Anda di halaman 1dari 29

KEL 8

“VALIDITAS,RELIABILITAS,
DAN EVALUASI PENELITIAN
KUALITATIF”
KELOMPOK
Arifatullah Fahmi 8 :
11190251000155

Arinilhaqi Putri Utami


11190251000074

Alviana Zaqiyah
11190251000144
PEMBAHASAN

Ancaman-Ancaman
Pengertian Validitas Teknik Pencapaian Validitas
Validitas

Pengertian Reliabilitas Teknik Pencapaian Pengertian Evaluasi


Reliabilitas
PENGERTIAN
VALIDITAS
Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap hasil
penelitian adalah valid, reliable, dan objektif. Validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.

Terdapat dua macam validitas penelitian yaitu validitas


internal dan eksternal. Validitas internal berkenaan dengan
derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Sedangkan, Validitas eksternal berkenaan dengan derjat
akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada populasi dimana sampel diambil.
ANCAMAN-ANCAMAN
VALIDITAS
Beberapa ahli dan peneliti (J.W Creswell, 2012; Krahn &
Putnam, 2003; Lewis, 2009; Mareceki, 2009; Maxwell, 1996)
telah megacu kepada faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi validitas penelitian. Beberapa ancaman
validitas internal yang disebabkan oleh peneliti sendiri, yakni
faktor kehadiran peneliti yang berpengaruh terhadap sikap
informan di lapangan (reactivity) dan pikiran-pikiran atau
keyakinan-keyakinan yang sudah melakat pada diri peneliti
sendiri (research-bias/refl exivity).
Selain kedua faktor di atas, peneliti kualitatif juga perlu
memastikan bahwa apa yang dideskripsikan dan
diinterpretasikan bersumber dari data lapangan yang utuh
sehingga teknik-teknik untuk mendapatkan data yang
lengkap dan mendalam perlu diperhatikan peneliti. Selain
itu, peran teori dalam penelitian kualitatif bukan untuk
menggiring peneliti dalam proses pengumpulan data dan
analisis data, artinya prosedur analisis data tidak hanya
terpaku pada apa yang terdapat dalam teori, tetapi dapat
juga menganalisis data yang bertentangan dengan teori.
Macam-macam Ancaman Validitas

Research Bias Reaktivitas Validitas Skripsi

Validitas Validitas Teori


Interpretasi
Data dikumpulkan untuk mendukung apa yang sudah diyakini
RESEARCH BIAS
oleh peneliti. Jika peneliti kualitatif mengumpulkan data untuk
mendukung pengetahuan dan kebenaran yang sudah diyakininya,
peneliti terancam dari research bias (Maxwell, 1996). Artinya,
penelitian tersebut akan menjadi subjektif, bias, dan tidak valid.
Karena itu, proposal yang memiliki integritas ialah proposal yang
tidak hanya didorong oleh personal-biased peneliti. Namun
demikian, peneliti kualitatif tetap menggunakan konsep teoretis
yang telah dibahas dalam kajian literatur hanya untuk menuntun
atau menginspirasi peneliti dalam merumuskan pertanyaan
wawancara dan membantu proses koding, bukan melakukan
analisis berdasarkan kerangka konseptual atau kerangka teoretis
yang sudah ada (Madison, 2012).
Selain research bias,REAKTIVITAS
dalam penelitian kualitatif tidak dapat
dihindari dengan sebuah kenyataan bahwa proses penelitian
ditentukan oleh pengaruh peneliti itu sendiri pada informan atau
lingkungan penelitian. Kenyataan ini disebutkan oleh beberapa
ahli penelitian kualitatif sebagai reactivity, sebagai sesuatu yang
mustahil dihindari (Hammersly & Atkinson, 1983; Maxwell,
1996). Kenyataan ini terutama sangat nyata ketika peneliti
melakukan wawancara, dibandingkan dengan teknik observasi.
Hasil wawancara yang berkualitas sangat tergantung pada
prosedur wawancara, baik pada tahap perencanaan maupun
pelaksanaan wawancara tersebut.
VALIDITAS
Karena itu, penelitian yang valid diciptakan oleh keutuhan
DESKRIPSI
deskripsi tentang suatu fenomena atau masalah yang sedang
diteliti. Maxwell (1996: 89) menyarankan bahwa untuk mencapai
suatu deskripsi yang valid, peneliti kualitatif perlu menggunakan
rekaman audio atau video terhadap wawancara dan/ atau
observasi. Dia kemudian menjelaskan bahwa jika tidak
melakukan rekaman audio terhadap wawancara dan rekaman
video terhadap observasi, penelitian tidak dapat terhindar dari
ancaman validitas deskriptif. Karena itu, dia menegaskan bahwa
umumnya peneliti kualitatif melakukan rekaman dan transkrip
terhadap wawancara sehingga dapat mendeskripsikan fenomena
secara lebih utuh.
VALIDITAS
Suatu penelitian kualitatif dikatakan tidak valid jika peneliti memberikan
INTERPRETASI
arti subjektif berdasarkan pemikiran dan tafsiran peneliti sendiri tanpa
memahami arti yang terkandung pada ungkapan-ungkapan informan.
Sering terjadi bahwa peneliti kualitatif memberikan arti sesuai dengan
apa yang dipikirkannya, bukan bersumber dari informasi-informasi yang
disampaikan informan.

Semua ini terjadi karena peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan


tertutup (close- ended questions), pertanyaan singkat dengan jawaban
‘ya’ dan ‘tidak’ dan bahkan pertanyaan yang menggiring informan untuk
menjawab sesuai dengan tujuan peneliti (leading questions). Untuk
menghindari ancaman validitas seperti ini, instrumen penelitian
kualitatif perlu dinilai oleh seorang ahli atau diperiksa oleh rekan-rekan
peneliti (member checks).
VALIDITAS TEORI

Validitas teori dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan


penggunaan teori-teori terkait dengan penelitian sehingga peneliti
dapat memahami inti masalah penelitian. Namun demikian,
peneliti tetap menganalisis data yang bersumber dari informan
lapangan, bukan menyesuaikan konsep- konsep teoretis tersebut
pada data, lalu mengambil kesimpulan.
TEKNIK ANCAMAN
VALIDITAS
Para ahli penelitian kualitatif dalam tiga dekade terakhir (E. G.
Guba & Lincoln, 1994; Lewis, 2009; Maxwell, 1996; Miles,
Huberman, Saldana, 2014; Shenton, 2004) mengemukakan
bahwa dalam menyediakan beberapa strategi untuk mencapai
validitas internal penelitian yaitu : kualitatif (kredibilitas),
validitas eksternal penelitian kualitatif (transferabilitas),
reliabilitas (dependabilitas) dan konfirmabilitas (objektivitas).
1.Kredibilitas
Kredibilitas menjadi suatu hal yang penting ketika mempertanyakan kualitas
hasil suatu penelitian kualitatif. Standar kredibilitas ini identik dengan standar
validitas internal dalam penelitian kuantitatif. Suatu hasil penelitian kualitatif
dikatakan memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi terletak pada keberhasilan
studi tersebut mencapai tujuannya mengeksplorasi masalah atau
mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang
majemuk/kompleks.

2.Transferabilitas
Dalam penelitian kuantitatif, istilah transferabilitas merupakan modifikasi
atau mendekati istilah yang sama dengan validitas eksternal yang pada
kenyataannya, hal ini sulit dicapai. Generalisasi hanya dapat dicapai bila
obyek studi dapat dilepaskan sepenuhnya dari pengaruh konteks penelitian,
suatu hal yang nyaris mustahil dilakukan dalam penelitian kualitatif (Patton,
1990).
3.Dependabilitas
Tingkat dependabilitas yang tinggi pada penelitian kualitatif dapat diperoleh
dengan melakukan suatu analisis data yang terstruktur dan berupaya untuk
menginterpretasikan hasil penelitian dengan baik sehingga peneliti lain akan
dapat membuat kesimpulan yang sama dalam menggunakan perspektif, data
mentah, dan dokumen analisis penelitian yang sedang dilakukan (Streubert &
Carpenter, 2003). Melalui konstruk dependabilitas, peneliti memperhitungkan
perubahan-perubahan yang mungkin terjadi menyangkut fenomena yang
diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai hasil pemahaman yang lebih
mendalam tentang setting yang diteliti.
4.Konfirmabilitas
Konfirmabilitas (confirmability) diidentikkan untuk menggantikan konsep
objektivitas dalam penelitian kuantitatif. Namun, Patton (1990) menganggap
objektivitas tidak sama persis pengertiannya dengan yang dimaksud pada
penelitian kuantitatif. Istilah konfimabilitas sama dengan penilaian
obyektifitas pada penelitian kuantitatif ketika menekankan bahwa hasil
temuan penelitian dapat dikonfirmasi/ dipresentasikan secara luas (Graneheim
& Lundman, 2004).

Objektivitas/konfimabilitas dalam penelitian kualitatif lebih diartikan sebagai


konsep intersubjektivitas atau konsep tranparansi, yaitu kesediaan peneliti
mengungkapkan secara terbuka tentang proses dan elemen-elemen
penelitiannya sehingga memungkinkan pihak lain/peneliti lain melakukan
penilaian tentang hasil-hasil temuannya.
PENGERTIAN RELIABILITAS
Reabilitas merujuk pada konsitensi skor yang di capai oleh orang yang sama
ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang
berbeda, atau
dengan seperangkat butir-butir ekuivalen ( equivalent items) yang berbeda,
atau di bawa
kodisi pengujian yang berbeda. Dalam pengertian yang paling luas, reliabilitas
tes menunjukkan sejauh mana perbedaan-perbedaan individual dalam skor tes
dapat dianggap sebagai disebabkan oleh perbedaan yang sesungguhnya dalam
karateristik yang dipertimbangkan dan sejauh mana dapat dianggap
disebabkan oleh kesalahan peluang. Untuk menempatkannya dalam istilah
yang lebih teknis, ukuran-ukuran reliabilitas tes memungkinkan untuk
memperkirakan berapa proporsi dari varians total skor-skor tes yang
merupakan varians kesalahan.
TEKNIK PENCAPAIAN
RELIABILITAS
B. Audit Salah satu hal mendasar yang perlu
Trail diperhatikan oleh setiap peneliti kualitatif
ialah bagaimana mengukur akurasi dan
A. Inquiry Audit konsistensi penelitian kualitatif.

Berikut ini dijelaskan tentang beberapa


strategi yang sudah digunakan secara luas
C. Review
dalam penelitian kualitatif khususnya dalam
Hasil Analisis upaya meningkatkan reliabilitas penelitian.
Data
A. Audit Proses Penelitian (Inquiry Audit)
Lincoln dan Guba (1985) menekankan ‘inquiry audit’ (audit terhadap
proses penelitian) untuk menilai sebuah reliabilitas penelitian kualitatif.

Menurut para ahli lainnya (Campbel, 1996; Clont, 1992; Seale, 1999)
seperti dikutip Golafshani (2003), “The consistency of data will be
achieved when the steps of the research are veririfed through examination
of such items as raw data, data reduction products, and process nodes”,
Artinya konsistensi data dapat diperoleh dari hasil penilaian terhadap data-
data primer yang autentik, proses reduksi data melalui koding tematik dan
analitik serta bukti hasil koding yang tersimpan dalam nodes.
B. Audit Trail
Audit trail merupakan teknik yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk menunjukkan proses pengumpulan dan analis data
penelitian yang lengkap dan mendetail (Shenton, 2004). Dia
menyarankan agar audit trail proses dan analisis data penelitian
dapat dibuat dalam bentuk grafik. Dalam grafik-grafik tersebut,
peneliti dapat menunjukkan bagaimana data penelitian dapat
menghasilkan rekomendasi berdasarkan tahapantahapan proses
pengumpulan dan analisis data (data eriented audit trail).
C. Review Hasil Hasil Analisis Data
Dalam konteks penelitian yang dilakukan bersama-sama dengan
tim peneliti, kita dapat meminta kolega peneliti untuk melakukan
koding terhadap data yang sama. Namun dalam konteks
penelitian tunggal yang hanya dilakukan oleh seorang peneliti,
pencapaian konsistensi hasil analisis data dapat diperoleh dengan
expert-review, yakni meminta ahli atau dosen pembimbing untuk
memberikan penilaian terhadap hasil koding sesuai dengan tujuan
penelitian.
PENGERTIAN
EVALUASI
Evaluasi menunjukkan usaha melalui “model” sehingga
peneliti dapat secara aktif, reaktif dan adaptif menjelaskan
proses pembuatan keputusan setelah melakukan evaluasi.
Sekaitan dengan ini, maka model-model penelitian evaluasi
tersebut dapat diarahkan dan fokus pada pemanfaatan evaluasi
dengan strategi membuat keputusan. Hal ini juga berkaitan
dengan peningkatan kompetensi evaluator dalam hal :
-perumusan masalah dan penetapan tujuan valuasi,
-pemilihan strategi inquiry yang tepat,
-danpemilihan riset yang sesuai dan rancangan evaluasi yang
cocok untuk pengumpulan dataatau informasi.
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai