Monitoring and Trouble Shooting Ventilator
Monitoring and Trouble Shooting Ventilator
mechanical ventilation
DEFINISI
problem that occurs in the patient-
ventilator connection.
• This is important because, when a
problem occurs, it can cause the
patient to experience discomfort, or
even put their life at risk.
• Respiratory distress
• Ventilator alarms
• System leaks
• Circuit disconnection
various
• Inadequate oxygenation
problems • Patient-ventilator asynchrony
mechanical • Artificial airway problems
ventilation : • Secretion buildup
• Auto-PEEP
• Accidental extubation
Respiratory Distress
• Disconnection
• Cuff leak
• Obstruction
• Incorrect placement
• Malfunctioning valve
• Tube kinking
• Tube biting
Trouble shooting on mechanical ventilation
Nursing consideration
1. Low volume (Low TV/MV) / Low Pressure
Penyebab : Tindakan :
1. Balon/cuff kempes 1. Balon/cuff diisi udara
karena bocor, bocor dari (cuff 20 - 30 mmhg),
tempat pengisian udara, Tutup ujung/port tempat
pengisian udara
Penyebab : Tindakan :
1) Kaji letak ETT dan jika
1. Adanya tahanan jalan napas perlu suction. Jika ETT
( sekresi yang banyak, selang / digigit jelaskan maksud
ETT tertekuk atau tergigit, pemakaian ventilator, jika
bronchospasme, complain paru perlu pakai bite block.Jika
menurun) perlu m’ggunakan holder
2. ETT masuk ke bronchus kanan, 2) Auskultasi dan kolaborasi
jika ada penurunan suara
3. Peningkatan tekanan abdomen, napas dan jika perlu
kontraksi abdomen saat batuk lakukan pemeriksaan foto
atau pernapasan yang kuat, thorax.
3) Atur posisi pasien yang
nyaman, Hindari
tertariknya selang saat
merubah posisi dan
Evaluasi pengembangan
balon yang optimal
3. Acidosis Respiratorik
Tindakan :
Penyebab : 1) Pertahankan PaCo2 dalam level
1. Frekwensi pernapasan normal dengan cara mengatur
kurang. frekwensi dan volume tydal
2. Pemberian kalori yang
2) Monitor efek terapi nutrisi
berlebihan
3. Volume tydal dari pasien 3) Pada mode pressure sesuaikan
kurang. dengan volume yang ingin
dicapai. Kaji adanya kebocoran
dan segera perbaiki
4. Alkalosis Respiratorik
Penyebab : Tindakan :
1. Peningkatan frekwensi 1) Bantu pasien menurunkan
pernapasan dan volume kecemasan dan rasa takut
Periksa fungsi ventilator
Karena : kecemasan,
Periksa kadar PaO2 /
kurang istirahat, tidak
saturasi
nyaman, nyeri, hipoksemia, 2) Pastikan tidal
Gangguan sistem syaraf. volume/minute volume
2. Seting frekwensi dan tidal tidak berlebihan, Jika
volume yang berlebihan. menggunakan pressure,
pastikan pressure tidak
berlebihan. Pertimbangkan
untuk mengganti mode
ventilator
5. Kadar PaO2 / SaO2 Rendah
Penyebab : Tindakan :
1. Adanya gangguan 1. Kolaborasi untuk memperbaiki
penyebabnya
ventilasi-perfusi
2. Kolaborasi setting FiO2 atau
2. Setting FiO2 tidak tepat PEEP
3. Adanya kebocoran 3. Kaji adanya kebocoran
4. ETT masuk bronchus 4. Evaluasi letak ETT dan
kanan kolaborasi untuk reposisi
6. Arythmia saat atau sesudah melakukan suction
Tindakan :
Penyebab : 1) Kaji kebutuhan suction
2) Gunakan prinsip 3A (aseptik,
atraumatik, acyanosis)
• Desaturasi, 3) Kaji hemodinamik saat dan
• Kontriksi bronchus sesudah suction
4) Pertimbangkan menggunakan
• Reaksi vasovagal closed suction
7. Sekresi kental Tindakan :
1) Pertahankan pemasukan dan
Penyebab : pengeluaran cairan, Monitor tekanan
1. Kurang cairan (dehidrasi), CVP, Maksimalkan status hidrasi
2. Infeksi 2) Observasi adanya perubahan
sputum; warna, jumlah dan
konsistensinya. Lakukan suction jika
3. Suhu humidifier di seting sekret banyak, jika perlu periksa
rendah, kultur
4. Terjadi kebocoran pada 3) Pertahankan suhu humidifier 36 –
humidifier. 37˚ C, Batas toleransi 34 – 37˚, C
dan periksa sensor temperature, isi
cairan humidifier secukupnya,
Buang air pada selang
WASALLAM