Kebijakan Dan Peraturan Perundangan Bidang K3 - Pertemuan Ke-2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN DAN

PERATURAN
PERUNDANGAN BIDANG K3
TEKHNIK PERMINYAKAN
ISRIANTO M.K.K.K
K3L UMUM PERTEMUAN KE - 2
PERTIMBANGAN DALAM
KEBIJAKAN MENYUSUN KEBIJAKAN K3
YANG BAIK
1. PERHATIKAN ASPEK
BAHAYA YANG TERJADI
APA ITU KEBIJAKAN? 2. PERSYARATAN
PERUNDANG-
RANKAIAN KONSEP DAN AZAS YANG MENJADI PEDOMAN UNDANGAN
DAN DASAR DALAM PERENCANAAN SEBUAH PEKERJAAN, 3. SEJARAH DAN KINERJA K3
KEPEMIMPINAN DAN CARA BERTINDAK UNTUK
ORGANISASI
4. KEBUTUHAN PIHAK
MEMPEROLEH HASIL YANG DIINGINKAN TERKAIT
5. PELUANG DAN
KEBIJAKAN K3? ATAU KEBIJAKAN HSSE?
KEBUTUHAN PERBAIKAN
ORIENTASINYA ADALAH K3, HASIL YANG DIINGINKAN BERKELANJUTAN
6. SUMBER DAYA YANG
BERKAITAN DENGAN K3
DIPERLUKAN
7. KONSTRIBUSI PEKERJA,
REKANAN DAN PIHAK
EXTERNAL

Add a Footer 2
PENGERTIAN PERATURAN/PERUNDANGAN
Peraturan?

Menurut Para Ahli :

- Peraturan Tertulis

- Kaidah Hukum Tertulis

- Dibentuk oleh Pejabat atau lingkungan Jabatan (Badan,


Organisasi) mempunyai wewenang untuk membuat
peraturan yang berlaku dan mengikat untuk umum

Add a Footer 3
PENGERTIAN
PERATURAN/PERUNDANGAN

Pengertian Perundangan Menurut Ahli:

Perundang –undangan adalah segala peraturan Negara, yang merupakan


hasil pembentukan peraturan – peraturan, baik ditingkat pusat maupun di
tingkat daerah.

proses atau tata cara pembentukan peraturan – peraturan perundangan


Negara dari jenis dan tingkat tertinngi yaitu undnag-undang sampai yang
terendah, yang dihasilkan secara atribusi atau delegasi dari kekuasaan
perundang – undangan.

4
KENAPA PERATURAN DAN PIRAMIDA URUTAN
PERUNDANGAN ITU PENTING PERUNDANGAN DI INDONESIA

• MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM

• MELINDUNGI DAN MENGAYOMI

• AKAN MEMBERIKAN RASA KEADILAN

• MENIMBULKAN KETERTIBAN SERTA


KETENTRAMAN

BAGAIMANA DENGAN K3?

Add a Footer 5
PERATURAN PERUNDANGAN MIGAS
UNDANG-UNDANG

- Undang Undang No. 1 Thn 1970 tentang Keselamatan Kerja


- Undang Undang No. 44 Prp. Thn 1960 tentang Pertambangan dan Gas Bumi jo.
UU No. 8 Thn 1971 tentang Perusahaan Pertambangan dan Minyak Gas Bumi
Negara
- Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
- Undang Undang No. 22 Thn 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
- Undang-undang No. 13 Thn 2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Keselamatan Kerja Tambang


Mijn Politie Reglemen No. 341 Thn 1930

Add a Footer 77
PP KEGIATAN HULU DAN HILIR
 Peraturan Pemerintah No. 35 Thn 2004 No. jo PP 34 Thn 2005 tentang :
Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi
 Peraturan Pemerintah No. 36 Thn 2004 tentang : Kegiatan Usaha Hilir Minyak
dan Gas Bumi

Peraturan Pemerintah – K3 Migas


1. Peraturan Pemerintah No. 19 Thn 1973 tentang : Pengaturan Dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
2. Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 1974 tentang : Pengawasan Pelaksanaan
Eksplorasi Dan Eksploitasi Migas di Daerah Lepas Pantai
3. Peraturan Pemerintah No. 11 Thn 1979 Tentang : Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Migas

Add a Footer 88
UU NO. 1 TAHUN 1970

Mana
jemen SDM

BAHAN
LINGKUNGAN KERJA

AMAN Produk
FAKTOR PERALATAN SEHAT tivitas
PENYEBAB TEMPAT KERJA

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS

Add a Footer 99
UU NO. 1 TAHUN 1970

Simbol : jumlah gigi roda = 11


Tanda silang = keselamatan
XI Bab, 18 pasal

Bab I : Tentang Istilah-istilah Bab VII : Kecelakaan

Bab II : Ruang Lingkup Bab VIII : Kewajiban dan Hak


Bab III : Syarat-syarat Tenaga Kerja
Keselamatan Kerja Bab IX : Kewajiban Bila
Bab IV : Pengawasan Memasuki Tempat Kerja
Bab V : Pembinaan Bab X : Kewajiban Pengurus
Bab VI : Panitia Pembina K3 Bab XI : Ketentuan-ketentuan
Penutup
Add a Footer 10
10
UU NO. 1 TAHUN 1970
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja [pasal 12]
1. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
2. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan;
3. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan;
4. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas
dan atau keselamatan kerja;
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas
dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan

Add a Footer 11
11
UU NO. 1 TAHUN 1970

Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja


• Mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan
Kewajiban Pengurus
• Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan dalam tempat
kerja

• Memasang semua gambar keselamatan kerja pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

• Menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga
kerja dan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja

Add a Footer 12
12
KEGIATAN MIGAS DAN PERATURAN TERKAIT
– Pemakaian Bahan
Kimia – PP74/2001:
– Permen LH 03/2008

– Air Terproduksi
Permen 04/2007

– Emisi Gas buang


PP 41/1999
Mesin2
EKSPLOITASI Kep 129/2003
DAN Kep 13/1995

PRODUKSI – Limbah Cair Domestik Permen 04/2007


Kepmen 112/2003
Wajib AMDAL bila: Pergub 122/2006
– Produksi > 15.000 – Limbah Padat
BOPD Marpol 73/74
Domestik
– 90 MMSCFD PP 19/1999
– Pasang Pipa > 100 KM
– Tekanan Pipa > 16 bar PP 18 jo PP 85/1999
– Limbah B3
KepDal No 01-05/1995

– Kebisingan Kepmen 48/1996


Add a Footer 16
ETIKA LINGKUNGAN
Etika Lingkungan atau yang disebut keberlanjutan ekologi yang luas merupakan alternatif wacana menyelamatkan lingkungan

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral
lingkungan.

HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM ETIKA LINGKUNGAN HIDUP


1. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu menyayangi semua kehidupan dan
lingkungannya selain dirinya sendiri.
2. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan
keindahan alam.
3. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy
4. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP”
JENIS ETIKA LINGKUNGAN
5. ETIKA DANGKAL – TERBATAS HANYA KEPADA PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
6. ETIKA DALAM – SISTEM ETIKA BARU DALAM KELESTARIAN DALAM IMPLIKASI POSITIF TERHADAP KELESTARIAN ALAM (BINATANG, TUMBUHAN, ALAM)

Add a Footer 17
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Lestari, Martina Indah dan Effendi , Yusuf. Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Versi 0,1. Jakarta: PortalK3; 2005.
2. Cherylin Tillman (Editor) Principle of Occupational Health and Hygiene, Allen &Unwin, 2007, (Published in Association with The Austraila Instutue of Occupational Hygienist). (E-book – tersedia)
3. Geotch GL. Occupational Health and Safety. Englewood Cliffs: Prentice Hall: 1996
4. Barry S. Levy & David H. Wegman : Occupational Health, Liipincott William & Wilkin 2000
5. Waldron HA. Occupational Health Practice. Oxford: Butterworth: 1993
6. Occupational Health and Safety, National Safety Council.
7. ALLI, O. Benjamin. Fundamental Principles of Occupational Health and Safety. 2nd Edition. Geneva: ILO; 2008.
8. Friend, A. Mark and Kohn, P. James. Fundamentals of Occupational Safety and Health. 4th Edition. Toronto: GI; 2007.
9. Stranks, Jeremy. The Manager’s Guide to Health& Safety at Work. 8th Edition. London: IOD; 2006.
10. Jeanne Mager Stellman et al. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety. 4th Edition. Jeneva: ILO; 1998.
11. ILO. Encyclopaedia of Occupational Health and Safety. Geneva: 2011 http://www.ilo.org/oshenc/
12. Kurniawidjaja LM. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.
13. Kurniawidjaja LM. Teori dan AplikasiKesehatan Kerja. Jakarta: UI PRESS; 2012.
14. Anna, Daniel, H. The Occupational Environmental: Its Evaluation, Control, and Management. 3rd Edition. Virginia: AIHA; 2011
15. Clare Gallagher et al. Occupational Health and Safety Management Systems: A Review of their Effectiveness in Securing Healthy and Safe Workplaces . Sydney: NOHSC; 2001.
16. Plog, A. Barbara and Quinlan, J. Patricia. Fundamentals of Industrial Hygiene. 5th Edition. USA: NSC; 2002.
17. IOHA and OH Learning. Student Manual: Basic Principles in Occupational Hygiene. UK: OIHA; 2010.
18. Australian Civil Aviation Safety Authority (CASA). SMS for Aviation - A Practical Guide Safety Risk Management. 3rd Edition. Australia: CASA; 2012.
19. Center for Chemical Process Safety of The American Institute of Chemical Engineers. Guidelines for Fire Protection in Chemical, Petrochemical, and Hydrocarbon Processing Facilities. New York: AICE; 2003.
20. International Code Council (ICC). International Fire Code (IFC). USA: ICC: 2009.
21. ILO. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Sarana Untuk Produktivitas. Jakarta: 2013
22. Barker, Malcolm dan Casey, Simon. Safety in Design. Melbourne: GHD Pty. Ltd; 2013.
23. Geussens, Joachim. Safety in Design Creativity with a Strategy. Australia: Noel Arnold & Associates with Greencap; 2015.
24. Centre for Construction Work Health and Safety. Safety in Design. Australia: RMIT University; 2014.
25. Facilities Management Unit. Safety in Design Principles. Australia: USoA; 2013.
26. Sulistyono. Kegiatan Usaha Industri Migas Hubungannya Dengan Dampak dan Tanggung Jawab Kelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta: Pusdiklat Migas; 2015.
27. Brookhaven. Basic Rigging Workbook. US: Brookhaven; 2008.
28. Infrastructure Health & Safety Association. Hoisting and Rigging Safety Manual. Canada: IHSA; 2012.
29. International Association of Oil and Gas Producer. Guideline on Permit to Work (P.T.W.) System. OGP; 1993.
30. Health and Safety Executive. Guidance on permit-to-work system. UK: HSE; 2005.
https://repository.uin-suska.ac.id/7086/4/BAB%20III.pdf
31. Health and Safety Executive. Confined spaces: A brief guide to working safely. UK: HSE; 2013. https://
32. WorkSafe Victoria. Compliance Code: Confined Spaces. Victoria: WS Victoria; 2008. elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/845/mod_resource/content/
33. OSHA, 29 CFR 1910.146, Permit Required Confined Spaces.
1/pengertian_kebijakan.html
34. OSHA, 29 CFR 1910.146, App B. Procedures for Atmospheric Testing.
35. OSHA, 29 CFR 1910.146, App D. Confined Space Pre-Entry Checklist. https://brainly.co.id/tugas/13202356
36. NFPA 326. Standard for the Safeguarding of Tanks and Containers for Entry, Cleaning, or Repair . 2010. Edition. https://cerdika.com/contoh-peraturan-perundang-undangan/
37. Anzi standard https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_lingkungan#Istilah
38. Osha (Occupational Safety and Health Administration) Record Keeping
39. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, Rudi Suardi, 2005

Add a Footer 18
THANK YOU
SUBTITLE GOES HERE

19

Anda mungkin juga menyukai