Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN STRATEGIS

PENGENDALIAN HIV-AIDS
DI KABUPATEN MANGGARAI
TIMUR
dr. Philipus Mantur

Disampaikan saat Seminar HIV AIDS


Di Paroki Mukun

Mukun,1 Desember 2015


JASMANI
SEHAT ROHANI

(UU NO.36 Thn.2009)

SOSIAL
PRODUKTIF SECARA
EKONOMI
Millenium Developmen Goals (MDGs)
1). Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan,
2). Mencapai pendidikan dasar untuk semua,
3). Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan,
4).Menurunkan Angka Kematian Anak,
5).Meningkatkan Kesehatan Ibu,
6).Memerangi penyebaran HIV/AIDS,
Malaria, TBC,dan Penyakit menular
lainnya,
7) Upaya akses air bersih dan Kelestarian
Lingkungan Hidup.
8) Membangun kemitraan Global dalam
pembangunan.
KERANGKA PIKIR PROGRAM KESEHATAN

PROMOTIF

ORG. SEHAT SEHAT

PREVENTIF

SASARAN

PROMOTIF

PREVENTIF
ORG. SAKIT
SEHAT
KURATIF

REHABILITATI
F
Kadinkes Matim
Mengapa HIV/AIDS di permasalahkan ?
 Kasus HIV/AIDS sudah menjadi epidemi diberbagai Daerah
Provinsi/Kab/Kota dan negara termasuk Afrika dan Indonesia
mempunyai potensi
 Menyerang siapa saja tanpa kecuali
 Belum ada vaksin / obat yang bisa membunuh virus HIV
 Adanya window period / masa jendela.dan masa inkubasi yang
panjang dan tanpa gejala
 Fenomena gunung es (kasus diketemukan dengan estimasi sangat
banyak)
 Banyaknya mitos tentang AIDS dan tingginya Stigmatisasi dan
diskriminasi
Mengapa Kita harus Kendalikan
HIV - AIDS ?

Populasi Populasi Masyarakat


Bayi
Kunci Jembatan umum
Kondisi Yang Mempercepat Penularan
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 juta

230,000
Wanita
Matim

??
75.000 Penjaja seks
penasun

6,7 Juta Pria


membeli Sex 4,9 Juta
(2-20% dari Pria Dewasa) menikah
dg pria risiko
tinggi

1,13 Juta
GWL

Anak-anak

Laki-laki Perempuan
Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2012, Kemenkes
Jumlah Penduduk Manggarai Timur: 272.389
jiwa

9 org 26 org
Pengguna Wanita
narkoba Penjaja seks
suntik
760 pria
membeli Sex 556 org
(2-20% dari Pria Dewasa) menikah
dg pria risiko
tinggi
128 org
Penyuka
Sesama
jenis
Anak-anak

Laki-laki Perempuan
Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV Tahun 2012, Kemenkes
Gambaran Prevalensi HIV di Indonesia
keadaan Tahun 2012
Jumlah Kasus HIV & AIDS di Indonesia
2005 – 2012

10
Persentase Kasus AIDS Menurut Kelompok Umur
s/d 2012
10 Provinsi Dengan AIDS Case Rate Tertinggi
sd September 2012

Angka Nasional 13,5

18 kali
angka
nasional Angka Manggarai Timur?
9,5/100.000
4,8
kali 3,7
kali
2,5
kali 1,4 1,8
kali kali
Jumlah Kasus AIDS Berdasarkan Pekerjaan
Januari – September 2012

13
PERKEMBANGAN PENGIDAP HIV & KASUS AIDS
DI NUSA TENGGARA TIMUR (tahun 2015)

3.585 kasus
2297 usia produkti
841 IRT
712 Meninggal
Sumber: Dinkes Prop NTT
Manggarai timur
sampai dengan tahun 2015
120°30'0"E 120°40'0"E 120°50'0"E

#
8°20'0"S

8°20'0"S
#

42 kasus
#
# #

# Lamba Leda # Sambi Rampas


#
#
#
#
# #
#

#
# #
#
#

24 KASUS HIV
# #
#
# #
8°30'0"S

8°30'0"S
# #
#
# # # #
# # # #
# # #
# #
# # #
Elar
Manggarai # # # #
#
# #
#
#
# #
# #

18 KASUS AIDS
#
Poco #Ranaka #
Manggarai Timur
# #
# # # #
#
# # # #
#
#

# #
#
# #
# #
8°40'0"S

8°40'0"S
# # # # #
#
# #
#
#

Ngada
#
#
Borong
#
# #
#
# # #
# #
#

# #
# Kota Komba
# #
# #
#

# #
8°50'0"S

8°50'0"S

#
0'0"S

0'0"S
Respon Pemkab Manggarai Timur
 Membentuk KPA (SK HK/30/2015)
 Mengkoordinasikan perumusan kebijakan
 Mengelola pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS
 Menggerakan sumber daya
 Koordinasi pelaksanaan tugas-tugas instansi
 Mengadakan kerjasama regional
 Menyebarluaskan informasi
 Memfasilitasi tugas camat, pemdes / kelurahan
 Mendorong terbentuknya LSM/Kel. Peduli HIV AIDS
 Monev
 Menyampaikan laporan
 Memfasilitasi desa/kelurahan untuk penanggulangan HIV AIDS
MASALAH YANG HARUS DIATASI dalam
PEWABAHAN HIV/ADIS

 Peningkatan Kasus HIV yang significant


 Kasus IMS yang tingggi penularannya sampai pada
kelompok teresiko
 Akses informasi dan pelayanan IMS, dan HIV/AIDS
yang rendah
 Sering terjadi diskriminasi dan stigmatisasi untuk
ODHA dan OHIDA
STRATEGI
 Melakukan penemuan dini dan pengobatan
 Memberdayakan masyarakat dalam mendukung secara
aktif pengendalian HIV/AIDS
 Menjamin Akses pelayanan bagi masyarakat yang
beresiko
 Menyelenggarakan sistem surveylance, monitoring dan
evaluasi serta informasi kesehatan.
 Melakukan pengendalian HIV/AIDS melalui forum
kerjasama (Tokoh agama, LSM Peduli HIV, dlsbgainya)
Pokok-Pokok Kegiatan
 Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko

 Penemuan penderita dan tatalaksana kasus

 Peningkatan KIE untuk pencegahan

 Peningkatan surveylance
Upaya Penanggulangan AIDS
 Program Komunikasi, Informasi dan pendidikan
 Program VCT dan CST
 Bagi yang beresiko mampu melindungi diri.
 Surveylance melalui screening HIV dan pemetaan HIV.
KERUGIAN AKIBAT HIV/AIDS
 Kesakitan

 Kematian

 Kerugian Sosial – ekonomi

 Membebani keluarga, Masyarakat dan Negara.


PERANAN PEMERINTAH KAB.MANGGARAI
TIMUR DALAM TINDAKAN PREVENTIF DAN
KURATIF HIV/AIDS

 Menyiapkan tenaga kesehatan untuk menjadi konselor


HIV/AIDS
 Menyiapka tenaga Laboratorium HIV terlatih.
 Menyiapkan fasilitas pelayanan (Puskesmas Satelit)
 Melaksanakan sosialisasi
 Advokasi ke pemerintah Pusat/Daerah untuk menyiapkan
anggaran.
 Membangun kemitraan dengan tokoh-tokoh kunci.
Tujuan Penanggulangan HIV/AIDS di
Manggarai Timur
 Meningkatnya drajad kesehatan.
 Mencegah infeksi baru.
 Meningkatnya mutu Hidup ODHA
 Mencegah kematian karena HIV/AIDS
 Mengurangi diskriminasi stigmatisasi
 Mengurangi dampak sosial akibat HIV/AIDS
SASARAN UPAYA
PENANGGULANGAN AIDS
 Menurunya angka kematian akibat HIV/AIDS
 Menurunnya angka kesakitan dan penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS
Bentuk-bentuk kegiatan di Matim
 Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, LSM,
Ormas dalam memberikan informasi tentang bahaya
HIV/AIDS.
 Melakukan advokasi dengan sasaran para pengambil
kebijakan.
 KIE
 Sedang diupayakan peningkatan keterampilan dan
pemberdayaan ekonomi ODHA dan OHIDA.
TANTANGAN

• Mobilitas masyarakat yang tinggi.


• Stigma dan diskriminasi
• Rendahnya pengetahuan tentang HIV-AIDS dan IMS
• Tingginya praktek berisiko tertular HIV
• Adanya miss opportunity kebutuhan masyarakat (masih
adanya kasus HIV yang belum ditemukan, karena ketidaktahuan petugas
kesehatan)
• Terbatasnya akses dan utilisasi terhadap layanan
• Logistik dan SDM yang belum memadai.
RENCANA TINDAK LANJUT
• Melakukan upaya penurunan stigma dan diskriminasi
• Melakukan upaya peningkatan pengetahuan
• Melakukan upaya penurunan praktek berisiko
• Peningkatan akses, penurunan miss opportunity
kebutuhan masyarakat

Point2 tersebut diatas dapat diturunkan melalui layanan


komprehensif berkesinambungan
6 PILAR

• Pilar 1: Koordinasi dan kemitraan dg semua


pemangku kepentingan di setiap lini
• Pilar 2: Peran Aktif ODHA dan Keluarga
• Pilar 3: Pelayanan terintegrasi dan terdesentralisasi
sesuai kondisi epidemiologi setempat
• Pilar 4: Paket layanan HIV komprehensif yang
berkesinambungan
• Pilar 5: Sistem rujukan dan jejaring kerja
• Pilar 6: Akses layanan terjamin

Anda mungkin juga menyukai