A’LA CARTE
Metode pelayanan ke meja tamu, tamu memesan
makanan kepada waiter, berdasar kartu menu yang
ditawarkan
Masing-masing hidangan mempunyai harga tersendiri,
tamu membayar berdasar jumlah dan jenis hidangan
yang dipilih
METODE PELAYANAN MAKANAN RUMAH SAKIT
PEMORSIAN MAKANAN
Merupakan tahapan yang dilakukan setelah proses
pengolahan dan sebelum makanan didistribusikan/
disajikan
Harus memperhatikan standar porsi yang telah
ditetapkan
Hidangan yang paling cepat rusak sebaiknya
diporsikan terakhir, misalnya lauk hewani
Pada tahap ini kebersihan peralatan pemorsian,
kebersihan alat hidang dan alat makan serta higiene
perorangan harus benar agar tidak terjadi
kontaminasi pada makanan baik kontaminasi biologi,
kimia maupun fisik
SATU PORSI MAKAN PASIEN
FASILITAS FISIK RUANG PEMORSIAN
Lantai tidak licin, mudah dibersihkan dan knstruksi
lantai harus rata tidak boleh bergelombang
Dinding sebaiknya dibuat dari bahan-bahan yang
tidak mudah menyerap partikel dan mudah
dibersihkan seperti keramik
Langit-langit dibuat dari bahan yang tidak mudah
menyerap partikel
Pencahayaan memadai
Sistem ventilasi baik
Terdapat jaring-jaring pada ventilasi untuk mencegah
masuknya serangga
PEMORSIAN
DISTRIBUSI MAKANAN
Serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan
jumlah porsi dan jenis makanan yang sudah dikemas
dengan alat tertentu atau tidak, diterima dan disimpan
sementara sampai waktu makan
Pengangkutan makanan yg sehat berperan dlm mencegah
terjadinya pencemaran makanan
Pencemaran makanan matang lebih berisiko dibanding
pencemaran pd bahan makanan, shg pengendalian lebih
diperhatikan pd makanan matang
Dalam proses pengangkutan banyak pihak yg terkait
mulai dari persiapan, pewadahan, orang, suhu, kendaraan
pengangkut
PEMORSIAN DAN DISTRIBUSI
TUJUAN DISTRIBUSI MAKANAN
Agar makanan sampai ke konsumen dengan
mutu yang baik sesuai dengan rencana
Agar makanan dapat disajikan dengan menarik
dan memuaskan konsumen
Agar makanan sampai ke konsumen tepat waktu
SISTEM DISTRIBUSI
1. SENTRALISASI
2. DESENTRALISASI
3. KOMBINASI
SENTRALISASI
Penyaluran makanan yang dipusatkan.
Pemorsian dilakukan di dapur pusat kemudian makanan
diangkut dengan kereta makanan (trolley) ke ruang
penyajian/ langsung ke konsumen
DESENTRALISASI
Penyaluran makanan yang tidak dipusatkan, jadi makanan
yang telah selesai diolah kemudian disebarkan ke
PANTRY/DAPUR KECIL dalam jumlah besar untuk melakukan
pemorsian setelah itu dihidangkan ke konsumen
KOMBINASI
Sebagian makanan ditempatkan langsung ke dalam alat makan
pasien sejak dari tempat produksi, sebagian lagi dimasukkan
ke dalam wadah besar yang distribusinya dilaksanakan setelah
sampai di ruang perawatan
DISTRIBUSI MAKANAN
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT
DISTRIBUSI
Tujuan :
Menghindari kontaminasi silang
Bila satu tercemar yg lain dpt diamankan
Memperpanjang masa saji makanan
sesuai dg tingkat kerawanan makanan
PRINSIP KADAR AIR
Makanan yg mengandung kadar air tinggi (kuah,
soto, sup) baru dicampur menjelang dihidangkan
Tujuan
Mencegah makanan agar tidak mudah rusak/ basi
PRINSIP EDIBLE PART
Setiap bahan yg disajikan merupakan bahan
makanan yg dapat dimakan
Hindari pemakaian bahan yg membahayakan
kesehatan (steker besi, tusuk gigi, bunga plastik)
Tujuan
Mencegah kecelakaan/ gangguan akibat salah makan
PRINSIP PEMISAH
Makanan yg ditempatkan dalam satu wadah
(doos/rantang) harus dipisah masing2 jenis
makanan agar tidak campur aduk
Tujuan :
Mencegah kontaminasi silang
PRINSIP PANAS
Makanan yg hrs disajikan panas diusahakan tetap
dlm keadaan panas
Sebelum ditempatkan dalam alat saji panas (food
warmer) suhu makanan hrs > 60 derajat celcius
Alat terbaik adalah bin mary
Tujuan
Mencegah pertumbuhan bakteri
Meningkatkan selera
PRINSIP BERSIH
2.Tepat Waktu
• Sesuai dg waktu penyajian
• Penyajian tunggal : hanya satu peristiwa makan saja
(makan siang)
• Penyajian berangkai : penyajian terus menerus (karyawan
perusahaan : makan pagi, snack, makan siang, sesuai
jadwal yg telah disusun)
3.Tepat Tata Hidang
• Cara penyajian sesuai pesanan
• Pesan prasmanan harus dihidangkan secara
prasmanan
4.Tepat Volume
• Makanan disajikan sesuai jumlahnya dg pesanan
• Perlu disediakan cadangan makanan utk menjaga
kemungkinan kekurangan (citra perusahaan)
• Pengusaha dpt memperhitungkan harga atas
kemungkinan tsb sebesar 10%
• Tujuan :
• Menjaga citra dan profesionalisme perusahaan
PENERAPAN K3 DI RUANG
MAKAN/RESTORAN
SANITASI RUANGAN DAN PERALATAN:
Ruang dan meja penyajian makanan dibersihkan setiap
selesai digunakan
Nampan, trolley untuk membawa makanan yang
disajikan harus selalu dalam keadaan bersih
Meja penyajian dilapisi dengan taplak yang bersih
HIGIENE MAKANAN:
Makanan sebaiknya ditutup pada saat dibawa dari
ruangan pengolahan ke meja penyajian untuk
menghindari kontaminasi (fisik, kimia, biologi)
PENERAPAN K3 DI RUANG
MAKAN/RESTORAN
HIGIENE PERORANGAN:
Cuci tangan sebelum menyajikan makanan
Memakai seragam yang bersih (APD lengkap) pada saat
menyajikan makanan
Jangan menyentuh makanan pada saat disajjkan
Pastikan waitress dalam keadaan sehat/bebas penyakit
KESELAMATAN KERJA:
Waitress mempunyai ruang gerak yg cukup utk
memberikan pelayanan ke setiap pelanggan
Perhatikan pengaturan arus kerja dalam pelayanan
makanan
PENCUCIAN ALAT HIDANG
PRINSIP PENCUCIAN
Upaya pencucian peralatan makan dan masak
meliputi beberapa prinsip dasar yaitu:
Tersedianya sarana pencucian
Dilaksanakannya teknik pencucian yang benar
Mengetahui dan memahami tujuan pencucian
PENCUCIAN ALAT HIDANG
SARANA PENCUCIAN
Sarana pencucian terdiri dari dua jenis yaitu
perangkat keras yaitu sarana fisik dan permanen
yang digunakan berualang-ulang dan perangkat
lunak yaitu bahan habis pakai dalam proses
pencucian.
Perangkat keras yaitu bagian untuk persiapan, bagian
pencucian yang terdiri dari 1 sampai 3 bak/bagian (bak
pencucian, bak pembersihan dan bak desinfeksi) dan
bagian pengeringan atau penirisan.
Perangkat lunak yaitu air bersih, zat pembersih, bahan
Towelling/ Mengeringkan
PENCUCIAN ALAT HIDANG
BAHAN-BAHAN PENCUCI
Jenis-jenis bahan pencuci yang sesuai digunakan
untuk mencuci antara lain detergen, detergen
sintetis, sabun dan pencuci abrasif
DESINFEKSTAN
Jenis-jenis desinfektan yang bisa digunakan dalam
pencucian antara lain hypochlorite, iodophor, QACs
(Quarternary Ammonium Compounds), amphoteric
surfactants dan periodic desinfektan.
Jenis desinfektan yg sering digunakan pd
makanan:
Sanitizer Daya Kerja Dosis Kelemahan
Klorin murah, mudah 100-250mg/lt Korosif,berbau,sisa
dipakai,spektrum luas makanan menghambat,
efektif bila pH <7
Iodophor Kekuatan bisa dilihat 25-250mg/lt Tidak efektif terhadap
dariwarnanya 12 ppm spora, mhal, memberi
seperti teh, 25 ppm warna bila pekat,
seperti air kopi, efektif bereaksi dengan zat
kondisi asam tepung (biru)
Senyawa Detergen yg baik, tdk 200-1200mg/ Konsentrasi lbh tinggi
Amonium berwarna, tdk korosif, lt utk air dg kesadahan
kuartener tdk beracun, pahit tinggi