Anda di halaman 1dari 19

Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) sebagai MPK


Latar belakang dan tujuan
pembelajaran PKn di PT
DESKRIPSI MATA KULIAH
Melalui MK ini mhs diharapkan mampu menguasai substansi
bidang studi pendidikan kewarganegaraan

Pengalaman belajar yang mengintegrasikan penguasaan


substansi bidang studi khususnya pengertian, tujuan, landasan
dan pendekatan PKn serta berbagai substansiyang berkaitan
dengan hak dan kewajiban warga negara, PPBN, Demokrasi,
HAM, disamping itu disajikan pula wawasan
nusantara,ketahanan nasional serta politik dan strategi nasional.
Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk mengkaji, berlatih yang
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan
eksplorasi, berdiskusi membiasakan diri secara individual dan
kelompok.

Untuk mengevaluasi penguasaan kompetensi mhs diwajibkan


untuk mengikuti tes tertulis, tes lisan, mengerjakan tugas dan
mendemonstrasikan kemampuan dalam diskusi dan
menampilkan perilaku yang baik.
A. Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan

1. Pendidikan Kewarganegaraan yang


searti dengan istilah” civic Education”
merupakan MK wajib diprogramkan
oleh mahasiswa pada setiap jenis,
jalur dan jenjang pendidikan.

2. MK yang memuat hubungan antara


warga negara dengan negara dan
PPBN.

B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

1. Mhs dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan


kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas
sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga
negara RI yang bertanggung jawab.

2. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam


masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran
yang berlandaskan pancasila, wawasan nusantara, dan ketahanan
nasional secara kritis dan bertanggung jawab.

3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan


serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa, bangsa,
negara dan kemanusiaan.
A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi
bagian penting dalam suatu pembelajaran di
sekolah baik formal maupun informal
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang
berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang
menjadi cita-cita bangsa indonesia merupakan
suatu bukti bahwa keberadaan pendidikan
kewarganegaraan sangat penting dalam
pembelajaran
Dalam kaedah kehidupan bernegara, Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki implikasi yang
signifikan terhadap perkembangan moral bangsa
dalam kaitannya dengan interaksi individu
terhadap negara maupun terhadap sesama
individu. Dalam kajian hubungan individu
terhadap negara, Pendidikan Kewarganegaraan
mengajarkan bahwa bangsa indonesia harus
memiliki etika yakni
sikap yang mencerminkan tindakan atau perilaku
yang positif dan tidak melenceng ke arah yang
negatif. Artinya, sikap atau perilaku yang lebih
mengedepankan persatuan dan kesatuan yang
menumbuhkan jiwa nasionalisme bangsa guna
mewujudkan negara bangsa yang utuh dan berdaulat.
Sebagai contoh taat terhadap peraturan hukum yang
berlaku, sopan berlalu lintas, mengikuti pemilu
secara jurdil, menjaga budaya dan melestarikannya
Adapun dalam kajian moral individu terhadap
sesama individu, Pendidikan Kewarganegaraan
mengajarkan bahwa harus memiliki sikap saling
menghormati, menghargai dan toleransi sesama
individu tanpa mengenal perbedaan agama, ras,
dan suku. Sebagai contoh : harus bisa menerima
dan tidak membeda-bedakan agama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Pendidikan Kewarganegaraan juga mengenal dan
mengajarkan tentang etika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pendidikan
Kewarganegaraan mengajarkan bahwa dalam
kehidupan sehari-hari kita harus memiliki etika yang
tepat atau baik dalam setiap aspek kehidupan baik di
kalangan masyarakat maupun di lingkungan kampus
yang artinya, dalam melakukan perbuatan harus
menyesuaikan dengan etika-etika yang berlaku
Dengan mendapatkan Pendidikan
Kewarganegaraan mahasiswa diharapkan dapat
mencerminkan sikap saling menghargai dan
menghormati sesama, baik di kalangan kampus
maupun di luar kampus sesama mahasiswa, serta
dapat meningkatkan dan memantapkan rasa
persatuan bangsa dalam rangka menciptakan
suatu kehidupan yang berpedoman pada
pancasila, guna menunjang kelestarian Bhineka
Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
B. Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Mhs dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan
kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas
sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga
negara RI yang bertanggung jawab.

2. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam


masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran
yang berlandaskan pancasila, wawasan nusantara, dan
ketahanan nasional secara kritis dan bertanggung jawab.

3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai


kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban

bagi nusa, bangsa, negara dan kemanusiaan.


C. RUANG LINGKUP

1. Pengantar PKn
- Hak dan Kewajiban Warga Negara
- Pendidikan Pendahuluan Bela negara
(PPBN)
- Demokrasi
- Hak Asasi Manusia
2. Wawasan Nusantara
3. Ketahanan Nasional
4. Politik dan Strategi Nasional
IDENTITAS NASIONAL
1. HAKIKAT BANGSA
Konsep bangsa memiliki 2 (dua) pengertian:
a. Sosiologis Antropologis: Persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing
anggotanya merasa satu kesatuan ras, budaya,
keyakinan, bahasa dsb.
b. Politik adalah suatu masyarakat dalam daerah
yang sama tunduk kepada kedaulatan negaranya
sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan ke
dalam.
Proses terbentuknya Bangsa-
Negara
Ada dua proses pembentukan bangsa-negara
yaitu:
a. Model ortrodoks yaitu bermula dari adanya
suatu bangsa terlebih dahulu untuk
kemudian membentuk suatu negara sendiri
b. Model Mutakhir yaitu adanya negara terlebih
dahulu yang terbentuk melalui proses sendiri.
2.Hakikat Negara
1. Arti Negara
- Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya.

- Negara adalah kelompok sosial yang menduduki


wilayah atau daerah tertentu yang diorganisir
dibawah lembaga politik dan pemerintahan yang
efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat
sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
2. Unsur-Unsur Negara
a. Rakyat
b. Wilayah
c. Pemerintah yang berdaulat
Sebagai organisasi kekuasaan negara memiliki sifat:
a. Memaksa: Memiliki kekuasaan untuk
menyelenggarakan ketertiban dengan memakai
kekerasan fisik yang legal.
b. Monopoli: Memiliki hak menetapkan tujuan
bersama masyarakat.
c. Mencakup semua: Semua peraturan dan kebijakan
negara berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.
3. Teori terjadinya Negara
a. Proses terjadinya negara secara teoretis
l) Teori Hukum Alam
2) Teori Ketuhanan
3) Teori Perjanjian
b. Proses terjadinya negara di zaman modern
1) Penaklukan
2) Peleburan atau fusi
3) Pemecahan
4) Pemisahan diri
5) Perjuangan atau revolusi
6) Penyerahan/pemberian
7) Pendudukan tas wilkayah yang belum ada pemerintah
sebelumnya.
3. Tujuan dan Fungsi Negara
a. Tujuan Negara
Harold J.Laski: Menciptakan suatu kondisi dimana
rakyatnya dapat mencapai terwujudnya keinginan-
keinginan secara maksimal.
b. Fungsi Negara

1). Melaksanakan ketertiban


2). Mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyatnya.
3). Pertahanan
4). Menegakkan keadilan
4. Sifat-Sifat Negara
a. Memaksa: Mempunyai kekuasaan untuk
memakai kekerasan fisik secara legal.

b. Monopoli: Menetapkan tujuan bersama dalam


masyarakat

c. Mencakup semua: Berlaku untuk semua orang


tanpa kecuali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai