Anda di halaman 1dari 26

HERPES ZOSTER

Preseptor:
dr. Hesti Mustika Dewi

Presentan:
dr.Aisyah Mariam Fadhilla
______________
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Usia : 65 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Mentikan
• Pekerjaan : Pensiunan
• Agama : Islam
• Tgl Pemeriksaan : 25 Juni 2023
KELUHAN UTAMA
Bercak-bercak hitam dan kemerahan dengan
bruntus yang berisi cairan dan terasa perih dan
panas di bawah payudara kiri dan punggung kiri
Anamnesis Pasien datang ke Puskesmas Mentikan
Khusus dengan keluhan terdapat bercak-bercak hitam
disertai bruntus berisi cairan di bawah
payudara kiri dan di punggung kiri. Keluhan
dirasa sejak 5 hari yang lalu, muncul secara
tiba tiba dan menetap. Keluhan terasa perih,
nyeri, dan panas di area tersebut.
Beberapa hari sebelum keluhan muncul,
pasien mengalami nyeri kepala, pusing dan
demam. Keluhan tersebut muncul sekitar 7 hari
yang lalu. Beberapa hari setelahnya, muncul bintik
kemerahan padat yang diikuti dengan munculnya
bruntus berisi cairan yang terasa perih, nyeri, dan
panas di bawah payudara sebelah kiri yang
kemudian menjalar ke daerah punggung kiri.
Keluhan yang dirasakan menyebabkan tidur
terganggu. Pasien juga mengeluhkan nyeri tulang,
pegal, dan nyeri otot di bagian yang ada bintik
kemerahan.
Pasien menyangkal riwayat trauma pada
daerah yang terkena, pasien lupa mengenai
riwayat varicella pada masa kanak-kanak. Faktor
pencetus lain seperti radiasi, konsumsi obat-
obatan tertentu, keadaan immunocompromised
(HIV, transplantasi sunsum tulang belakang,
leukeumia, limfoma, dan kemoterapi) tidak
ditanyakan.
Riwayat
Pengobatan Riwayat penyakit yang sama pada keluarga
dan Keluarga dan tetangga sekitar rumah disangkal
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
1. Kedaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Kompos mentis
3. Tanda vital: TD : 120/80mmHg
PR : 83x/mnt
RR : 22x/mnt
T : 36,8
Status Generalis
1. Kepala : Normocephal
2. Mata : Denny Morgan fold (-/-), Allergic shiner (-/-), Anemic (-/-), Ikterik (-/-), gerakan
kesegala arah.
3. Mulut : Mukosa tenang, lidah bersih, tidak ada karies.
4. Hidung: Allergic crest (-), deviasi septum (-)
5. Leher : KGB: lymphadenopathy (-), tiroid tidak membesar, trakea tidak terdapat deviasi.
6. Thorax : Bentuk simetris, tidak ada retraksi
7. Paru :VBS +/+, Sonor +/+, Ronchi -/-, Wheezing -/-
8. Jantung : Tidak terdapat pembesaran, Gallop (-), murmur (-)
9. Abdomen : Terdapat lesi herpetiform di inferior mamae sinistra
10. Extremitas atas : Dalam batas normal
11. Extremitas bawah: Dalam batas normal
Status Dermatologikus
• Distribusi : Unilateral, dermatomal
• Lokasi : a/r dematom T5 sinistra et inferior mamae sinistra dan sejajar costa 5 posterior
• Karakteristik Lesi :
a. Jumlah : Multipel
b. Formasi : Sebagian diskret dan konfluen
c. Bentuk : Zosteriformis
d. Ukuran:
1. Datar : 4x2,5 cm sampai 14x5,5 cm
2. Menonjol : 0,1 cm x 0,1 cm x 0,1 cm sampai 3 cm x 1 cm x 0,1 cm
e. Batas : Sebagian tegas dan tidak tegas
f. Lesi sebagian besar kering
Tatalaksana
• Farmakologi
• Acyclovir cream tube No. II
• Acyclovir 800mg 5x1tab
• CTM 2x1 tab
• Non-Farmakologi
• Bullae dan vesikel jangan dipecahkan karena dapat memperburuk
gejala dan memperluas wilayah lesi  biarkan mengecil sendiri
• Jangan terkena air
• Beritahu tentang komplikasi penyakit: sikatrik, infeksi sekunder,
dapat menularkan kepada orang lain
Diagnosis banding
• Herpes Zoster ar thoracal 5 sinistra
• Varicella Zoster ar thoracal 5 sinistra
• Zosteriform Herpes Simplex
• Insect Bites ar thoracal sinistra
Diagnosis
• Herpes Zoster ar thoracal 5 sinistra
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Quo ad aestheticum: dubia ad bonam
HERPES ZOSTER
penyakit neurokutan  manifestasi klinis erupsi vesikular
berkelompok dengan dasar eritematosa disertai nyeri
radikular unilateral yang umumnya terbatas di satu
dermatom.
Penyakit ini merupakan manifestasi reaktivasi laten endogen
virus Varicella zoster yang dorman di neuron ganglion
sensoriks radiks dorsaliis/ganglion saraf kranialis/ganglion
saraf autonomik yang menyebar ke jaringan saraf dan kulit
yang sama.
Epidemiologi
• Sporadis (ada sepanjang tahun tidak mengenal musim)
• Insidensi 2-3 kasus/1000 orang/tahun
• Penyakit meningkat seiring bertambahnya usia
• ½ dari keseluruhan kasus terjadi pada usia >60 tahun,
kemungkinan komplikasi 50% pada usia tua
• Jarang pada anak, jika terjadi dihubungkan dengan
Varicella maternal
Faktor Resiko
• Usia tua
• Radiasi
• Keadaan immunocompromised
• HIV
• Implantasi sumsum tulang/ginjal
• Keganasan
• Penggunaan kortikosteroid oral jangka panjang
Manifestasi Klinis
Prodormal (1-10 hari, x=2 hari) Erupsi Kulit (2-4 minggu)  involusi (2-4 minggu)

• Nyeri otot lokal, pegal, nyeri tulang Makula


kemerahan
• Parasthesia sepanjang dermatom
Vesikel jernih
• Gatal Papule
berkelompok
• Rasa terbakar
Isi vesikel jadi
• Nyeri dapat terasa tajam atau keruh
tumpul
• Nyeri kepala Pecah

• Malaise
Krusta (7-10
• Demam hari)
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjnag
• Apus Tzanck: ditemukan adanya
• Nyeri • Lesi bentuk :
• Paresthesia/ perubahan sitologi sel epitel
- Macula
hyperthesia dimana terlihat sel besar berinti
- Papula
• Gatal banyak dan adanya sel epitel yang
- Vesikel mengandung badan inklusi
• Tingling - Krusta
• Sensasi terbakar intranuklear asidofilik.
- Erupsi • Pewarnaan Immunofluoresensi
pada dermatom yang
- Eksoriasi untuk mendeteksi glikoprotein virus.
terkena
• Erupsi pada Yang tersusun secara • PCR
beberapa hari dermatom atau • Elisa Antigen dan Antibodi
kemudian unirateral
Diagnosis Banding
• Dermatitis Venenata
• Dermatitis Kontak
• Insect Bites
• Varicella zoster
• Herpes simplex
Tatalaksana
Sistemik Topikal
• Antiviral (famsiklovir, • Analgetik topikal (kompres,
valaksiklovir, asiklovir) NSAID)
• Kortikosteroid (prednison,
• Anestesi lokal (namun
dengan hasil beragam – FKUI
tidak menganjurkan) belum terbukti dan
• Analgetik (NSAID, non-opioid, berpotensi menimbulkan
opioid) resiko)
• Antidepressant antikonvulsant • Kortikosteroid (tidak
(gabung dengan gabapentin) digunakan pada lesi akut)
Tatalaksana
Tatalaksana
Terapi Topikal: Kompres dingin, lotion calamine, cornstarch, atau baking soda untuk menurunkan gejala

awal dan mengeringkan lesi vesicular. Dapat diberikan solusio burowi (alumunium asetat 5%) 4 - 6

kali/hari selama 30-60 menit.

Terapi Antiviral:
Acyclovir 800 mg 5x1 selama 7 hari
Famciclovir 500 mg 3x1 selama 7 hari
Valacyclovir 1000 mg 3x1 selama 7 hari

Terapi Anti-inflamasi:
Tidak direkomendasikan menggunakan glukokortikoid.

Terapi Analgesic:
Untuk nyeri yang ringan hanya diberikan AINS dan untuk nyeri hebat dapat diberikan opioid, selain itu
dapat diberikan gabapentine.
Pencegahan
Dapat diberikan vaksin zoster pada orang lanjut usia.
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad malam
• Quo ad estetika : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai