Anda di halaman 1dari 66

Manajemen Sanitasi RS

& Infeksi Nosokomial

R A Tuty Kuswardhani
RS?
1.What

3.How?

2. Why?
Pendahuluan
RS:
sarana yang menyelenggarakan upaya kesehatan, mulai dari
diagnosis, pengobatan, perawatan intensif, dan rehabilitasi
RS:
tempat bertemunya pasien, dokter, perawat, paramedis,
pengunjung, petugas lain
RS:
menjadi media pemaparan/ penularan bagi para pasien,
petugas maupun para pengunjung oleh penyakit yang
terdapat di dalam RS
RS:
secara keseluruhan akan menghasilkan limbah, dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan ,baik di
dalam RS, maupun terhadap lingkungan di luar RS
Rumah Sakit:
Paduan Jenis obat, Jenis pemeriksaan dan prosedur, Alat medis /
Non Medis, para pasien , staf Rumah Sakit

Potensi “ Medical Error “

MEMBAHAYAKAN
KESELAMATAN PASIEN
PELAYANAN
KESEHATAN
QUALITY
CONTROL? PENUNJANG
MEDIS
KLINIK MEDIS
RAWAT JALAN EMERGENCY
RAWAT INAP
RUMAH SAKIT
SARANA SARANA UMUM
KESEHATAN
STERILISASI
SARANA LINGKUNGAN
INFEKSI &
NOSOKOMIAL DESINFEKSI
SANITASI RUMAH SAKIT
5
LI M
H
BA PASIEN

BAH
LIM

DOKTER PARAMEDIS

RUMAH SAKIT
PETUGAS LAIN
PENGUNJUNG

SARANA
PERSONIL LAIN
AH

LI M
KESEHATAN
B

BA
LI M

H
SANITASI RUMAH SAKIT
Risiko dalam pelayanan Kesehatan
• kuman patogen:
1. Faktor pyogenic, colli,
biologis baccilli, stapphylococci

• bahan kimia dan obat-obatan


• pemaparan antiseptik pada kulit,
2. Faktor kimia • gas anestesi pada organ dalam,
• Formal dehyde (pengawet)
Risiko dalam pelayanan Kesehatan
• cara duduk / mengangkat pasien
yang salah,
• kebisingan dan getaran,
3. Faktor Ergonomik • pencahayaan kurang, suhu dan
kelembaban tinggi
• Radiasi

•• Tegangan
Ketegangan
tinggidi kamar bedah, UGD,
4. Faktor Psikosial • Hubungan kerja yang kurang harmonis
KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

• Penyehatan bangunan dan ruangan termasuk pengaturan pencahayaan,


• Pengudaraan serta pengendalian kebisingan,
• Penyehatan makanan dan minuman,
• Penyehatan air termasuk kualitasnya,
• Pengolahan limbah, SANITASI:
• Penyehatan tempat pencucian umum termasuk linen RUMAH
• Pengendalian serangga dan tikus, SAKIT
• Sterilisasi atau desinfeksi,
• Perlindungan radiasi,
• Penyuluhan kesehatan lingkungan
Sanitasi RS
Upaya pengendalian berbagai faktor lingkungan
fisik, kimiawi biologi, dan sosial psikologi di
Rumah Sakit yang menimbulkan atau mungkin
dapat menimbulkan dampak buruk pada
kesehatan jasmani, rohani, dan kesejahteraan
sosial petugas, pengunjung dan masyarakat RS
MENCIPTAKAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
AGAR TETAP BERSIH, NYAMAN, DAN DAPAT
MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI SILANG SERTA
TIDAK MENCEMARI LINGKUNGAN
LINGKUP SANITASI RS (Ben Freedman)

A. Kerumahtanggaan,
B. Sanitasi Khusus,
C. Dekontaminasi, desinfeksi, sterilisasi,
D. Pengendalian Serangga dan binatang pengganggu,
E. Pengawasan pasien dan pengunjung RS,
F. Peraturan perundang-undangan di bidang Sanitasi RS,
G. Penanggulangan bencana,
H. Pengawasan kesehatan petugas laboratorium,
I. Penanganan bahan-bahan radioaktive, SANITASI RUMAH SAKIT
J. Standarisasi RS
LINGKUP SANITASI RS
B. ASPEK KHUSUS SANITASI
A. KERUMAHTANGGAAN
1. Penanganan sampah kering mudah terbakar
1. Kebersihan gedung secara 2. Pembuangan sampah basah
keseluruhan 3. Pembuangan sampah kering tidak terbakar
2. Kebersihan dinding dan 4. Tipe Incenerator RS
lantai 5. Kesehatan kerja dan proses operasional
3. Kebersihan kamar mandi dan 6. Pencahayaan dan instalasi listrik
fasilitas toilet 7. Radiasi
8. Sanitasi linen, sarung dan prosedur cucian.
4. Penghawaan dan
9. Teknik-teknik aseptik
pembersihan udara
10. Tempat cuci tangan
5. Gudang dan ruangan 11. Pakaian operasi
6. Pelayanan makanan dan 12. Sistem isolasi sempurna
minuman
LINGKUP SANITASI RS
C. DEKONTAMINASI, DISINFEKSI, STERILISASI

D. ASPEK PENGAWASAN PASIEN


1. Sumber kontaminasi DAN PENGUNJUNG RUMAH
2. Dekontaminasi alat pernafasan SAKIT
3. Dekontaminasi peralatan ruang ganti pakaian
4. Dekontaminasi dan sterilisasi air, makanan,
1. Penanganan petugas
terinfeksi,
dan alat-alat pengobatan
2. Pengawasan pengunjung
5. Sterilisasi kering Rumah Sakit.
6. Metode kimiawi pembersihan dan desinfeksi. 3. Keamanan dan
7. Faktor- pengaruh bahan kimia keselamatan pasien
8. Macam-macam desinfektan kimia.
9. Sterilisasi gas
Lingkup Sanitasi yang Penting
1. Program sanitasi kerumah tanggaan
Penyehatan ruang, bangunan dan lingkungan.
2. Program Sanitasi Dasar:
 Penyediaan air minum,
 Pengelolaan Limbah cair dan padat,
 Penyehatan makanan dan minuman,
 Pengendalian serangga, tikus, binatang pengganggu
3. Program dekontaminasi, desinfeksi dan sterilisasi:
 Kontaminasi lingkungan :mikroba, kimia, radiasi
4. Program Penyuluhan
5. Program pengembangan manajemen dan perundang-undangan:
 Penyusunan norma dan standar pengembangan tenaga sanitasi RS melalui
pelatihan, konsultasi SANITASI RUMAH SAKIT
Manfaat Upaya Sanitasi RS
Berkurangnya kemungkinan terjadinya re-infeksi dan saling infeksi di RS

Dipercepatnya proses penyembuhan bagi penderita (pasien)

Menurunnya biaya yang timbul akibat infeksi (pasien, petugas, pengunjung


RS)

Menurunnya dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat

Meningkatnya citra RS, bersih, sehat dan menyenangkan


INFEKSI
NOSOKOMIAL
LATAR BELAKANG
Infeksi Nosokomial
Infeksi yang didapat seorang penderita yang sedang
menjalani perawatan di rumah sakit

Infeksi Nosokomial dapat berasal dari:


- Dokter / Perawat : Sakit / Carrier
- Penderita lain : Sakit / Carrier
- Penderita sendiri : Flora normal tubuh
- Lingkungan : Alat / Bahan tercemar, Ruangan
Infeksi Nosokomial
Infeksi silang (Cross infection):
• Dokter / Perawat / Penderita lain

Infeksi endogen ( Autoinfection / Self -


• infection):
Penderita sendiri

• Infeksi lingkungan ( Environment infection ):


Alat tercemar / Ruangan /
SISTIM TATA UDARA CEGAH INFEKSI
NOSOKOMIAL
• Fungsi sistim TATA UDARA: MENCEGAH BERKEMBANG
MIKRO ORGANISME
 Mengatur suhu kelembaban DALAM RUANGAN
 Bersih udara filtrasi
 Bersih di dalam ruangan
 Tekanan udara dalam ruang
tidak menyebar keluar
TRANSMISI INFEKSI
Faktor Penentu
Infeksi Nosokomial

 Susceptibility penderita
terhadap infeksi
 Besarnya paparan mikroba
 Cara pemaparan mikroba
HOSPITAL-ACQUIRED
PNEUMONIA (HAP)
Risiko Terjadi Infeksi
Nosokomial Meningkat
Akibat:

- Pemakaian obat imunosupresan


- Tindakan bedah yang extensif
- Prosedur diagnostik & terapeutik
intensif
- Penggunaan cairan intravenous
- Penggunaan antimikroba berspektrum
Cara Penularan

- Pembedahan
- Catheter intravenous
- Catheter kandung kemih
- Cairan intravenous
- Endotracheal tube
- Respirator/Ventilator
Abdominal Drain
Tracheostomy
Intravenous Catheter
Urethral Catheter
Pasien dengan Infeksi
Saluran Kemih
Pasien dengan
Edema Paru
Pasien Koma Ventilator
Ventilator
Pneumonia
Pasien dengan
Osteomyelitis
Sudah bermutukah pelayanan kesehatan yang
kita berikan pada pasien kita ???
INFECTIONS OF
NOSOCOMIAL HAND
HYGIENE
Thank You
Manajemen Pelayanan RS

R A TUTY KUSWARDHANI
Pokok Bahasan

Manajemen Pelayanan Medis di RS


– Standar dalam pelayanan di RS
– Mutu dalam Pelayanan di RS
– Risiko dalam pelayanan di RS
Pendahuluan
• fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
Rumah Sakit rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan
jangka pendek dan jangka panjang & terdiri dari item: observasi,
diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif

• rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua


Rumah Sakit Umum bidang dan jenis penyakit
• rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada 1 bidang
atau 1 jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu,
Rumah Sakit Khusus golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususannya
• rumah sakit yang menyelenggarakan dan atau
digunakan untuk pelayanan, pendidikan dan
Rumah Sakit Pendidikan penelitian secara terpadu dalam bidang
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
Pelayanan Medis di RS
Upaya kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diberikan kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standard
pelayanan medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara optimal

Pelayanan Pelayanan
Pelayanan
medik medik Pelayanan
medik
spesialistik spesialistik keperawatan
subspesialistik
dasar penunjang
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM KELAS B PENDIDIKAN

DIREKTUR
UTAMA

S
KOMITE KOMITE DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT P
I

BIDANG BIDANG BIDANG BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN

SEKSI SEKSI SEKSI SUB SUB SUB SUB SUB SUB


BAG BAG BAG BAG BAG BAG

SEKSI SEKSI SEKSI SUB SUB SUB SUB SUB SUB


BAG BAG BAG BAG BAG BAG

SEKSI SEKSI SEKSI SUB SUB SUB SUB SUB SUB


BAG BAG i BAG i BAG BAG BAG

INSTALASI INSTALASI INSTALASI


SMF UNIT UPF KJF KJF KJF
Standar dalam Pelayanan RS
kata “standar” ada dalam peraturan perundangan
yang berkait dg kesehatan
Sudut Pandang

Regulasi Kepentingan Kepentingan


• Undang-undang Pelanggan Organisasi
• Permenkes • Kepuasan • Kepuasan internal
• Perubahan
kelembagaan
Kepmenkes No 129 tahun 2008
SPM RS adalah standar
penyelenggaraan:
Manajemen Manajemen
Sumberdaya Sistem Informasi
Manusia Rumah Sakit
Pelayanan medik

Pelayanan penunjang Manajemen Sarana


Keuangan prasarana

Pelayanan keperawatan

Mutu Pelayanan
Manajemen rumah sakit
Manfaat standar dalam praktik klinis

Mengurangi variasi proses (Schroeder, 1994)

Keamanan pasien (patient safety) dan petugas kesehatan: (Moss & Barrach, 2002;
Reason, 2002)

Persyaratan profesi (Schroeder, 1994)

Dasar untuk mengukur mutu dan kinerja (Schroeder, 1994).


Masyarakat
Standar Pelayanan
Minimum

Standar Standar Standar


Teknis Teknis Teknis

Fasilitas dan peralatan


Kebijakan &manajemen
Standar Teknis
Organisasi dan manajemen pelayanan : Standard Operating
Procedures

Praktik klinis: Panduan praktik klinis, protokol klinis (Clinical


Practice Guidelines/ Standards or Clinical Protocols), dan
Care Pathways
Standar Teknis
Organisasi dan
manajemen • Standard Operating Procedures (SOP)

pelayanan

• Panduan praktik klinis, protokol klinis (Clinical


Practice Guidelines/ Standards or Clinical
Praktik klinis Protocols)
• Care Pathways
Pelayanan Indikator Target minimal
Medik
Pembedahan pada sisi yang 0%
salah
Angka infeksi paska bedah 5%
Respons time rata-rata 10 menit
pelayanan IGD

Penunjang Penyelesaian foto rontgen 6 jam


plain foto biasa
Penyelsaian foto rontgen plain 30 menit
foto cito

Keperawatan ALOS 4 hari

Gakin Jumlah gakin dirawat di kelas 40 orang


tiga per bulan
Pelayanan Indikator Target
Manajemen
SDM
• Komitmen SDM
• Kompetensi SDM
• Kesejahteraan karyawan

Sarana dan Prasarana


• Pemanfaatan alat
• Pemanfaatan sarana,

Keuangan
• Pendapatan fungsional RS
• Efisiensi

Sistem informasi
Indikator Angka kejadian phlebitis di ruang rawat inap 2 hari setelah pemasangan infus

Dimensi mutu Keselamatan pasien, kompetensi tehnis

Tujuan indikator Untuk mengetahui apakah petugas bekerja sesuai protap pemasangan infus

Rationalisasi Dari 100 pasien yang diinfus 10 % mengalami phlebitis dari hasil survei Jan s/d
Mar 2006. Terjadiany phlebitis terkait dengan ketidak taatan dalam menjalankan
prosedur pemasangan infus. Phlebitis berpotensi untuk terjadinya sepsis

Definisi terminologi yang digunakan Phlebitis adalah radang pada pembuluh darah balik setelah dilakukan
pemasangan infus 2 hari dengan tanda-tanda:.....
Frekuensi updating indikator Setiap bulan
(pengumpulan data)
Periode dilakukan analisis Setiap tiga bulan

Numerator (pembilang) Jumlah pasien yang mengalami phlebitis setelah dilakukan pemasangan infus 2
hari dalam waktu satu bulan
Denominator (penyebut) Jumlah pasien rawat inap yang dipasang infus dalam waktu satu bulan

Standar pencapaian 5%
(threshold/target)
Sumber data numerator dan Dokumen rekam medis
Risiko dan Mutu Layanan
di RS
Pelayanan terdepan yang bersinggungan langsung dengan
pelanggan oleh Berwick disebut sebagai sistem mikro
pelayanan
• Pengalaman pelanggan (clientexperience) adalah faktor
terpenting yang perlu diperhatikan baik oleh
manajemen maupun pelaku pemberi pelayanan
kesehatan baik pada pelayanan kesehatan dasar (strata
I) maupun strata yang lebih tinggi
• Pengalaman pelanggan dapat berupa:
• > kepuasan maupun kekecewaan terhadap pelayanan
yang diberikan, sehingga perlu dikelola dengan baik
(BERWICK ,2002)
Sudah bermutukah pelayanan yang kita
berikan ?
Pengguna jasa ?
Penyedia jasa ?
Manajemen ?
Masyarakat ?
Mutu ( DepKes RI )
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang
menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan
kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan
kode etik profesi
yang telah ditetapkan
?
Tidak diukur
Tidak dimonitor • Variasi Proses
Tidak dikendalikan • Ketidakmampuan Masalah
(dengan standar) Proses mutu
Tidak dipelihara • Kegagalan proses
(audit klinis)
Tidak diperbaiki
(siklus PDCA Nolan)
Pelanggan tidak puas
external
Pelayanan lamban
Pelayanan tidak mencapai
internal
sasaran
Pelayanan tidak efisien
Quality is not by accident but
it is by design

Mutu bukan suatu kebetulan tetapi


suatu sistem yang harus didisain
dengan baik
Risiko Dalam Pelayanan
Pengertian Risiko
“peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan”
Pengertian Manajemen Risiko
“ merupakan proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh (NHS)”
Strategi dan Kebijakan Manajemen Risiko

Proactive strategy
Audit klinis teratur dengan tindak lanjut yang nyata

Dokumentasi spesifik keadaan-keadaan medis tertentu, misalnya


alergi, dsb, pada rekam medik, yang secara legal ditandatangani

Kebijakan dalam pemeliharaan peralatan

Kebijakan dalam: fire safety, infectious and non-infectious waste


management, infection control occupational health
Strategi dan Kebijakan Manajemen Risiko

Reactive strategy
Komplain dari pasien dan karyawan ditangani segera dan
optimal
Tinjauan terhadap morbiditas dan mortalitas dilakukan
 faktor-faktor yang dapat dicegah dan pelayanan
terbaik
Jika terjadi tuntutan  mengenal akar masalah (root
cause)  pendekatan budaya tidak menyalahkan

Adanya mekanisme untuk melaporkan terjadi adverse


incident baik klinis maupun non klinis
Risk Assessment

Risk • Audits, complaints, klaim dan incidents


identification
• Severity analysis; Root Cause Analysis,
Risk analysis FMEA

• Menetapkan apakah suatu risiko


Risk evaluation memerlukan treatment atau tidak.
• Jika ya, susun action plan
TERIMA-
KASIH

Anda mungkin juga menyukai