Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS PANCASILA

FA KU LTA S E KO N O M I DA N B I S N I S

Modul Pengajaran
Bank & Lembaga KeuanganLainnya
Lembaga Keuangan Non Bank 4 (Non Bank Financial Institution – Asuransi / Insurance)

Hindradjid Harsono, S.E, M.Si


032/B.006/PAPKPBUI/03/2023
WPPE-005324
hharsono@univpancasila.ac.id
0858 8348 6555 Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
DISCLAIMER

Modul Pengajaran ini bukan pengganti buku


yang digunakan untuk proses pembelajaran
mata kuliah ini

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Lembaga Keuangan
Bank Sentral Pertemuan ke 9

Bank Umum
Lembaga Keuangan Bank
Bank
Bank Perkreditan Rakyat

Bank Umum Syariah


Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Lembaga Keuangan

Ventura Pertemuan ke 10

Dana Pensiun Pertemuan ke 11

Pegadaian
Lembaga Keuangan Non Bank Pertemuan ke 12
Sewa Guna Usaha

Asuransi Pertemuan ke 13

Lainnya Pertemuan ke 14
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mengapa Belajar
Lembaga Keuangan Non Bank
(Asuransi/Insurance)?

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mengapa belajar
Lembaga Keuangan Non Bank 4
(Asuransi/Insurance)?
• Tujuan belajar Lembaga keuangan non Bank 4
(Asuransi/Insurance) adalah Mahasiswa dapat menjelaskan
kembali mengenai lembaga keuangan Asuransi melalui rincian
sbb:
1. Pengertian Asuransi
2. Prinsip Dasar Asuransi
3. Fungsi & Tujuan Asuransi
4. Jenis Asuransi
5. Mekanisme Pembiayaan Asuransi

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Buku yang digunakan
• Hendy Fachruddin, Pasar Modal Indonesia : Pendekatan Tanya jawab,
2009
• Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi terbaru, 2010
• Eduardus Tandelilin, Potofolio & Investasi: Teori & Aplikasi, Edisi
terbaru, 2017
• Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi, 2014

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Lembaga Keuangan
Bank Sentral

Bank Umum
Lembaga Keuangan Bank

Bank Syariah

Bank Perkreditan Rakyat

Lembaga Keuangan

Ventura

Dana Pensiun

Pegadaian
Lembaga Keuangan Non Bank
Sewa Guna Usaha

Asuransi Pertemuan ke 13

Lainnya
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pengertian Asuransi

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Asuransi
• Menurut M. Nur Rianto (2012:212) asuransi merupakan sebuah
mekanisme perlindungan terhadap pihak tertanggung apabila
mengalami resiko di masa yang akan datang dimana pihak
tertanggung akan membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari
pihak penanggung.
• Julius R. Latumaerissa (2011:447) mendefinisikan asuransi sebagai
suatu perjanjian dimana terdapat pihak tertanggung yang membayar
premi kepada pihak penanggung guna mendapatkan penggantian
karena suatu keinginan, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
telah diharapkan yang kemungkinannnya tidak pasti akan terjadi di
masa yang akan datang.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Asuransi (lanjutan)
• Sementara menurut Ktut Silvanita (2009:40) asuransi merupakan suatu
permintaan dimana satu pihak memiliki intensif untuk mentrasfer
resiko dengan membayar sejumlah dana untuk menjauhi resiko
kehilangan sejumlah harta yang dimilikinya.
• Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa asuransi
merupakan suatu mekanisme perlindungan terhadap harta yang
dimiliki dimana didalamnya terdapat pihak tertanggung yang
membayar sejumlah dana kepada pihak penanggung guna
mendapatkan penggantian rugi atas resiko yang mungkin akan terjadi di
masa yang akan datang.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Asuransi dalam Hukum di Indonesia (lanjutan)
• Asuransi adalah Perjanjian dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang
menjadi dasar bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbal untuk:
• memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang
timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
• memberika pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan
pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
(Undang-Undang No.40 Th 2014 mengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usah Perasuransian)
• Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian di mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak
tertentu.
(Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246)
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Prinsip Dasar Asuransi

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Prinsip Dasar Asuransi
1. Insurable interest, Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Utmost good faith, Tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material
(material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah: si
penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari
asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas objek atau
kepentingan yang dipertanggungkan.
3. Proximate cause, Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu
akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
4. Indemnity, Mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya
menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD
pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5. Subrogation, Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
6. Contribution, Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi
tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Fungsi dan Tujuan Asuransi

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Fungsi dan Tujuan Asuransi

Sumber: https://www.finansialku.com/asuransi-buat-fresh-graduate-perlu-gak-gimana-cara-pilihnya-2091405/
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Manfaat Asuransi

1. Memberikan rasa aman dan perindungan


2. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh
kredit.
3. Asuransi dapat berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
4. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
5. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.
6. Asuransi dapat bermanfaat sebagai alat penyebaran risiko.

Sumber: https://www.finansialku.com/asuransi-buat-fresh-graduate-perlu-gak-gimana-cara-pilihnya-2091405/
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Jenis Asuransi

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Jenis Asuransi - Pengertian
1. Asuransi Jiwa (Life Insurance), merupakan asuransi yang bertujuan menanggung
orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu
cepat atau hidupnya terlalu lama. Di sini terlukis bahwa dalam asuransi jiwa, risiko yang
dihadapi adalah risiko kematian atau risiko kehidupan seseorang yang terlalu lama.
2. Asuransi Kerugian (General Insurance), asuransi yang bukan merupakan
asuransi jiwa. Perusahaan asuransi kerugian sendiri diberbolehkan untuk menawarkan
berbagai polis asuransi kerugian dan tidak boleh menawarkan asuransi jiwa.
3. Reasuransi (Reinsurance), adalah istilah yang digunakan saat satu perusahaan
asuransi melindungi dirinya terhadap risiko asuransi dengan memanfaatkan jasa dari
perusahaan asuransi lain. Terdapat banyak alasan yang menyebabkan perusahaan asuransi
melakukan reasuransi. Pembagian atau penyebaran risiko adalah salah satu alasan
reasuransi.

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Jenis Asuransi - Rincian
1. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
• Asuransi Jiwa Berjangka
• Asuransi Jiwa seumur hidup
• Asuransi Unit Link
• Asuransi Kesehatan
• Asuransi Dana Pensiun
• Asuransi Pendidikan
2. Asuransi Kerugian (General Insurance)
• Asuransi Kendaraan Bermotor
• Asuransi Properti
• Asuransi Kebakaran
• Asuransi Pengangkutan
• Asuransi Aneka
3. Reasuransi (Reinsurance)
• Bentuk treaty
• Bentuk facultative
• Kombinasi dari keduanya
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Asuransi Syariah

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Asuransi Syariah
• Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di
antara para pemegang polis (peserta), yang dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan
dana tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui
akad (perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.
• Asuransi syariah menggunakan prinsip sharing of risk, dimana risiko dari satu orang/pihak
dibebankan kepada seluruh orang/pihak yang menjadi pemegang polis, sedangkan asuransi
konvensional menggunakan sistem transfer of risk dimana risiko dari pemegang polis dialihkan
kepada perusahaan asuransi. Dapat dikatakan bahwa peran perusahaan asuransi syariah
adalah melakukan pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah dana yang diterima
dari pemegang polis, berbeda dengan perusahaan asuransi konvensional yang bertindak
sebagai penanggung risiko. Akad yang digunakan dalam asuransi syariah menggunakan prinsip
tolong-menolong antara sesama pemegang polis dan perwakilan/kerja sama pemegang polis
dengan perusahaan asuransi syariah, sedangkan akad yang digunakan oleh asuransi
konvensional berdasarkan prinsip pertukaran (jual-beli).
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Keunggulan Asuransi Syariah
Keunggulan Asuransi Syari’ah antara lain:
1. Pengelolaan dana menggunakan prinsip syariah Islami, Hal ini menjadi salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara asuransi konvensional
dan asuransi syariah dimana pengelolaan dana oleh perusahaan asuransi syariah harus memenuhi prinsip-prinsip syariah. Sebagai contoh, dana
tersebut tidak dapat diinvestasikan pada saham dari emiten yang memiliki kegiatan usaha perdagangan/jasa yang dilarang menurut prinsip
syariah, termasuk perjudian atau kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa haram berdasarkan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN MUI).
2. Transparansi pengelolaan dana pemegang polis, Pengelolaan dana oleh perusahaan asuransi syariah dilakukan secara transparan, baik terkait
penggunaan kontribusi dan surplus underwriting maupun pembagian hasil investasi. Pengelolaan dana tersebut bertujuan untuk
mengoptimalkan keuntungan bagi pemegang polis secara kolektif maupun secara individu.
3. Pembagian keuntungan hasil investasi, Hasil investasi yang diperoleh dapat dibagi antara pemegang polis (peserta), baik secara kolektif
dan/atau individu, dan perusahaan asuransi syariah, sesuai dengan akad yang digunakan. Hal ini berbeda dengan perusahaan asuransi
konvensional yang hasil investasinya merupakan milik perusahaan asuransi, kecuali untuk produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi.
4. Kepemilikan dana, Pada asuransi konvensional, seluruh premi yang masuk adalah menjadi hak milik perusahaan asuransi, kecuali premi pada
produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi yang terdapat bagian dari premi yang dialokasikan untuk membentuk investasi/tabungan
pemegang polis. Sedangkan di asuransi syariah, kontribusi (premi) tersebut sebagian menjadi milik perusahaan asuransi syariah sebagai
pengelola dana dan sebagian lagi menjadi milik pemegang polis secara kolektif atau individual. .
5. Tidak berlaku sistem ‘dana hangus , Dana kontribusi (premi) yang disetorkan sebagai tabarru’ dalam asuransi syariah tidak hangus meskipun
tidak terjadi klaim selama masa perlindungan. Dana yang telah dibayarkan oleh pemegang polis tersebut akan tetap diakumulasikan di dalam
dana tabarru’ yang merupakan milik pemegang polis (peserta) secara kolektif.
6. Adanya alokasi dan distribusi surplus underwriting , Dalam sektor asuransi syariah, dikenal istilah surplus underwriting yaitu selisih lebih dari
total kontribusi pemegang polis ke dalam dana tabarru' setelah ditambah recovery klaim dari reasuransi dikurangi pembayaran santunan/klaim,
kontribusi reasuransi, dan penyisihan teknis, dalam satu periode tertentu. Pada asuransi konvensional, seluruh surplus underwriting ini menjadi
milik perusahaan asuransi sepenuhnya namun dalam asuransi syariah surplus underwriting tersebut dapat dibagikan ke dana tabarru’, pemegang
polis yang memenuhi kriteria, dan perusahaan asuransi sesuai dengan persentase yang ditetapkan di dalam polis.Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Produk Asuransi Syariah
Produk Asuransi syari’ah antara lain:
1. Produk asuransi syariah yang memberikan manfaat berupa
santunan atau penggantian jika terjadi musibah, misalnya
meninggal dunia, sakit, kecelakaan, kerusakan dan/atau kehilangan
harta benda.
2. Produk asuransi yang memberikan manfaat asuransi berupa
santunan jika peserta meninggal dunia dan manfaat berupa hasil
investasi. Pada produk ini, sebagian kontribusi atau premi yang
dibayarkan oleh peserta akan dialokasikan untuk dana tabarru' dan
sebagian lainnya dialokasikan menjadi investasi peserta.

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Pembiayaan Asuransi

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Risiko dalam Asuransi
• Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang
asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana
jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu
kerugian.
• Bentuk Risiko
• Risiko murni adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break even,
contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
• Risiko spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break even,
contohnya judi.
• Risiko partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal, contohnya
pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas. Sedangkan risiko fundamental adalah
risiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas, contohnya angin topan,
gempa bumi dan banjir.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Manajemen Risiko dalam Asuransi
• Sebagai suatu organisasi, perusahaan pada umumnya memiliki tujuan dalam
mengimplementasikan manajemen risiko. Tujuan yang ingin dicapai antara lain,
mengurangi pengeluaran, mencegah perusahaan dari kegagalan, menaikkan
keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan sebagainya.
• Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi,
evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha
atau aktivitas perusahaan.
• Tahapan Manajemen Risiko
• Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh
perusahaan.
• Evaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya.
• Pengendalian risiko:
• Pengendalian Fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir)
• Pengendalian Finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Penanggung Menggunakan Ilmu Aktuaria
• Ilmu aktuaria adalah bidang ilmu yang menerapkan metode matematika dan
statistika untuk mengukur risiko dalam asuransi, produk-produk keuangan,
serta industri dan profesi lain.
• Ilmu aktuaris menghubungkan berbagai ilmu lainnya, termasukk
matematika, teori peluang, statistika, ilmu keuangan, ekonomi, dan ilmu
komputer.
• Awalnya ilmu ini menggunakan model-model deterministik dengan alat
bantu berupa tabel-tabel dan premi. Ilmu ini mengalami revolusi pada tahun
ke 1980 dengan semakin meningkatnya kecepatan komputer, dan
penggunaan model stokastik yang digabungkan dengan teori keuangan
modern

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Ilmu Aktuaria
• Penanggung menggunakan ilmu aktuaria untuk menghitung risiko yang mereka
perkirakan. Ilmu aktuaria menggunakan matematika, terutama statistika dan
probabilitas, yang dapat digunakan untuk melindungi risiko untuk memperkirakan
klaim di kemudian hari dengan ketepatan yang dapat diandalkan.
• Contohnya: banyak orang membeli kebijakan asuransi kepemilikan rumah dan
kemudian mereka membayar premi kepada perusahaan asuransi. Bila kehilangan
yang dilindungi terjadi, penanggung harus membayar klaim. Bagi beberapa
tertanggung, keuntungan asuransi yang mereka terima jauh lebih besar dari uang
yang mereka telah bayarkan kepada penanggung. Lainnya mungkin tidak
membuat klaim. Bila dirata-ratakan dari seluruh kebijakan yang dijual, total klaim
yang dibayar keluar lebih rendah dibanding total premi yang dibayar kepada
tertanggung, dengan perbedaannya adalah biaya dan keuntungan.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Terima kasih

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
DAFTAR PUSTAKA

• Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi


terbaru, 2010
• Eduardus Tandelilin, Potofolio & Investasi: Teori & Aplikasi,
Edisi terbaru, 2017
• Hendy Fachruddin, Pasar Modal Indonesia : Pendekatan
Tanya jawab, 2009
• Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi,
2014
• Serfianto D Purnomo, Buku Pintar Pasar Uang dan Pasar
Valas, Edisi terbaru, 2013
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai