bersamaan.

3. Masukkan satu lengan caregiver pada bahu lengan


lansia yg ada di bawah. Tempatkan lengan lainnya di
belakang lutut lansia
Cara membantu lansia berganti posisi, dari
TIDUR KE POSISI DUDUK MENJUNTAI
di sisi tempat tidur
4. Posisi kaki caregiver terbuka selebar bahu,
punggung pada posisi netral

5. Hitung “1-2-3” dan geser berat badan caregiver


ke kaki belakang

6. Geser kaki lansia ke tepi tempat tidur hingga


kaki lansia menjuntai sambil menarik bahu ke
posisi duduk

7. Tetap didepan lansia sampai berada dalam posisi


stabil
Cara membantu lansia berganti posisi, dari
TIDUR KE POSISI DUDUK MENJUNTAI di sisi
tempat tidur
Bagi Lansia yang mampu
bergerak sendiri
Teknik memindahkan lansia dengan cara
MENGANGKAT
1 orang caregiver
1. Minta lansia merangkul leher caregiver dengan kedua
tangannya atau pada lansia yang kondisinya lebih lemah
letakkan salah satu tangan lansia pada leher caregiver agar
tidak menyulitkan caregiver dalam melakukan
pemindahan.
2. Letakkan satu tangan caregiver di belakang kedua lutut
lansia dan tangan yang lain merangkul di belakang
punggung lansia hingga mencapai ketiak lansia pada sisi
yang jauh.
3. Angkat lansia secara hati-hati kemudian caregiver berdiri
perlahan-lahan dan melangkah untuk memindahkan ke
tempat yang diinginkan
Teknik memindahkan lansia dengan cara
MENGANGKAT
2 orang caregiver
1. 1 (satu) caregiver berdiri di belakang, kemudian
masukkan kedua tangan pada bagian ketiak/lengan
lansia untuk menopang bagian tubuh atas.
2. 1 (satu) caregiver lainnya berdiri di depan
(menghadap ke arah kaki lansia) dan masukkan
kedua tangan kebawah kaki lansia untuk
menopang tubuh lansia bagian bawah.
3. Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia secara
bersamaan dengan hati-hati, lalu pindahkan ke
tempat yang diinginkan.
Tehnik memindahkan lansia dari TEMPAT
TIDUR KE KURSI RODA (1)
1. Posisikan kursi roda menghadap kearah lansia, membentuk
sudut dgn tempat tidur diarah kepala lansia

2. Bantu lansia duduk menjuntai

3. Berdirikan lansia dengan cara:


 Letakkan lengan caregiver disekeliling dada dan di
belakang punggung lansia.
 Topang kaki lansia dengan kaki caregiver.
 Pindahkan tumpuan berat badan dan angkat lansia
hingga posisi berdiri di peluk oleh caregiver dengan
erat.
 Cagiver dapat menstabilkan posisi lansia dengan
menempatkan lutut caregiver berlawanan dengan lutut
lansia
Tehnik memindahkan lansia dari TEMPAT
TIDUR KE KURSI RODA (2)
4. Dudukkan lansia dikursi roda dgn cara :

a. Putar arah berdiri caregiver menghadap b. Tekuk lutut caregiver dan posisikan lutut caregiver lebih
kursi roda sehingga posisi lansia rendah dari posisi lansia. Dudukkan lansia secara perlahan
membelakangi kursi roda di kursi roda
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN dalam
membantu lansia dengan kursi roda

 Turun undakan dengan roda kursi bagian  Naik undakan dengan roda kursi bagian depan
belakang terlebih dahulu, terlebih dahulu
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN dalam
membantu lansia dengan kursi roda

 Ketika mendorong lansia dengan kursi roda :


CARA
PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN

TONGKAT

1. Pegang tongkat di sisi tubuh yang lemah atau


terluka untuk menjaga ayunan lengan yang
baik, meningkatkan pemindahan berat badan,
dan mendukung pola berjalan normal.
2. Saat melangkah maka tongkat dan kaki yang
sakit maju terlebih dahulu, kemudian baru kaki Walker Tongkat 3 atau Tongkat
yang sehat maju 4 kaki

3. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan kruk


dan walker.
CARA
PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN

KRUK / TONGKAT KETIAK

1. Berdiri tegak dan menempatkan ujung kedua kruk di


lantai, sekitar 15 cm dari sisi masing-masing kaki.
2. Lengan dapat beristirahat dengan nyaman di sisi tubuh
lansia, sesuaikan ketinggian kruk hingga terdapat jarak
5 cm (sekitar tiga jari) antara ketiak lansia dan ujung
atas kruk, lengan dapat ditekuk sedikit (lihat gambar
berikut)
3. Saat melangkah maka kruk dan kaki yang sakit maju
terlebih dahulu, kemudian baru kaki yang sehat maju.
CARA PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN UNTUK NAIK
TURUN TANGGA

 Saat NAIK  Ketika TURUN


TANGGA didahului TANGGA, didahului
alat bantu jalan dan ALAT BANTU
KAKI YG SEHAT JALAN sebagai
SEBAGAI penopang tubuh
penopang tubuh
 Kaki yg LEMAH
 Kemudian diikuti TURUN LEBIH
kaki yg lemah DULU
PEMENUHAN GIZI PADA
LANSIA

Kebutuhan energi dan zat gizi

MATERI YANG Gizi seimbang

PENTING
Bentuk dan tekstur makanan,
DIKETAHUI
CAREGIVER Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,

Keamanan pangan

Tanda-tanda awal gizi kurang

Cara pemberian makan


PEMENUHAN GIZI PADA
LANSIA

Bentuk dan tesktur


makanan pada Lansia
Makanan yg dihaluskan
Makanan
dgnbiasa
tekstur semi padat

Makanan cair Makanan yang dihaluskan dgn blender


PEMENUHAN GIZI PADA
LANSIA
Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
DIET UNTUK LANSIA DGN TEHNIK PEMBERIAN DIET
MASALAH KESEHATAN

Diet tinggi serat Konstipasi, obesitas, penyakit 2,5 mangkok sayur/ hari dan 3
jantung porsi buah/ hari Caregiver selalu
Diet rendah garam Hipertensi tdk terkontrol Maksimal 1 sdt garam/ natrium berkonsultasi
dengan nakes
dalam
Diet rendah lemak Masalah pancreas, penyakit Diet rendah lemak menentukan
liver, masalah lemak darah pilihan diet sesuai
kondisi kesehatan
Diet tinggi energi dan Kurang gizi Diet tinggi kalori
protein
Diet rendah energi Obesitas Diet rendah energi
PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA

Cara pemberian makan

1. Untuk lansia yang masih mampu duduk, 4. Selama proses pemberian makanan selalu
selalu ajak lansia dalam makan posisi perhatikan nafas lansia.
duduk. 5. Untuk mencegah tersedak, usahakan
2. Pada lansia yang harus makan dalam makanan dalam potongan kecil, suapan
posisi berbaring, selalu posisikan kepala dalam porsi kecil agar lebih mudah
lebih tinggi dengan menggunakan dikunyah dan ditelan, serta jangan
ganjalan bantal sehingga kemiringan mengajak bicara saat membantu lansia
posisi tubuh sekitar 30-45 derajat. makan
3. Beri jeda untuk suapan satu ke suapan 6. Apabila lansia tersedak segera bantu lansia
berikutnya, jika perlu selingi dengan untuk memuntahkan makanannya
minum.
LANGKAH PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT
(NASOGASTRIC TUBE) :

1. Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan


2. Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup,
3. Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi makan, hingga 30
menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal)
4. Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak masuk
5. Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair
6. Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup kembali jika air
hampir habis
7. Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang sampai makanan
cair habis.
8. Kemudian bilas kembali selang dengan air hangat hingga tidak tersisa makanan dalam
selang
9. Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi makan.
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA

Peralatan yg harus Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan BAK
disiapkan : pada lansia :
 Sarung tangan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
 Air 2. Gunakan sarung tangan
 Kapas dibasahi air 3. Pasang perlak dibawah bokong lansia
(kapas cebok) 4. Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus), lalu
 Baskom bersihkan alat yg terkena kotoran
 Tisue kering/ handuk 5. Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam tempat
kering yg berbeda dgn sampah rumah tangga
 Perlak / underpad 6. Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran
 Kantung sampah 7. Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA

Membantu BAK menggunakan


KATETER

1. Siapkan pispot/bak penampung urine, letakkan di


bawah kantong urine
2. Buka tutup kantong urin lalu tampung urine pada
pispot/bak penampung
3. Catat jumlah dan perubahan warna urin. Selain
itu catat juga kapan terakhir kateter diganti oleh
petugas kesehatan
4. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan dan bahan umum, serta pispot
2. Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar
kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer
3. Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada lubang pispot
khusus pria (urinal) Jika Lansia wanita, letakkan pispot di bawah
bokong
4. Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan air
kemudian angkat pispot.
5. Keringkan bagian kelamin dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
6. Bantu lansia menggunakan celana kembali
7. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAB menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan umum dan pispot
2. Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah bokong
dan persilahkan lansia BAB
3. Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan air, bila
perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah anus dan
sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat pispot
4. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
5. Bantu gunakan celana kembali
6. Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI

1. Siapkan peralatan umum dan popok sekali pakai yang baru


2. Buka popok yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan bagian
yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya.
3. Posisikan popok bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan kapas cebok
untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga benar-benar bersih
dari tinja
4. Angkat popok, masukkan dalam kantong sampah yang disiapkan
5. Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar bersih
6. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI

7. Pakaikan popok bersih dan bantu gunakan celana kembali


8. Sebaiknya popok sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila sudah
penuh walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada tidaknya ruam
popok
9. Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok bekas yang sudah
dibungkus dalam kantong ke tempat sampah tertutup
GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/
DEMENSIA
3. Sulit melakukan
1. Gangguan daya
2. Sulit fokus kegiatan yg biasa
ingat
dilakukan

5. Kesulitan
4. Bingung 6. Gangguan
10 Gejala (disorientasi)
memahami ciri dan
komunikasi
Umum posisi benda tertentu
Pikun/
Demensia
7. Menaruh barang 8. Salah membuat 9. Menarik diri dari
tidak pada tempatnya keputusan pergaulan
GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/
DEMENSIA

PENANGANAN pada lansia yang pikun/ demensia


1. Membantu lansia meletakkan barang ditempat yang tetap, mudah dilihat dan dijangkau
2. Membantu lansia menulis beberapa hal yg penting untuk diingat, lalu temple di tempat
yg mudah dilihat
3. Ajak lansia berkomunikasi agar tetap dapat mengingat, menghitung, memutuskan
sesuatu
4. Jawab berulang-ulang pertanyaan lansia dengan sabar dan jelas
5. Alihkan selalu pembicaraan kepada hal yg positif dan menyenangkan
6. Gunakan aromaterapi dan pijat untuk cegah penurunan fungsi kognitif dan menurukan
tingkat kecemasan
GANGGUAN PERILAKU DENGAN PIKUN/
DEMENSIA
• Mengisi TTS, bermain
catur
• Senam otak dan senam • Kerajinan tangan
vitalitas otak
• Berkebun, menyanyi
• Mengingat dan
menceritakan kejadian
masa lalu
Kegiatan Mengasah otak
Mengembangkan
hobi
untuk
mencegah
pikun/ • Bersama dengan
kelompok lansia
demensia • Senam lansia • Diet rendah lemak
• Mengerjakan pekerjaan
rumah tangga
Beraktifitas Makan gizi
fisik seimbang
STRESS PADA LANSIA

Penyebab kesepian :
1. Kegiatan mengasuh anak
sudah berkurang
2. Berkurangnya teman atau
relasi karena kurang aktifitas
diluar rumah
3. Waktu luang bertambah
banyak
4. Meninggalnya pasangan hidup
5. Ditinggalkan anak-anak (anak
telah dewasa dan menikah)
PENGELOLAAN STRESS PADA LANSIA
n
td
eae PENGELOLAAN STRESS PADA LANSIA
rkn
atg
kia
sfr
ik
ta
dan
es
nm
gku
aes
nai
gk
ka
em
y
laa
n
iB
ic
ae
g M
iu
MENDUKUNG
r
p LANSIA MEMPERTAHANKAN
m e
b
rk M
AIKS / IADL
ed n
ae
u e
n y
asn
l n
g i
n
a g
g a
n
m
R g
u p
m
aj
u u
n k
Cara e
a
k
m n
an a
M
caregiver a a
k n
ek
g
mendukung hnau n
a
a d
g
lansia n
rn n
a
mempertahan u
ts tn
t
kan e u
r
AIKS/IADL lp m
ra
ea e
n
p m
k
k s
o ie
a p
n
u
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KEADAAN DARURAT

1. Penurunan Kesadaran 2. Luka Bakar

3. Patahperlu
Caregiver Tulang
memahami pertolongan pertama pada4.keadaan
Perdarahan
tersebut
ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR

2. AKUPRESUR
•Susah Tidur
1. Pemanfaan TOGA •Sakit Kepala
•Kram Otot Tungkai
•Nyeri Pinggang
RUJUKAN LANJUT USIA
KE FASILITAS KESEHATAN
S b
Y a
n SISTEM RUJUKAN KESEHATAN LANSIA
A t
u
R ,
A
P
K u FKRTL Pada kasus kegawatdaruratan,
caregiver dapat memberikan tindakan pertolongan

n
A RS Tk Kab,
ata
s pertama,
k eh RS Tk Provinsi
T
s
lalu merujuk ke FKTP 24 jam atau langsung ke
na gai
ke

e R
i te ba
ga

U FKRTL terdekat
K s
as se

J
rm iver

e m
U
in areg

a K
l s A Persiapan Caregiver saat merujuk
C
fo

o , N lansia :
r
be

m 1. Kartu Identitas Lansia


m
su

p P 2. Kartu JKN
r
o a 3. Buku Kesehatan Lansia
k k 4. Buku catatan kesehatan lainnya
t (bila ada)
e
l k 5. Perlengkapan pribadi
a 6. Obat-obatan pribadi
d
PENCATATAN DAN PELAPORAN
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA

Tujuan pencatatan :
1. mendapatkan data pribadi dan data kesehatan Lansia
2. deteksi dan memantau perkembangan status kesehatan Lansia
3. memudahkan pengambilan keputusan karena data tercatat rapi
4. untuk keperluan konsultasi dgn tenaga kesehatan

1. Identitas lansia
2. Riwayat kesehatan
3. Keadaan dan keluhan kesehatan
4. Catatan perkembangan kesehatan
5. Pemantauan penggunaan obat
6. Rencana kunjungan Lansia ke faskes
7. Ketersediaan asuransi kesehatan
8. Data informasi kontak tenaga kesehatan
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA

DIBACA DAN SELALU


DIMENGERTI DIBAWA

BUKU
SELALU
HARUS
DIBAWA
DIJAGA
Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak
Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia,
Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga
BAGAIMANA BILA TIDAK TERSEDIA
BUKU KESEHATAN LANSIA ?

Contoh Format Check List Untuk Pemantauan


Lansia Sehari-hari oleh Caregiver

Petugas kesehatan membuatkan


lembar pencatatan yang mengacu
pada Buku Kesehatan Lansia
sehingga
perkembangan kesehatan dapat
dipantau
PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM
PENCATATAN DAN PELAPORAN OLEH CAREGIVER

Membimbing caregiver dalam membuat pencatatan

Membimbing caregiver cara melakukan pemantauan


menggunakan lembar pencatatan

Memantau catatan yg dibuat caregiver

Mengambil informasi yang diperlukan untuk pelaporan


Salam Sehat, Aktif, dan Produktif

Anda mungkin juga menyukai