Anda di halaman 1dari 43

Kepabeanan dan Cukai

Penjaluran, Lartas (Pertemuan 8)


PENJALURAN

1. Jalur Merah: proses pelayanan dan


pengawasan pengeluaran barang impor
dengan dilakukan pemeriksaan fisik dan
penelitian dokumen sebelum penerbitan
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
(SPPB).

2. Jalur Kuning: proses pelayanan dan


pengawasan pengeluaran barang impor
dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik,
tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum
penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran
Barang (SPPB).

3. Jalur Hijau: proses pelayanan dan


pengawasan pengeluaran barang impor
dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik,
tetapi dilakukan penelitian dokumen setelah
penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran
Barang (SPPB).
PENJALURAN

DILAKUKAN
MERAH PEMERIKSAAN
FISIK

KUNING OLEH PEJABAT


(periksa dokumen)
PEMERIKSA
FISIK
BARANG IMPOR
Yang dimaksud dalam kriteria Jalur Merah:

HIJAU 1.
2.
Importir Baru
Importir termasuk dalam kategori risiko tinggi (high-risk
(tenpa pemeriksaan) importir)
3. Barang impor sementara
4. Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II
5. Barang re-impor
6. Terkena pemeriksaan acak
7. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah
8. Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko
tinggi dan/atau berasal dari negara yang berisiko tinggi
LARTAS

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN

1 2 3 4
DASAR LARTAS PENELITIAN TATA NIAGA
HUKUM IMPOR LARTAS IMPOR POST
LARTAS BORDER
LARANGAN
PEMBATASAN
LARANGAN DAN PEMBATASAN
MAINFRAME UU KEPABEANAN

8
PMK-224/PMK.04/2015
Barang Impor dan/atau barang Ekspor yang dilarang atau dibatasi merupakan jenis barang yag tercantum dalam
peraturan yang mengatur mengenai larangan dan/atau pembatasan Impor dan/atau Ekspor, yang disampaikan oleh
instansi teknis kepada Menteri untuk dilakukan pengawasan oleh Direktorat Jendera Bea dan Cukai. (Ps. 2)

INSTANSI TEKNIS

K/L
PEMBINA
SEKTOR

9
ALUR PENETAPAN DAFTAR BARANG LARTAS SESUAI PMK 224/PMK.04/2015

1 Apakah
2 Yes
Peraturan memenuhi
Menkeu u.p Dirjen BC kriteria sesuai
K/L PMK 224?? KMK Lartas
3a

4a
No
3b DJBC
Melaksanakan
4b Pengawasan
5 Keterangan:
Peraturan K/L 1. Menteri/Kepala K/L penerbit lartas menyampaikan peraturan lartas kepada Menkeu u.p Dirjen BC;
diubah 2. Dirjen BC melakukan penelitian terkait kejelasan jenis barang, kejelasan dokumen yang dipersyaratkan,
kejelasan satuan barang dlm hal kuota, kejelasan instrumen administrasi yang digunakan DJBC utk pengawasan;
3a. Apabila telah memenuhi kriteria dlm PMK 224/2015 maka Dirjen BC menerbitkan KMK lartas; 3b. Apabila belum
Surat Penjelasan Menteri memenuhi kriteria dlm PMK 224/2015 maka Dirjen BC melalui Menkeu
K/L meminta penjelasan peraturan lartas kepada Menteri/Kepala penerbit lartas; 4a. DJBC
melaksanakan pengawasan atas peraturan K/L sesuai KMK Lartas;
4b. Karena belum memenuhi kriteria PMK 224/2015 maka:
• Peraturan diubah; atau
• Dalam hal cukup dengan penjelasan surat Menteri/Kepala K/L.
5. Peraturan yang diubah atau surat penjelasan Menteri K/L disampaikan kembali kepada DJBC untuk diproses sesuai
PMK 224/2015.

1
PENYELESAIAN BARANG LARTAS

(Psl 53 UU 17/2006)
(3) Barang yg impornya diberitahukan & sesuai tetapi tdk.
dilarang/dibatasi memenuhi syarat ketent.
larangan/pembatasan

a. dibatalkan ekspornya
permintaan ybs b. di re-ekspor
c. dimusnahkan di bawah.
pengawasan pejabat BC
(4) Barang yg impornya Tidak diberitahukan atau
dilarang/dibatasi diberitahukan secara tidak benar

- Barang yg dikuasai negara


Penyelesaian - Sesuai ketentuan larangan/
pembatasan
PENGGOLONGAN BARANG IMPOR

3.016
(27,86%)

15
HIGHLIGHT KETENTUAN UMUM DIBIDANG IMPOR
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 48/M- DAG/PER/7/2015 tentang Ketentuan Umum di
Bidang Impor, ditetapkan:
PENELITIAN LARTAS (non INSW)
IMPORTIR SKP KANTOR PABEAN
Notifikasi ke K/L
melalui INSW (untuk HS
Post Border
TELITI LANJUT Pejabat Peneliti Lartas
Modul
Billing Nomor &
AJU PIB Penelitian
Lartas Tanggal PIB

AJU PIB Y
OK?
N
SUB SISTEM
PENJALURAN

NPBL

Penelitian lartas manual


• Nomor Dan Tanggal Izin
• NPWP
• Status (Berlaku Atau Tidak)
• Masa Berlaku
• Hs Code
• Pelabuhan muat
• Pelabuhan tujuan
• dll
PENELITIAN LARTAS (INSW)
IMPORTIR Portal INSW KANTOR PABEAN
AJU PIB SKP
Modul Pejabat Peneliti Lartas
INSW Penelitian Billing Nomor &
Lartas Penelitian Tanggal PIB
Lartas
Y
N TELITI LANJUT
AJU PIB R OK (0)? / OK?
TELITI
LANJUT (1)? N Sistem
Post
Y Border SUB SISTEM
PENJALURAN

NPBL
Penelitian lartas
• Nomor Dan Tanggal Izin
• NPWP
• Status (Berlaku Atau Tidak)
• Masa Berlaku Dijelaskan pada bahasan berikutnya
• Hs Code
• Pelabuhan muat
• Pelabuhan tujuan
MEKANISME PENGAWASAN ADMINISTRASI

Larangan Reject

Ada Perijinan Proses

Dokumen Cek Ketentuan Pembatasan


aju PIB/PEB Lartas
Tidak Ada
Perijinan Reject

SUB SISTEM
Pengecekan Ketentuan Lartas dilakukan secara : PENJALURAN

✔ Otomatis melalui Portal INSW


✔ Manual melalui Petugas Analyzing Point
LARANGAN IMPOR ( + 100 PRODUK )
▪ Udang (Spesies Tertentu)
▪ Limbah B3
▪ Gombal Bekas
▪ Barang Cetakan Dalam Bahasa Indonesia Atau
Bahasa Daerah Di Indonesia
▪ Bahan Perusak Ozon (Jenis Tertentu)
▪ CITES Appendix I
LARTAS BPOM

KOMODITI:

▪ OBAT & BAHAN BAKU OBAT

▪ PANGAN & SUPLEMEN MAKANAN

▪ KOSMETIK & BAHAN BAKU KOSMETIK


▪ OBAT TRADISIONAL & BB OBAT
TRADISIONAL

PERIZINAN :
SURAT KETERANGAN IMPOR (SKI) SETIAP KALI
IMPOR
Lartas Kemkes / Kemendag PREKURSOR
❑ PENGERTIAN:
Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia tertentu yang dapat digunakan sebagai bahan
baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri dan apabila disimpangkan dapat digunakan dalam
memproses pembuatan narkotika dan/atau psikotropika
Prekursor untuk keperluan farmasi hanya dapat diimpor untuk dipakai setelah mendapat ijin dari Departemen
Kesehatan, sedangkan Prekursor untuk keperluan non farmasi hanya dapat diimpor untuk dipakai setelah
mendapat ijin dari Departemen Perdagangan.
❑ DASAR HUKUM:
Kep.Men. Perindag No. 0647/MPP/Kep/10/2004 PerMen
Kesehatan No 0168/Menkes/Per/II/2005

❑ PERIJINAN:
▪ IP PREKURSOR NON FARMASI/FARMASI
▪ IT PREKURSOR NON FARMASI/FARMASI DAN SURAT PERSETUJUAN IMPOR
▪ LAPORAN SURVEYOR DARI NEGARA ASAL

Aceton Toluena Efedrin


(utk cat kuku) (utk anti biotika) (utk obat asma)
Lartas
Kemenkes NARKOTIKA
❑ PENGERTIAN:
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
❑ DASAR HUKUM:
UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
❑ PERIJINAN:
▪ Importir : Pedagang Besar Farmasi milik Negara
▪SPI Narkotika setiap importasi dari Kemkes
▪Persetujuan Pemerintah negara pengekspor
GOLONGAN NARKOTIKA
* Narkotika Golongan I
* Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Terdapat 26 macam.

* Narkotika Golongan II
* Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Terdapat 87 macam.

* Narkotika Golongan III


* Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Terdapat 14 macam.
Lartas KARANTINA HEWAN
Karantina

Perijinan:
▪ KH-5 adalah persetujuan bongkar/approval of disembarkation;
Dibuat oleh dokter hewan karantina berdasarkan hasil pemeriksaan yang
menyatakan bahwa media pembawa berupa hewan/produk hewan/benda
lain disetujui dibongkar/diturunkan dari alat angkut untuk dilakukan
tindakan karantina lebih lanjut.

▪Dasar hukum:

PP 82 tahun 2000 tentang karantina hewan


KARANTINA HEWAN
Lartas
Karantina

Perijinan:
▪KH-7 adalah perintah masuk karantina hewan/order to take into the animal
quarantine installation dibuat oleh dokter hewan karantina berdasarkan hasil
pemeriksaan yang menyatakan bahwa media pembawa berupa
hewan/produk hewan/benda lain disetujui untuk dibongkar namun dengan
ketentuan harus dimasukkan ke instalasi karantina hewan yang telah
ditetapkan oleh kepala badan karantina pertanian untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.

▪Dasar hukum:

PP 82 tahun 2000 tentang karantina hewan


Lartas
Karantina KARANTINA HEWAN
Perijinan:
▪Kh-12 adalah sertifikat pelepasan karantina/certificate of release dibuat
oleh dokter hewan karantina berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan
kesehatan/sanitasi yang menyatakan bahwa media pembawa berupa
hewan/produk hewan/benda lain tersebut telah memenuhi kelengkapan
dokumen karantina hewan yang dipersyaratkan dan dinyatakan sehat,
sanitasi yang baik, dan bebas dari ektoparasit.

▪Dasar hukum:

PP 82 tahun 2000 tentang karantina hewan


KARANTINA TUMBUHAN
❑ Pengertian:
▪Media pembawa organisme pengganggu tumbuhan yang
selanjutnya disebut media pembawa adalah tumbuhan dan
bagian-bagiannya dan/atau benda lain yang dapat membawa
organisme pengganggu tumbuhan karantina;
▪Tumbuhan adalah semua jenis sumber daya alam nabati dalam keadaan
hidup atau mati, baik belum diolah maupun telah diolah;
▪Organisme pengganggu tumbuhan karantina adalah semua organisme
penganggu tumbuhan yang ditetapkan oleh menteri untuk dicegah
masuknya ke dalam dan tersebarnya di dalam wilayah negara republik
Indonesia.
KARANTINA TUMBUHAN
❑ Dasar hukum:
PP 14 tahun 2002 tentang karantina tumbuhan
❑ Perijinan :
▪KT-1 adalah sertifikat pelepasan karantina tumbuhan luar
negeri
▪KT-19 adalah surat keterangan masuk karantina (surat
persetujuan pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan di
luar tempat pemasukan/pengeluaran;

▪KT-36 adalah surat izin membongkar muatan alat angkut;


KARANTINA IKAN
❑ Pengertian:
▪ Media pembawa hama dan penyakit ikan karantina yang selanjutnya disebut media pembawa
adalah ikan dan/atau benda lain yang dapat membawa hama dan penyakit ikan karantina;
▪ Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air,
dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian- bagiannya;
▪ Benda lain adalah media pembawa selain ikan yang mempunyai potensi penyebaran hama
dan penyakit ikan karantina;
❑ DASAR HUKUM:
▪ PP 15 tahun 2002 tentang karantina ikan
❑ Perijinan :
▪ Sertifikat pelepasan karantina ikan (KI-D3)
▪ Surat persetujuan pengeluaran media pembawa dari tempat pemasukan (KIi- D15)
KOMODITI WAJIB SNI
Lartas
Kemendag
❑ Pengertian :
Standar nasional indonesia, yang selanjutnya disebut SNI, adalah
standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi nasional dan
berlaku secara nasional
❑ DASAR HUKUM :
Peraturan menteri perdagangan nomor: 72/M-DAG/PER/9/2015
❑ Perijinan :
Dokumen final yang dilampirkan pada PIB adalah NPB (nomor
pendaftaran barang)
Nomor pendaftaran barang (NPB), adalah nomor yang diberikan terhadap
pelaku usaha untuk barang impor yang telah diberlakukan SNI
❑ Contoh Barang Wajib SNI : lampu swa ballast, tepung terigu, air mineral,
helm pengendara kendaraan bermotor, ban, velg, pupuk, dll
PRODUK WAJIB LS
Lartas
Kemendag
No JENIS PRODUK IJIN IMPOR
1 Produk Tertentu (elektronika, pakaian jadi, mainan anak, IT
alas kaki, produk makanan dan minuman)
2 Limbah Non B3 IT
3 Tekstil dan Produk Tekstil PI-TPT
4 Nitro Cellulosa IP, IT
5 Beras IP, BULOG
6 Garam IP, IT
7 Prekursor IP, IT
8 Gula IP, IT
9 Cakram Optik IP, IT
10 Keramik IU
11 Mesin Multi Fungsi Berwarna, Mesin Fotokopi berwarna dan IT
Mesin Printer Berwarna
PRODUK WAJIB LABEL BHS INDONESIA
(PERMENDAG 22/2010)

TUJUAN 🡪MELINDUNGI KEPENTINGAN KONSUMEN

No JENIS PRODUK
1 Elektronika keperluan rumah tangga, telekomunikasi dan
informatika (46 jenis)
2 Sarana Bahan Bangunan (8 jenis)
3 Keperluan kendaraan bermotor (suku cadang dan lainnya, 24 jenis)

4 Barang lainnya (25 jenis, seperti alas kaki, kaos kaki, barang jadi kulit,
deterjen, jam, kabel listrik, mainan anak, pakaian jadi, dll)

□DIIMPOR DALAM BENTUK CURAH,


PENGECUALIAN
□DIGUNAKAN UNTUK BAHAN BAKU/PENOLONG
LARTAS IMPOR
IZIN POLRI

Senjata Api, Amunisi, Peledak Pembatasan

Senjata Lainnya Pembatasan

Bagian Dan Aksesoris Senjata Api Dan Senjata Lainnya


Pembatasan

Api (Happy Crackers) Pembatasan

Petasan Larangan
LARANGAN EKSPOR
(PMK-44/M-DAG/PER/7/2012)
1. BIDANG PERTANIAN

2. BIDANG KEHUTANAN

3. BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN

4. BIDANG INDUSTRI

5. BIDANG PERTAMBANGAN

6. CITES APPENDIX I

7. BARANG CAGAR BUDAYA


1.A
1.B
PEMBATASAN
KOMODITI

Gaplek
EKS POR
NOMOR_SKEP

Kep MPP 164/MPP/Kep/1996


PERIZINAN
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu (SM)
atau Sertifikat Produk

Kakao PRODUK PE RKEBUNAN


Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu
(SM) atau Sertifikat Produk
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu (SM)
Kayu Lapis
()
Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
atau Sertifikat Produk

1 Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu


Minyak Atsiri Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
(SM) atau Sertifikat Produk
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu (SM)
Pinang Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
atau Sertifikat Produk
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu (SM)
Rempah Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
atau Sertifikat Produk
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu (SM)
Teh Hitam Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
atau Sertifikat Produk
Wajib sertifikasi dalam bentuk Sertifikat Kesesuaian Mutu
Vanili Kep MPP 164/MPP/Kep/1996
(SM) atau Sertifikat Produk
Per M-Dag - 01/M-DAG/PER/1/2007 Ekspor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Menteri
2
PEMBATASAN EKSPOR KOMODITI PRODUK
KEHUTANAN
DASAR HUKUM
Per.Men.Dag No : 89/M-DAG/PER/10/2015 ttg Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan
PERIJINAN :
▪ PERUSAHAAN YG MEMPUNYAI TDI/IUI DAN TDP, ATAU SIUP DAN TDP
▪ DOKUMEN V LEGAL UTK KELOMPOK A
▪ LAPORAN SURVEYOR (LS)

WAJIB PENELUSURAN
TEKNIS (SURVEYOR)
3
4
KOMODITI NOMOR_SKEP PERIZINAN
PREKURSOR Per M-Dag No. 05/M- Hanya dapat diekspor oleh Eksportir Terdaftar
DAG/PER/1/2007 jo Per M- Dag Prekursor yang ditetapkan Dirjen Daglu
No. 01/M- DAG/PER/1/2007

Surat Persetujuan Ekspor Prekursor dari Dirjen Daglu

Wajib Laporan Surveyor (Verifikasi atau Penelusuran


Teknis)
PUPUK Per M-Dag - 01/M- Ekspor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan
DAG/PER/1/2007 jo Kep MPP Menteri Perdagangan atau Pejabat yang ditunjuk
No. 558/MPP/Kep/12/1998

SISA SKRAP Per M-Dag - 45/M- Ekspor hanya dapat dilakukan dengan SPE Sisa dan
DAG/PER/7/2012 Skrap Logam
5
5
PERATURAN LARTAS EKSPOR
KOMODITI : BAHAN GALIAN, INTAN KASAR, DAN
KATEGORI NOMOR SKEP LOGAM MULI KETENTUAN EKSPOR
BAHAN GALIAN Per M-Dag No. 03/M- DAG/PER/1/2007 Jo. Wajib
A Laporan Surveyor (Verifikasi atau Penelusuran
GOL C Per M-Dag No. 01/M-DAG/PER/1/2007 Teknis)

INTAN KASAR Per M-Dag No. 25/M- Eksportir Terdaftar Intan


Dag/PER/7/2008 jo Per M-Dag
No. 10/M-Dag/PER/6/2005 j.o. Sertifikat Intan Kasar yang diterbitkan oleh Surveyor
Per M-Dag No. 01/M- yang ditetapkan Menteri Perdagangan
DAG/PER/1/2007 j.o. Kep. MPP
No. 558/MPP/KEP/12/1998
Surat Persetujuan Ekspor (SPE) Intan Kasar dari
DIRJEN DAGLU cq. Direktur Ekspor Produk Industri
dan Pertambangan Departemen Perdagangan

LOGAM MULIA Per M-Dag - 01/M-DAG/PER/1/2007 jo Kep MPP Ekspor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan
No. 558/MPP/Kep/12/1998 Per M-Dag Menteri Perdagangan atau Pejabat yang ditunjuk
No.46/M-DAG/PER/7/2012

Anda mungkin juga menyukai