Anda di halaman 1dari 1

Suatu proses yang diawali dengan mencatat, Bidang akuntansi yang menekankan pada 2(dua) hal yaitu Mengutamakan

Mengutamakan keuntungan yang di dapat baik


mengelompokkan, mengolah, menyajikan akuntabilitas danpelaporan. Akuntabilitas tercermin dari didapat secara halal maupun haram , didalam
data, serta mencatat transaksiyang tauhidyaitu dengan menjalankan segalaaktivitas ekonomi akuntan tidak ada landasan agama sebagai
berhubungan dengan keuangan sesuai denganketentuan Islam. Sedang pelaporan ialah bentuk penguatnya,dan informasi yang disampaikan
pertanggungjawabankepada Allah dan manusia. kepada pelanggan adalah perkiraan terbaik tanpa
memperdulikan norma baik atau buruknya.
3. Menentukan hak dan Akuntansi
kewajibanpihak terkait termasuk Akuntansi Syariah
Secara Umum Akuntansi Konvensional Mengutamakan syariat islam
hak dan kewajiban yang berasal
dalam system pencatatannya
dari transaksi yangbelum selesai
dan atau kegiatan ekonomi lain, Akuntansi Syariah dimana didalamnya bersih
Tujuan Pengertian terhadap riba, akuntansi
sesuai dengan prinsip syariah.
Akuntansi menyediakan informasi yang
2. Menyediakan informasi keuangan Syariah Perbedaan jelas kepada prospek baik
yang bermanfaat bagi pemakai informasi yang baik maupun
laporan untuk mengambil
Akuntansi &
yang buruk
keputusan Akuntansi Syariah

Dekontruksi
1. Meningkatakan kepatuhan terhadap  menghapus praktek-praktek
prinsipsyariah dalam semua Asas Akuntasi Mensyariahkan ekonomi yang telah berlaku
transaksi dan kegiatan usaha. Akuntansi
Syariah ditengah masyarakat dikarenakan
ketidaksesuaian nya dengan prinsip
dan tujuan syariah, bahkan
Tauhid. Sumber pertama syariah adalah firman berpotensi mengganggu pelestarian
 Basis atau dasar dari Islam, yang Tuhan (al-Qur’an). maqashidsyari’ah (tujuan-tujuan
meletakkan dasar-dasar hubungan Pandangan dunia tauhid hidupdalam syari’at).
antaraAllah-manusia syariah itu dan dalam komunitas Islam
(hablumminalloh) dan manusia
Taysyri’ iqtishady (peletakan hukum-hukum
dengansesamanya (hablum minannas)
Dua kaidah yang dijadikan landasan dalam aktifitas ekonomi) dibangun oleh Rasulullah Saw
dimaksudkan sebagai dasar filosofis
muamalah ekonomi digali dari kecenderungan dan melalui: Rekontruksi, membangun konsep dan
yang utama dalam mmewujudkan
sifat muamalah yang terbuka, praktek ekonomi baru yang sebelumnya belum ada,
pijakan syariah Islamiah
serta praktek Rasulullah Saw dalam proses tasyri’ melalui dalil-dalil Alquran atau praktek ekonomi yang
dilakukan oleh Nabi.
Seperti syariat zakat, fa’i (upeti yangdiperoleh dari
PUTRI RAMALIA YUSMIR pihak lawan tanpa perperangan) dan
ghanimah (harta rampasan perang), kharaj (pajak hasil
19043050
bumi), sebagai pospendapatan kenegaraan.
AKUNTANSI

Anda mungkin juga menyukai