Liwang Ulama Utama (2022312029P) - PPT Teknologi CPO & Derivatnya
Liwang Ulama Utama (2022312029P) - PPT Teknologi CPO & Derivatnya
Dosen Pengampu :
Nurlela, S.T., M.T.
Materi
Standar Mutu
03 04
Minyak Kelapa Sawit Penutup
01
Minyak Kelapa Sawit
Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi
di dunia. Minyak yang murah, mudah diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk
berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai
sumber biofuel atau biodiesel. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan
Amerika Selatan karena pohon kelapa sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari, dan
curah hujan tinggi untuk memaksimalkan produksinya.
Minyak Kelapa Sawit
• Dalam minyak kelapa sawit terdapat kandungan asam lemak jenuh (saturated fatty acids),
dalam bentuk asam palmitat sebanyak 40-46%.
• Selain itu terdapat asam lemak tak jenuh dalam bentuk ikatan tunggal maupun majemuk.
Komposisi Minyak Kelapa Sawit
Asam lemak tak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acids/ MUFA) yang
terkandung dalam minyak goreng ditemukan dalam bentuk asam oleat sebanyak
39-45% dan asam lemak tak jenuh majemuk (poly-unsaturated fatty acids/ PUFA)
Berdasarkan informasi yang termuat pada tabel di atas, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa
asam lemak yang paling dominan terdapat di dalam minyak kelapa sawit adalah asam palmitat dan
asam oleat. Kedua asam lemak tersebut memiliki manfaat yang bagus bagi tubuh manusia. Di
samping mengandung asam lemak, minyak kelapa sawit juga mengandung zat gizi minor dalam
jumlah sedikit seperti karoten, vitamin E, hidrokarbon alifatik, sterol, terpen, fosfolipid, dan
glikolipid.
03
Standar Mutu Minyak
Kelapa Sawit
Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit
Standar mutu merupakan hal yang penting untuk menentukan bahwa minyak tersebut
bermutu baik. Jika Minyak Kelapa Sawit akan dijual di Indonesia (dalam negeri) cukup
Standar Mutu SNI, tetapi jika akan dieksport maka harus memenuhi Standar Mutu
Internasional, jika tidak, akan sulit bersaing di pasaran dunia. Ada beberapa faktor yang
menentukan standar mutu menurut SNI 01-2901-2006, yaitu :
1. Kandungan asam lemak bebas (FFA).
2. Kandungan air dan kotoran.
3. Warna.
4. Bilangan yodium.
Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit
1. Kandungan Asam Lemak Bebas (FFA)
Kandungan FFA dalam minyak atau lemak adalah salah satu parameter penting dalam standar mutu
untuk minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit. Kandungan FFA dalam minyak kelapa sawit
bergantung pada beberapa faktor, seperti kualitas buah kelapa sawit, kondisi pengolahan, dan
penyimpanan. Kandungan FFA yang tinggi dapat menunjukkan kualitas minyak yang buruk atau
terkontaminasi, sehingga dapat mengurangi daya tahan dan kualitas minyak atau lemak tersebut. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengukur kandungan FFA dalam minyak kelapa sawit dan memastikan
bahwa kandungan FFA tersebut sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Kandungan FFA pada minyak
kelapa sawit menurut SNI 01-2901-2006 harus kurang dari 0.5%.
Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit
2. Kandungan Air dan kotoran
Kandungan air dan kotoran dalam minyak kelapa sawit juga merupakan parameter penting dalam standar
mutu. Kandungan air dan kotoran yang tinggi dapat menunjukkan kualitas minyak yang buruk dan dapat
mempengaruhi stabilitas, rasa, dan aroma minyak kelapa sawit. Kandungan air dan kotoran pada minyak
kelapa sawit menurut SNI 01-2901-2006 harus kurang dari 0.5%.
Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit
3. Warna
Warna juga merupakan parameter penting dalam standar mutu untuk minyak kelapa sawit.
Warna minyak kelapa sawit dapat bervariasi dari jernih atau kuning muda hingga merah
kecoklatan, tergantung pada faktor-faktor seperti kualitas buah kelapa sawit, kondisi
pengolahan, dan penyimpanan. Standar warna pada minyak kelapa sawit menurut SNI 01-
2901-2006 harus Jingga kemerah-merahan.
Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit
4. Bilangan Yodium
Bilangan iodin adalah salah satu parameter penting dalam standar mutu minyak kelapa
sawit. Bilangan iodin mengukur jumlah gugus-gugus rangkap tak jenuh dalam minyak yang
dapat mengikat iodin. Bilangan iodin yang tinggi menunjukkan kandungan asam lemak tak
jenuh yang lebih tinggi dalam minyak tersebut. Bilangan Yodium pada minyak kelapa sawit
menurut SNI 01-2901-2006 harus diantara 50-55.
Standar Mutu Minyak Kelapa Sawit
Kriteria Uji Satuan Persyaratan Mutu
Saran
Produsen minyak kelapa sawit diharapkan untuk memenuhi standar mutu yang
telah ditetapkan agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi.
Thank You!