VCT Dan Dasar-Dasar Konseling Bagi Pasien Dengan Hiv
VCT Dan Dasar-Dasar Konseling Bagi Pasien Dengan Hiv
VCT DAN D N
S EL I N G B A G I P A S I E
K O N
DE NG A N H I V / A ID S
OLEH:
N ITA TR IS N A (0 1 1 2 21 096)
1. YU
095)
2. ESTER TIA (011221
LATAR BELAKANG
• BERDASARKAN DATA KEMENTERIAN KESEHATAN JUMLAH KASUS HIV PADA TAHUN
2016 SEBESAR 41.250 KASUS, PADA TAHUN 2017 SEBESAR 48.300 KASUS SERTA JUMLAH
KUMULATIF INFEKSI HIV YANG DILAPORKAN SAMPAI DENGAN JUNI 2018 SEBANYAK
301.959 JIWA (47% DARI ESTIMASI ODHA JUMLAH ORANG DENGAN HIV AIDS TAHUN 2018
SEBANYAK 640.443 JIWA) DENGAN KLASIFIKASI PALING BANYAK DI KELOMPOK UMUR
20-24 TAHUN DAN 25-49 TAHUN.
b. Model interaksi didalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal, yaitu konselor dan klien saling
berbicara.
c. Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan terarah kepada
pencapaian tujuan.
d. Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien
e. Konseling merupakan proses yang dinamis, dimana individu klien dibantu untuk dapat mengembangkan
dirinya, mengembangkan kemampuan-kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang
dihadapi.
TUJUAN UTAMA KONSELING
a. Membantu seorang individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan,
tuntutan positif lingkungannya dan predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar dan bakatnya,
dalam berbagai latar belakang yang ada seperti keluarga, pendidikan, atau status ekonomi
b. Membuat seseorang mengenali dirinya sendiri dengan memberi informasi kepada individu tentang dirinya,
potensinya, kemungkinan- kemungkinan yang memadai bagi potensinya dan bagaimana memanfaatkan
pengetahuan sebaik-baiknya
c. Memberi kebebasan kepada individu untuk membuat keputusan sendiri serta memilih jalurnya sendiri
yang dapat megarahkannya.
d. Dalam menjalani hidup menjadikan individu lebih efektif, efisien dan sistematis dalam memilih alternatif
pemecahan masalah
e. Konseling membantu individu untuk mengahapus / menghilangkan tingkah laku maladaptif (masalah)
menjadi tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien
TUJUAN KONSELING HIV
d. Bukan suatu hal yang baku, dapat bervariasi bergantung pada kondisi
daerah / wilayah, latar belakang klien dan jenis layanan medis / sosial yang
tersedia
e. Setiap orang yang diberi pelatihan khusus dapat menjadi seorang konselor
KEADAAN YANG DIANJURKAN UNTUK KONSELING
HIV
a. Orang yang sudah diketahui menderita AIDS / terinfeksi HIV dan keluarganya
b. Mereka yang sedang dites untuk HIV (sebelum dan sesudah testing)
c. Mereka mencari pertolongan diakibatkan perilaku resiko yang lalu dan
sekarang merencanakan masa depannya
d. Mereka yang tidak mencari pertolongan tetapi yang melakukan perilaku resiko
tinggi
e. Orang yang mempunyai masalah akibat infeksi HIV (pekerjaan, perumahan,
keuangan, keluarga,dan lain-lain) sebagai akibat infeksi HIV.
PETUGAS KONSELING
VCT adalah suatu pembinaan dua arah atau dialog yang berlangsung tak terputus antara
konselor dan kliennya dengan tujuan untuk mencegah penularan HIV, memberikan
dukungan moral, informasi serta dukungan lainnya kepada ODHA, keluarga dan
lingkungannya (Fiana et al., 2021)
Voluntary Conseling dan Testing (VCT) merupakan upaya pencegahan dan deteksi dini
untuk mengetahui status seseorang sudah terinfeksi HIV melalui koseling dan testing
HIV/AIDS sukarela (Hubaybah et al., 2021)
TUJUAN VCT
a. Upaya pencegahan HIV/AIDS
b. Upaya untuk mengurangi kegelisahan, meningkatkan persepsi /
pengetahuan mereka tentang faktor-faktor risiko penyebab
seseorang terinfeksi HIV
c. Upaya pengembangan perubahan perilaku sehingga secara dini
mengarahkan mereka menuju ke program pelayanan dan dukungan
termasuk akses terapi antiretroviral serta membantu mengurangi
stigma dalam masyarakat.
TAHAPAN VCT
Konseling sebelum Tes
Tes HIV