Anda di halaman 1dari 28

KETENTUAN

LARANGAN DAN/ATAU
PEMBATASAN EKSPOR

Direktorat Teknis Kepabeanan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
LATAR BELAKANG
 DJBC bertugas mengawasi kegiatan arus lalu lintas
ekspor barang termasuk barang lartas, ke dan dari
wilayah Negara Republik Indonesia.
 Instrumen yang digunakan Pemerintah untuk
menghambat ekspor (Export Restriction) adalah:
a) Larangan dan/atau Pembatasan (Lartas)/Non Tariff
Barier; dan
b) Bea Keluar/Tariff Barier
 Masih adanya permasalahan dalam penanganan
ekspor barang larangan dan pembatasan (Lartas) di
pelabuhan.

2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEGERTIAN LARTAS

 Barang Dilarang Ekspor adalah Barang yang


tidak boleh diekspor;
 Barang Dibatasi Ekspor adalah Barang yang
dibatasi Eksportir, Jenis dan/atau jumlah yang
diekspor.
 Barang Bebas Ekspor adalah Barang yang tidak
termasuk dalam kelompok Barang Dibatasi dan
Barang Dilarang.

Dalam teori perdagangan internasional Non Tariff


Barier (Export Restriction)

3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KONSEP LARTAS DAN BEA KELUAR
 LARTAS MERUPAKAN PERIZINAN TERHADAP BARANG UNTUK DAPAT
DIKELUARKAN DARI DAERAH PABEAN, SEHINGGA HARUS DIPENUHI SEBELUM
BARANG DI EKSPOR. DALAM HAL BARANG EKSPOR TERKENA LARTAS TETAPI
BELUM MEMENUHI LARTAS MAKA TIDAK DAPAT DITERBITKAN PERSETUJUAN
EKSPOR.

 BEA KELUAR MERUPAKAN PUNGUTAN NEGARA YANG DIKENAKAN TERHADAP


BARANG EKSPOR. DALAM HAL BARANG EKSPOR DIKENAKAN BEA KELUAR,
DAPAT DILAKUKAN PENETAPAN PENGHITUNGAN BEA KELUAR ATAS EKSPOR
BARANG YANG DIKENAKAN BEA KELUAR. MISALNYA DENGAN MENGGUNAKAN
SPPBK (PALING LAMA 30 HARI) ATAU SPKPBK (PALING LAMA 2 TAHUN)

1 2 3
LARTAS BEA KELUAR EKSPOR

4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGELOMPOKAN BARANG EKSPOR
 BEA KELUAR dan LARTAS
BARANG merupakan instrumen
EKSPOR pemerintah untuk menghambat
ekspor, tetapi instrumen
tersebut memiliki dasar hukum
pelaksanaan yang berbeda:
 Lartas : KMK Daftar Barang
yang Dilarang/Dibatasi untuk
HAMBATAN BEBAS Diekspor berdasarkan
Peraturan Menteri K/L
Penerbit Lartas (PMK
224/PMK.04/2015)
 Bea Keluar : PMK 75/2012 j.o
BEA KELUAR LARTAS PMK 136/2015
(BARRIER) (NON BARRIER)  LARTAS merupakan perijinan
untuk keluar daerah pabean
yang harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum Ekspor,
sedangkan BEA KELUAR
DILARANG DIBATASI BEBAS merupakan pungutan negara
atas ekspor barang yang
dikenakan Bea Keluar.

5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENGELOMPOKAN BARANG EKSPOR
YANG TERKENA LARTAS
Pengelompokan Barang Ekspor Mengacu Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum Di Bidang
Ekspor:

Secara umum DOKUMEN


PERIJINAN lartas ekspor
adalah:
BARANG BEBAS EKSPOR PERSETUJUAN
EKSPOR
BARANG DIBATASI EKSPOR EKSPORTIR
TERDAFTAR

BARANG DILARANG EKSPOR LAPORAN


SURVEYOR
DOKUMEN LAINNYA
DARI K/L TERKAIT

6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DASAR HUKUM PELAKSANAAN LARTAS
EKSPOR

PASAL 53 UU No. 10 Tahun


1995 j.o UU 7 Tahun 2006

PMK 224/PMK.04/2015

Permen K/L

7 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENERBITAN PERMEN K/L LARTAS

Rekomendasi Izin final

KEMENDAG

MENKEU
INSTANSI C.Q
TEKNIS DIRJEN DJBC
Izin final

8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
ALUR PENETAPAN DAFTAR BARANG LARTAS
SESUAI PMK 224/PMK.04/2015

1 Menkeu u.p Dirjen BC 2 Apakah


Permen untuk diteliti sebelum memenuhi Yes

K/L dilaksanakan DJBC kriteria KMK Lartas


sesuai PMK
224??
3a Ekspor
4a
No

3b DJBC
Melaksanakan
4b Pengawasan
5 Keterangan:
Permen K/L 1. Menteri/Kepala K/L penerbit lartas menyampaikan peraturan lartas kepada Menkeu u.p
Dirjen BC;
diubah
2. Dirjen BC melakukan penelitian terkait kejelasan jenis barang, kejelasan dokumen yang
dipersyaratkan, kejelasan satuan barang dlm hal kuota, kejelasan instrumen administrasi
yang digunakan DJBC utk pengawasan;
Surat Penjelasan 3a. Apabila telah memenuhi kriteria dlm PMK 224/2015 maka Dirjen BC menerbitkan KMK lartas;
Menteri K/L 3b. Apabila belum memenuhi kriteria dlm PMK 224/2015 maka Dirjen BC melalui Menkeu
meminta penjelasan peraturan lartas kepada Menteri/Kepala penerbit lartas;
4a. DJBC melaksanakan pengawasan atas peraturan K/L sejak KMK lartas ditetapkan oleh Dirjen;
4b. Karena belum memenuhi kriteria PMK 224/2015 maka:
PEMERIKSAAN 100%
• Permen diubah; atau
• Dalam hal cukup dengan penjelasan surat Menteri/Kepala K/L.
5. Permen yang diubah atau surat penjelasan Menteri K/L disampaikan kembali kepada DJBC
untuk ditetapkan KMK lartasnya.

9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Contoh Surat Penyampaian Lartas

10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Contoh Salinan KMK Daftar Barang Lartas
Ekspor

11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
MENDETEKSI BARANG YANG DIATUR

 BUKAN PRODUK HILIR;


 SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI;
LARTAS  BUKAN BARANG KONSUMSI;

GAMBARAN UMUM:
- PRODUK PERTAMBANGAN YANG
BELUM HILIR;
- PRODUK PERTANIAN YANG MASIH
HULU;
BEA - HEWAN & TUMBUHAN HIDUP
KELUAR YANG DILINDUNGI.
- BARANG YANG BERSIFAT
LIMBAH/B3.
PEMERIKSAAN 100%

12 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
MEKANISME PELAYANAN BARANG EKSPOR
YANG TERKENA LARTAS

EKSPORTIR DJBC DJBC

Penyampaian
Penyampaian Pemenuhan Bayar
1 2
PEB
PEB LARTAS BEA 3
KELUAR NPE
EKSPOR

Note:
NPE diterbitkan setelah LARTAS dan BEA
KELUAR DIPENUHI
13 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMENUHAN LARTAS EKSPOR (INSW)

PEB + dok. KPPBC


Pelengkap INSW

Keterangan:
 Eksportir menyampaikan PEB ke Kantor Pabean yang menerapkan INSW;
 INSW akan melakukan penelitian terkait Lartas:
a. dalam hal eksportir tidak memenuhi Lartas maka diterbitkan NPP;
b. dalam hal hasil penelitian INSW membutuhkan penelitian lebih lanjut,
maka PEB diteruskan ke Petugas A/P.
c. dalam hal hasil penelitian petugas A/P ternyata Lartas belum dipenuhi
maka diterbitkan NPPD; dan apabila dalam 7 hari sejak NPPD Lartas
belum dipenuhi, maka diterbitkan NPP.

14 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMENUHAN LARTAS EKSPOR (NON INSW)

PEB + dok. KPPBC


Pelengkap

Keterangan:
 Eksportir menyampaikan PEB ke Kantor Pabean yang belum INSW;
 Dalam hal hasil penelitian SKP termasuk Lartas, maka SKP meneruskan ke
Petugas A/P;
 Petugas A/P melalui SKP meneliti apakah eksportir telah memenuhi lartas:

a. Dalam hal telah dipenuhi, maka Petugas A/P meneruskan PEB ke SKP;
b. Dalam hal Lartas belum dipenuhi, maka Petugas A/P menerbitkan NPPD,
dalam hal 7 hari sejak NPPD, eksportir tidak memenuhi lartasnya maka
Petugas A/P menerbitkan NPP.
 Dalam hal barang ekspor dilakukan pemeriksaan fisik oleh Surveyor dan Bea dan
Cukai, maka Petugas A/P menerbitkan nomor tanggal PEB serta menerbitkan
NPPD dan PPB.

15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KETENTUAN LAPORAN SURVEYOR DALAM
PEMENUHAN LARTAS EKSPOR
 Lartas Ekspor (ET, SPE, LS, dan lain-lain) wajib dipenuhi sebelum barang
ekspor dimasukkan ke kawasan pabean;
 Persyaratan ekspor berupa Laporan Surveyor, dapat dipenuhi setelah
barang dimasukkan kedalam kawasan pabean dalam hal barang lebih
dari 5 kontainer dan telah mendapat izin kepala kantor atau pejabat yang
ditunjuk serta surat keterangan oleh surveyor bahwa barang telah
dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis;
 Dalam hal diwajibkan Laporan Surveyor (LS) sesuai Permendag 90 Tahun
2015 tentang Perubahan Permendag 54 Tahun 2015 tentang verifikasi
dan penelusuran teknis kepala sawit, CPO, dan turunannya, dalam hal
LS belum terbit maka dapat menggunakan Surat Keterangan untuk
penyampaian PEB;
 NPE tidak diterbitkan apabila Laporan Surveyor belum dipenuhi oleh
Eksportir.

16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMASUKAN BARANG EKSPOR KE KAWASAN
PABEAN
Pemasukan Barang Ekspor ke Kawasan Pabean tempat pemuatan di pelabuhan muat atau Tempat
Muat Ekspor, dilakukan dengan menggunakan:
a. NPE;
b. permohonan pemasukan sebagian peti kemas ke Kawasan Pabean tempat pemuatan yang telah
diberikan catatan persetujuan oleh Kepala Kantor Pabean pemuatan atau Pejabat Bea dan
Cukai yang ditunjuk, dalam hal telah dilakukan pemeriksaan fisik barang namun persyaratan
ekspor berupa laporan surveyor belum dipenuhi;
c. PEB dan PPB, dalam hal dilakukan pemeriksaan fisik barang di Kawasan Pabean tempat
pemuatan;
d. PKBE dan NPE, dalam hal barang ekspor merupakan barang konsolidasi;
e. permohonan pemuatan ekspor barang curah yang telah diberikan catatan persetujuan muat
oleh Kepala Kantor Pabean pemuatan, dalam hal menggunakan prosedur ekspor barang curah;
atau
f. PP-PEB atau PP-PKBE dan SPPBE, dalam hal terjadi penggantian peti kemas atau kemasan
barang yang dikeluarkan dari Kawasan Pabean tempat pemuatan untuk dimasukkan kembali
ke Kawasan Pabean tempat pemuatan semula.

Note:
Lartas wajib dipenuhi sebelum barang dimasukkan ke Kawasan Pabean kecuali
Laporan Surveyor (Ketentuan Pasal 13 Perdirjen 32 Tahun 2014)

17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMUATAN BARANG EKSPOR KE SARANA
PENGANGKUT
Pemuatan Barang Ekspor ke sarana pengangkut dilakukan setelah mendapat
persetujuan, dengan menggunakan:
a. NPE;
b. PKBE dan NPE, dalam hal Barang Ekspor merupakan barang konsolidasi; atau
c. permohonan pemuatan ekspor barang curah yang telah diberikan catatan
persetujuan muat oleh Kepala Kantor Pabean pemuatan, dalam hal
menggunakan prosedur ekspor barang curah. (Contoh 3D)

Note:
NPE hanya dapat diterbitkan apabila Eksportir telah memenuhi kelengkapan
persyaratan ekspor (Lartas Ekspor) termasuk Laporan Surveyor bukan
Surat Keterangan dari Surveyor.

18 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PEMUATAN
DOKUMEN PEMUATAN SARANA
NPE PENGANGKUT
PKBE dan
NPE
EKSPORTIR

PERMOHONAN
PEMUATAN BARANG
EKSPOR CURAH YG
TELAH DISETUJUI
Dalam keadaan tertentu dapat dilakukan di tempat lain
atas Persetujuan Kepala kantor pabean

Izin Pemuatan ditempat lain


ditangguhkan bila ada NHI 19

19 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
PENYAMPAIAN PEB MEKANISME UMUM TANPA
CONTOH 3D
EKSPORTIR Keterangan:
1 Kantor Pabean 1. Eksportir menyampaikan PEB ke
Kantor Pabean yang sudah disertai
2 dengan persyaratan dokumen
perizinan termasuk LS;
2. Kantor Pabean melalui INSW/SKP
/Petugas BC meneliti dokumen lartas,
3 dalam hal lartas telah dipenuhi
memberikan nomor dan tanggal
pendaftaran PEB dan menerbitkan
NPE dalam hal lartas telah dipenuhi
dan barang tidak dilakukan
pemeriksaan fisik;
3. Eksportir melakukan pemuatan barang
ke sarana pengangkut menggunakan
dokumen NPE.
PENYAMPAIAN PEB MEKANISME CURAH
MENGGUNAKAN CONTOH 3D
EKSPORTIR Keterangan:
1 Kantor Pabean 1. Eksportir mengajukan permohonan
pemuatan barang curah kepada
2 Kepala Kantor Pabean dengan Contoh
3D dalam hal di muat diluar kawasan
maka Contoh 3D juga dapat
digunakan sebagai permohonan muat
3 5 diluar kawasan;
2. Kantor Pabean memberikan
persetujuan pemuatan barang ekspor
4 curah ke kapal;
3. Eksportir melakukan pemuatan barang
ekspor ke kapal;
4. Setelah selesai dimuat ke kapal maka
eksportir menyampaikan PEB dan
Muat ke Kapal
dokumen persyaratan ekspornya
(perizinan ekspor dan LS) dalam hal
dipersyaratkan ke kantor pabean;
5. Kantor pabean menerbitkan NPE
dalam hal kewajiban pabean telah
EKSPORTIR dipenuhi termasuk pemenuhan
ketentuan lartas serta Laporan
Surveyor.
DAFTAR SURVEYOR YANG DITETAPKAN
KEMENTERIAN PERDAGANGAN

No. Nama Surveyor Ekspor No. Nama Surveyor Ekspor No. Nama Surveyor Ekspor
Batubara PPHP dan Impor Migas
1. PT. Sucofindo 1. PT. Sucofindo 1. PT. Sucofindo

2. PT. Surveyor Indonesia 2. PT. Surveyor Indonesia 2. PT. Surveyor Indonesia


3. PT. Carsurin
3. PT. Carsurin 3. PT. Carsurin
4. PT. Anindya Wira Putra
Consult 4. PT. Anindya Wira Putra 4. PT. Anindya Wira Putra
5. PT. Surveyor Carbon Consult Consult
Consulting Indonesia
6. PT. Geoservices

7. PT. Jasa Mutu Mineral


No. Nama Surveyor Ekspor
Indonesia
CPO dan turunannya
8. PT. Tomo & Son
1. PT. Sucofindo
9. PT. Tribhakti Inspektama

10. PT. Triyasa Pirsa Utama

22 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DAFTAR PERATURAN-PERATURAN K/L
LARTAS EKSPOR
NO PERATURAN PENERBIT LARTAS EKSPOR
1. PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
2. Kepmenhut 0447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan Atau Penangkapan Dan Peredaran Tumbuhan Dan Satwa Liar
3. Permendag 10/M-DAG/PER/6/2005 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Intan Kasar
4. Permendag 25/M-DAG/PER/7/2008 tentang Perubahan atas Permendag 10/M-DAG/PER/6/2005 tentang Ketentuan Ekspor dan
Impor Intan Kasar
5. Permendag 27/M-DAG/PER/7/2008 tentang Ketentuan Ekspor Kopi
6. Permendag 10/M-DAG/PER/4/2008 tentang Ketentuan Karet Alam Spesifikasi Teknis Indonesia (SIR) yang Diperdagangkan ke Luar
Negeri
7. Permendag 35/M-DAG/PER/11/2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan
8. Permendag 44/M-DAG/PER/7/2012 tentang Barang Dilarang Ekspor
9. Permendag 45/M-DAG/PER/7/2012 tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam
10. Permendag 51/M-DAG/PER/7/2012 tentang Ketentuan Ekspor Sarang Burung Walet ke RRC
11. Permendag No. 47/M-DAG/PER/7/2012 tentang Ketentuan Ekspor Prekursor Non Farmasi
12. Permendag NO. 48/M-DAG/PER/7/2012 tentang Ketentuan Ekspor Pupuk Urea Non Subsidi
13. Permendag NO.50/M-DAG/PER/9/2013 tentang Ketentuan Ekspor Tumbuhan Alam Dan Satwa Liar Yang Tidak Dilindungi Undang-
undang Dan Termasuk Dalam Daftar Cites
14. Permenkes NO. 10/MENKES/PER/I/2013 tentang Impor Dan Ekspor Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi

23 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
DAFTAR PERATURAN-PERATURAN K/L
LARTAS EKSPOR
NO PERATURAN PENERBIT LARTAS EKSPOR
15. Permendag NO. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara Dan Produk Batubara

16. Permendag NO. 103/M-DAG/PER/12/2015 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Beras

17. Permendag NO. 03/M-DAG/PER/1/2015 tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Minyak Bumi, Gas Bumi, Dan Bahan Bakar Lain

18. Permendag NO. 33/M-DAG/PER/5/2015 tentang Perubahan Permendag 44/M-DAG/PER/7/2014 Tentang Ketentuan Ekspor Timah

19. Permendag NO. 54/M-DAG/PER/7/2015 telah diubah dengan PERMENDAG 90/M-DAG/PER/10/2015 tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis
Terhadap Ekspor Kelapa Sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan Produk Turunannya

20. PMK NO. 107/PMK.010/2015 tentang Perubahan Keempat atas PMK Nomor 154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang Dan Kegiatan Di Bidang Impor Atau Kegiatan Usaha Di Bidang Lain

21. Permendag 59/M-DAG/PER/8/2016 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Produk Hewan

22. Permendag 01/M-DAG/PER/1/2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan

23. Permendag 84/M-DAG/PER/12/2016 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan

24. Permendag 12/M-DAG/PER/2/2017 tentang Perubahan atas Permendag 84/M-DAG/PER/12/2016 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri
Kehutanan

24 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
KOMODITI LARTAS EKSPOR

[BAHAN GALIAN GOL C] [PPH PASAL 22]


[SISA/SKRAP]
[BATU MULIA] [CAGAR BUDAYA]
[NARKOTIKA]
[BERAS] [PRODUK PERTAMBANGAN]
[KELAPA SAWIT, CPO, DAN
TURUNANNYA]
[CITES] [TIMAH]
[KOPI]
[PRODUK PERIKANAN] [PRODUK PETERNAKAN]
[BATUBARA]
[INTAN KASAR] [PREKURSOR NON FARMASI]
[KAYU]
[MIGAS] [PREKURSOR FARMASI]
[PUPUK]
[KARET] [ROTAN]

25 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
RINGKASAN LARTAS EKSPOR
PERATURAN K/L PENERBIT LARTAS URAIAN PERIZINAN

PP No. 7 Tahun 1999 Dilarang


Kepmenhut 0447/Kpts-II/2003 SATS LN Ekspor dari Departemen Kehutanan
Permendag 10/M-DAG/PER/6/2005 Eksportir Terdaftar Intan; Sertifikat Intan
Kasar; Surat Persetujuan Ekspor (SPE) Intan
Kasar
Permendag 27/M-DAG/PER/7/2008 Eksportir Terdaftar Kopi; Surat Persetujuan
Ekspor Kopi (SPEK);
Permendag 35/M-DAG/PER/11/2011 Dilarang; LS

Permendag 44/M-DAG/PER/7/2012 Dilarang

Permendag 45/M-DAG/PER/7/2012 Surat Persetujuan Ekspor

Permendag 51/M-DAG/PER/7/2012 Eksportir Terdaftar (ET) Sarang Burung Walet

Permendag No. 47/M-DAG/PER/7/2012 Laporan Surveyor; Surat Persetujuan Ekspor


Prekursor Non Farmasi

26 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
RINGKASAN LARTAS EKSPOR
PERATURAN K/L PENERBIT LARTAS URAIAN PERIZINAN

Permendag NO. 48/M-DAG/PER/7/2012 Surat Persetujuan Ekspor Pupuk Urea Non


Subsidi
Permendag NO.50/M-DAG/PER/9/2013 Surat Persetujuan Ekspor (SPE) Tumbuhan
Alam dan Satwa Liar
Permenkes NO. 10/MENKES/PER/I/2013 SPE Narkotika; SPE Prekursor Farmasi; SPE
Psikotropika

Permendag NO. 39/M-DAG/PER/7/2014 Eksportir Terdaftar (ET) Batubara; Laporan


Surveyor Batubara
Permendag NO. 103/M-DAG/PER/12/2015 Surat Persetujuan Ekspor (SPE) Beras

Permendag NO. 03/M-DAG/PER/1/2015 ET Minyak Bumi dan Gas Bumi; ET Bahan


Bakar Lain; PE Minyak Bumi dan Gas Bumi;
PE Bahan Bakar Lain; Laporan Surveyor
Minyak Bumi, Gas Bumi dan Bahan Bakar
Lain
Permendag 59/M-DAG/PER/8/2016 Surat Persetujuan Ekspor (SPE) Hewan dan
Produk Hewan

27 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TERIMA KASIH
peraturan-ekspor.com
subdit.ekspor@gmail.com ; dirtekpab@gmail.com
Fax : (021) 4897928
Telp : (021) 29688521

Direktorat Teknis Kepabeanan


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Jalan Jend. A. Yani (By Pass)
1500225 | www.beacukai.go.id

Anda mungkin juga menyukai