Anda di halaman 1dari 14

Fungsi dan Proses

Audit Sektor Publik


Dosen Pengampu : Dr. Sri Rahayu, S.E., M.S.A.,CA, CIQaR, CIQnR

Kelompok 3

Adisti Wulandari C1C020096


Reni Indah Kurnia C1C020101
Ocha Ananda C1C020105
Fungsi Audit sektor Publik
Secara umum audit sektor publik memiliki fungsi yang
lebih luas terutama dalam kaitannya dengan tugas dan
kewajiban untuk melaporkan adanya indikasi
kecurangan dan korupsi.
Audit sektor publik dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan
yang diperiksa telah mematuhi prinsip akuntansi
berterima umum, peraturan perundang-undangan dan
pengendalian intern serta kegiatan operasi entitas
sektor publik dilaksanakan secara efisien, ekonomis,
dan efektif.
Selain itu, menurut Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan
upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
Proses Audit Sektor Publik

Perencanaan Pelaksanaan
1 Audit 2 Audit

Pelaporan Hasil Tindak Lanjut


3 Audit 4 Audit
Perencanaan Audit
Proses perencanaan audit di sektor publik, pada umumnya, meliputi tahap-tahap sebagai
berikut:
1. Pemahaman Atas Sistem Akuntansi Keuangan Sektor Publik
2. Penentuan tujuan dan lingkup audit
Dalam menentukan tujuan dan ruang lingkup, auditor harus memastikan bahwa tujuan
dan ruang lingkup audit yang ditetapkan telah sesuai dengan mandat dan wewenang
lembaga audit dan pengawas yang bersangkutan.
Tujuan pemahaman mandat ini adalah sebagai berikut:
3. Untuk mengetahui batasan-batasan yang ada pada pekerjaan audit;
4. Untuk mengidentifikasikan wewenang yang dimiliki dalam pelaksanaan audit;
5. Untuk memastikan bahwa pengawas telah memenuhi persyaratan hukum yang
berlaku;
6. Untuk memberikan keyakinan bahwa pendekatan audit yang direncanakan telah
sesuai dengan kebijakan audit yang ditetapkan;
7. Untuk memastikan bahwa tujuan audit telah memenuhi kebutuhan legislatif;
8. Untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang berhak menerima laporan audit.
Perencanaan Audit
3. Penilaian Risiko
Kegiatan audit dilaksanakan melalui berbagai tes yang mengandung
risiko kesalahan, maka penilaian risiko pengendalian (control risk), risiko
bawaan (inherent risk), dan risiko deteksi (detection risk) perlu
dilakukan.

4. Penyusunan Rencana Audit (audit plan)


Rencana audit pada umumnya berisi uraian mengenai area yang akan
diaudit, jangka waktu pelaksanaan audit, personel yang dibutuhkan, dan
sumber daya lain yang diperlukan untuk pelaksanaan audit.

5. Penyusunan Program Audit


Suatu program audit akan berisi: tujuan audit untuk tiap area, prosedur
audit yang akan dilakukan, sumber-sumber bukti audit, dan deskripsi
mengenai kesalahan (error).
Pelaksanaan Audit

Pekerjaan audit adalah pekerjaan mengumpulkan atau memperoleh dan mengevaluasi bukti-
bukti. Bukti-bukti tersebut digunakan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal.
Evaluasi sistem pengendalian internal dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap bukti
yang terkumpul. Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Pengujian dengan prosedur analitik pengujian substantif.
b. Pengujian yang bersandar pada pengendalian internal pengujian substantif.
Hasil dari pengujian yang dilakukan terhadap bukti
transaksi tersebut adalah kertas kerja. Kertas kerja
inilah yang kemudian digunakan oleh auditor atau
pengawas sebagai dasar untuk melakukan analisis
sistem pengendalian internal yang berjalan pada
organisasi, dan kemudian membuat laporan hasil
audit sektor publik
.
Pelaporan Hasil Audit

Tahap ini menyelesaikan proses audit dengan menerbitkan informasi mengenai auditan
berdasarkan hasil dari prosedur audit yang telah dilaksanakan pada tahapan
sebelumnya. Laporan audit meliputi informasi mengenai :
1. Laporan keuangan beserta informasi tambahan lainnya
2. Pengendalian internal
3. Ketaatan terhadap undang-undang atau peraturan yang mengikat
Penyajian laporan audit memiliki banyak tujuan, Pelaporan audit dilakukan berdasarkan hasil
yaitu: analisis terhadap kertas kerja yang sudah dibuat
1. Merekomendasikan perubahan. pada proses pelaksanaan audit. Informasi yang
2. Mengomunikasikan temuan (findings) dalam diperoleh dari analisis hasil audit kemudian
audit baik berupa penyimpangan maupun salah disusun menjadi laporan audit dan laporan hasil
saji. pemeriksaan. Ada beberapa tipe pelaporan audit,
3. Untuk memastikan bahwa pekerjaan auditor yaitu sebagai berikut:
telah benar-benar didokumentasikan. 1. Laporan Audit Tahunan (Annual Audit Report)
4. Untuk memberikan keyakinan (assurance)
2. Laporan Audit Triwulanan (Three Months
kepada manajemen mengenai aktivitas mereka.
Audit Report)
5. Menunjukkan kepada manajemen bagaimana
masalah mereka dipecahkan. 3. Laporan Kemajuan Kinerja Bulanan (Monthly
Progress Reports)
4. Laporan Survey Pendahuluan (Preliminary
Survey Reports)
5. Laporan Audit Interim (Interim Audit Report)
Tindak lanjut hasil audit
Hasil setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau lembaga
pemeriksa independen lainnya disusun, dan disajikan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) segera
setelah kegiatan pemeriksaan selesai. Pemeriksaan keuangan akan menghasilkan opini. Pemeriksaan
kinerja akan menghasilkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi, sedangkan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu akan menghasilkan kesimpulan.

Tindak lanjut didesain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi auditor sudah
diimplementasikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan dari sisi auditor
adalah:
a. Dasar untuk melakukan follow up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen.
b. Pelaksanaan review follow up.
c. Batasan review follow up.
d. Implementasi rekomendasi.
e. Pemeriksaan kembali secara periodik
Daftar Pustaka
Bastian, I. (n.d.). Audit Pertanggungjawaban pemerintah dan Auditor sektor publik. [online] Available
at: https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKAP4401-M1.pdf [Accessed Feb. 22AD].

Bastian, I., 2011. Audit Sektor Publik. 2 ed. Jakarta: salemba empat.

Murwanto, Rahmadi, Adi Budiarso dan Fajar Hasri Ramadhana, 2006, Audit Sektor Publik Suatu
Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Jakarta : Lembaga Pengkajian
Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintahan, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
departemen Keuangan RI
Terimakasih :)

Anda mungkin juga menyukai