Anda di halaman 1dari 42

JOURNAL READING : IMAGING ACUTE AIRWAY

OBSTRUCTION IN INFANTS AND CHILDREN


Disusun oleh :
Rida Sophiatul Khofifah - 22102201071

Pembimbing :
dr. Mira Fitriningsih Sp.Rad
dr. Rosiana Anneke Sjahruddin Sp.Rad

DEPARTEMEN / KSM ILMU RADIOLOGI


RSUD CENGKARENG / FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA
PERIODE 2 MEI -3 JUNI 2023
IDENTITAS JURNAL
Judul : Imaging Acute Airway Obstruction in Infants and Children

Penulis : Kathryn E. Darras, MD; Alexandra T. Roston, BA ; Lila K.Yewchuk, MD,


FRCPC
Penerbit : Faculty of Medicine, University of Alberta, Alberta, Canada

Tahun Terbit : 2015

Tujuan : - Mendiskusikan fitur anatomi yang merupakan predisposisi


respiratory distress pada bayi dan anak
- Menjelaskan rekomendasi pencitraan untuk bayi dan anak yang
mengalami obstruksi saluran napas akut
- Mengenali fitur radiografi umum penyebab obstruksi saluran napas
akut atas dan bawah
PENDAHULUAN
• Distress Pernapasan  menyumbangkan 10% pasien darurat gawat darurat pediatrik
• Anak-anak >> Dewasa  Anatomi dan fisiologisnya lebih unik
• Oklusi napas parsial  gejalanya bisa parah.
• Pasien datang  takipnea, stridor, merintih, bahkan apnea (obstruksi total)  dapat memburuk
dengan cepat  henti jantung paru
• Anamnesis & px.fisik  tidak spesifik, temuan pencitraan  mencari penyebab obstruksi jalan
napas akut  managemen treatment lebih cepat.
TUJUAN ARTIKEL INI :
• Meninjau penyebab obstruksi jalan napas akut pada anak, termasuk gambaran klinis dan pencitraan
yang membantu membedakan saluran pernapasan atas (croup, epiglottitis akut, infeksi
retropharing, benda asing dalam saluran nafas) dan saluran pernapasan bawah (asma, bronkiolitis,
inflamasi saluran nafas bawah, benda asing bronkial)
IMAGING RECOMMENDATION
• Foto polos / radiografi  Utama untuk evaluasi obstruksi jalan
napas
• CT, MRI  Kadang – kadang
• Kecemasan pasien ↓  karena menangis dapat memperburuk
gangguan pernafasan
• Curiga epiglottitis  harus sedia intubasi akut, waspada jika
terjadi kerusakan akut!
• Obstruksi sal. Napas atas  radiografi jaringan lunak lateral
dan frontal leher  DIREKOMENDASIKAN
• Jika kondisi pasien tidak stabil  lateral saja cukup untuk
menegakan diagnosis
• Proyeksi LATERAL  pasien harus tegak dengan kepala
netral (sedikit ekstensi)  menghindari pseudothickening Pseudothickening jaringan
(penebalan semu) lunak retropharyngeal karena
• Pseudothickening terjadi krn posisi fleksi, usia muda, leher pasien ditekuk
ekspirasi
• Fleksi  memperburuk gangguan nafas.
IMAGING RECOMMENDATION
• Obstruksi sal.napas bawah akut  radiografi frontal tegak saat INSPIRASI dan EKSPIRASI, dan
lateral harus diperoleh
• RADIOGRADI DADA INSPIRASI yang bagus  setidaknya 6 costae anterior digambarkan pada
tingkat pertengahan hemidiafragma
• RADIOGRAFI DADA EKSPIRASI  menilai airtrapping bila ada kekhawatiran klinis aspirasi
benda asing
ANATOMIC CONSIDERATIONS
• Faktor anatomi  distress pernapasan akut, bahkan dengan obstruksi
sal.napas parsial saja
• Anak – anak
• Nasopharing lebih sempit Kepala panah = epiglottis, laring posisi lebih cranial
(panah), ( * ) = lidah lebih besar dari dewasa, A = hard
• Trakea lebih pendek
palate, B = Mandibula, C = kartilago hyoid, D =
• Laring lebih pendek Kartilago tiroid
• Laring di C3-C4 (dewasa C5-C6)
• Kartilago krikoid  bagian tersempit dari jalan napas anak
(dewasa : tersempit di pembukaan glottis)
• Conus elasticus (selaput elastis yang membentang antara kartilago
krikoid dan ligament vocal terletak kira-kira 1 cm di bawah glottis)
anak rentan terhadap edema  karena perlekatan mukosanya
longgar.
• Pita suara lebih bersudut anterior, epiglottitis lebih lebar, lidah
lebih besar  lebih sulit bagi anak menggerakkan udara melewati
area obstruksi dan stenosis.
• Otot intercostal dan diafragma lebih lemah, cadangan
Anak panah = Kartilago cricoid  bagian tersempit
kardiopulmonal lebih rendah  sulit untuk mengkompensasi , KIRI = ANAK, KANAN = DEWASA,
obstruksi aliran udara
ANATOMIC CONSIDERATIONS
• Anak memiliki  Tonsil lebih prominen dari dewasa
• Ukuran Tonsil lingual dan tonsil pharyngeal (dikenal dgn
adenoid, terletak di nasofaring posterior)
• Setelah usia 3 tahun  tonsil semakin besar dan mencapai
ukuran maksimal pada usia 2-10 tahun
• Tonsil  radiografi lateral (paling baik), dgn mulut pasien
tertutup, inspirasi dalam tanpa menelan.
• Tonsil dapat membesar akibat infeksi dan refluks
gastroesophageal
• Peningkatan jar.lunak  apnea sleep obstructive & infeksi
telinga dan sinus kronis
• Tonsil lingual dianggap membesar  > 50% orofaring
• Tonsil faring abnormal  jika nasofaring menyempit
Tonsil abnormal anak perempuan 16 tahun dengan
mononucleosis.
Radiografi leher lateral  tonsil lingual yang
membesar (panah putih) dan tonsil faring (panah
hitam)
( * ) = kolom udara normal melalui nasofaring
menyempit
OBSTRUKSI SALURAN NAPAS ATAS AKUT
• Penyebab :
• Inflamasi  Croup, epiglottitis akut, trakeitis eksudatif,
selulitis retrofaring, abses
• Neoplastik  intrinsic, ekstrinsik
• Iatrogenik
• Obstruksi sal.napas atas  STRIDOR. Tipe Stridor ditentukan
oleh tingkat obstruksi :
• STRIDOR INSPIRASI  disebabkan penyempitan daerah
epiglottis, glottis, subglottis
• STRIDOR BIFASIK  disebabkan penyempitan daerah
glottis, subglottis
• STRIDOR EKSPIRASI  disebabkan penyempitan trakea

Radiografi leher proyeksi frontal 


GAMBARAN JALAN NAPAS
SUBGLOTTIS
CROUP
• Laringotrakeobronkitis
• Peradangan subglottis , sering akibat infeksi virus
parainfluenza, biasa terjadi pada anak usia 6 bulan – 3 tahun.
• Karakteristik = batuk menggonggong , yang memburuk pada
malam hari dan saat menangis
• Pengobatan suportif karena gejala bisa sembuh sendiri,
terkadang parah shg perlu terapi agresif
CROUP : Pencitraan
• Radiografi frontal leher
• Normalnya  laring subglottis memiliki bahu cembung lateral yang halus
• Peradangan subglottis dan elevasi mukosa  hilangnya konveksitas lateral  menyebabkan penyempitan kolom
udara trakea dan bentuk steeple sign (Menara gereja = V terbalik).
• Tanda-tanda croup : Penyempitan subglottis, peningkatan densitas regio subglottis

Croup anak laki-laki 4 tahun Radiografi leher lateral 


Penyempitan subglottis ketidakjelasan dan
 hilangnya bahu penyempitan regio
cembung normal pada subglottis (panah) dan
transisi ke laring (Stepple overdistensi hipofaring
sign) (bintang).
Overdistensi krn tangisan,
ketidakjelasan jaringan lunak
laring tidak akan terlihat
Trakeitis bakteri pd anak prm usia 8 tahun

Radiografi leher lateral  ketidakjelasan


dan peningkatan densitas daerah subglottis
(panah) , serta penyempitan jalan napas
subglottis (panas)
EPIGLOTITIS AKUT
• Penyebab potensial yang mengancam jiwa dari obstruksi
sal.napas atas akut
• Disebabkan o/ selulitis epiglottis dan seringkali jaringan lunak
di sekitarnya termasuk aryepiglottic dan daerah subglottic
• Penyebab infeksi tersering : Haemophilus influenza tipe B
• Penyebab tidak menular : angioedema, trauma, konsumsi
bahan kaustik, anafilaksis
• Sebelum vaksin H.influenza usia rata2 saat dx epiglottitis
adalah 3,5 tahun, setelah vaksinasi tersebar usia rata2 saat dx
adalah 14,6 tahun
• GX : datang dengan serangan tiba2 stridor, disfagia, demam,
sakit tenggorokan. Intubasi darurat diperlukan untuk
melindungan jalan napas, rujuk ke otolaringost diperlukan
EPIGLOTITIS AKUT : Pencitraan
• Kemungkinan tidak diperlukan
• Radiografi leher lateral mungkin bisa, krn kondisi pasien
tidak stabil
• Normalnya Karakteristik : Epiglotis harus memiliki margin
tipis yang jelas, dan lipatan aryepiglottis harus tipis dan
cembung di bagian inferior
• Radiografi lateral  tanda ibu jari yang khas (thumb sign),
dan lipatan aryepiglottic menebal
• Saat infeksi berkembang, supraglottic laring menunjukan
pembengkakan tambahan  Supraglotitis.
-Epiglotitis akut anak laki-laki 4 tahun.
-Radiografi leher lateral 
Pembengkakan epiglottis (kepala
panah)  thumb sign
Penebalan lipatan aryepiglottis dan
peningkatan opasitas laring dan pita suara
(baris panah)
INFEKSI RETROFARINGEAL
• Sekitar 50% infeksi retro didahului oleh infeksi sal pernapasan atas
• Etio dari abses retropharyngeal  pecahnya KGB supuratif ke dalam ruang ini
• Pada anak prapubertas, 2 rantai KGB dalam ruang retrofaring mengalirkan nasofaring dan telinga
tengah , dan rantai KGB ini atrofi saat pubertas
• Etio lain :
• Penyebaran ventral dari diskitis atau osteomyelitis
• Menyebar dari infeksi mediastinum
• Benda asing yang menembus
• Infeksi biasanya polimikrobial  S.aureus, H.influenza, Streptococus pneumoniae
• Selulitis retrofaring lebih umum daripada abses retrofaring.
• Sebagian besar pasien usia 2 – 4 tahun, neonates juga dapat terkena
• Pasien biasanya tidak sehat, dengan tanda-tanda sepsis
INFEKSI RETROFARINGEAL : Pencitraan
• Jika pasien diposisikan dengan benar, lebar anteroposterior jaringan lunak
retrofaringeal harus kurang dari lebar anteroposterior vertebra serviks
• Saat menebal, jaringan lunak retrofaringeal melengkung ke depan dan
menggeser jalan napas
• Penting mencari tempat gas di dalam jaringan yang menebal  temuan
yang mungkin tidak kentara dan m’indikasikan adanya abses
• Penting evaluasi kemungkinan benda asing yang tertelan sbg penyebab
infeksi
• Pasien dgn kecurigaan klinis yang kuat abses retropharyngeal (c/ demam
tinggi)  px. CT scan kontras IV
• CT SCAN  standar referensi untuk dx abses retropharyngeal 
menggambarkan luasnya abses dan evaluasi komplikasi
• Gambaran pencitraan : kumpulan cairan ovoid hipoatenuasi yang Infeksi retrofaring CT kontras
melebarkan ruang retrofaring anak laki2 usia 12 sagittal kumpulan
• Pada tahap awal, temuannya halus dan mungkin hanya mencakup
tahun. hipoatenuasi yang
pembengkakan jaringan lunak atau sedikit peningkatan tepi perifer .
Radiografi leher meningkatkan rim
• Tahap selanjutnya , koleksi tersebut akan memiliki dinding penguat yang
tidak beraturan.
lateral  penebalan konsisten dengan
• Penting berhati-hati thd komplikasi : thrombosis vena jugularis (sindrom jaringan lunak abses retrofaringeal
Lemierre), penyebaran infeksi, kelainan arteri Pseudoaneurisma retrofaring (panah (panah)
BENDA ASING DI SALURAN NAPAS ATAS
• Penyebab umum kematian anak < 2 tahun  benda assign tersedot / tertelan
• Hanya 3% benda asing yang masuk ke dalam laring , biasanya berukuran besar, berbentuk
tidak teratur, tajam (menembus)
• Bayi / anak kecil  aspirasi bahan makanan, c/ menelan polong pencuci piring dan
detergen  gg saluran napas cedera kaustik parah pada esofagus dan jaringan di sekitarnya.
• Anak lebih besar  aspirasi bahan bukan makanan
• Tertelan  bersarang di kerongkongan  gg.pernapasan
BENDA ASING DI SALURAN
NAPAS ATAS : Pencitraan
• Radiografi frontal dan lateral dari
sal.napas bagian atas dan dada sangat
membantu
• Identifikasi jenis dan jumlah benda asing,
kadang sulit krn Sebagian besar benda
asing tidak radioopak (c/ bahan
organic)
• Tanda2 tidak langsung obstruksi sal napas
: overdistensi hipofaring
• CT scan  indikasi menilai sisa benda
asing setelah bronkoskopi atau bila ada Benda asing sal.napas atas pada anak laki2 usia 5 tahun
kecurigaan komplikasi serius, seperti down sindrom : kesulitan bernapas dan mengeluarkan air liur
Radiografi leher lateral : benda asing radioopak (panah hitam)
perforasi aorta = tulang dari sup yang dimakan
Ada emfisema subkutan luas (panah putih) dari perforasi trakea
dan esofagus
- Anak2 dgn down sindrom lebih rentan thd gg. Pernapasan krn kpl
mrk yang related lebih besar dan tonus yang buruk
Benda asing sal.napas atas pd anak laki2 usia 5 tahun dgn
disfagia

Radiografi leher lateral  tulang ikan ramping berorientasi


vertical (panah) berdampak ke epiglottis

Penting utk meneliti bagian atas jlnnapas pd radiografi krn


penampakan benda asing mungkin tdk kentara
Benda asing esofagus  tulang ikan saat Foto rontgen leher lateral 4 hari kemudian Ketika pasien dibawa ke RS
pengangkatan endoskopi, anak laki2 usia 6 ( * ) = perkembangan substansial jaringan lunak retrofaring
tahun. Perkembangan lokus gas, sesuai dgn abses retrofaring (panah hitam).
Radiografi leher lateral  opasitas linier Penebalan jar.lunak retrofaringeal mendorong trakea anterior , dan
(panah),yg awalnya diabaikan di UGD, dan dinding posterior cembung mempersempit kolom udara (panah putih)
juga penebalan ringan jaringan lunak -Lordosis serviks yang normal juga terbalik karena peradangan yang
retrofaringeal berdekatann
Tertelan disk pada anak laki2 usia 2 tahun. Rontgen thoraks lateral  konfirmasi
tampilan bilaminar (panah), baterai disk
Rontgen dada AP  baterai disk bersarang di -pembengkakan jar,lunak fokal  trakea
bagian atas esofagus (panah). anterior cembung (panah)
Proyeksi frontal  benda asing esofagus terletak
melintang, dan benda asing trakea memiliki
orientasi sagittal karena kurangnya tulang rawan di
aspek posterior trakea.
-Penampilan bilaminar yg seragam, yang
menciptakan cincin peripheral dengan kejernihan
yang meningkat
Tertelannya baterai disk pada anak prm Gambar fluoroskopik berikutnya  tabung
18 bulan. nasogastric (kpl panah) yang dimasukan
ke lokasi penyempitan esofagus dan
Sebuah temuan yang tdk segera dikenali. disuntikan dgn bahan kontras untuk
Setelah pengangkatan baterai secara melihat ulserasi esofagus (panah)
endoskopik, pasien px gastrointernal bagian
atas
Gambaran Fluoroskopik  striktur
esofagus fokal panah) tempat baterai
bersarang
Menelan 2 koin ukuran berbeda anak Rontgen leher lateral  step-off (panah) di
laki2 usia 6 tahun. antara dua koin

Rontgen dada frontal  2 koin bersarang di


kerongkongan  memberi tampilan baterai
disk (panah)
NEOPLASMA
• Neoplasma trakea atau laring bermanifestasi dgn gangguan
pernapasan akut
• Massa neoplastic  Massa endoluminal (menghasilkan oklusi
parsial) dan massa ekstraluminal (kompresi ekstrinsik)
• Massa endoluminal  papillomatosis pernapasan berulang,
laringokel, hemangioma subglottis
• Massa ekstraluminal  kista bronkogenik, limfadenopati,
neuroblastoma

Stridor bifasik anak laki2 usia 10 hari.


Radiogradi leher lateral  densitas jar.lunak halus
(panah) yang memproyeksikan dinding posterior
trakea dan menyempitkan trakea subglottis.
Temuan dari karakteristik hemangioma subglottis
Bayi juga memiliki tabung nasogastric insitu (kpl
panah)
OBSTRUKSI SALURAN NAPAS BAWAH
AKUT
• Dari TRAKEA dan BRONKUS INTRATHORAKS
• Penyebab infeksi & peradangan  Bronkiolitis, penyakit
sal.napas reaktif
• Penyebab lain  Benda asing
• Di sal.napas bawah, neoplasma tidak menghasilkan manifestasi
akut

Radiografi leher proyeksi frontal 


GAMBARAN JALAN NAPAS
SUBGLOTTIS
PENYAKIT SALURAN NAPAS REAKTIF
DAN ASMA
• Asma  hiperresponsivitas sal.napas kronis yang reversible yang menyebabkan obstruksi aliran
udara
• Eksaserbasi akut disebabkan infiltrasi inflamasi dan edema sbg respons thd pemicu lingkungan dan
emosional
• Sebagian besar anak dgn asma (80%) mengalami gejala sebelum usia 5 tahun ; namun dx asma
sering tidak ditegakan sampai masa kanak2, setelah parameter lab dan klinis diperhitungkan.
• Penyakit sal.napas reaktif  dx klinis asma yang blm ditegakan biasanya pada anak usia 2 – 6
tahun
PENYAKIT SALURAN NAPAS REAKTIF
DAN ASMA : Pencitraan
• Untuk identifikasi komplikasi c/ barotrauma, pneumonia
• Radiografi dada, indikasi : pasien tidak merespon thd terapi standar atau ada kekhawatiran klinis
untuk pneumonia.
• Radiografi mungkin normal atau hiperinflasi yg halus , termasuk peningkatan diameter dada
anteroposterior, peningkatan ruang udara retrosternal
• CT tidak diindikasikan kecuali gambaran klinisnya membingungkan
• Komplikasi asma khususnya barotrauma , sering diabaikan pada radiografi.
• Krn tekanan intrathoraks meningkat  alveoli dpt pecah, dan gas akan mengalir sepanjang
interstisium ke mediastinum
• Pada pasien curiga asma/penyakit sal.napas reaktif  eval. ke arah pneumothoraks,
pneumomediastinum, atau emfisema subkutan pada radiografi leher dan dada
Ekseserbasi asma yang diketahui dgn Pneumomediastinum (mata panah)
komplikasi pneumomediastinum pada anak
laki2 12 tahun

- Radiografi dada frontal  Emfisema


subkutan (panah) dan udara dlam
mediastinum (anak panah)
Tiroiditis supuratif akut pd anak prm usia 14 CT Axial dgn kontras  kumpulan rim-
tahun yang mengalami sesak napas dan enhancing multiple (panah padat hitam) dan
odinofagia. gas (panah putus2 putih) di dalam ke.tiroid,
Radiografi leher lateral  pembengkakan temuan konsisten dgn abses.
jar.lunak (panah) pada tingkat yang diharapkan Ada penyempitan dan pergeseran trakea
dri kel.tiroid subglottis ( * ) yang disebabkan oleh
pembengkakan jar.lunak di dekatnya.
Diagram obstruksi saluran pernapasan bagian bawah akut pada anak-anak
BRONKIOLITIS DAN INFLAMASI
SALURAN NAFAS BAWAH
• Disebabkan antigen virus, biasanya virus syncytial pernafasan atau rhinovirus.
• Virus menginfeksi bronkiolus terminal  edema
• Bronkiolitis  istilah yg digunakan pasien usia < 2 tahun , dan istilah radang sal.nafas bawah
digunakan untuk anak > 2 tahun.
• Pada anak > 2 tahun virus syncytial tidak umum.
• Banyak anak dgn mengi disebabkan virus, baik bronkiolitis atau radang sal.napas bagian bawah
akan terus berkembang menjadi asma di kemudian hari
BRONKIOLITIS DAN INFLAMASI
SALURAN NAFAS BAWAH : Pencitraan
• Radiografi diperoleh hanya
bila ada kecurigaan klinis
pneumonia atau komplikasi
lain
• Pada bronkiolitis  saluran
udara kecil, dan edema
dinding bronkus
menyebabkan hiperinflasi
• Tanda hiperinflasi  > 6
ujung costae anterior pada
proyeksi frontal ,
hemidiafragma miring ke
bawah dan mendatar dan Bronkiolitis pd anak laki2 usia 20 bulan Rontgen dada lateral 
peningkatan ruang udara datang dgn demam dan sesak nafas hiperinflasi lebih lanjut, dgn
hemidiafragma miring ke bawah
retrosternal Rontgen dada frontal  penebalan dinding dan mendatar (panah)
bronkus (panah) dan hiperinflasi, > 6 costae
anterior teridentifikasi
BRONKIOLITIS DAN INFLAMASI
SALURAN NAFAS BAWAH : Pencitraan
• Pada anak2 kecil ini  jar. Paru2
dapat terlihat mengalami herniasi
melalui ruang intercostal.
• Peradangan dan edema sal.napas
 penebalan dinding bronkial
perihilar
• Biasanya, bronkus harus setipis
pensil jika dilihat secara langsung
• Penebalan dinding bronkial juga
terdpt pada peradangan sal.npas
bawah, krn pasien > 2 thun maka
bronkus lebih besar, dan
perubahan inflamasi tidak selalu
menghasilkan penyempitan atau
hiperinflasi
• Cari tanda2 atelektasi &
konsolidasi Inflamasi sal.napas bawah pd anak prm 4 tahun yg Rontgen dada lateral  tdk
mengalami sesak napas. menunjukan tanda2 hiperinflasi
-Rontgen dada frontal  penebalamn dinding tetapi menunjukan konfigurasi
bronkus (panah) tetapi tidak ada bukti hiperinflasi hemidiafragma yang normal (panah)
• Area linier atelectasis yang tidak merata
biasanya terlihat pada infeksivirus syncytial
• Perjalanan bronkiolitis terkait virus terkait
pernapasan biasanya lebih parah pada pasien
dgn faktor risiko  prematuritas, usia < 6 mg,
dysplasia bronkopulmoner, PJB, imunosupresi

Bronkiolitis terkait infeksi virus syncytial pernapasan pd anak laki2 14


tahun.
Radiografi dada terlentang  paru2 hiperinflasi, dg lebih dari 6
costae anterior tergambar, dan terdpt area tambalan atelectasis
(panah), yg merupakan karakteristik bronkiolitis terkait virus
pernapasan tsb.
Penyakti sal.napas reaktif anak prm usia 6 Rontgen dada lateral  tnd2
tahun yang mengalami mengi hiperinflasi lebih lanjut, peningkatan
ruang udaran retrosternal ( * ) dan
Rongen dada frontal  costae ke 7 (panah) pendataran hemidiafragma (mata
tidak tumpeng tindihdgn hemidiafragma, panah)
temuan yg konsisten dg hiperinflasi.
Penebalan dinding bronkial (kpl panah)
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS
BAWAH
• 75% benda asing yang diaspirasi bersarang di bagian sal.napas bawah
• 13% di trakea, 60% di paru kanan, 23% di paru kiri. Hanya 2% benda asing bilateral
• Anak dengan benda asing bronkial biasanya ada episode tersedak diikuti periode bebas gejala, yg
dpt menunda dx
• Pada anak dgn batuk kronis atau pneumonia berulang, pertimbangkan kemungkinan benda asing
yg terhirup atau tertelan
BENDA ASING DI SALURAN
NAFAS BAWAH : Pencitraan
• Sebagian besar radiolusen  bahan organik
• Faktanya , hanya 10% benda asing yg diaspirasi
bersifat radioopak
• Temuan radiografi tergantung lokasi obstruksi,
parsial atau total
• Pada obstruksi parsial  hiperinflasi unilateral,
atelectasis, pergeseran mediastinum.
• Dalam pengaturan oklusi sal.napas parsial,
pandangan ekspirasi terbukti meningkatkan akurasi
diagnostic & harus diperoleh bila memungkinkan.
Rontgen dada AP bayi laki2 usia 5 hari di NICU krn gg.
• Saat inspirasi  kaliber airway lebih besar, udara Pernapasan.
mengalir ke paru2 di sekitar benda asing Bayi diintubasi (panah putih) dan memiliki tabung
• Saat ekspirasi  saat airway menyempit, udara enterik (panah hitam) insitu.
-Tubular opacity (panah)  di atas bronkus utama
terperangkap di bagian distal benda asing kanan  yg merupakan ujung kateter pengisap. Ujung
nya terlepas dari unit penghisap saat penggunaan rutin
1. Karena Mekanisme Ball and Valve , paru yg terkena akan tetap jernih saat ekspirasi

Aspirasi benda asing anak laki2 usia 24 bulan yang Rontgen dada AP saat ekspirasi  pengurangan normal
mengalami episode tersedak dan mengi. volume paru kiri.
-Rontgen dada AP saat inspirasi  hiperinflasi asimetris Airtrapping persisten di paru kanan ( * ), serta
pada paru kanan, seperti yg ditunjukan peningkatan pergeseran mediastinum ke kiri (panah).
kejernihan dan efek massa Pada bronkoskopi ditemukan sepotong apel di bronkus
utama kanan
• CT tidak diindikasikan karena menunda diagnosis, tetapi CT dpt menjadi alat pemecah masalah
yg berguna dlm beberapa situasi
• BRONKOSKOPI = standar referensi diagnosis dan tata laksana aspirasi benda asing bahkan jika
radiografi negatif
Pneumonia anak laki2 usia 2 tahun Rontgen dada lateral  CT dada dgn kontral sagittal  Rekonstruksi CT 3 dimensi 
ke faskes primer dgn batuk kronis penyempitan trakea, yang struktur hyperattenuating linier tipis objek yang mengalami
dan disfagia dan telah di tx terapi membungkuk sedikit ke depan (panah hitam) di dalam hiperattenuasi di dalam esofagus
antibiotic. Setelah > 1 tahun (panah) kerongkongan, dgn perubahan adalah mainan kupu2 ( * )
mengalami gejala, kesulitan bernapas inflamasi di sekitarnya (panah
dan dibawa ke UGD putih) - Anak tsb telah “slah menaruh”
-Temuan yang konsisten dengan mainan ini lebih dri 1 tahun yg lalu.
Rongen dada AP  pelebaran mediastinitis sbg hasil dari
mediastinum perforasi esofagus.
-Sedikt penyempitan dan
pembengkokan trakea ( * )di
anterior
KESIMPULAN
• Diagnosis banding Obstruksi Saluran Napas akut dibagi secara anatomi : Atas dan Bawah
• Setiap proses yg menyempitkan jalan napas  peningkatan resistensi jalan napas dan peningkatan
kerja pernapasan
• Penyebab obstruksi jalan napas akut yg berpotensi mengancam jiwa  epiglottitis, abses
retrofaringeal, trakeitis bakteri, dan aspirasi benda asing
• Penyebab kronis dari obstruksi  massa endoluminal atau ektraluminal
• Identifikasi benda asing yg terperangkap di udara atau benda asing radioopak, bahkan jika ada
Riwayat aspirasi
• Jika kondisi anak blm stabil  bisa cukup radiografi lateral untuk membantu diagnosis
• Ahli radiologi penting untuk mengenali temuan pencitraan yg khas dan faham patofisiologi dari
obstruksi saluran napas akut karena Ketika penyebab teridentifikasi, kondisi respon pasien baik
krna penaganan yg cepat
THANKS
Do you have any questions?

ridasophiatulk@upnvj.ac.id
0822 1615 67 69

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai