Anda di halaman 1dari 57

ASESMEN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Drs. Wahid Suharmawan, M.Pd.


HAKIKAT, KEDUDUKAN,
&
FUNGSI ASESMEN DALAM BK
Hakikat Asesmen dalam BK
Merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data atau informasi tentang
peserta didik dan lingkungannya.
Untuk mendapat gambaran berbagai kondisi individu
sebagai dasar pengembangan program layanan
bimbingan konseling yang sesuai kebutuhan.
Kedudukan asesmen dalam BK
 Asesmen sebagai dasar penetapan program layanan BK
 Pemahaman terhadap siswa memerlukan data akurat yang diperoleh
melalui metode yang tepat, dapat berupa non tes dan tes
 Merupakan salah satu jenis pelayanan dasar dalam program layanan
BK
 Merupakan metode yang diperlukan untuk memperoleh data akurat
mengenai individu dan lingkungannya
 Sesuai asas dan prinsip BK, program BK yang bermutu membutuhkan
data siswa yang diperoleh melalui metode dan alat yang diandalkan,
diolah, dan diarsipkan secara efisien sehingga tersedia saat
dibutuhkan.
Fungsi Asesmen (1)
 Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas
perkembangannya
 Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya
 Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta
rencana pencapaian tujuan tersebut
 Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
 Hasil asesmen sebagai dasar untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan dan tuntutan dari lingkungannya
Fungsi Asesmen (2)
 Hasil asesmen sebagai dasar mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
 mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi
penyusunan program
 merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan
BK terlaksana lebih cermat dan berdasarkan data empirik (lapangan)
 sebagai salah satu sarana yang digunakan dalam membuat diagnosis
psikologis. enggunakan kemampuannya untuk kepentingan diri,
kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat
Ruang Lingkup Kegiatan Asesmen
 Asesmen lingkungan; mengidentifikasi harapan Sekolah dan
masyarakat (orang tua), sarana dan prasarana pendukung program
bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan
Sekolah
 Asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik, yang menyangkut
karakteristik peserta didik, seperti aspek-aspek fisik (kesehatan dan
keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan
belajar, minat-minatnya (pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan
keagamaan), masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian; atau
tugas-tugas perkembangannya
KOMPONEN
Harapan dan PROGRAM
Asesmen
Kondisi
Lingkungan
Lingkungan
Layanan informasi

Layanan orientasi

Perangkat Tugas Layanan bim kelompok


Perkembangan/
(Kompetensi/ Layanan bim klasikal
kecakapan hidup,
nilai dan moral Layanan konseling individu
peserta didik)
Layanan kons kelompok
Tataran Tujuan
Bimbingan dan Layanan bim belajar
Konseling
(Penyadaran Layanan penempatan
Akomodasi,
Tindakan) Layanan mediasi
Permasalahan
yang perlu Layanan konsultasi

pendukung)
Asesmen Harapan dan
Perkembangan Kondisi Konseli
Konseli
Macam Asesmen Non Tes
&
Praktik
Bentuk Asesmen
1. Non tes
2. Tes
Non-Tes
Pedoman wawancara
Pedoman observasi
Angket
AUM/DCM
Sosiometri
Dll.
Tes
Kognitif
Skala Psikologis
Kepribadian
Metode Wawancara
 Teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi, bertatap muka
yang disengaja, terencana, dan sistematis antara pewawancara
(interviewer) dengan individu yang diwawancarai (interviewee). Akan
tetapi tidak menutup kemungkinan dilakukan dengan media
komunikasi telepon, tele conference, internet, dll
 Jenis data yang sesuai dikumpulkan menggunakan wawancara antara
lain, identitas pribadi, latar belakang keluarga, sikap, penyesuaian diri,
pendapat, harapan, permasalahan yang dialami, dll.
Kriteria Pewawancara
a. Memiliki minat sungguh2 pada orang lain
b. Pengertian, simpati, dan empati dg itee
c. Bersikap terbuka, ramah, penuh perhatian, tidak menghakimi, tidak
menggurui.
d. Mampu menggali informasi sesuai tujuan
e. Pengalaman hidup luas dan pengamatan yg tajam
f. Cepat beradaptasi dengan situasi atau lingkungan
g. Pada saat wawancara berlangsung dan saat berakhir usahakan dalam
situasi menyenangkan
Langkah Penyusunan Pedoman Wawancara
 Menetapkan tujuan wawancara
 Menetapkan bentuk pertanyaan sesuai tujuan
 Pertanyaan harus fokus, sehingga interviewee akan menjawab sesuai dengan
yang dibutuhkan
 Menetapkan interviewee yang memiliki informasi
 Menetapkan jadwal wawancara
 Menetapkan jumlah interviewee
 Menghubungi interviewee
 Melaksanakan wawancara
Contoh Wawancara Tidak Berstruktur
Nama : Ali
Kelas / Semester : XI SMA/ smt V Mahasiswa
Wawancara ke : 1
Tempat : Ruang BK
Masalah : Sukar sosialisasi

No Pokok – pokok Pertanyaan

1 Keadaan sosial ekonomi keluarga


2 Hubungan sosial antar anggota keluarga
3 Relasi sosial dengan teman di sekolah/di kampus
4 Aktivitas sosial di lingkungan tempat tinggal/di sekolah/di kampus
Kesimpulan :

Jakarta, 2008
Pewawancara
Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara sistematis dan sengaja, melalui
pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala
yang diselidiki.
Nilai Observasi
 Memberikan informasi yg tidak mungkin didapatkan melalui
teknik lain
 Memberi tambahan informasi yg sudah didapat melalui teknik
lain
 Dapat menjaring tingkah laku nyata bila saat observasi tidak
diketahui
 Observasi bersifat selektif
 Observasi mendorong perkembangan observer
Petunjuk Penggunaan Observasi
untuk analisis klien
a. Observasi untuk analisis individual, harus fokus pada satu orang.
Bila kita secara intens mengamati detil tingkah laku klien mungkin
akan bermakna dalam konteks konseling.
b. Memiliki kriteria spesifik untuk melakukan observasi. Kita
melakukan observasi klien untuk suatu tujuan, oleh karena itu kita
melihat karakteristik individu untuk mencapai tujuan tsb. Hal ini
menjadi dasar untuk mengidentifikasi kriteria spesifik yang akan
mengarahkan pada kita apa yang akan di amati.
Petunjuk Penggunaan Observasi
untuk analisis klien
c. Observasi harus dilakukan pada beberapa periode waktu. Walaupun
tidak ada ketetapan waktu khusus pada pelaksanaan observasi, akan
tetapi semakin lama dan semakin sering dilakukan, akan
memantapkan reliabilitas hasil observasi
d. Klien harus diobservasi pada situasi berbeda dan situasi natural.
Karena tingkah laku yang alami/apa adanya akan tampil pada situasi
alami. Observasi pada situasi berbeda, akan membantu kita
mengetahui bahwa beberapa tingkah laku akan terhambat atau
terkondisi oleh situasi atau lingkungan tertentu. Beberapa
lingkungan alami remaja a.l. sekolah, rumah, tempat rekreasi favorit,
tetangga. Sedang bagi orang dewasa, kantor dan rumah.
Petunjuk Penggunaan Observasi untuk analisis klien
e. Mengobservasi klien dalam konteks situasi keseluruhan. Saat observasi kita
tidak boleh hanya fokus pada klien dengan mengabaikan berbagai kondisi
interaksi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkah lakunya
f. Data hasil observasi harus diintegrasikan dengan data lain. Saat melakukan
analisis hal yang sangat penting adalah menyertakan semua data/hal
tentang klien, karena kita harus melihat klien sbg pribadi menyeluruh.
Selain itu saat interpretasi perlu dilakukan integrasi dan relasi berbagai
data.
g. Observasi harus dilakukan pada kondisi baik. Observer yang lelah, situasi yg
tidak mengutungkan atau banyak gangguan akan mempengaruhi hasil
observasi. Termasuk perlu hindari bias, karena klien tahu sedang
diobservasi maka tingkah lakunya diatur
Alat Pencatat Observasi
Catatan
Anekdot
Skala Penilaian
Daftar Cek
Catatan Anekdot
 Alat ini menggambarkan tingkah laku individu atau kelompok dalam situasi seperti apa
adanya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan catatan anekdot:
 Hasil pengamatan (observasi) kemudian secara jelas ditulis deskripsi kejadiannya secara
objektif.
 Lakukan interpretasi, dan rekomendasi. Saat melaporkan kejadian, perhatian dipusatkan
pada tingkah laku individu dan orang lain di sekitarnya lebih dari situasi kejadian
tersebut.
 Batasi deskripsi tingkah laku pada kejadian tertentu saja, tetapi jangan mengabaikan
detil penting.
 Interpretasi harus difokuskan pada hal yang mengandung arti psikologis.
 Rekomendasi dibuat sesuai dengan pengetahuan kita.
 Cantumkan identitas observer dan observan.
Contoh Format Anekdot
Nama Siswa : Budi
Kelas : XII SUPM
Situasi : Pelajaran Biologi
Tempat : Kelas XII A
Tujuan : Perhatian pada Biologi
_____________________________________
Deskripsi :
Pada saat guru sedang menjelaskan biologi, tampak Budi berbisik-bisik dengan
teman di sebelah kanan-kiri sambil memperlihatkan buku kecil. Teman2
berusaha untuk melihat buku tersebut, dan tertawa-tawa, pada akhirnya buku
terjatuh dilantai. Budi cepat mengambil dan memasukan buku ke dalam tas. Usai
pelajaran guru meminta Budi menyerahkan buku tsb, ternyata komik…..?
Interpretasi/komentar :
o Budi kurang perhatian pada pelajaran biologi
o Budi hari ini tidak seperti biasanya pada pelajaran lain
o Apakah sebagai kompensasi terhadap ketidak mampuan menguasai biologi?

Rekomendasi :
Lihat perkembangan pada saat mengikuti pelajaran biologi minggu berikutnya
dan data prestasi biologi yang dimiliki

Jember, 2023
Observer

( Agus Pambudi )
Skala Penilaian
 Metode yang mengandung penilaian dari pengamat terhadap orang yang
diamati
 Nilai skala ini terletak pada kebermaknaan karakteristik2 yg akan dinilai
 Prinsip penyusunan skala penilaian :
Karakteristik perlu ditetapkan secara jelas
Karakteristik harus dapat diamati
Tingkat karakteristik harus ditetapkan
Mencantumkan pedoman pengisian dg jelas
Keterbatasan Skala Penilaian
 Kurang/tidak jelasnya petunjuk penggunaan skala
 Ketidak tepatan mendefinisikan kategori
 Keterbatasan skala yg disediakan untuk menilai
 Pernyataan mengarah pada munculnya prasangka terhadap respon
seseorang
 Pernyataan tumpang tindih
 Terlalu panjang
Langkah Pembuatan Skala Penilaian
 Menetapkan tujuan
 Mengidentifikasi item atau kriteria yang akan digunakan
 Melakukan identifikasi deskriptor dari setiap kriteria yg telah
ditetapkan
 Mengidentifikasi proses evaluasi (menetapkan klasifikasi penilaian yg
digunakan, banyaknya interval skala, menetapkan evaluator,
menyediakan kolom komentar, dsb)
 Membuat format skala penilaian
Contoh Menyusun Skala Penilaian 1)
1. Tujuan : mengidentifikasi potensi siswa Drop Out
2. Kriteria :
a. Minat di sekolah
b. Relasi dengan teman sebaya
c. Relasi dengan guru
d. Gaya dalam memecahkan masalah
Contoh Menyusun Skala Penilaian 2)
3. Membuat Deskriptor dari setiap kriteri
a. Minat di sekolah a.l.; perhatian di kelas, partisipasi pada kegiatan kelas,
kesiapan untuk belajar
b. Relasi dengan sebaya a.l.; frekuensi dan kebiasaan interaksi, sikap
teman, persahabatan dengan sebaya.
c. Relasi dengan guru a.l.; frekuensi dan kebiasaan interaksi, sikap
terhadap guru, sikap guru.
d. Gaya pemecahan masalah a.l.; keterampilan mengatasi masalah, dapat
menghadapi frustrasi dan kegagalan, kebiasaan saat bekerja, dsb.
Contoh Form Skala Penilaian
Perhatian di Kelas TP J KD UM SL

Konsisten perhatian pada KBM

Komentar

Partisipasi Rd DRt Rt B SB
Memiliki pengetahuan, berkontribusi,
berinteraksi, frekuensi

Komentar

Kesiapan belajar a.l. membaca, mengerjakan TP J KD UM SL


tugas dll
Komentar
Daftar Cek
Berisi daftar aspek-aspek yang mungkin terdapat pada
situasi, tingkah laku, maupun kegiatan individu yg
menjadi pusat perhatian
Karakteristik : direncanakan dg sistimatis, sesuai dengan
sasaran yg ingin dicapai, berupa format yg efisien & efektif,
dapat diperiksa validitas & reliabilitasnya, bersifat
kuantitatif, dan hasil diolah sesuai tujuan.
Contoh Daftar Cek
Nama :
Kelas :
Situasi :
Tempat :
Tujuan :
No Aspek Tingkah Laku Ya Tidak
1 Bercakap-cakap saat pelajaran
2 Membuat kegaduhan di kelas
3 Mengganggu teman saat mengerjakan latihan

Catatan :
Jakarta, 2005
Observer
( )
Contoh Daftar Cek
 Karakter pribadi dari :
 Observer :
 Waktu Observasi :
 Kondisi/Situasi Observasi :
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Instruksi : Beri tanda cek (v) pada bagian kosong sebelah kiri daftar sifat yang diyakini sebagai
karakteristik siswa.
Sifat Positif Sifat Negatif
----- Berpenampilan menarik ---- Tidak kooperatif
---- Perhatian pada org lain ---- Mendominasi
---- Mampu memimpin ---- Berpusat pada diri sendiri
---- Memiliki rasa humor ---- Pembual
---- Memiliki inisiatif ---- Agresif
---- Matang ---- Pemalu dan menarik diri
---- Menghargai orang ---- Tidak hangat
---- Popular ---- Menolak otoritas
---- Cepat menyesuaikan diri ---- Mudah menangis
Sosiometri
Sosiometri merupakan metode pengumpulan data tentang
pola dan struktur hubungan antara individu-individu
dalam suatu kelompok. Mula-mula dikembangkan oleh
Moreno dan Jenning.
Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa kelompok
mempunyai struktur yang terdiri dari hubungan-hubungan
interpersonal yg kompleks. Posisi setiap individu dan
hubungan-hubungan yg terjadi dalam struktur
kelompoknya dapat diukur secara kuantitatif dan
kualitatif.
Manfaat Sosiometri
Memperbaiki struktur hubungan sosial kelompok
Memperbaiki penyesuaian sosial individu
Mempelajari akibat proses pendidikan disekolah terhadap
hubungan sosial siswa
Mempelajari mutu kepemimpinan dalam berbagai situasi
Menemukan norma pergaulan antar siswa yang diinginkan
dalam kelompok.
Tipe Sosiometri
Nominatif, pada tipe ini kepada setiap individu dalam
kelompok ditanyakan, siapa-siapa kawan yang
disenangi/tidak disenangi untuk diajak melakukan suatu
aktivitas tertentu.
Pilihan harus ditulis berurutan dari pilihan pertama
(paling disenangi), pilihan kedua, ketiga, dst.
Pilihan pertama diberi skor 3, kedua diberi skor 2, ketiga
diberi skor 1
Contoh Pertanyaan Nominatif
Siapa teman yg sesuai untuk bekerja sama ?
Siapa kawan terbaik ?
Siapa teman yg disukai untuk kerja kelompok ?
Kepada siapa anda berbagi dalam kesukaran ? Apa
alasannya ?
Contoh Tabulasi
Dipilih Ani Budi Cici Dedi Eki Fani
Memilih
Ani B C A
Budi A
Cici A B C
Dedi B A C
Eki B C A
Fani B A C
Total 5 6 2 5 5 10
Sosiogram

Perempuan
B Laki-laki
A

F E

C
D
Bentuk Hubungan
 Segi Tiga  E – F – D - E
 Terpusat  A, B, E, D  F
 Intim  E – F – D; A – C ; A – E saling memilih (panah bulak-balik)
 Jala  Semua saling memilih (tidak ada)
 Rantai  C – A – F – D
 Populer  F
 Terisolasi  B
Daftar Cek Masalah
Merupakan daftar kemungkinan masalah yang
disusun untuk merangsang atau memancing
pengutaraan masalah, yang pernah atau sedang
dialami seseorang
Alasan Penggunaan DCM
 Efisiensi  DCM dapat memperoleh data banyak
dengan waktu singkat
 Intensif  Data masalah melalui DCM teliti,
mendalam dan meluas
 Valid & Reliabel  Individu langsung mencek
sendiri masalahnya dan jumlah butir masalah cukup
banyak
Kegunaan
 Melengkapi Data
 Siswa dapat memahami masalahnya
 Mengenal Individu Yang Perlu Segera mendapat bantuan
 Dasar penyusunan program BK
 Mendalami masalah individu dan kelompok
Isi DCM
 Butir-butir pernyataan berupa masalah yang pernah dan sedang
dialami individu
 Butir-butir pernyataan dibagi dalam XII Topik Masalah, yaitu ;
Kesehatan, Keadaan penghidupan, Rekreasi dan Hoby, Kehidupan
sosial dan Keaktifan berorganisasi, Hubungan pribadi, Muda-mudi,
Kehidupan keluarga, Agama dan moral, Penyesuaian terhadap sekolah,
Masa depan dan cita-cita pendidikan/jabatan, Penyesuaian terhadap
kurikulum, Lain-lain.
Pengadministrasian
 Menyiapkan bahan sesuai jumlah individu
 Menyiapkan ruang dengan situasi tenang, pencahayaan baik, kursi
yang nyaman
 Meminta individu menyiapkan alat tulis
 Memberikan verbal setting sebelum mulai
 Membagi lembar DCM
 Memberi instruksi cara pengerjaan
 Tidak memiliki Batas Waktu
Analisis Kuantitatif
Menjumlahkan butir masalah yang dipilih untuk setiap
topik masalah
Hitung persentase untuk setiap topik masalah dengan
cara :
Jumlah masalah yg dipilih X 100 %
20
Meranking % masalah dari yang terbesar s/d terkecil
Buat Grafik % masalah
Analisis Kualitatif
 Konversikan % pada klasifikasi berikut :
0% : Baik
1 % - 10 % : Cukup Baik
11 % - 25 % : Cukup
26 % - 50 % : Kurang
51 % - 100 % : Kurang Sekali
 Buat deskripsi masalah untuk setiap topik dengan menarik kesimpulan umum
dari butir masalah yg dipilih
 Buat deskripsi masalah untuk keseluruhan dengan melihat dinamika
hubungan diantara 3 topik masalah yang memiliki % paling dominan.
Satuan Layanan Aplikasi Instrumentasi
A. Topik Permasalahan/Bahasan : ………………………
B. Bidang Bimbingan : ………………………
C. Jeni Kegiatan : Aplikasi Instrumentasi
D. Fungsi Kegiatan : ………………………
E. Tujuan Kegiatan / Hasil yang ingin dicapai : ………………
F. Sasaran Kegiatan : ………………………
G. Uraian Tentang Instrumen :
1. Nama Instrumen : ………………………
2. Jenis Instrumen : tes/non tes
3. Penyusunan Instrumen : ………………………
4. Pokok-Pokok Isi Instrumen : ………………………
5. Pola Pengerjaan Soal : Lisan/tulisan/perbuatan
6. Pola Pengadministrasian : Individual/kelompok
Satuan Layanan Aplikasi Instrumentasi
H. Tempat Penyelenggaraan :
I. Waktu : tanggal/semester :
J. Penyelenggara Kegiatan *) :
K. Konsultan *) :
L. Pengolahan dan Interpretasi :
1. Siapa mengolah :
2. Siapa menginterpretasi :
M. Penggunaan Hasil :
1. Digunakan terhadap siapa :
2. Digunakan dlm layanan BK :
3. Siapa menggunakan : Guru Pembimbing
4. Kapan digunakan :
5. Dimana digunakan :
*) Ahli yg berwenang
Satuan Layanan Aplikasi Instrumentasi
N. Rencana penilaian dan tindak lanjut kegiatan :
…………………………………………………………

O. Keterkaitan kegiatan ini dengan layanan/kegiatan pendukung lain :


………………………………………………………....

P. Catatan khusus : …………………………………………………………


Jakarta, …………… 2008

Mengetahui Perencana Kegiatan


Koord BK/Kep Sek Guru Pembimbing
……………………. …………………….
Latihan Kelompok Wawancara
 Bagi kelas dalam 4 kelompok
 Setiap kelompok membuat pedoman wawancara terstruktur (Tujuan, sumber
informasi, waktu, teknik pencatatan)
 Buat pertanyaan pokok sebanyak 7 butir
 Gunakan pedoman tsb kepada seorang anggota kelompok untuk mendapatkan
data sesuai tujuan yang ditetapkan.
 Buat verbatim wawancara (pertanyaan – jawaban)
 Buat kesimpulan hasil wawancara
 Waktu 30 menit
 Presentasi kelompok
Latihan Individual Observasi
 Lakukan observasi terhadap seseorang di ruang ini
 Gunakan catatan anekdot untuk menuliskan hasil observasi.
 Buat deskripsi hasil observasi sebagaimana adanya dengan jelas
disertai konteks kejadiannya
 Lakukan interpretasi hasil observasi
 Berikan rekomendasi anda.
 Waktu 15 menit
 Presentasi 4 orang wakil peserta.
Latihan Kelompok Sosiometri
 Kelas dibagi dalam 5 kelompok
 Buat angket sosiometri Nominasi
 Berikan pd anggota kelompok untuk memilih 3 orang teman yang disukai
dalam kerja kelompok
 Buat tabulasi hasil skor
 Buat sosiogram
 Buat Analisis bentuk hubungan yang terjadi
 Waktu 30 menit untuk kerja kelompok
 Presentasi 5 kelompok dan masukan dari kelompok dan instruktur , waktu 45
menit
Terima Kasih
Tugas DCM
PILIHLAH NOMOR-NOMOR YANG MENJADI MASALAH BAGI ANDA
HITUNGLAH JUMLAH NOMOR YANG DIPILIH SESUAI DENGAN ASPEK
MASALAH DALAM DCM
BUATLAH ANALISIS INDIVIDUAL
SECARA BERKELOMPOK @ 10 ORANG, BUATLAH ANALISIS KELOMPOK
Tulis dalam flipchart
Tempel di dinding
Miling
TUGAS SOSIOMETRI
Dalam kelompok @10 orang, pilihlah dua orang teman yang menurut
anda paling enak diajak berbicara politik
Buatlah tabel sosiometri
Buatlah sosiogram dalam flipchrt
Buatlah analisis sosiometri dalam flipchart di belakangnya
Jelaskan pada kelompo lain

Anda mungkin juga menyukai