Anda di halaman 1dari 58

Nama : Rene Natalis Parsaoran Sianturi, ST

Rumah : Jl. Wonodadi I


Mobile Phone : 0812 5724 3333
Email : renenp.sianturi@gmail.com
Bidang Keahlian : Ahli K3 Umum
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut

SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Siklus Penerapan SMK3
(PP No.50/2012 – LAMPIRAN 1)

Peningkatan
Berkelanjutan

Tinjauan Ulang &


Komitmen &
Peningkatan oleh
Kebijakan
Manajemen

Pengukuran & Perencanaan


Evaluasi SMK3

Penerapan
SMK3

3 3
BAGIAN KESATU, UMUM
PASAL 6 PP NO. 50/2012

(1) SMK3 sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1)


meliputi:
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
(2) Penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tertuang dalam pedoman yang tercantum
dalam lampiran I sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

4
PRINSIP DAN ELEMEN SMK3

No Prinsip Elemen
1. KEBIJAKAN DAN 1. Pembangunan dan Pemeliharaan
KOMITMEN Komitmen;
2. PERENCANAAN 1. Strategi Pendokumentasian
2. Peninjauan Ulang Perancangan (design)
dan Kontrak.
3. PENERAPAN 1. Pengendalian dokumen
2. Pembelian
3. Keamanan Bekerja berdasarkan SMK3;
4. Pengelolaan Material dan
Perpindahannya.

5
PRINSIP DAN ELEMEN SMK3
NO PRINSIP ElEMEN

4. PENGUKURAN 1. Standar Pemantauan


DAN EVELUASI 2. Pengumpulan dan Penggunaan Data
3. Audit SMK3
5 TINJAUAN ULANG 1. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
2. Pengembangan Keterampilan dan
Kemampuan.

6
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN
1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3; (6)
pemeliharaan 1.2 Tanggungjawab dan wewenang utk
komitmen bertindak;(9)
1.3 Tinjauan ulang; (3)
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dgn tenaga kerja.
(10)
2. Strategi 2.1 Perencanaan Rencana Strategi K3;(5)
Pendokumentasian 2.2 Manual SMK3;(3)
2.3 Penyebarluasan Informasi K3. (2)
3. Peninjauan ulang 3.1 Pengendalian Perancangan; (4)
perancangan (Design) 3.2 Peninjauan ulang Kontrak. (4)
dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 4.1 Persetujuan dan pengeluaran dokumen;(4)
4.2 Perubahan dan modifikasi dokumen (3)

7
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN
5. Pembelian 5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa;(4)
5.2 Sistem verifikasi utk brg & jasa yg dibeli (1)
5.3 Kontrol barang dan jasa yg dipasok pelanggan; (2)

6. Keamanan 6.1 Sistem Kerja;(9)


bekerja 6.2 Pengawasan;(5)
berdasarkan 6.3 Seleksi dan Penempatan Personil;(2)
SMK3
6.4 Lingkungan Kerja;((4)
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi; (9)
6.6 Pelayanan;(2)
6.7 Kesiapan untuk menangani keadaan
darurat;(7)
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan;(2)
8
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN
7 Standar Pemantauan 7.1 Pemeriksaan Bahaya;(6)
7.2 Pemantauan Lingkungan Kerja;(2)
7.3 Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian;(2)
7.4 Pemantauan Kesehatan.(5)

8. Pelaporan dan 8.1 Pelaporan Keadaan Darurat;(1)


Perbaikan 8.2 Pelaporan Insiden;(2)
Kekurangan 8.3 Penyelidikan Kecelakaan Kerja;(6)
8.4 Penanganan Masalah; (2)

9. Pengelolaan Material 9.1 Penanganan secara manual dan


dan Perpindahannya mekanis;(4)
9.2 Sistem Pengangkutan, penyimpanan dan
Pembuangan;(3)
9.3 Bahan-bahan Berbahaya.(6)
9
ELEMEN DAN SUB ELEMEN SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN
10. Pengumpulan dan 10.1 Catatan K3;(5)
Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3.(2)

11. Audit SMK3 11.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3.(4)

12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan;(8)


Keterampilan dan 12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan
Kemampuan. Supervisor;(2)
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja;(3)
12.4 Pelatihan untuk Pengenalan bagi
Pengunjung dan Kontraktor;(2)
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus. (1)

10
Tujuan
Memberikan informasi mengenai prinsip pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai PP RI No.
50 / Tahun 2012.
Sasaran

Pada akhir modul semua peserta pelatihan akan dapat :


 Menyebutkan definisi dan ruang lingkup SMK3,
 Menyebutkan tahapan penerapan SMK3 di tempat kerja,
 Menerapkan prinsip SMK3 di tempat kerja

11
Latar Belakang

 Ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No. Per. 05/MEN/1996 tanggal 12 Desember 1996
 Diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
melalui PP No. 50 / tahun 2012 tanggal 12 April 2012
 Hasil benchmark terhadap standar sistem manajemen K3
beberapa negara
 Penerapan SMK3 bersifat wajib di tempat kerja (diatur oleh
perundangan RI)
 Prinsip penerapan SMK3 mengacu kepada prinsip PDCA
(Plan, Do, Check, Act)
 Persyaratan oleh pihak eksternal (misal pelanggan)

12
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 87 ;
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan & kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan

PP No. 50/2012 junto Permenaker 5/MEN/1996


Setiap tempat kerja :
 Seratus orang atau lebih dan atau,
 Mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik proses atau bahan produksi,
 Dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan
kerugian.

13
TUJUAN PENERAPAN SMK3
MENURUT PP No. 50 / Tahun 2012

a. Meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
S M A R T
14
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja disingkat
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3


adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.

15
PERUSAHAAN PENGUSAHA

a. setiap bentuk usaha yang a. orang perseorangan, persekutuan,


berbadan hukum atau tidak, atau badan hukum yang
milik orang perseorangan, milik menjalankan suatu perusahaan
persekutuan, atau milik badan milik sendiri;
hukum, baik milik swasta b. orang perseorangan, persekutuan,
maupun milik negara yang atau badan hukum yang secara
mempekerjakan pekerja/buruh berdiri sendiri menjalankan
dengan membayar upah atau perusahaan bukan miliknya;
imbalan dalam bentuk lain; c. orang perseorangan, persekutuan,
atau badan hukum yang berada di
b. usaha-usaha sosial dan usaha- Indonesia mewakili perusahaan
usaha lain yang mempunyai sebagaimana dimaksud dalam
pengurus dan mempekerjakan huruf a dan huruf b yang
orang lain dengan membayar berkedudukan di luar wilayah
upah atau imbalan dalam bentuk Indonesia.
lain. S M A R T
16
Komitmen dan Kebijakan
Komitmen &
Kebijakan

Perencanaan

Pada tahap ini organisasi harus menunjukkan


Penerapan komitmennya untuk menerapkan SMK3
melalui;
Pengukuran &
Evaluasi
• Kepemimpinan & Komitmen
 Penetapan organisasi K3
Tinjauan
Ulang
 Penyediaan sumber daya penerapan
K3
 Penetapan tanggung jawab K3
 Perencanaan & penilaian kinerja K3
• Pelaksanaan tinjauan awal K3 (initial
review)
• Penyusunan kebijakan K3

1717
Komitmen dan Kebijakan
Komitmen &
Kebijakan

Perencanaan
Organisasi / Personil K3 dalam
Penerapan
penerapan SMK3 ;
• P2K3 (Panitia Pembina K3)
Pengukuran &
• Regu Tanggap Darurat Fungsional
Evaluasi • Tim Auditor Internal Diatur oleh peraturan

Tinjauan
• Ahli K3 (umum/khusus)
Ulang • Dokter perusahaan
• Operator boiler, alat angkat &
angkut, dll
• Departemen K3/OHS/EHS
Struktural organisasi
• Safety Supervisor Kebutuhan organisasi
• Safety Officer, dll

18
Tinjauan Awal / Initial Review

Peninjauan awal ini dilakukan dengan :


• Identifikasi potensi bahaya berkaitan
dengan kegiatan / proses perusahaan
• Penilaian kesesuaian dengan peraturan
perundangan, standar dan pedoman K3
• Melakukan studi banding/benchmark
• Menganalisa data-data K3 yang sudah ada

19
Penetapan Kebijakan K3

Kebijakan K3 :
•Tertulis
PT ABC
•Ditandatangani oleh pengusaha dan
atau pengurus
•Memuat pernyataan komitmen dan
tujuan K3 perusahaan
•Disosialisasikan kepada semua pihak
baik internal dan eksternal
•Bersifat dinamik dan ditinjau ulang PT ABC

agar tetap updated

20
PERENCANAAN

Komitmen &
Kebijakan IDENTIFIKASI BAHAYA,
PENILAIAN &
Perencanaan PENGENDALIAN RISIKO

Penerapan

Pengukuran & TUJUAN & INDIKATOR PROGRAM


Evaluasi
KINERJA K3
Tinjauan
Ulang

PERATURAN
PERUNDANGAN &
PERSYARATAN LAINNYA

21
PERENCANAAN

BAHAN
IDENTIFIKASI ALAT
BAHAYA MANUSIA
LINGKUNGAN

PELUANG/KEMUNGKINAN
SERING SEDANG JARANG
PENILAIAN RISIKO

AKIBAT
Risiko = Akibat x FATAL TINGGI TINGGI SEDANG
Peluang MEDIS TINGGI SEDANG SEDANG
P3K SEDANG RENDAH RENDAH

• Pengendalian Rekayasa
PENGENDALIAN • Pengendalian
RISIKO Manajemen
• Alat Pelindung Diri
22
PERENCANAAN
INDIKATOR NEGATIF
Mengukur kegagalan dalam sistem,
TUJUAN & INDIKATOR K3 misal ; statistik kecelakaan, kasus
kebakaran, penyakit akibat kerja, dll

INDIKATOR POSITIF

Mengukur keberhasilan sistem, misal :


pencapaian program, hasil inspeksi /
• Menurunkan angka kecelakaan kerja audit, dll
50% dari tahun sebelumya
• Pencapaian FR (Frequency Rate) 3,25
tahun 2007
• Pelaksanaan program pelatihan K3
bagi seluruh level supervisor (100%)
• Menurunkan tingkat temuan bahaya
30% dari angka tahun 2007
• Pencapaian sertifikasi emas untuk
sertifikasi SMK3 tahun 2007 S M A R T
23
PERENCANAAN

PROGRAM K3

• Menetapkan penanggung jawab program K3


• Menetapkan jangka waktu dan sarana
pencapaian
• Ditinjau secara teratur

BAHAN MANUSIA MESIN/ALAT LINGKUNGAN


• Komunikasi bahaya B3 • Pelatihan • Pemeliharaan mesin • Housekeeping
• Pelabelan B3 • Sosialisasi K3 • Inspeksi • Pemantauan NAB
• Pelatihan B3 • Pemeriksaan kesehatan • Sertifikasi alat • Engineering control
• MSDS • JSA • Engineering control • Restricted area
• Spill Management • On the job training • LOTO • Safety sign
• Inspeksi • P3K • Safety sign • Hygiene
• Ventilasi • Simulasi darurat • Ergonomi • Evakuasi
• APD • Awareness K3
• Subtitusi bahan • SOP/ Prosedur kerja

24
Komitmen &
Kebijakan • Sumber daya manusia, sarana dan dana
• Integrasi
Perencanaan • Tanggung jawab dan Tanggung Gugat
JAMINAN KEMAMPUAN • Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Penerapan • Pelatihan & Kompetensi Kerja

Pengukuran & • Komunikasi


Evaluasi • Pelaporan
• Pendokumentasian dan Pengendalian
Tinjauan KEGIATAN PENUNJANG
Ulang Dokumen
• Pencatatan informasi K3

IDENTIFIKASI BAHAYA, • Rekayasa/Perancangan


PENILAIAN & • Pembelian
PENGENDALIAN RISIKO • Tinjauan Kontrak
• Pengendalian Administratif
• Penanganan Keadaan Darurat

25
PENERAPAN

JAMINAN KEMAMPUAN
Penyediaan Sumber Daya K3
Organisasi harus menyediakan sumber daya
yang memadai untuk pelaksanaan K3 baik SDM
(kompetensi), sarana dan fasilitas K3.
Sarana :
 Fire Protection System
 Alat Pelindung Diri
 Peralatan Darurat
 Media komunikasi (safety sign,dll)
Integrasi
Organisasi dapat mengintegrasikan SMK3 pada
sistem manajemen yang sudah ada di
organisasi.

26
PENERAPAN
JAMINAN KEMAMPUAN
Tanggung Jawab K3
Perusahaan menetapkan, mendokumentasikan
dan mengkomunikasikan tanggung jawab K3
personil di tempat kerja
Tanggung jawab khusus untuk K3 :
• Ahli K3 (sekretaris P2K3)
• Regu darurat
• Anggota P2K3
• Tim inspektor/auditor/investigator, dll

Konsultasi, Kesadaran & Motivasi


Perusahaan melakukan kegiatan konsultasi
dengan melibatkan pekerja/pihak terkait dalam
pelaksanaan SMK3

27
PENERAPAN
JAMINAN KEMAMPUAN
Pelatihan dan Kompetensi K3
Perusahaan menjamin bahwa setiap personil
kompeten agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan aman.

• Target  semua level di organisasi


 kontraktor
 pengunjung/tamu

•Materi disesuaikan dengan tingkat


risiko/ketentuan perundangan atau
persyaratan K3 yang terkait
• Pelatihan disesuaikan dengan perubahan
di tempat kerja

28
PENERAPAN

JAMINAN KEMAMPUAN
Pelatihan dan Kompetensi K3
Pelatihan yang dipersyaratkan dalam
pelaksanaan SMK3 antara lain yaitu ;
• Pelatihan AK3 (umum dan khusus)
• Pelatihan dasar-dasar K3 (internal dan
eksternal)
• Pelatihan tanggap darurat
• Pelatihan operator alat (missal : forklift,
crane, dll)
• Pelatihan manajemen risiko
• Pelatihan audit internal SMK3
• Pelatihan penanganan B3

29
PENERAPAN

KEGIATAN PENUNJANG
Komunikasi K3
Perusahaan memiliki prosedur untuk
menjamin bahwa informasi K3 terbaru
dikomunikasikan ke semua pihak dalam
perusahaan dan pihak eksternal.

Informasi K3 tsb antara lain;


• Hasil audit, inspeksi, pemantauan K3
• Potensi bahaya & risiko K3
• Prosedur/ketentuan K3 perusahaan
• Kecelakaan kerja, pelatihan-pelatihan K3
• Perundangan/standar K3, dll
PENERAPAN

KEGIATAN PENUNJANG
Media atau tata cara penyampaian
informasi K3 di perusahaan dapat
melalui;
• Rapat – rapat K3
• Panitia Pembina K3
• Safety Talk / Tool Box Meeting
• Tinjauan Manajemen
• Poster K3
• Rambu – Rambu K3
• Label B3
• Papan Pengumuman
• Pelatihan – pelatihan K3, dll

31
PENERAPAN

KEGIATAN PENUNJANG

Pelaporan K3 • Pelaporan Insiden


• Pelaporan Sumber
• Pelaporan Internal Bahaya
• Pelaporan Kinerja K3
• Pelaporan
Ketidaksesuaian
• Pelaporan Kecelakaan Kerja
• Pelaporan Eksternal • Pelaporan P2K3
• Pelaporan Pemeriksaan
Kesehatan
• Pelaporan Kinerja K3

32
PENERAPAN

KEGIATAN PENUNJANG
Pendokumentasian & Pengendaliannya
Perusahaan memiliki prosedur untuk
identifikasi, penerbitan, distribusi dan update
dokumen-dokumen penerapan SMK3.
Dokumen SMK3 dapat terintegrasi dengan
dokumen perusahaan yang telah ada.
Pengendalian dokumen SMK3
1 Manual mensyaratkan;
1.Dokumen beridentifikasi &
2 Prosedur
mampu telusur
3 Instruksi 2.Dokumen yang beredar revisi
4 Formulir
terkini
3.Persetujuan penerbitan dokumen
4.Dokumen usang disingkirkan
33
PENERAPAN
KEGIATAN PENUNJANG

Pencatatan & Manajemen Informasi


Perusahaan memiliki prosedur untuk identifikasi,
penyimpanan dan pemeliharaan catatan-catatan K3.
Pencatatan ini diperlukan bagi perusahaan untuk
menunjukkan kesesuaiannya dengan SMK3
Contoh jenis catatan K3 ;
1. Daftar bahaya dan risiko
2. Laporan inspeksi, kalibrasi, audit, pemeliharaan
3. Catatan pelatihan K3
4. Laporan kecelakaan & tindak lanjut
5. Ijin kerja, dll

34
PENERAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RISIKO

Perusahaan harus merencanakan strategi untuk


memastikan bahwa semua kegiatan operasional
dilakukan dalam kondisi terkendali (aman/sesuai
standar operasi)
Hal ini dicapai dengan menetapkan dan
mendokumentasikan prosedur kerja dan
menerapkan rekomendasi tindakan pengendalian
risiko (lihat tahap perencanaan)

 Perancangan (desain) dan rekayasa


 Administratif
 Tinjauan Ulang Kontrak
 Pembelian
35
PENERAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RISIKO
Perancangan (Desain) dan Rekayasa
Kegiatan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko
harus dimulai sejak tahap perancangan/redesain
suatu proses/fasilitas. Harus ditunjuk personil yang
melakukan verifikasi terhadap rancangan

Pengendalian Administratif
Penyusunan suatu instruksi kerja turut
mempertimbangkan aspek K3 tiap tahapan/ urutan
kerja
Instruksi kerja harus ditinjau ulang bila ada
perubahan alat, bahan atau proses
Metode/tools yang banyak digunakan yaitu Job Safety
Analysis
Contoh ; work permit, lock out tag out 36
PENERAPAN
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN &
PENGENDALIAN RISIKO

Tinjauan Ulang Kontrak


Perusahaan melakukan tinjauan ulang kontrak
untuk menjamin kemampuan perusahaan dalam
memenuhi persyaratan K3 yang ditentukan
Pembelian
Perusahaan memiliki prosedur pembelian yang
dapat menjamin bahwa barang dan jasa yang dibeli
serta mitra perusahaan mematuhi persyaratan K3
yang terkait dengan barang dan jasa tersebut.
Misal : MSDS untuk pembelian bahan B3

37
PENERAPAN

PENANGANAN KEADAAN DARURAT


Perusahaan harus memiliki prosedur/rencana
untuk menghadapi keadaan darurat yang
potensial terjadi di tempat kerja.
Keadaan darurat/emergency ? …………………….
Jenis – jenis keadaan darurat di tempat kerja :
1.Alam/nature  gempa, badai, tsunami
2.Teknologi/man made  fire, explosion, bom,
spill
Apa saja kondisi darurat yang dapat terjadi di
tempat kerja anda ? ………………………….

38
PENERAPAN

PENANGANAN KEADAAN DARURAT

Persyaratan SMK3 mengenai penyusunan


prosedur penanganan keadaan darurat meliputi;
•Identifikasi jenis keadaan darurat
•Penetapan personil/struktur regu tanggap
darurat
•Dokumentasi prosedur/instruksi darurat
•Pelatihan personil terkait tanggap darurat
•Simulasi prosedur keadaan darurat
•Penyediaan & pemeliharaan fasilitas keadaan
darurat (pemadaman, komunikasi, dll)
•Prosedur pemulihan/recovery

39
PENERAPAN

Struktur Organisasi Tanggap Darurat (Contoh)

Ketua
Manajer Pabrik
Humas
Ketua Koord. Lapangan HRD Mgr.
Safety Koordinator

Tim Tim Tim Spill Supervisor


Tim Fire Security
Rescue Control Unit

Kondisi Darurat di Lapangan Evakuasi


40
41
PENGUKURAN DAN EVALUASI
Komitmen &
Kebijakan

Perencanaan

INSPEKSI & PENGUJIAN


Penerapan

Pengukuran & AUDIT SMK3


Evaluasi

Tinjauan
Ulang
TINDAKAN PERBAIKAN &
PENCEGAHAN

42
Inspeksi K3

• Perusahaan melakukan kegiatan inspeksi secara


berkala di tempat kerja.
• Apa tujuan kegiatan inspeksi ?
• Umumnya menggunakan daftar periksa /
checklist

Apa yg di
inspeksi ?

43
Inspeksi K3

Checklist
Items OK Actions
Frekuensi

Perencanaan Jenis Inspeksi


inspeksi
Tindak Lanjut dan
Pemantauan

Pelaporan Pelaksanaan
inspeksi inspeksi

44
INSPEKSI & PENGUJIAN

Pemantauan K3 meliputi;
 Pemantauan lingkungan kerja
• Faktor fisika (kebisingan, suhu, dll)
• Faktor kimia (debu/gas/uap bahan)
• Faktor radiasi
• Faktor biologi
 Pemantauan kesehatan
• Kesehatan awal
• Kesehatan berkala
• Kesehatan khusus

45
PENGUKURAN DAN EVALUASI
AUDIT SMK3

Organisasi harus melakukan audit


SMK3 untuk mengetahui keefektifan
penerapan SMK3. Proses audit internal
harus;
 Dilakukan secara berkala
 Dilaksanakan secara independen
 Dilakukan personil yang kompeten
 Frekuensi audit berdasarkan hasil
audit sebelumnya / penilaian risiko

TINDAKAN PERBAIKAN &


PENCEGAHAN 46
PENGUKURAN DAN EVALUASI

TINDAKAN PERBAIKAN &


PENCEGAHAN

Semua hasil temuan dari pelaksanaan


pemantauan, audit dan tinjauan ulang
sistem manajemen K3 harus
didokumentasikan dan digunakan
untuk identifikasi tindakan perbaikan
dan pencegahan

4747
PENINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN
OLEH PIHAK MANAJEMEN
Komitmen &
Kebijakan Organisasi secara rutin meninjau ulang dan terus menerus
meningkatkan SMK3 dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja
Perencanaan K3 secara keseluruhan.
Tinjauan SMK3 dilakukan terhadap :
Penerapan
 Penerapan kebijakan K3
Pengukuran &  Pencapaian tujuan dan sasaran K3
Evaluasi
 Hasil temuan audit SMK3
Tinjauan Ulang  Perubahan SMK3 yang sesuai dengan :
• Perubahan perundangan K3
• Tuntutan pihak terkait (umpan balik pekerja, pelanggan, dll)
• Perubahan internal organisasi (struktur, produk,
operasional)
• Perkembangan ilmu dan teknologi

48
Penilaian SMK3
Pasal 16
(1)Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen
yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan.
Kemnaker RI hanya ada 9 Lembaga Audit SMK3 di Indonesia :
1.PT. Sucofindo International Certification Services (SICS),
2.PT. Surveyor Indonesia (SI),
3.PT. ALKON Indo Sejahtera (AIS),
4.PT. Jatim Aspek Nusantara (JAN),
5.PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),
6.PT. Jasa Sertifikasi (JASER),
7.PT. SAI Global Indonesia, (SAI)
8.PT. Multi Sertifikasi Indonesia (MSI)
9.PT. TUV Rheinland, (TUV)

(2) Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib


melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
49
Penilaian SMK3

(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


melalui Audit SMK3 yang meliputi 12 elemen diantaranya adalah :

a. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;


b. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
c. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
d. Pengendalian dokumen;
e. Pembelian dan pengendalian produk;
f. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
g. Standar pemantauan;
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan;
i. Pengelolaan material dan perpindahannya;
j. Pengumpulan dan penggunaan data;
k. Pemeriksaan SMK3; dan
l. Pengembangan keterampilan dan kemampuan.
50
Pengawasan

Dalam Pasal 18

Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas


ketenagakerjaan pusat, provinsi dan /atau Kabupaten /
kota sesuai dengan kewenangannya.

51
Pengawasan
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
b. Organisasi;
c. Sumber daya manusia;
d. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
e. Keamanan bekerja;
f. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
g. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
i. Tindak lanjut audit.
Hasil pengawasan digunakan sebagai dasar dalam pembinaan

52
KETENTUAN PERALIHAN K3

KETENTUAN PERALIHAN PENERAPAN SMK3

Dalam Pasal 21

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku,


Perusahaan yang telah menerapkan SMK3, wajib
menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah ini paling lama 1 (satu) tahun.

53
PENILAIAN 1. KATEGORI TINGKAT AWAL
HASIL AUDIT Perusahaan yang memenuhi 64 kriteria
SMK3 TERDIRI sesuai kolom 3 Tabel 1
DARI 3 2. KATEGORI TINGKAT TRANSISI
KATEGORI Perusahaan yang memenuhi 122 kriteria
sesuai kolom 3 dan 4 Tabel 1
3. KATEGORI TINGKAT LANJUTAN
Perusahaan yang memenuhi 166 kriteria
sesuai kolom 3, 4 dan 5 Tabel 1

Tingkat penilaian penerapan SMK3 dapat


mengacu pada tabel 2

54
 Pelaksanaan peraturan perundang -undangan K3
 Laporan risk management /assessment (HIRARC)
 Manual-SOP/JSA-WI
 Inspection system
 Accident investigation & Accident report
 Performance report

55
Tabel 2 – Lampiran II
TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
KATAGORI
PERUSAHAAN 0 – 59 % 60 – 84 % 85 – 100 %

Tingkat Awal
Kurang Baik Memuaskan
(64 kriteria)

Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)

Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


56
TC
PENILAIAN 1. KATAGORI KRITIKAL
HASIL AUDIT Temuan yg mengakibatkan fatality / kematian
SMK3 2. KATAGORI MAYOR
BERDASARKA a) tidak memenuhi ketentuan
peraturan per-uu-an
N KRITERIA
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip
MENURUT
SMk3; dan
SIFATNYA c) Terdapat temuan minor untuk 1kriteria
TERDIRI DARI audit di beberapa lokasi
3 KATAGORI 3. KATAGORI MINOR
Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
persyaratan per. per-uu-an, standar, pedoman,
dan acuhan lainnya.
Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal atau mayor,
dinilai balum berhasil menerapkan SMK3 dan panilaian tidak
mengacu tabel 2
57

Anda mungkin juga menyukai