Anda di halaman 1dari 31

 DISUSUN OLEH :

 Mellybeth Indriani Louis N11121039


 Merlionarsy Tammuan N11121040
 Yayang Minansal N11121071

MINICEX

 PEMBIMBING:
 dr. Praise Jeremiah, Sp.JP
Nama : Tn.S

Umur : 49 Tahun

IDENTITAS
Jenis Kelamin : Laki-laki
PASIEN
Agama : Islam

Status Perkawinan: Menikah

Pendidikan Terakhir : SMA

Alamat : Palu Barat

Tgl Pemeriksaan : 22 Juli 2022


ANAMNESIS
Nyeri dada

KELUHAN
UTAMA
Seorang laki-laki berusia 49 tahun masuk rumah sakit
dengan keluhan nyeri dada di seluruh lapang dada,seperti
terbakar, menjalar ke leher (+), rahang (-), area
intervscapular(-), bahu (-), epigastrti (-), keringat dingin (-),
RIWAYAT keluhan dirasakan berlangsung >20 menit. keluhan
dirasakan saat melakukan aktivitas fisik, yaitu membuat
PENYAKIT pagar. dengan skala nyeri 7. Sesak(-), batuk (-), mual (-),
muntah (-). Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah sakit
SEKARANG sebelumnya. Namun, pasien mengonsumsi obat simvastatin
dan allopurinol. Pasien memiliki riwayat merokok, biasanya
sehari pasien dapat menghabiskan 6 batang rokok.
RIWAYAT PENYAKIT
TERDAHULU
Hipertensi (-)
Diabetes melitus (-)
Jantung (-)
Asam urat (+)
Kolesterol (+)
RIWAYAT PENYAKIT DALAM
KELUARGA

Jantung Hiperten Diabetes Kolester Stroke


(-) si (-) melitus (-) ol (-) (+)
PEMERIKSAAN
Keadaan umum: Sakit sedang FISIK
GCS: E5M6V5
Vital sign:
TD 130/90 mmHg
N 60 x/menit
R 24 x/menit
SB 36,4 derajat celcius
SpO2 92%
KEPALA

PEMERIKSAAN Wajah : Bulat, tampak pucat, ruam (-)

FISIK
Deformitas : Tidak ada deformitas

Bentuk : Normocephal
MATA

PEMERIKSAAN
• Konjungtiva : Anemis (-/-)
• Sklera : Ikterik (-/-)

FISIK
• Pupil : Isokor, refleks pupil (+/+)
• Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-)
LEHER

PEMERIKSAAN
FISIK

• Kelenjar GB : Tidak ada pembesaran


• Tiroid : Tidak ada pembesaran
• JVP : Tidak ada peningkatan
• Massa Lain : Tidak ada
THORAX (PARU)

• I: Simetris bilateral, retraksi intercostal (-/-)


• P: Vocal fremitus kanan=kiri
• P: Sonor pada kedua lapang paru
• A: Vesikuler (+/+), Rhonki (+/+), Wheezing (-/-)

PEMERIKSAAN FISIK
THORAX (JANTUNG)

PEMERIKSAAN
FISIK

• I: Ictus cordis tidak terlihat


• P: Ictus cordis tidak teraba
• P: dalam batas normal
• A: BJ I/II murni, reguler
ABDOMEN

PEMERIKSAAN
FISIK

• I: datar, jejas (-), benjolan (-), acites (-)


• A: Peristaltik usus normal
• P: Timpani seluruh lapang abdomen
• P: Tidak terdapat nyeri tekan
EKSTREMITAS

PEMERIKSAAN • Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)


• Bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
FISIK
Komponen pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal

Pemeriksaan fungsi ginjal


• Asam urat: 6.8 mg/dl 3.4-7.0

Glukosa darah puasa: 97 mg/dl 70-126

LABORATORIUM
CKMB : > 100.00 U/L 3-7

Imunologi Troponin I 4.5 ng/ml (0.01-0.04)

Kimia Darah:
• Kolestrol Total: 161 mg/dl (0-200)
• HDL: 90 mg/dl >40
• LDL: 267 mg/dl <130
• Trigliserida: 144mg/dl <150
EKG
Terdapat ST Elevasi pada Lead II, V1,
Avf, V2
 Corakan bronchovasculer
prominent
 Cor tidak membesar, aorta
normal
Pemeriksaan  Kedua sinus dan diafragma
Thorax baik
 Tulang yang tervisualisasi
intak

 Kesan:
 Aspek Bronchitis
Seorang laki-laki berusia 49 tahun masuk rumah sakit dengan
keluhan nyeri dada di seluruh lapang dada, menjalar ke leher.
Pasien merasakan nyeri dada seperti terbakar saat melakukan
aktivitas fisik, yaitu membuat pagar. Nyeri dada baru dirasakan
satu kali selama > 1 jam. Skala nyeri 7. Keluhan sesak, batuk,
nyeri ulu hati, mual, muntah disangkal. Pasien juga tidak pernah
RESUME dirawat di rumah sakit sebelumnya. Namun, pasien
mengonsumsi obat simvastatin dan allopurinol. Pasien memiliki
riwayat merokok, biasanya sehari pasien dapat menghabiskan 6
batang rokok. Riwayat menderita kolestrol dan asam urat,
riwayat Hipertensi, Diabetes melitus dan penyakit jantung
disangkal. Riwayat penyakit dalam keluarga strokel.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, Keadaan umum: Sakit sedang,
GCS: E5M6V5, TD 130/90 mmHg, N 60 x/menit, R 24 x/menit, SB
36,4 derajat celcius, SpO2 92%.pada pemeriksaan fisik didapatkan
ronkhi halus. Pada pemeriksaan EKG didapatkan irama sinus, Ritme
RESUME regular, frekuensi 60x/m, Axis normal, gelombang p normal, interval
PR normal, dan ST Elevasi pada Lead II, V1, Avf, dan V2, Pada
pemeriksaan laboratorium didapatakan peningkatan CKMB, Troponin
I dan kadar LDL
DIAGNOSIS

ACS STEMI anterior inferior onset


>1 jam kilip II
M : Morfin (1-5 mg/iv, bisa diulang 10-30 menit)

O : Oksigen, jika saturasi < 95%


TATALAKSANA
AWAL PADA N : NTG diberikan jika masih berlangsung nyeri
ACS dada maks 3x pemberian
A : Aspirin (160-320 mg)

C : Clopidogrel (dosis awal 300mg,


maintenance 75 mg)
PCI 1. Primary PCI terapi reperfusi  dalam 120
menit setelah kontak medis pertama

Jika PCI primer tidak dapat dilakukan  terapi fibrinolitik


pada pasien dengan gejala iskemia <12 jam dengan elvasi
segmen ST persisten dan tanpa kontraindikasi

Terapi Reperfusi pada STEMI

- PCI
- Fibronolitik
Kontraindikasi pemberian fibrinolitik
Terapi Jangka Panjang
Thank you

Anda mungkin juga menyukai