Anda di halaman 1dari 39

Analisis Kelompok

Laporan
Keuangan Makalu
Anggota:
Anna Santha Theresia Karo (200502060)
David Yusfantoro Trivena Simanjuntak (200502075)
Fairuz Yumna Pane (200502084)
Frysdha Lambon Gaol (200502087)
Yasinta Rulivia (200502045)
RETURN ON EQUITY
Laba Laba Laba
bersih 28.569.974 bersih 27.147.109 bersih 31.440.159
BCA

Ekuitas 174.143.156 Ekuitas 184.714.709 Ekuitas 202.848.934


ROE 2019 0,164060275 16,40% ROE 2020 0,146967771 14,69% ROE 2021 0,154992971 15,49%

2019 2020 2021

Laba Laba Laba


17.645.624 30.551.097
MANDI

bersih 28.455.592 bersih bersih

Ekuitas 209.034.525 Ekuitas 193.796.083 Ekuitas 222.111.282


RI

ROE 2019 0,13612867 13,61% ROE 2020 0,09105253 9,10% ROE 2021 0,13754861 13,75%
Bank BCA
17.00%

16.50%

16.00%

15.50%

15.00%

14.50%

14.00%

13.50%
ROE 2019 ROE 2020 ROE 2021

Rata-rata ROE BCA selama 3 tahun= 15,52%


Bank Mandiri
17.00%

16.50%

16.00%

15.50%

15.00%

14.50%

14.00%

13.50%
ROE 2019 ROE 2020 ROE 2021

Rata-Rata ROE Mandiri selama 3 tahun= 12,15%


RETURN ON EQUITY (ROE)

Dalam bisnis dan ekonomi, pengertian ROE adalah


metriks guna membandingkan jumlah pendapatan
bersih (net income) perusahaan dan jumlah total modal
investor/pemilik di dalamnya. Sementara itu di dunia
saham, pengertian ROE adalah jumlah pendapatan
bisnis bersih per dana investor yang masuk.
1
Bank BCA yang memiliki Return of
Equity lebih baik dari bank Mandiri. Bank
BCA dapat menghasilkan Return of
Equity yang lebih besar selama tiga tahun
berturut-turut.
2
Hal ini menandakan bahwa kinerja
Perbandingan kedua perusahaan BCA lebih dari bank Mandiri
dalam menghasilkan laba.

perusahaan 3
Hal ini tentunya menyebabkan investor
menunjukkan bahwa: akan lebih memilih bank BCA daripada
bank Mandiri untuk menginvestasikan
dana mereka karena lebih
menguntungkan. Apalagi banyak sumber
yang menyatakan bahwa jika ingin
berinvestasi di sektor perbankan
sebaiknya ROE di atas 15%. Hal ini
menyebabkan harga saham BBCA lebih
tinggi dari BMRI di Bursa Efek
Indonesia.
NET PROFIT MARGIN
2019
2019 BCA MANDIRI 2019
Laba bersih 28.569.974 Laba bersih 28.455.592
Revenue 63.837.795 Revenue 91.525.090
NPM 2019 0,44754011 44,75% 0,3109048
NPM 2019 2 31,09%
2020 2020
Laba bersih 27.147.109 Laba bersih 17.645.624
Revenue 65.403.161 Revenue 87.321.117

NPM 2020
0,4150733
5 41,50% NPM NPM 2020 0,2020774 20,20%

2021 2021
Laba bersih 31.440.159 Laba bersih 30.551.097
Revenue 65.626.976 Revenue 97.749.086
0,4790737 NPM 2021 0,31254611 31,25%
NPM 2021 1 47,90%
Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin adalah rasio yang membandingkan keuntungan


perusahaan dengan jumlah total uang yang dihasilkannya. Ini mengukur
seberapa efektif perusahaan beroperasi. Jika sebuah perusahaan memiliki
margin laba bersih 20%, misalnya, itu berarti ia menyimpan 2.000 untuk
setiap 10.000 pendapatan penjualan.
Rasio ini digunakan untuk memberi analis gambaran tentang stabilitas
keuangan perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih
besar per nilai dari penjualan berarti lebih efisien. Efisiensi itu membuat
perusahaan lebih mungkin bertahan ketika lini produk tidak memenuhi
harapan, atau ketika periode kontraksi ekonomi menghantam
perekonomian yang lebih luas.
NPM Bank BCA NPM Bank Mandiri
50.00% 35.00%

30.00%
48.00%
25.00%
46.00%
20.00%
44.00%
15.00%

42.00% 10.00%

40.00% 5.00%

0.00%
38.00% NPM 2019 NPM 2020 NPM 2021
NPM 2019 NPM 2020 NPM 2021

Rata-rata NPM bank BCA = 44,71% Rata-rata NPM bank Mandiri = 27,5%
Kesimpulan:
Bank BCA memiliki laba bersih yang lebih besar
1 daripada bank Mandiri.

Bank BCA memiliki kinerja mengatur keuangan yang


2 lebih efisien.

Jarak yang jauh menunjukkan bahwa bank BCA


3 memiliki efisiensi pengaturan keuangan yang sangat baik
dibanding bank Mandiri

Bank BCA mampu mengendalikan pengeluaran dan


4 keputusan bisnis yang mendatangkan keuntungan yang
lebih baik daripada bank Mandiri
• EBIT/EBITDA MARGIN
EBIT MARGIN EBIT MARGIN = EBIT

REVENUE

EBIT 36,288,998 EBIT 36,441,440


Revenue 63,837,795 Revenue 91,525,090
Ebit Margin 2019 0.56845632 56.8% Ebit Margin 2019 0.39815793 39.8%

EBIT 33,568,507
EBIT 23,298,041
Revenue 65,403,161
Revenue 87,321,117
Ebit Margin 2020 0.513255116 51.3%
Ebit Margin 2020 0.26680878 26.7%

EBIT 38,841,174
EBIT 38,358,421
Revenue 65,626,976
Revenue 97,749,086
Ebit Margin 2021 0.591847688 59.2%
Ebit Margin 2021 0.39241718 39.2%
EBIT
● EBIT merupakan singkatan dari Earning Before Interest and Taxes yang
dalam bahasa indonesia merupakan laba sebelum dikenakan beban pajak dan
bunga.
● EBIT Margin merupakan margin yang digunakan untuk mengukur
pendapatan perusahaan dari kegiatan operasionalnya tanpa dikenakan pajak
dan beban bunga.
Kesimpulan
● Berdasarkan data terlihat bahwa Bank BCA menghasilkan EBIT yang cukup besar yang
menandakan bahwa perusahaan ini dapat menghasilkan laba dari operasionalnya. Laba yang
dihasilkan juga meningkat konsisten seiring tahun berjalan yang menandakan penjualan dan
pendapatan meningkat secara konsisten dan hal tersebut merupakan indikator perusahaan
yang baik. EBIT Margin yang sudah berada di atas 50% menandakan bahwa Bank BCA
sudah mampu mengelola pengeluaraan selama operasional dengan efektif
● Berdasarkan data terliha bahwa Bank Mandiri menghasilkan EBIT yang tidak lebih besar
dari Bank BCA. Bahkan pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan hampir 10%, hal ini
menandakan bahwa Bank Mandiri kurang konsisten dalam penjualan mereka. Dengan
keadaan yang seperti ini, keuangan perusahaan dapat dikatakan tidak dalam kondisi yang
baik dan investor akan sulit berinvestasi di perusahaan ini.
• EBIT/EBITDA MARGIN
EBITDA MARGIN EBITDA MARGIN = EBITDA
REVENUE

EBITDA 38,304,600 EBITDA 38,510,900

Revenue 63,837,795 Revenue 91,525,090

EBITDA Margin 2019 0.600030123 60% EBITDA Margin 2019 0.42076877 42.07%

EBITDA 36,113,500 EBITDA 26,026,300

Revenue 65,403,161 Revenue 87,321,117

EBITDA Margin 2020 0.552167502 55.21% EBITDA Margin 2020 0.29805276 29.80%

EBITDA 41,288,400 EBITDA 41,998,200

Revenue 65,626,976 Revenue 97,749,086

EBITDA Margin 2021 0.629137628 62.90% EBITDA Margin 2021 0.42965312 42.96%
EBITDA MARGIN
● EBITDA merupakan singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes,
Depreciation and Amortization dan merupakan metrik yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja operasi perusahaan.
● Dalam bahasa Indonesiam EBITDA adalah pendapatan sebelum bunga,
pajak, depresiasi dan amortisasi. Hal ini dapat dilihat sebagai wakil arus kas
dari seluruh operasi perusahaan.
Kesimpulan
● Berdasarkan data, Bank BCA mengalami kenaikan pada EBITDA Margin pada tahun 2021,
tetapi mengalami penurunan pada tahun 2020. namun, perlu diperhatikan bahwa penurunan
tersebut tidak terlalu signifikan. Ini menandakan adanya peningkatan pada efektivitas
perusahaan, yaitu dalam upaya pemotongan biaya. Semakin tinggi EBITDA ini
menunjukkan bahwa perusahaan ini semakin menghemat biaya operasionalnya dari biaya
pendapatan total EBIT dari tahun 2019
● Berdasarkan data, Bank Mandiri mengalami penurunan pada Margin EBITDA dari 42,07%
di tahun 2019 menjadi 29,805 di tahun 2020. tetapi naik kembali diangka 42,96%. Pola ini
sam dengan Bank BCA, faktor penyebabnya adalah pandemi Covid-19, tetapi Bank Mandiri
mengalami penurunan yang signifikan yaitu kurang lebih 12%. Hal ini menandakan bahwa
Bank Mandiri tidak lebih baik dar Bank BCA untuk menghadapi tantangan yang datang
secara tiba-tiba, akhirnya membuat terjadinya ketidakefektifan pada operasional perusahaan.
ASSET TURN OVER
Laba Bersih BCA
2019 28.569.974
Total Aset 871.888.615
2019 Asset Turnover
BCA 2019 0,032767917 3,27%

Laba Bersih BCA


2020 27.147.109
Total Aset 997.279.784
BCA 2020 Asset Turnover
BCA 2020 0,027221156 2,72%

Laba Bersih BCA


2021 31.440.159
Total Aset 1.151.957.468
2021 Asset Turnover
BCA 2021 0,027292812 2,73%
ASSET TURN OVER
Laba Bersih Mandiri
2019 28.455.592
Total Aset 1.260.249.215
2019 Asset Turnover
Mandiri 2019 0,022579337 2,26%

Laba Bersih Mandiri


2020 17.645.624
Total Aset 1.373.790.410
MANDI 2020 Asset Turnover
RI Mandiri 2020 0,01284448 1,28%

Laba Bersih Mandiri


2021 30.551.097
Total Aset 1.577.472.806
2021 Asset Turnover
Mandiri 2021 0,019367115 1,94%
Asset Turnover

Pada dasarnya, total asset turnover adalah rasio


yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah
penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap rupiah yang
tertanam dalam total aset perusahaan.
Pada Bank BCA

1 2 3

Di tahun 2019, Di tahun 2020, Di tahun 2021,


terjadi perputaran terjadi perputaran terjadi perputaran
total aktiva sebesar total aktiva sebesar total aktiva sebesar
0,032 kali, yang 0,02722 kali, yang 0,02729 kali, yang
berarti bahwa setiap berarti bahwa setiap berarti bahwa setiap
1 rupiah total aktiva 1 rupiah total aktiva 1 rupiah total aktiva
di tahun 2019 akan di tahun 2020 akan di tahun 2021 akan
menghasilkan menghasilkan menghasilkan
penjualan sebesar penjualan sebesar penjualan sebesar
0,032 rupiah. 0,02722 rupiah. 0,02722 rupiah
Pada Bank Mandiri

Di tahun 2019, terjadi perputaran total aktiva


sebesar 0,022 kali, yang berarti bahwa setiap 1
1 rupiah total aktiva di tahun 2019 akan menghasilkan
penjualan sebesar 0,022 rupiah.

Di tahun 2020, terjadi perputaran total aktiva


sebesar 0,012 kali, yang berarti bahwa setiap 1
2 rupiah total aktiva di tahun 2020 akan menghasilkan
penjualan sebesar 0,012 rupiah.

Di tahun 2021, terjadi perputaran total aktiva


sebesar 0,019 kali, yang berarti bahwa setiap 1
3 rupiah total aktiva di tahun 2021 akan menghasilkan
penjualan sebesar 0,019 rupiah
Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan di atas juga, bisa


disimpulkan bahwa kemampuan Bank BCA dan Bank
Mandiri untuk menghasilkan penjualan dari total aktiva yang
dimiliki cukup rendah karena total aktiva yang dimiliki lebih
besar dari jumlah penjualan yang dihasilkan setiap
tahunnya. Namun, bank BCA memiliki Asset Turnover yang
lebih baik dari bank Mandiri.
RETURN ON INVESMENT
EBIT BCA 2019 36.288.998
Total Aset 871.888.615
2019 ROI BCA 2019 0,04162114 4,16%

EBIT BCA 2020 33.568.507


Total Aset 997.279.784
2020 ROI BCA 2020 0,03366007 3,36%

BCA EBIT BCA 2021 38.841.174


Total Aset 1.151.957.468
2021 ROI BCA 2021 0,033717542 3,37%
RETURN ON INVESMENT
EBIT Mandiri 2019 36.441.440
(Total Aset 2018 + 1.260.249.21
2019 Total Aset 2019)/2 5
ROI Mandiri 2019 0,028916058 2,89%

EBIT Mandiri 2020 23.298.041


(Total Aset 2019 +
2020 Total Aset 2020)/2 1.373.790.410
ROI Mandiri 2020 0,016958949 1,69%
MANDIRI EBIT Mandiri 2021 38.358.421
(Total Aset 2020 +
2021 Total Aset 2021)/2 1.577.472.806
ROI Mandiri 2021 0,024316375 2,43%
ROI (Return on Invesment)

Return on invesment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh
aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur dengan
persentase.
Dalam banyak kasus, ROI digunakan untuk menghitung berapa nilai suatu investasi. Misalnya,
investor ingin mengetahui potensi ROI dari suatu investasi sebelum memberikan dana apa pun ke
perusahaan. Menghitung potensi atau return on investment keuangan aktual perusahaan biasanya melibatkan
pembagian pendapatan atau laba tahunan perusahaan dengan jumlah investasi awal atau saat ini.
ROI juga digunakan untuk menggambarkan “biaya peluang,” atau pengembalian yang diberikan
investor untuk berinvestasi di perusahaan. Jika seorang pemilik bisnis menginvestasikan uang mereka di
pasar saham, mereka dapat mengharapkan untuk menerima pengembalian tahunan minimal 5%.
Dengan menginvestasikan uang yang sama di sebuah perusahaan, pemilik akan mengharapkan untuk
melihat return on investment yang serupa, jika tidak lebih tinggi, untuk uang mereka. Perusahaan bahkan
menggunakan return on investment untuk mengukur keberhasilan proyek tertentu.
ROI Bank BCA
4.50%
4.00%
3.50%
3.00%
2.50%
2.00%
1.50%
1.00%
Rata-rata ROI Bank Mandiri = 2,34%
0.50%
0.00%
ROI BCA 2019 ROI BCA 2020 ROI BCA 2021
ROI Bank Mandiri
3.50%

Rata-rata ROI Bank BCA = 3,63% 3.00%

2.50%

2.00%

1.50%

1.00%

0.50%

0.00%
ROI Mandiri 2019 ROI Mandiri 2020 ROI Mandiri 2021
Kesimpulan:

1. Bank BCA memiliki Return on Investment yang lebih baik


daripada bank Mandiri

2. Manajemen BCA melakunan efisiensi penggunaan modal


yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian
penjualan yang lebih baik daripada bank Mandiri.

3. Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat


dip

4. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh masing-masing


divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya
dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan bank BCA
lebih baik daripada bank Mandiri
RETURN ON ASSET

BCA MANDIRI
Laba Laba
sebelum sebelum
pajak 36.288.998 2019 2019 pajak 36.441.440
Total Aset 918.989.312 Total Aset 1.318.246.335
ROA 2019 0,039487943 3,95% ROA 2019 0,027643877 2,76%

Laba Laba
sebelum sebelum
pajak 33.568.507 2020 2020 pajak 23.298.041
Total Aset 1.075.570.256 Total Aset 1.429.334.484
ROA 2020 0,031209962 3,12% ROA 2020 0,016299922 1,63%

Laba Laba
sebelum sebelum
pajak 38.841.174 2021 2021 pajak 38.358.421
Total Aset 1.228.344.680 Total Aset 1.725.611.128
ROA 2021 0,031620745 3,16% ROA 2021 0,022228891 2,22%
RETURN ON ASSET (ROA)
● Rumus ROA akan memberi gambar bagi manajer, investor, atau analis
mengenai seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan aset
untuk menghasilkan pendapatan.
● Dalam hal ini, melalui ROA, bisa terlihat kemampuan perusahaan
berdasarkan penghasilannya di masa lalu. Sehingga, hal tersebut bisa
dimanfaatkan diperiode sebelumnya. Berbeda dengan Return on Equity
(ROE), ROA tidak tidak memasukkan komponen utang perusahaan.
ROA Bank BCA
0.045
0.04
0.035
0.03
0.025
0.02 Rata-rata Return of Asset BCA selama 3 tahun =
0.015 3,41%
0.01
0.005
0
ROA 2019 ROA 2020 ROA 2021

ROA Bank Mandiri


0.03

0.025

0.02
Rata-rata Return of Asset Mandiri selama 3 tahun = 2,20%
0.015

0.01

0.005

0
ROA 2019 ROA 2020 ROA 2021
Kesimpulan:

1. Bank BCA lebih efisien daripada bank Mandiri padahal aset bank
Mandiri lebih besar dari bank BCA.
2. Bank Mandiri yang memiliki aset lebih besar dari bank Mandiri
tidak mampu mencetak laba yang nilainya lebih besar daripada
bank BCA.
3. ROA bank BCA cenderung stabil karena tidak pernah kurang dari
3%.
4. ROA bank Mandiri pada tahun 2020 mengalami penurunan yang
signifikan.
5. Hal ini menandakan bahwa bank BCA memiliki keunggulan
karena mampu menggunakan aset yang lebih sedikit dari bank
Mandiri, tetapi memiliki laba yang nilainya lebih tinggi daripada
bank Mandiri dan memiliki perbedaan sebanyak 1,20%
• RETURN ON CAPITAL
EMPLOYED (ROCE) Return on capital employed = laba sebelum pajak
Total aset - total kewajiban lancar

Laba sebelum pajak 36,288,998 Laba sebelum pajak 36,441,440


Total Aset 918,989,312 Total Aset 1,318,246,335
Total Kewajiban Lancar 740,067,127 Total Kewajiban Lancar 1,025,749,580
ROCE 2019 0.202820002 20.3% ROCE 2019 0.124587502 12.5%

Laba sebelum pajak 33,568,507 Laba sebelum pajak 23,298,041


Total Aset 1,075,570,256 Total Aset 1,429,334,484
Total Kewajiban Lancar 885,537,919 Total Kewajiban Lancar 1,151,267,847
ROCE 2020 0.176646288 17.7% ROCE 2020 0.083785819 8.4%

Laba sebelum pajak 38,841,174 Laba sebelum pajak 38,358,421


Total Aset 1,228,344,680 Total Aset 1,725,611,128
Total Kewajiban Lancar 1,019,773,758 Total Kewajiban Lancar 1,326,592,237
ROCE 2021 0.186225259 18.6% ROCE 2021 0.096131842 9.6%
Return on Capital Employed (ROCE)
●ROCE adalah rasio keuangan yang mengukur profitabilitas dan efisiensi dari
modal yang digunakan. Dengan kata lain, ROCE mengukur kinerja dalam
menghasilkan profit berdasarkan modal. Rasio ini digunakan untuk menganalisa
investasi modal kerja.

●ROCE berguna dalam membandingkan profitabilitas dalam lini bisnis


perusahaan berdasarkan nilai modal yang dipakai. Terdapat dua akun yang
dipakai untuk menghitung ROCE: Penghasilan sebelum Bunga dan Pajak
(EBIT) dan Modal yang Digunakan (Capital Employed).
●ROCE sangat berguna untuk bisnis yang menggunakan modal kerja yang
besar nilainya, seperti bisnis manufaktur. Hal ini dikarenakan berbeda dengan
rasio ROE yang hanya menganalisa profitabilitas terhadap Ekuitas, ROCE juga
mempertimbangkan Kewajiban Jangka Panjang. Ini menyediakan indikasi yang
lebih akurat untuk bisnis dengan hutang jangka panjang yang signifikan. Makin
tinggi nilai ROCE, maka makin efisien penggunaan modal. Hal penting lainnya
adalah ROCE sebaiknya lebih tinggi daripada rasio biaya modal.
●Dari membaca artikel ini, ternyata terdapat rasio ROCE untuk mengetahui
efisiensi bisnis. Meskipun pada dasarnya fungsinya sama dengan ROA dan ROE,
namun rasio ROCE mampu menganalisa efisiensi secara lebih detil dikarenakan
menggunakan profit yang belum terkena bunga dan pajak. Lalu, perbandingannya
adalah memasukkan Ekuitas dan Kewajiban Jangka Panjang.
ROCE Bank BCA ROCE Bank Mandiri
0.21 0.14
0.205
0.12
0.2
0.195 0.1

0.19 0.08
0.185
0.06
0.18
0.175 0.04

0.17 0.02
0.165
0
0.16 ROCE 2019 ROCE 2020 ROCE 2021
ROCE 2019 ROCE 2020 ROCE 2021

Rata-rata ROCE Bank BCA selama 3 tahun = 18,86% Rata-rata ROCE Bank Mandiri selama 3 tahun = 10,16%
Kesimpulan:

Berdasarkan data di atas kemampuan


profitabilitas bank BCA lebih baik daripada
Bank Mandiri sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa kinerja bank BCA lebih
efisien daripada bank Mandiri selama tiga thun
belakangan ini.
• CASH FLOW TO SALES RATIO
(CFTSR)
Operating cash flow 123,792,750
Operating cash flow 113,067,545
Net sales 27,482,133
Net sales 28,565,053
CFTSR 2019 4.50448115 4.50%
CFTSR 2019 3.95824734 3.95%

Operating cash flow 177,364,584


Operating cash flow 106,271,237
Net sales 17,119,253
Net sales 27,131,109
CFTSR 2020 3.91695146 3.91% CFTSR 2020 10.3605329 10.36%

Operating cash flow 177,268,685 Operating cash flow 193,631,712

Net sales 31,422,260 Net sales 28,028,155

CFTSR 2021 5.64150017 5.64% CFTSR 2021 6.90847157 6.90%


CASH FLOW TO SALES RATIO
(CFTSR)
Rasio ini membandingkan arus kas operasi perusahaan dengan pendapatan penjualannya. Rasio ini
memberikan indikasi kepada analis dan investor tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang
tunai dari penjualannya. Dengan kata lain, ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengubah
penjualannya menjadi uang tunai. Ini dinyatakan sebagai persentase.Idealnya harus ada peningkatan paralel
dalam arus kas operasi dengan peningkatan penjualan. Akan mengkhawatirkan jika perubahan arus kas tidak
sejalan dengan perubahan pendapatan penjualan. Jika arus kas tidak meningkat dengan peningkatan
penjualan, ini mungkin menunjukkan dua faktor berikut:Perubahan dalam hal penjualanPengelolaan piutang
usaha yang tidak efisien atau tidak efektifSemakin tinggi rasio ini semakin baik bagi perusahaan. Jumlah arus
kas operasi yang lebih besar selalu diinginkan. Meskipun tidak ada pedoman baku untuk rasio ini tetapi tren
yang konsisten dan/atau meningkat pada rasio ini merupakan indikasi positif dari pengelolaan debitur yang baik.
Perusahaan dengan tren rasio ini merupakan peluang investasi yang baik.Uang tunai sangat penting bagi
semua perusahaan. Kas diperlukan untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan, pemegang saham, dan
untuk biaya operasional dan investasi dalam aset modal. Oleh karena itu, uang tunai sama pentingnya dengan
penjualan dan keuntungan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menerjemahkan
penjualannya menjadi uang tunai.
Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh,


profitabilitas nilai CFTSR bank Mandiri lebih
baik daripada bank BCA karena nilai Cash
Flow to Sales Ratio bank Mandiri lebih besar
daripada bank BCA namun tidak konsisten
tiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai