Anda di halaman 1dari 17

BADAN USAHA SESUAI UU

⮚ Perusahaan asuransi perusahaan asuransi umum dan perusahaan asuransi jiwa.

⮚ Usaha Asuransi Umum adalah usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan
penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang
timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena tedadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti.
� Kegiatan usaha yang bergerak di bidang :
a. jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko
b. pertanggungan ulang risiko
c. pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk asuransi Syariah
d. konsultasi dan keperantaraan asuransi atau prudk asuransi Syariah
e. penilaian kerugian asuranis atau asuransi Syariah
⮚ Perusahaan asuransi Syariah adalah perusahaan asuransi umum syariah dan perusahaan
asuransi jiwa syariah. Usaha Asuransi Umum Syariah adalah usaha pengelolaan risiko
berdasarkan Prinsip Syariah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan
penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang
timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti.
⮚ Usaha Asuransi Jiwa Syariah adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan Prinsip Syariah
guna
saling menolong dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggal atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain kepada peserta atau pihak lain yang
berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan
dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
⮚ Usaha Asuransi Jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa penanggulangan risiko yang
memberikan pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak
dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain kepada
pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur
dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana.
⮚ Perusahaan asuransi berbentuk usaha Bersama yang selanjutnya disebut Usaha Bersama
adalah badan hukum yang menyelenggarakan usaha asuransi dan dimiliki oleh anggota, yang
telah ada pada saat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2Ol4 tentang Perasuransian
diundangkan.
⮚ Usaha Reasuransi adalah usaha jasa pertanggung€rn ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh
perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, atau perusahaan reasuransi lainnya.
⮚ Usaha Pialang Asuransi adalah usaha jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam penutupan
asuransi, penutupan asuransi syariah, penjaminan, penjaminan syariah serta penanganan
penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama pemegang polis, tertanggung,
peserta, atau penerima jaminan.
⮚ Usaha Pialang Reasuransi adalah usaha jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam
penempatan reasuransi atau penempatan reasuransi syariah serta penanganan penyelesaian
klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama perusahaan asuransi, perusahaan asuransi
syariah, perusahaan penjaminan, perusahaan penjaminan syariah, perusahaan reasuransi, atau
perusahaan reasuransi syariah yang melakukan penempatan reasuransi atau reasuransi
syariah.
⮚ Usaha Penilai Kerugian Asuransi adalah usaha jasa penilaian klaim dan/atau jasa konsultasi
atas objek asuransi
⮚ Perasuransian adalah usaha perasuransian yang bergerak di sektor usaha asuransi, yaitu usaha
jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi
asuransi memberikan pelindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap
o timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau
meninggalnya seseorang, usaha reasuransi, dan usaha penunjang usaha asuransi yang
menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa aktuaria.
ASURANSI MASUK DALAM BADAN USAHA 🡪 idealnya berbadan hukum.

⮚ Usaha jasa pembiayaan kegiatan penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara penyelenggara usaha jasa
pembiayaan dan penerima pembiayaan yang mewajibkan pihak penerima pembiayaan untuk
mengembalikan dana atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga, imbalan, bagi hasil, dan/atau kelebihan pembayaran lainnya, dengan atau tanpa adanya
agunan.
Terdapat beberapa Jenis
1. Pembiayaan Investasi 🡪 Pembiayaan barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk
aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat
usaha/investasi yang diberikan kepada debitur. Pembiayaan investasi ini dapat dilakukan
dengan cara sewa pembiayaan, jual dan sewa balik, anjak piutang dengan pemberian jaminan
dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang, pembelian
dengan pembayaran secara angsuran, pembiayaan proyek, dan pembiayaan infrastruktur.
2. Pembiayaan Modal Kerja 🡪 Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang
habis dalam satu siklus aktivitas usaha debitur. Pembiayaan ini ditujukan bagi debitur yang
memiliki usaha produktif dan memiliki ide untuk pengembangan usaha produktif.
Pembiayaan modal kerja ini dapat dilakukan dengan cara jual dan sewa balik, anjak piutang
dengan pemberian jaminan dari penjual piutang, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari
penjual piutang, dan fasilitas modal usaha.
3. Pembiayaan Multiguna 🡪 Pembiayaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh debitur
untuk pemakaian/konsumsi dan bukan untuk keperluan usaha atau aktivitas produktif dalam
jangka waktu yang diperjanjikan. Pembiayaan yang biasa kita kenal pinjaman dengan jaminan
aset. Aset yang dapat dijaminkan pun beragam, seperti BPKB kendaraan, sertifikat rumah,
dan lain-lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sewa pembiayaan, pembelian dengan
pembayaran secara angsuran, dan fasilitas dana.
4. Kegiatan Usaha Pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK 🡪 Perusahaan pembiayaan
dapat melakukan sewa operasi (operating lease) dan kegiatan berbasis imbal jasa sepanjang
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Lembaga Pembiayaan meliputi:
Perusahaan Pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa
Guna Usaha, Anjak Piuttang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
Perusahaan Modal Ventura, adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan
saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan atau pembiayaan berdasarkan
pembagian atas hasil usaha, dan
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk
melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur.
⮚ Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi lnformasi adalah badan
hukum Indonesia yang menyediakan, mengelola, dan mengoperasikan penyelenggaraan
layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi dana dengan penerima dana dalam
melakukan pendanaan baik secara konvensional maupun berdasarkan Prinsip Syariah secara
langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet.
Kegiatan usaha Penyelenggara terdiri atas:
a. penyediaan
b. pengelolaan; dan
c. pengoperasian,
Kegiatan usaha penyediaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a yaitu Penyelenggara
menyediakan Sistem Elektronik yang mempertemukan Pemberi Dana dan Penerima Dana
dalam melakukan transaksi Pendanaan secara langsung serta menyediakan fasilitas lainnya
dalam rangka penyelenggaraan kegiatan usaha antara lain:
a. fasilitasi penyediaan:
1. escrow account; dan
2. virtual account atau payment gateway;
b. penyediaan fasilitas analisis risiko Pendanaan yang diajukan oleh Penerima Dana;
c. penyediaan fasilitas verifikasi identitas Pengguna dan keaslian dokumen;
d. penyediaan fasilitas pengalihan risiko Pendanaan;
e. penyediaan fasilitas pengalihan risiko atas objek jaminan (jika ada objek jaminan);
f. penyediaan sarana pengaduan; dan
g. penyediaan informasi terkait Pendanaan bagi Pengguna.

⮚ Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
⮚ Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh pendiri bagi
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan
kewajiban terhadap pemberi kerja.
Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku
pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran
Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang
menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.
⮚ Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan
Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada
rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
⮚ Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh LJK tertentu,
selaku pendiri, yang ditujukan bagi karyawan yang diikutsertakan oleh pemberi kerjanya
dan/atau perorangan secara mandiri.
⮚ Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun
pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau
perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
DANA PENSIUN MASUK DALAM BADAN HUKUM dengan menawarkan jasa berupa
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.

⮚ Pemegang Saham Pengendali yang selanjutnya disingkat PSP adalah badan hukum, ora.ng
perseorangan, dan latau kelompok usaha baik yang secara langsung maupun tidak langsung
memiliki saham atau yang setara dengan saham pada pihak yang melakukan kegiatan di
sektor jasa keuangan dan/atau mempunyai kemampuan untuk melakukan pengendalian atas
pihak dimaksud.
 Badan hukum, orang perseorangan dan/atau kelompok usaha yang memiliki saham
perusahaan atau bank sebesar 25% atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan dan
mempunyai hak suara atau memiliki saham perusahaan atau bank

⮚ Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
orang perorangzln atau badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, dan
menengah sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
usaha mikro, kecil, dan menengah.

⮚ Bank adalah bank sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai perbankan dan
undang-undang mengenai perbankan syariah.
⮚ Bank Sistemik adalah Bank yang karena ukuran aset, modal, dan kewajiban; luas jaringan
atau kompleksitas transaksi atas jasa perbankan; serta keterkaitan dengan sektor keuangan
lain dapat mengakibatkan gagalnya sebagian atau keseluruhan Bank lain atau sektor jasa
keuangan, baik secara operasional maupun finansial, jika Bank tersebut mengalami gangguan
atau gagal
⮚ Bank Perantara adalah bank umum yang didirikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan untuk
digunakan sebagai sarana resolusi dengan menerima pengalihan sebagian atau seluruh aset
dan/atau kewajiban Bank yang ditangani Lembaga Penjamin Simpanan, selanjutnya
menjalankan kegiatan usaha perbankan, dan akan dialihkan kepemilikannya kepada pihak
lain.
⮚ Bank Kustodian adalah bank umum dan bank umum syariah yang telah memperoleh
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan sebagai kustodian sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pasar modal.
⮚ Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
mengenai perbankan dan undang-undang mengenai perbankan syariah.
⮚ Bank Perekonomian Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR adalah jenis Bank Konvensional
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara langsung.
⮚ Bank Umum Konvensional adalah jenis dari Bank Konvensional yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
⮚ Bank Perekonomian Ratryat Syariah yang selanjutnya disebut BPR Syariah adalah jenis Bank
Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara
langsung.
⮚ Bank Umum Syariah adalah jenis Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
⮚ Bank Syariah adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan investasi dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan
dan/atau bentuk lain berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah dan bank perekonomian rakyat syariah.
⮚ Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional dan
berdasarkan jenisnya terdiri atas bank umum konvensional dan bank perekonomian rakyat.
⮚ Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan danf atau
bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup ralqyat.
⮚ Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usaha.
BANK ADALAH BADAN USAHA YANG MENGHIMPUN DANA DARI MASYARAKAT
DALAM BENTUK SIMPANAN, DAN MENYALURKAN KEPADA MASYARAKAT DALMA
RANGKA MENINGKATKAN TARAF HIDUP RAKYAT BANYAK 🡪 Menurut UU RI
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

⮚ Lembaga Penjamin Simpanan adalah Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana dimaksud


dalam undang-undang mengenai Lembaga Penjamin Simpanan.
⮚ Lembaga Penjamin Simpanan bertujuan menjamin dan melindungi dana masyarakat yang
ditempatkan pada Bank serta Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Asuransi Syariah.
� Lembaga Penjamin Simpanan berfungsi:

▪ menjamin Simpanan Nasabah Penyimpan;

▪ menjamin polis asuransi;

▪ turut aktif dalam memelihara Stabilitas Sistem Keuangan sesuai dengan


kewenangannya;
▪ melakukan resolusi Bank; dan

▪ melakukan penyelesaian permasalahan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Asuransi


Syariah yang dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan.

⮚ Unit Usaha Syahriah disebut UUS. untuk pembuatan akta pendirian badan hukum UUS
dihadapan notaris. Pasla 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas menyatakan bahwa Perseroan didirkan oleh 2 (dua) orang atau lebih
dengan akta notaris yang dibuat lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa
Indonesia. Menurut Pasla 7 ayat (1) di atas yang dimaksud dengan orang adalah orang
perseroangan atau badan hukum. badan hukum ini dibentuk berdasarkan perjanjian anatar 2
(dua) orang atau lebih dari satu orang pemegang saham. Maka untuk mendirikan UUS
berbentuk badan hukum Perseroang Terbatas pada pendiri UUS harus menghadap notraris
untuk dibuatkan akta otentik pendirian badan hukum UUS yang sekaligus memuat anggaran
dasar UUS.
Unit Usaha Syariah yang selanjutnya disingkat UUS adalah unit kerja dari kantor pusat BUK
yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.
⮚ Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan/atau
penjaminan penyelesaian transaksi Efek yang dilakukan melalui penyelenggara pasar di Pasar
Modal serta jasa lain yang dapat diterapkan untuk mendukung kegiatan antarpasar.
kegiatan lembaga kliring berjangka hanya dapat dilakukan oleh badan usaha berbentuk
Perseoran Terbatas yang telah memperoleh izin usaha dari Bappebti.

⮚ Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah pihak yang: menyelenggarakan kegiatan


Kustodian sentral bagr bank Kustodian, perusahaan Efek, dan pihak lainnya; dan memberikan
jasa lain yang dapat diterapkan untuk mendukung kegiatan antarpasar.
masuk dalam badan usaha, contohnya yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di
pasar modal Indonesia yang menyediakan layanan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
⮚ Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek, portfolio
investasi kolektif, dan/atau portofolio investasi lainnya untuk kepentingan sekelompok
nasabah atau nasabah individual, kecuali Penrsahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
Dana Pensiun, dan Bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan
penrndang-undangan.
Masuk dalam badan usaha, berikut kegiatan usaha Manajer Investasi :
1. Pengelolaan portofolio efek nasabah tertentu berdasarkan perjanjian pengelolaan dana yang
bersifat bilateral dan individual yang disusun sesuai peraturan Pengawas Pasar Modal.
2. Pengelolaan portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui
wadah produk-produk yang diatur dalam peraturan Pengawas Pasar Modal.
3. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan ketentuan Pengawas Pasar Modal.

⮚ Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek
dan/atau Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi.
⮚ Perusahaan Publik adalah Perseroan dengan jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
⮚ Badan pengelola instrumen keuangan (spectal purpose vehicle) dan/atau pengelola dana
perwalian (trustee) merupakan badan usaha khusus yang dibentuk untuk melakukan kegiatan
sekuritisasi dan/atau melakukan kegiatan pengelolaan dana perwalian yang mencakup
kegiatan :
▪ menerima penitipan dan pengelolaan (trust) atas harta milik penitip harta trust berdasarkan
perjanjian tertulis antara penerima dan pengelola harta trust (trustee) dengan penitip harta
trust (settlor) untuk kepentingan penerima manfaat (beneficiary); dan/atau
▪ melakukan sekuritisasi yang mencakup kegiatan:
o menerima pengalihan atas aset atau sekumpulan aset termasuk aset keuangan dari
kreditur/ pemilik aset asal (originator);
o melakukan sekuritisasi atas sekumpulan aset termasuk aset keuangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a; dan
o menerbitkan surat berharga hasil sekuritisasi dimaksud kepada investor (beneficiary).

⮚ Badan pengelola instrumen keuangan (special pufpose uehicte) berbentuk perseroan terbatas
dengan karakteristik tertentu sebagaimana diatur dalam undang- Undang ini.

⮚ Perseroan terbatas → badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran
dasar.
⮚ Koperasi → badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

⮚ Kegiatan usaha bulion (bullion) merupakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas
dalam bentuk simpanan, pembiayaan, perdagangan, penitipan emas, dan/atau kegiatan lainnya
yang dilakukan oleh IJK.

ANALISIS REGULASI YAYASAN DI INDONESIA DENGAN BELANDA DAN


AMERIKA
I. Pengertian Yayasan di Indonesia, Belanda & Amerika
Di Indonesia Hukum tertulis yang mengatur yayasan di Indonesia pada saat ini adalah
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Jo Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001. Di Indonesia,
Undang-Undang Yayasan melalui Pasal 1 angka 1 mengatakan, bahwa yayasan adalah badan
hukum dengan tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Tanpa
mengatakan non profit (nirlaba) dan tujuan amal. Esensi yayasan sebagai badan hukum,
berdasarkan pengaturannya dalam UndangUndang, yaitu:

(1) Yayasan adalah kekayaan yang dipisahkan oleh undang-undang dan kemudian diberikan
status hukum;

(2) Kekayaan yayasan adalah untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan.

Melihat esensi dari yayasan ini, maka dapat ketegasan bahwa yayasan didirikan oleh seorang
atau lebih dengan cara pendiri memisahkan harta kekayaan pendirinya secara pribadi. Dalam
hal pendirian suatu yayasan undang-undang mengatur, bahwa pendirian yayasan dilakukan
dengan akta notaris dan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pejabat
yang ditunjuk. Terhadap ketentuan tersebut, dimaksudkan agar penataan serta administrasi
terhadap pengesahan suatu yayasan sebagai suatu badan hukum dapat dilakukan dengan baik,
hal ini dalam rangka mencegah berdirinya yayasan tanpa melalui prosedur yang telah
ditentukan dalam undang-undang ini.

Di Belanda, NBW mendefinisikan yayasan atau stichting adalah: “Een Stichting is een
door een rechtshandeling in het leven geroepen rechtspersoon, welke geen leden kent en
beoogt met behulp van een daartoe bestemd vermogen een in de statuten vermeld doel te
verwezenlijken”. ( Yayasan adalah badan hukum yang lahir karena suatu perbuatan hukum.
Yang tidak mempunyai anggota dan bertujuan untuk melaksanakan tujuan yang tertera dalam
statuta yayasan dengan dana yang diperuntukkan untuk itu ). Di Belanda, yayasan (stichting)
diatur dalam N.B.W (Neuwe Burgerlijk Wetboek). Berdasar N.B.W, yayasan dikategorikan
sebagai badan hukum atau rechtpersoon atau legal persoon. Sebagaimana diatur di dalam Bab
6 Pasal 285 ayat 1 N.B.W, suatu yayasan adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
hukum yang tidak memiliki anggota dan mempunyai maksud dan tujuan yayasan
sebagaimana tercantum di dalam anggaran dasarnya serta menggunakan modal yang
dialokasikan/ ditempatkan untuk tujuan tersebut. Berdasarkan definisi mengenai yayasan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yayasan adalah:

a) Badan hukum
b) Didirikan berdasarkan hukum;
c) Tidak memiliki anggota;
d) Mempunyai maksud untuk mewujudkan tujuan yayasan di dalam anggaran dasarnya;
e) Menggunakan modal yang ditempatkan.

Di Amerika Serikat, melalui norma-normanya menempatkan yayasan pada kelompok


organisasi non profit yang biasanya mendonasikan dana, mendukung organisasi lain atau
menyediakan sumber pendapatan untuk tujuan-tujuan amal. Hukum positif yang mengatur
yayasan di Amerika Serikat banyak dipengaruhi oleh bentuk negaranya, yang merupakan
Negara federal jadi di amerika sendiri Yayasan tidak secara detail diatur dalam Undang-
Undang Federal. Pengaturan lebih detail mengenai yayasan dilakukan oleh negara-negara
bagian atau di dalam state law. Oleh karenanya, yayasan diatur secara beragam antara negara
bagian yang satu dengan negara bagian yang lain. Undang-Undang negara bagian dapat
menerapkan pembatasan-pembatasan seperti misalnya di negara bagian Micigan yang
memperolehkan penggunaan istilah tersebut hanya untuk nirlaba dengan “tujuan menerima
dan mengadministrasikan dana untuk tujuan pelestarian obyek sejarah, pendidikan, derma,
dan keagamaan atau kesejahteraan publik”. Selanjut nya di dalam Undang-undang
Perpajakan Amerika Serikat membagi yayasan kedalam dua kategori yaitu Yayasan publik
dan yayasan privat Yayasan publik dan privat keduanya harus dikelola dan dilaksanakan
untuk tujuan tertentu seperti yang tercantum dalam Pasal 501 (c ) (3 ). Tujuan-tujuan tersebut
diantaranya adalah tujuan keagamaan, sosial, ilmu pengetahuan, pengujian untuk keselamatan
umum, sastra, pendidikan, pembinaan nasional atau internasional kompetisi olahraga amatir,
atau mencegah kekejaman terhadap anak-anak atau binatang.

II. Yayasan merupakan Badan Hukum

Di Indonesia Dalam hal yayasan termasuk badan hukum Sejak zaman Hindia Belanda,
Hoogerechtshof (Badan Peradilan di Hindia Belanda) sejak tahun 1884, dalam putusannya
bahwa yayasan adalah badan hukum. Diperkuat lagi dengan yurisprudensi Mahkamah Agung
RI tanggal 27 Juni 1973 No. 124 K/ Sip/ 1973 bahwa dengan adanya pengurus yayasan yang
mewakili yayasan di dalam dan di luar pengadilan, dengan yayasan mempunyai harta sendiri,
maka yayasan adalah badan hukum. Selanjutnya Undang-Undang yayasanpun menyatakan
secara tegas bahwa yayasan adalah badan hukum. Walaupun diakui bahwa yayasan adalah
badan hukum, tetapi yayasan sebagai badan hukum adalah berbeda dengan PT (Perseroan
Terbatas), terutama segi tujuan yayasan yang harus berbasis sosial. Berdasarkan ketentuan
Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Yayasan, bahwa pendirian yayasan dilakukan dengan akta
notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.

Di Belanda Eksistensi yayasan di Belanda dapat dilihat pula dari segi penempatannya
sebagai badan hukum. Secara yuridis diakuinya yayasan sebagai badan hukum pertama-tama
mengacu pada yurisprudensi tahun 1882, dimana pada yurispudensi tersebut Hoge Raad yang
merupakan badan peradilan tertinggi di negeri Belanda berpendirian bahwa yayasan sebagai
badan hukum adalah sah menurut hukum dan karenanya dapat didirikan dalam kapasitas
sebagai badan hukum. Pendapat Hoge Raad ini diikuti oleh Hooggerechtshof di Hindia
Belanda dalam putusannya dari tahun 1884. Pendirian Hoge Raad di Negeri Belanda tersebut
dikukuhkan dengan diundangkannya Wet op Stichting Stb. Nomor 327 Tahun 1956, dimana
pada Tahun 1976 Undang-Undang tersebut diinkorporasikan ke dalam buku kedua Burgerlijk
Wetboek yang mengatur perihal badan hukum (buku kedua title kelima Pasal 285 sampai
dengan 305 B.W Belanda).

Di Amerika hukum yang mengatur organisasi nirlaba (nonprofit corporations) berbeda


antara berbagai jurisdiksi, dengan akibat beberapa yayasan menjadi badan hukum di Negara
bagian yang berbeda dari Kantor Cabang Utamanya (main office) dan pusat kegiatannya.
Sebagai contoh, di Negara Bagian Massachusset semua “surat-surat” chartable corporations
harus disetujui oleh Departemen Kesejahteraan Umum (The Departement of Public Welfare),
membuat laporan tahunan ke Departemen ini, modalnya tidak lebih dari 5 (lima) juta dolar.
Negara Bagian Texas tidak meberikan pembebasan pajak terhadap derma (charitable gifts)
yang dipergunakan di luar negeri bagian Texas. Oleh karena itu semua yayasan yang
didirikan dengan hibah atau wasiat, harus mempergunakan dananya di dalam Negara bagian,
bila ia ingin menghindari pajak Negara bagian tersebut. Semula diatur bahwa beberapa
yayasan memperoleh status badan hukum melalui undang-undang Kongres, tetapi hal ini
tidak berlaku lagi. Sekarang untuk memperoleh status badan hukum, yayasan harus
memperoleh/ memiliki articles of incorporation. Isinya berbeda dari satu Negara bagian ke
Negara bagian yang lainnya

III. Tujuan Yayasan


Di Indonesia Tujuan yayasan dicantumkan secara tegas di dalam undang-undang, melalui
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana
dirubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2001 , haruslah bertujuan untuk sosial, Keagamaan, dan
Kemanusiaan.

Di Belanda Tujuan yayasan di Belanda, walaupun N.B.W tidak mencantumkan secara tegas
perihal tujuan yayasan, namun demikian dari materi Pasal 285 ayat (3) N.B.W yang
menyebutkan, bahwa tujuan yayasan tidak boleh termasuk melakukan pembagian (distribusi)
kepada setiap pendiri, atau terhadap mereka yang berada pada organ atau pihak lainnya,
kecuali pembagian tersebut memiliki idealism atau tujuan sosial dan kemanusian.

Di Amerika Serikat Tujuan yayasan dari segi istilah atau penamaan yayasan (seperti:The
Rockefelle Foundation, George F. Baker Charity Trust, Trustees under the Will of Lotta M.
Crabtre, New York Community Trust,, The A.W. Mellon Educational and Charitable Trust,
Havens Relief Fund Sociaty, Hartford Faundation for Public Giving, The Carmegie
Corporation of New York, Smithsonian Institution, Duke Endowment, Commonwealth Fund,
Academy in Rome, American Missonary Association, Crnegie Hero Fund Commission,
Church Peace Union, Thomas J. Emery Memorial, Havens Relief Fund Sociaty, Edward
Rutledge Charity, Whitney Benefits, Estate of Harry C. Trexter, Independent Aid, yang
kemudian diganti nama menjadi Doris Duke Faundation )

Telah menunjukkan bahwa tujuan yayasan atau foundation adalah untuk menjadi pondasi
atau fondamen lembaga amal dan lembaga kepercaya untuk tujuan sosial (the foundation of
charity and trust for society)

IV. Struktur Yayasan

Di Indonesia Sesuai Ketentuan Undang-Undang, organisasi yayasan di Indonesia terdiri dari


Pembina, pengurus, dan pengawas.

a. Pembina
Istilah Pembina pada yayasan digunakan untuk lembaga “legislatif” nya struktur
organisasi yayasan. Fungsi yang sama untuk PT (Perseroan Terbatas) diletakan pada
R.U.P.S (Rapat Umum Pemegang Saham), dan koperasi meletakan fungsi
“legislative” ini pada Rapat Anggota.
b. Pengurus
Istilah pengurus pada yayasan, digunakan pada organ yang melaksanakan
kepengurusan yayasan. Untuk optimalnya fungsi kepengurusan undangundang
menentukan, bahwa yang dapat menjadi Pengurus adalah orang perseorangan yang
mampu melakukan perbuatan hukum. Pengurus tidak boleh merangkap sebagai
Pembina atau pengawas.
c. Pengawas
Undang-undang menentukan, bahwa Pengawas Yayasan diangkat oleh Pebina
berdasarkan keputusan rapat Pembina Untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan
dapat diangkat kembali. Pengawas Yayasan dapat diangkat kembali setelah masa
jabatan pertama berakhir untuk masa jabatan sebagaimana dimaksud , dan ditentukan
dalam Anggaran Dasar. Anggaran Dasar menentukan lebih lanjut perihal susunan,
tatacara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Pengawas.

Di Belanda Pasal 285 (1) N.B.W, tidak memberi kejelasan perihal susunan organisasi
yayasan, dan menyebutkan bahwa yayasan tidak mempunyai anggota. Ketidak adaan anggota
inilah yang menbedakan yayasan dengan perkumpulan atau lembaga lainnya. Jadi bila
disebutkan kata anggota, maka yang dimaksud bukanlah anggota organisasi yayasan, tapi
yang dimaksud adalah pengurus dari yayasan tersebut. Pengurus tersebut inilah yang
diwajibkan mengurus dan mengelola yayasan tersebut. Begitu juga halnya dengan ketentuan
dari Bagian 6 N.B.W tidak menyebutkan secara tegas perihal organ-organ apa saja yang ada
di dalam yayasan di Negeri Belanda. Akan tetapi, dari ketentuan-ketentuan dalam yayasan,
maka ditemukan beberapa organ (yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris) sebagai
berikut: (a) founder atau pendiri; (b) board (management) atau pengurus atau manajemen; (c)
constituent bode; dan (d) officer atau pegawai.

a. Founder
Founder atau pendiri, adalah yang mendirikan yayasan. Berdasarkan Pasal 294 ayat
(1), bahwa Founder atau pendiri yayasan, juga management, dan Jaksa Umum juga
diberi kewenangan untuk mengajukan permohonan perubahan anggaran dasar kepada
pengadilan.
b. Board
Board (management) atau pengurus tugasnya adalah menjalankan atau memanaj
yayasan. Berdasarkan Pasal 291 ayat (1) diatur bahwa dengan pembatasan-
pembatasan berdasarkan anggaran dasar, board (management) diberikan tugas untuk
melakkan manajemen atau pengurusan yayasan.
c. Constituen
Constituen body dengan kewenangan tersendiri seperti dapat melakukan perubahan
terhadap anggaran dasar yayasan serta melakukan pemeriksaan terhadap laporan
keuangan yang telah dipersiapkan oleh board atau manajemen.
d. Officer
Officer atau pegawai melakukan kegiatan yang sifatnya lebih operasional, dengan
kemungkinan kewenangan tertentu sebagaimana diatur oleh anggaran dasarnya.
Sebagaimana diatur di dalam Pasal 292 ayat (2), anggaran dasar dapat menentukan
adanya kewenangan bagi satu atau dua orang officer (pegawai) mewakili yayasan,
dapat pula mengatur bahwa yayasan hanya dengan kerjasama atas satu atau lebih dari
officer (pegawai) lainnya. Anggaran dasar juga dapat menunjuk orang lain selain
pegawai untuk mewakili yayasan.

Di Amerika dalam struktur organisasi pola kerja yayasan di Amerika Serikat, ada yang
disebut dengan istilah Board of Trustees atau Trustees, ada yang disebut Board of Directors
atau istilah Council. Secara umum Board of Trustees kewenangannya adalah menyusun
kebijakan organisasi dan mengawasi pelaksanaannya. Kebijakan yang disusun oleh Board of
Trustee mendasarkan pada apa yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh yayasan. Yayasan
dikelola oleh Board of Trustees dengan tanggungjawab etik dan hukum yang tidak dapat
didelegasikan.. Adapun tanggungjawab direksi secara umum dapat dikategorikan dalam hal:
(a) dibidang hukum; (b) dibidang pengawasan; (c) dibidang penggalangan dana.

A. Officers Melakukan tugas untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah disusun


oleh Board of Trustee.
B. Employees Melakukan kerjaan kurang lebih sama dengan yang dilakukan officer,
yang membedakan hanya kalau employees melakukannya dalam tugas keseharian.
(day to day activities). Dalam pelaksanaannya di dalam praktek tidak mudah untuk
jelasnya pembagian tugas antara ketiganya.
C. The Board of Directors Pihak yang bertanggungjawab dalam pengelolaan non-profit
corporation. Ia dapat mendelegasikan pekerjaan, namun demikian tanggungjawab
pada akhirnya sepenuhnya ada pada The Board of Directors.
Analisa Persamaan dan Perbedaan Yayasan di Indonesia dengan di Belanda & Amerika:

A. Pengertian Yayasan
Di Indonesia Undang-Undang Yayasan melalui Pasal 1 angka 1 mengatakan,
bahwa yayasan adalah badan hukum dengan tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan. Tanpa mengatakan non profit dan tujuan amal, Di
Belanda, NBW mendefinisikan yayasan atau stichting adalah: “Een Stichting is een
door een rechtshandeling in het leven geroepen rechtspersoon, welke geen leden kent
en beoogt met behulp van een daartoe bestemd vermogen een in de statuten vermeld
doel te verwezenlijken” yang artinya Yayasan adalah badan hukum yang lahir karena
suatu perbuatan hukum. Yang tidak mempunyai anggota dan bertujuan untuk
melaksanakan tujuan yang tertera dalam statuta yayasan dengan dana yang
diperuntukkan untuk itu. Dan di amerika pengertian Yayasan beragam disebabkan
oleh bentuk negara nya yang federal jadi di amerika sendiri Yayasan tidak secara
detail diatur dalam Undang-Undang Federal. Pengaturan lebih detail mengenai
yayasan dilakukan oleh negara-negara bagian atau di dalam state law. Selanjut nya di
dalam Undang-undang Perpajakan Amerika Serikat membagi yayasan kedalam dua
kategori yaitu Yayasan publik dan yayasan privat Yayasan publik dan privat
keduanya harus dikelola dan dilaksanakan untuk tujuan tertentu seperti yang
tercantum dalam Pasal 501 (c ) (3 ). Tujuan-tujuan tersebut diantaranya adalah tujuan
keagamaan, sosial, ilmu pengetahuan, pengujian untuk keselamatan umum, sastra,
pendidikan, pembinaan nasional atau internasional kompetisi olahraga amatir, atau
mencegah kekejaman terhadap anak-anak atau binatang.
B. Tujuan Yayasan
Indonesia Belanda, juga amerika sama sama bertujuan menjadikan yayasan
sebagai lembaga non profit Amerika pun demikian bertujuan menempatkan yayasan
sebagai salah satu bentuk non profit sector. Walaupun sama sama tujuannya non
profit, tapi ada perbedaan dalam hal kaidah hukum. Untuk non profit ini, dalam hal
pencarian dana Undang-Undang tentang Yayasan di Indonesia membolehkan yayasan
untuk mendirikan badan usaha dan atau ikut serta dalam suatu badan usaha (Pasal 3
dan pasal 7). Hal seperti ini tidak diatur di dalam N.B.W. Di Belanda untuk
pengamanannya tujuan non profit melalui Pasal 285 ayat (3) N.B.W melarang
yayasan untuk membagikan/ mendistribusikan untuk pendiri, mereka yang berada
dalam organ, dan juga pihak lainnya. Larangan seperti itu tidak ada dalam Undang-
Undang tentang Yayasan. Indonesia.
C. Yayasan berbentuk Badan Hukum
Indonesia juga Belanda dalam hal bentuk wadah untuk yayasan punya tujuan yang
sama yaitu menempatkan yayasan dalam bentuk badan hukum Indonesia, dalam
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Yayasan, mencantumkan secara tegas bahwa
yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak punya anggota kemduian Belanda, dalam Pasal 285 ayat 1
N.B.W menyebutkan, bahwa suatu yayasan adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum yang tidak memiliki anggota dan mempunyai maksud dan tujuan
yayasan sebagaimana tercantum di dalam anggaran dasarnya serta menggunakan
modal yang dialokasikan/ ditempatkan untuk tujuan tersebut berbeda dengan amerika
yang tidak menyebutkan bahwa yayasan adalah mesti badan hukum. Hukum Amerika
Serikat hanya menempatkan yayasan (foundation) pada kelompok organisasi nirlaba
(non profit).. Di Amerika Serikat yayasan biasanya mendonasikan dana, mendukung
organisasi lain atau menyediakan sumber pendapatan untuk tujuan-tujuan amal
(charity).

D. Pengawasan Yayasan
Di Belanda dan Indonesia tidak ada badan pengawas khusus. Karenanya bila ada
dihadapkan pada masalah serius untuk diperkarakan maka pihak yang bertindak untuk
berperkara adalah Kejaksaan sedangkan di Amerika Serikat, ada lembaga perpajakan
yaitu “Internal Revenue”, yang berdasarkan The Internal Revenue Act bertugas untuk
mengawasi lembaga amal termasuk yayasan melalui kebijakan pajak.

E. Dalam struktur organisasi nya


Di Indonesia, dalam Undang-Undang Yayasan menyebutkan secara jelas, bahwa
organisasi yayasan terdiri dari Pembina, pengurus, dan pengawas. Dari segi tugas,
fungsi, dan kewenangan, undang-undang memberikan bagian terlalu besar kepada
Pembina, disisi yang lain pengurus, dan pengawas sangat kecil kewenangannya.
Sehingga rawan untuk terjadinya penyimpangan tujuan yayasan bila dihadapkan pada
Pembina yang tidak berkarakter dalam hal konsistensinya dengan tujuan Yayasan dan
Di Belanda dalam hal struktur organisasi yayasan, ada yang disebut founder, board,
officer. Undang-undang menentukan bahwa Founder, board, juga jaksa umum
samasama punya kewenangan untuk mengajukan permohonan perubahan anggaran
dasar kepada pengadilan. Adanya distribusi tupoksi dan kewenangan tersebut jelas
merupakan cara untuk menghindari terjadinya penumpukan kewenangan pada satu
146 unsur organisasi Yayasan berbeda dengan Amerika Serikat, dalam struktural
yayasan dengan latar belakang aneka ragamnya bentuk organisasi amal, maka
tergantung pada bentuk organisasi yang dipilihnya, Non profit Corporation Act,
menentukan bahwa untuk non profit organization berlaku ketentuan, bahwa lembaga
tersebut bila bentuknya badan hokum haruslah dinyatakan secara pasti dan tegas
bahwa tidak punya anggota. Karenanya bila dikatakan struktur organisasi, maka yang
dimaksud adalah struktur kepengurusan yayasan bukan organisasi yayasan.
Sumber :

Buku & Jurnal

Toha,Suherman, SH.,MH.,APU., 2012: “Penelitian Hukum Tentang Perbandingan


Tujuan Dan Pola Kerja Yayasan Di Beberapa Negara Dan Kemungkinan
Penerapannya Di Indonesia”, Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta.

Dr Yetty Komalasari Dewi, S.H., M.Li., 2013: “Analisis Dan Evaluasi Peraturan
Perundang-Undangan Tentang Yayasan”, Pusat Perencanaan Hukum
Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum dan
HAM

Anda mungkin juga menyukai