Anda di halaman 1dari 29

Modul Lab Perpajakan I

Pertemuan 3
 KONSEP TEORI DAN SURAT KETETAPAN
PAJAK, SURAT KEBERATAN DAN BANDING

I. KETETAPAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK

Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang


meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat
Ketetapan Pajak Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar dan Surat Tagihan Pajak
A. Surat Ketatapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
1. Pengertian
 Adalah Surat Ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok
pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak,
besarnya sanksi administrasi dan jumlah pajak yang masih harus
dibayar.
2. Penerbitan SKPKB
a. Pajak yang terutang tidak atau kurang bayar
b. SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
c. PPN & PPnBM tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak
atau tidak seharusnya dikenai tarif 0%
d. Kewajiban menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan tidak
dipenuhi
e. NPWP dan/atau PPKP secara jabatan
3. Sanksi administrasi jumlah pajak terutang ditambah dengan sanksi
administrasi:
a. Untuk poin 2a dan 2e berupa bunga sebesar 2% / bln paling lama
24 bulan saat terutangnya pajak sampai terbitnya SKPKB
b. Untuk poin 2b, 2c dan 2d, sanksi berupa kenaikan sebesar:
- 50% dari PPh yang tidak atau kurang bayar dalam satu tahun pajak
- 100% dari PPh yang tidak atau kurang: *dipotong
*dipungut
*disetor
dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang
disetorkan

- 100% dari PPN dan PPnBM yang tidak atau kurang bayar

4. Fungsi SKPKB
a. Koreksi
b. Sarana untuk mengenakan sanksi
c. Alat untuk menagih pajak
5. Contoh Perhitungan Sanksi Bunga Akibat SKPKB
 PT “A” memperoleh Pengukuhan sebagai PKP secara jabatan pada
November 2021. Perusahaan dikenai Pemeriksaan dan ditetapkan
bahwa nilai penyerahan BKP di Mei 2018 adalah Rp
5.350.000.000,00. SKPKB diterbitkan di bulan Desember 2021
untuk menagih PPN kurang bayar.
 PPN Keluaran
535.000.000
 PPN Masukan sebelum Pengukuhan 0
 PPN Kurang Bayar
535.000.000
 Sanksi Denda = 24 bulan x 2% x 535.000.000
= 256.800.000
 (Mei 2018 hingga Desember 2021, maksimal 24 bulan)
 Pajak yang harus dibayar = 535.000.000 + 256.800.000
6. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang
bayar
 Pajak penghasilan pasal 25 tahun 2017 setiap bulan
sebesar Rp. 100.000.000,- jatuh tempo misalnya tiap
tanggal 15. Pajak penghasilan pasal 25 bulan juni 2017
dibayar tepat waktu sebesar Rp. 40.000.000,-. Atas
kekurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 tersebut
diterbitkan Surat Tagihan Pajak pada tanggal 18
September 2017 dengan perhitungan sebagai berikut :
 Kekurangan bayar Pajak Penghasilan Pasal 25 bulan juni
2017 : (Rp. 100.000.000,- - Rp. 40.000.000,-)

= Rp. 60.000.000,-
 Bunga = 3 x 2% x Rp. 60.000.000 = Rp.
3.600.000,-
7. Hasil Penelitian Surat Pemberitahuan
 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib
Pajak Orang Pribadi tahun 2016 yang disampaikan tanggal
31 Maret 2017 setelah dilakukan penelitian ternyata
terdapat salah hitung yang menyebabkan Pajak
Penghasilan kurang bayar sebesar Rp. 2.000.000,-. Atas
kekurangan Pajak Penghasilan tersebut diterbitkan Surat
Tagihan Pajak Pada tanggal 12 Juni 2017 dengan
perhitungan Sebagai Berikut :
 Kekurangan bayar Pajak Penghasilan Rp. 2.000.000,-
 Bunga : 3 x 2% x Rp. 2.000.000,- Rp.
120.000,-
 Jumlah yang harus dibayar Rp.
2.120.000,-
B. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
1. Pengertian

 Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah


pajak yang telah ditetapkan

2. Dasar Penerbitan SKPKBT


 Hasil Pemeriksaan atau Pemeriksaan Ulang data baru.
 Hasil Penelitian atas keterangan tertulis WP.
 Hasil Penelitian atas vonis pidana perpajakan.
3. Sanksi SKPKBT
a. Jumlah kekurangan pajak yang terutang ditambah sanksi administrasi
berupa kenaikan 100% dari jumlah kekurangan pajak
b. Sanksi tidak dikenakan apabila SKPKBT diterbitkan atas kehendak
sendiri WP dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan pemeriksaan
4. Fungsi SKPKBT
a. Koreksi
b. Sarana untuk mengenakan sanksi
c. Alat menagih janji

5. Pembetulan Ketetapan Pajak


a. Dirjen Pajak dapat membetulkan SKP, STP, Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi
Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak,
atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
b. Diakibatkan salah tulis, salah hitung, atau kesalahan penerapan peraturan.
c. Dirjen Pajak secara jabatan, atau Permohonan WP yang harus diputuskan
dalam jangka 6 bulan, atau dianggap dikabulkan jika melewati 6 bulan.
Penjelasan dapat diberikan atas penolakan permohonan seluruhnya atau
sebagian.
C. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
 SKPLB mensyaratkan adanya surat pemberitahuan oleh WP yang menyatakan adanya pajak
lebih bayar, tanpa permohonan restitusi.
 Dirjen Pajak melakukan pemeriksaan atau penelitian kebenaran pembayaran.
 Penerbitan SKPLB
 Apabila diketemukan kredit pajak atau pajak yang telah dibayar melebihi pajak terutang,
atau terdapat pajak yang seharusnya tidak terutang, seperti:
- Kredit PPh melebihi PPh terutang.
- PPN Masukan melebihi PPN Keluaran.
- PPnBM yang dibayar melebihi PPnBM terutang.
 SKPLB dapat diterbitkan lebih dari satu kali.
 WP diberi imbalan 2% per bulan, jika terjadi keterlambatan pengembalian ini, terhitung
sejak berakhirnya jangka waktu pemeriksaan selama 12 bl dan jangka waktu dikabulkannya
permohonan selama 1 bl sampai dengan terbitnya SKPLB.
 Dasar Penerbitan SKPLB
 Hasil Pemeriksaan SPT.
 Hasil Penelitian atas kebenaran pembayaran pajak.
 Hasil Pemeriksaan atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
D. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
a. SKPN diterbitkan setelah pemeriksaan SPT apabila:
- Kredit pajak atau pajak yang dibayar sama dengan pajak
terutang.
- Atau kredit pajak, pajak yang dibayar, dan pajak terutang
bernilai nol.

b. Secara riil meliputi:


Kredit PPh sama dengan PPh terutang.
PPn Masukan sama dengan PPN Keluaran.
PPnBM yang dibayar sama dengan PPnBM
terutang.
 Surat Tagihan Pajak (STP)
1. STP diterbitkan apabila:
a. Pajak penghasilan dlm thn berjalan tidak atau kurang bayar.
b. WP dikenakan denda adminitrasi dan/atau bunga.
c. Hasil penelitian SPT, diketahui adanya kekurangan pembayaran pajak karena
salah tulis dan/atau salah hitung.
d. Pengusaha kena pajak (PKP) berdasarkan UU PPN 1984 tdk melaporkan
kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP.
e. Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai PKP membuat faktur pajak atau
pengusaha yg telah dikukuhkan sebagai PKP tdk membuat atau tdk mengisi
selengkapnya faktur pajak.
f. PKP melaporkan faktur pajak dalam masa yang berbeda dengan masa
penerbitan.
g. WP wajib melunasi pajak terutang ditambah sanksi denda 2% dari DPP.
2. Contoh Sanksi Denda Akibat STP
 Perusahaan jasa melakukan penyerahan JKP dengan nilai
penggantian Rp 682.500.000,00 di masa Februari 2012 dan
tidak melaporkannya dalam SPT Masa Februari. STP
diterbitkan di bulan Agustus 2012 untuk menagih pajak
berdasar faktur yang belum dilaporkan.
 DPP
682.500.000
 PPN Kurang Bayar
68.250.000
 Sanksi Denda = 2% x 682.500.000

= 13.650.000
 Pajak yang harus dibayar = 68.250.000 + 13.650.000

II. SURAT KEBERATAN DAN BANDING
 WP punya hak untuk menolak besarnya beban hutang pajak karena
alasan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.
 WP mengajukan SURAT KEBERATAN kepada Dirjen Pajak terhadap
materi atau isi dari ketetapan tersebut yaitu jumlah RUGI, Jumlah
Pajak dan Pemotongan & Pemungutan Pajak
A. Pengajuan Keberatan
1. WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas:
 SKPKB
 SKPKBT
 SKPLB
 SKPN
 Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga.
 Dalam hal pengajuan keberatan meliputi:
- Ditangguhkannya jangka waktu pelunasan pajak
yang ditetapkan Surat Keputusan terkait selama 1
bulan.
- Jumlah pajak ditangguhkan tidak dianggap sebagai
utang pajak.
- WP akan menerima tanda bukti penerimaan Surat
Keberatan dalam bentuk:
- Tanda terima yang dibuat pegawai Ditjen Pajak.
- Resi pengiriman pos tercatat.
2. Syarat Pengajuan Surat Keberatan
- Surat ditulis dalam Bahasa Indonesia.
- Memuat jumlah pajak terutang atau dipotong atau dipungut atau
jumlah rugi menurut penghitungan WP.
- Memuat alasan – alasan yang jelas.
- Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak pengiriman SKP atau
tanggal pemotongan atau pemungutan, kecuali terdapat (force
majeur).
- Satu Surat Keberatan untuk satu jenis pajak dan satu tahun pajak.
- Khusus untuk keberatan atas SKP, WP wajib telah membayar minimal
sejumlah pajak terutang yang disetujui dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan.
- Jika syarat tidak dipenuhi, Surat Keberatan tidak akan
dipertimbangkan.
3. Hak WP Atas Pengajuan Keberatan
a. WP berhak meminta dan Dirjen Pajak wajib memberikan
keterangan atas:
>>Dasar Pemotongan atau Pemungutan Pajak.
>>Dasar Penghitungan Rugi.

b. WP dapat mengajukan BANDING jika jawaban atas keberatan


tidak memuaskan. Banding hanya ditujukan ke Peradilan Pajak.
Berkedudukan di DKI Jakarta yang cakupan daerah hukumnya
adalah seluruh wilayah indonesia.

c. Bentuk Peradilan Pajak yang dibentuk adalah BPSP = (Badan


Penyelesaian Sengketa Pajak)
4. Penyelesaian Surat Keberatan
a. Yang berwenang dalam mengambil keputusan atas
pengajuan surat keberatan adalah Dirjen Pajak.
b. Maksimal 12 bulan sejak penerimaan Surat Keberatan,
Dirjen Pajak wajib membuat keputusan, yang berupa:
- Menerima seluruhnya.
- Menerima sebagian.
- Menolak.
- Menambah jumlah pajak terutang.
a. Sebelum penerbitan keputusan, WP dapat
menyampaikan bukti tambahan atau penjelasan.
b. Apabila jangka waktu terlewati, Surat Keberatan
dianggap DIKABULKAN.
5. Sanksi Terkait Penyelesaian Keberatan
a. Sanksi tidak berlaku jika WP mengajukan permohonan banding.
b. Apabila pengajuan keberatan ditolak atau diterima sebagian, WP
dikenai sanksi denda 50% dari selisih pajak terutang berdasar
Keputusan Keberatan dan pajak yang telah dibayar.
6. Contoh Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Keberatan :
 CV “ Q “ menerima SKPKB yang menyatakan pajak yang masih harus
dibayar sebesar Rp 48.500.000,00. Melalui pembahasan akhir hasil
Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran sebesar Rp
23.500.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan keberatan.
Dirjen Pajak menerima sebagian keberatan WP dan menetapkan
jumlah pajak yang masih terutang seharusnya sebesar Rp
43.500.000,00.
 Sanksi kenaikan = 50% x(43.500.000 - 23.500.000) = 10.000.000
 Jumlah masih harus dibayar = 20.000.000 + 10.000.000
 = Rp
7. Pembuktian Ketidakbenaran SKP Secara Jabatan
 Apabila WP mengajukan keberatan atas SKP yang
ditetapkan secara jabatan akibat:
- WP tidak menyampaikan SPT Tahunan dan telah
ditegur.
- WP tidak memenuhi kewajiban pembukuan
- WP menghalangi pemeriksa memasuki tempat
tertentu.
B. Pengajuan Banding
 WP hanya dapat mengajukan banding atas Keputusan Keberatan kepada
badan peradilan pajak di lingkungan PTUN, dengan syarat:
 Permohonan ditulis dalam Bahasa Indonesia.
 Disertai alasan yang jelas.
 Diajukan maksimal 3 bulan sejak penerimaan Surat Keputusan
Keberatan.
 Dilampiri salinan Surat Keputusan Keberatan.

 Dalam hal banding:


- Jangka waktu pelunasan pajak terkait ditangguhkan hingga 1 bulan
setelah penerbitan Putusan Banding.
- Jumlah pajak terutang bukan merupakan utang pajak.
- Apabila permohonan ditolak atau diterima sebagian, WP dikenai sanksi
denda 100% dari selisih pajak terutang menurut Putusan Banding dan
pajak yang telah dibayar.
 Contoh : Sanksi Kenaikan Atas Penyelesaian Banding

PT. LaLa menerima SKPKB yang menyatakan pajak yang masih


harus dibayar sebesar Rp 97.500.000,00 Melalui pembahasan
akhir hasil Pemeriksaan, WP menyetujui pembayaran sebesar Rp
50.000.000,00, melunasinya, kemudian mengajukan keberatan.
Putusan Keberatan menetapkan pajak terutang seharusnya
sebesar Rp 73.250.000,00. WP mengajukan banding dan Putusan
Banding menetapkan pajak terutang seharusnya sebesar Rp
61.500.000,00.
 Sanksi kenaikan = 100% x (61.500.000 – 50.000.000)
 = 11.500.000
 Jumlah masih harus dibayar
 = 11.500.000 +
11.500.000
 Imbalan Bunga Atas Keberatan, Banding, atau Peninjauan
Kembali

1. Apabila keberatan, banding atau peninjauan kembali


diterima sebagian atau seluruhnya, sedemikian hingga pajak
yang telah dibayar bersifat lebih bayar.
2. Maka WP berhak atas pengembalian kelebihan pembayaran,
ditambah bunga 2% per bulan selama maksimal 24 bulan.
3. Jangka waktu dihitung hingga penerbitan Surat Keputusan
Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali sejak:
- Pembayaran yang menyebabkan lebih bayar, untuk
SKPKB dan SKPKBT sebagai objek.
- Penerbitan SKPN dan SKPLB.
 Imbalan Bunga Atas Surat Keputusan

 Surat Keputusan penyebab pajak lebih bayar meliputi:

- Surat Keputusan Pembetulan


- Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak
- Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak
 Imbalan bunga dihitung hingga penerbitan Surat
Keputusan, sejak:

- Saat pembayaran penyebab lebih bayar, terkait SKPKB,


SKPKBT, atau STP.
- Penerbitan SKPN atau SKPLB.
 Imbalan Bunga Atas Sanksi Administrasi

 Imbalan bunga diberikan atas pembayaran lebih sanksi


administrasi berupa:

- Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi.


- Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi.
 Imbalan didasarkan atas Surat Keputusan yang mengikuti
Putusan Keberatan, Banding, atau Peninjauan Kembali yang
meliputi:

- Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi.


- Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi.
 SOAL SOAL LATIHAN

1. Sanksi Bunga Penagihan


 CV. Relaksi menerima SKPKBT di tanggal 13 September
2015 yang menyatakan pajak yang masih harus dibayar
sebesar Rp 57.500.000,00. Hingga 12 September 2015,
perusahaan telah membayar sebesar Rp 27.500.000,00, Rp
20.000.000,00 dibayar di tanggal 10 November 2015 dan
ditagih dengan STP tertanggal 11 November 2015.
 Hitung Berapa Pajak yang harus dibayar Oleh CV. Relaksi
2. Sanksi Bunga Penagihan Atas Angsuran atau Penundaan
 Fa. Didiadora menerima SKPKBT tertanggal 21 Januari 2015
yang menyatakan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp
825.000.000,00. Batas akhir pelunasan tanggal 20 Februari
2015 dan WP diperbolehkan mengangsur selama 3 bulan
dengan angsuran tetap sebesar Rp 275.000.000,00.
 Instruksi :

1. Hitung berapa jumlah sanksi bunga yang harus dibayar Fa.


Didiadora.

2. Apabila WP diberikan izin penundaan pembayaran hingga


20 Mei 2015, dan bukan pengangsuran, tentukan berapa
sanksi bunga.
3. WP Burhan memasukkan SPT Tahunan PPh tahun 2017. Waktu
diperiksa, buku – bukunya tidak lengkap. Permintaan keterangan
oleh pemeriksa pajak tidak diberikan sebagaimana mestinya,
sehingga tidak dapat diketahui berapa besarnya pajak terutang.
Oleh karena itu, besarnya pajak ditetapkan secara jabatan.
Kekurangan pajak terutang sebesar Rp. 250.000.000,- ditambah
dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% ditagih
dengan SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) tanggal 8
Agustus 2018. Pajak dan sanksinya dibayar lunas tanggal 11
November 2018. Ini berarti WP terlambat melunasi hutang.
Buatlah perhitungan sanksi bunga atas keterlambatan hutang.
4. KEBERATAN
a. Atas apa Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan?
b. Sebutkan syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh WP untuk
dapat mengajukan banding ke Badan Pengadilan Pajak!
Thank You for your attention

Anda mungkin juga menyukai