Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

1. Aditiya Rahmat Juliansah


2. Dionesia Agnes
3. Karina
4. Maudy Cristine Aprilyanti
5. Ririn Aullia Misdiawan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN CAIRAN AKIBAT
PATOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
NEPHROTIK SYNDROME
Latar Belakang
Didalam tubuh manusia, terdapat salah satu organ penting yang berkaitan erat
dengan sindrom nefrotik, yaitu ginjal. Ginjal berfungsi mengatur keseimbangan
tubuh dan mengekskresikan zat-zat yang sudah tidak berguna dan beracun jika terus
berada didalam tubuh.
Menurut (WHO) Angka kejadian Sindrom Nefrotik di dapatkan pada anak usia
dibawah 16 tahun berkisar antara 2 sampai 7 kasus per tahun pada setiap 100.000
anakMenurut (Groat, 2016) angka kejadian kasus sindroma nefrotik di Asia tercatat
2 kasus setiap 10.000 penduduk. Sedangkan kejadian di Indonesia pada sindroma
nefrotik mencapai 6 kasus pertahun dari 100.000 anak berusia 1 sampai 5 tahun
(Riskesdas, 2018)
Sindroma Nefrotik adalah status klinis yang
ditandai dengan peningkatan permeabilitas
membran glomerulus terhadap protein yang
Definisi Sindrom
mengakibatkan kehilangan urinarius yang massif
(Whaley & Wong, 2003). Nefrotik
Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi dua menurut Muttaqin,
2012 adalah:
1. Primer
2. Sekunder
Anatomi Fisiologi Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata


yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang
dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu
kotoran (terutama urea) dari darah dan ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi
membuangnya bersama dengan air dalam sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama
bentuk urin elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah
Patofisiologi
Pada sindrom nefrotik keluarnya protein terdiri atas campuran albumin dan protein
yang sebelumnya terjadi filtrasi protein didalam tubulus terlalu banyak akibat dari
kebocoran glomerolus dan akhirnya diekskresikan dalam urin. (Latas, 2002 : 383).
Pathway
This is our team.
Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan

Adapun manifestasi klinis menurut Brunner pemeriksaan penunjang berikut yaitu


& Suddarth Edisi 8 Vol. 2 (2001), urinalisis, pemeriksaan sedimen urin, Tujuan penatalaksanaan adalah untuk
manifestasi utama sindrom nefrotik adalah mempertahankan fungsi ginjal.
pengukuran protein urin, albumin
edema. Edema biasanya lunak dan cekung Menjaga pasien dalam keadaan tirah
serum, pemeriksaan serologis untuk
bila ditekan (pitting), dan umumnya baring selama beberapa hari mungkin
infeksi dan kelainan immunologis,
ditemukan di sekitar mata (periorbital), diperlukan untuk meningkatkan
USG renal, biopsi ginjal, dan darah
pada area ekstremitas (sekrum, tumit, dan
diuresis guna mengurangi edema
tangan), dan pada abdomen (asites).
Konsep Asuhan Keperawatan pada Sindrom
Nefrotik
Pengkajian
● Identitas Klien
● Jenis kelamin
● Agama
● Suku/bangsa
● Status
● Pendidikan
● Pekerjaan
● Identitas penanggung jawab
● Riwayat Kesehatan Dahulu
● Riwayat Kesehatan Keluarga
Diagnosa Keperawatan
1. Hivervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi(D.0022)
2.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (D.0054)
3.Resiko infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh yang
menurun(D.0142)
4.bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses
infeksi(D.0001)
intervensi
Bersihan jalan nafas tidak Beersihan jalan nafas (L.01001) Manajemen jalan nafas
efektif berhubungan dengan
proses infeksi(D.0001) Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam (I.010112)
diharapkan kemampuan membersihkan sekret
atau obstruksi jalan nafas untuk Definisi
mempertahankan jalan nafas tetap paten
meningkat Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas.

Dengan kriteria hasil: Tindakan

-Gelisah menurun Observasi

-Frekuensi nafas membaik -Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

-pola nafas membaik -Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)

- Monitor sputum (jumlah, wama, aroma)

Terapeutik

-Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)

-Posisikan semi-Fowler atau Fowler

-Berikan minum hangat

-Lakukan fisioterapi dada,jika perlu

-Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik

-Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal

-Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill

- Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

-Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi

-Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi

-Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu


implementasi
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
NO Hari/Tanggal/Jam Implementasi Respon Paraf
1 12 september 2023 Monitor pola S:”pasien mengatakan sesak
nafas(frekuensi,kedalaman,usaha,usa nafas”
07:00 wib
ha nafas)
O:-pasien tampak sesak
2 Mengatur Posisikan semi fowler atau S:“pasien mengatakan
08:00 wib fowler nyaman dengan posisi
setengah terlentang”
O:-pasien tampak nyaman
jika posisi tidursetengah
terlentang”

3 Memberikan minuman hangat :“pasien mengatakan ingin


08:30 wib meminum air hangat
0:pasien tampak haus

4 Memberikan oksigen S:”pasien mengatakan sesak


09:00 wib nafas
O:-pasien tampak sesak
Evaluasi
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
No Diagnosa Hari/tanggal/jam Soap Paraf
keperawatan
1 Bersihan jalan Senin S:”pasien mengatakan sesak nafas”
nafas tidak
12 sebtemberi -“pasien mengatakan nyaman dengan posisi
efektif
2023 setengah terlentang”
berhubungan
dengan proses 14.00 -“pasien mengatakan ingin meminum air hangat
infeksi
O:-pasien tampak sesak
-pasien tampak nyaman jika posisi tidur setengah
terlentang
A:Bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P:intervensi dilanjutkan masalah belum teratasi
Daftar pustaka
Arif Muttaqin Kumala Sari. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan, jakarta:
Salemba Medika, 2011
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: definisidan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Thank you!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai