Kel.5 - Prosedur Pengawasan Pemeriksaan Aset Tetap
Kel.5 - Prosedur Pengawasan Pemeriksaan Aset Tetap
Kelompok 5
Ocha Ananda (C1C020105)
Dista Anggini (C1C020107)
Pengawasan/ Pengertian
01 Pemeriksaan 02 Aset Tetap
Aset Tetap
Tujuan Prosedur
03 Pemeriksaan
04 Pemeriksaan
Aset Tetap Aset Tetap
Pengawasan/ Pemeriksaan Aset Tetap
Aset tetap perlu dilakukan pengauditan karena aset tetap merupakan aset yang
memiliki nilai material dan rentan terhadap kesalahan maupun kecurangan dalam
pencatatan. Maka dari itu aset tetap sering menjadi target utama dalam
pengauditan.
Pengertian Aset Tetap
Aset tetap (Fixed Assets) disebut juga Property, Plant Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu
and Equipment. Menurut Standar Akuntasi Keuangan aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap bila:
(PSAK No 14, Hal. 16.2 dan 16.3-IAI, 2002): Aset 1. Besar kemungkinan (Probable) bahwa manfaat
tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam keekonomian di masa akan datang yang
bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih berkaitan dengan aset tersebut akan mengalir
dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, 2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat Aset tetap dikelompokkan menjadi dua kelompok
lebih dari satu tahun. aset tetap yaitu aset tetap berwujud dan tidak
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009; 68), Aset tetap berwujud.
adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa untuk disewakan ke
pihak lain atau untuk administrative dan
2. Diharapkan akan digunakan lebih dari satu
periode
Pengertian Aset Tetap
Perbedaannya, aset tetap berwujud merupakan aset yang dimiliki dan digunakan untuk operasional serta
mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Sedangkan aset tetap tidak berwujud merupakan
aset yang dimiliki dan digunakan untuk operasional yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun tetapi
tidak mempunyai wujud fisik. Contoh aset tetap tidak berwujud misalnya hak paten, hak guna usaha, hak cipta
dan izin-izin usaha.
Salah satu cara untuk mengetahui perhitungan aset tetap tersebut apakah sudah dicatat dengan benar maka
harus menggunakan pengujian substantif. Pengujian substantif untuk aset tetap merupakan prosedur audit untuk
memeriksa kesalahan dalam nilai rupiah yang mempengaruhi langsung kebenaran saldo-saldo dalam laporan
keuangan khususnya aset tetap. Besarnya jumlah saldo akun aset perlu menjadikan perhatian yang mendalam.
Tidak hanya saat menggunakan dan mengoperasikannya saja, tetapi juga pencatatan akuntansi mulai dari
perolehan aset tetap, penghentian dan pelepasan aset tetap, serta penyajian dan pengungkapan aset tetap di
laporan keuangan.
Tujuan Pemeriksaan Aset Tetap
Dalam suatu pemeriksaan umum, pemeriksaan atas 4. Untuk memeriksa apakah penarikan aset tetap
aset tetap mempunyai beberapa tujuan sebagai sudah dicatat dengan benar di buku dan telah
berikut: diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal 5. Untuk memeriksa apakah pembebanan
control yang cukup baik atas aset tetap penyusutan dalam tahun (periode) yang
2. Untuk memeriksa apakah aset tetap yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai
tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) dengan SAK, konsisten, dan apakah
betul-betul ada, masih digunakan dan dimiliki perhitungannya telah dilakukan dengan benar
oleh organisasi (secara akurat)
3. Untuk memeriksa apakah penambahan aset tetap 6. Untuk memeriksa apakah ada aset tetap yang
dalam tahun berjalan (periode yang diperiksa) dijadikan sebagai jaminan
betul-betul merupakan suatu Capital 7. Untuk memeriksa apakah penyajian aset tetap
Expenditure, diotorisasi oleh pejabat yang dalam laporan keuangan, sesuai dengan standar
berwenang didukung oleh bukti-bukti yang akuntansi keuangan yang berlaku
lengkap dan dicatat dengan benar
Prosedur Pemeriksaan Aset Tetap
Prosedur audit atas aset tetap adalah sebagai Untuk penambahan lihat approvalnya dan
berikut: kelengkapan supporting documentnya. Untuk
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset pengurangan dapat dilihat dari otorisasinya dan
tetap. jurnalnya apakah sudah dicatat dengan betul,
2. Minta kepada klien Top misalnya bila ada keuntungan atau kerugian atas
Schedule Serta Supporting Schedule aset tetap penjualan aset tetap tersebut. Selain itu periksa
yang berisikan saldo awal, penambahan serta penerimaan hasil penjualan aset tetap tersebut.
pengurangan-pengurangannya dan saldo akhir, 5. Periksa fisik dari aset tetap tersebut (dengan cara
baik untuk harga perolehan maupun akumulasi test basis) dan periksa kondisi dan nomor kode
penyusutanya. dari aset tetap.
3. Periksa footing dan cross footingnya dan 6. Periksa bukti pemilikan aset tetap, untuk tanah,
cocokkan totalnya dengan general gedung periksa sertifikat tanah dan IMB (Izin
ledger atau sub-ledger, saldo awal Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin
dengan working paper tahun lalu. Penempatan Bangunan). Untuk kendaraan
4. Vouch penambahan serta pengurangan dari aset periksa BPKB, STNK-nya.
tetap tersebut.
Prosedur Pemeriksaan Aset Tetap
7. Buat analisis tentang dijadikan sebagai jaminan atau tidak, dan jika ada
perkiraan repair dan maintenance, sehingga maka hal ini perlu diungkapkan dalam catatan
dapat mengetahui apakah ada pengeluaran yang atas laporan keuangan.
seharusnya masuk dalam kelompok Capital 11. Periksa apakah ada commitment yang dibuat
Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue untuk membeli atau menjual aset tetap.
Expenditure. 12. Untuk konstruksi dalam proses kita periksa
8. Periksa apakah aset tetap tersebut sudah penambahannya dan apakah ada konstruksi
diasuransikan dan apakah insurance bangunan dalam proses (Contruction in Progress)
coveragenya cukup atau tidak. yang harus ditransfer ke aset tetap.
9. Tes perhitungan penyusutan, cross reference 13. Jika ada aset tetap yang diperoleh melalui
angka penyusutan dengan biaya penyusutan leasing, periksa lease agreement dan periksa
diperkirakan dengan laba rugi dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai
alokasi/distribusi biaya penyusutan. dengan standar akuntansi leasing.
10. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit,
jawaban konfirmasi dari bank untuk memeriksa
apakah ada aset tetap yang
Prosedur Pemeriksaan Aset Tetap
14. Periksa atau tanyakan apakah ada aset tetap Melakukan review aktivitas dalam akun buku besar
yang dijadikan agunan kredit di bank. aset tetap dan beban penyusutan aset tetap serta
15. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, menyelidiki ayat jurnal. Selain itu, auditor
apakah sesuai dengan standar akuntansi mendapatkan skedul penambahan, penarikan, dan
keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS). beban penyusutan aset tetap yang disiapkan klien.