Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 4 Bank dan Lembaga Keuangan Syariah

Muhammad Dival - 0311521024


Neng Fufu S. F. - 0311521026
Putri Maulidia - 0311521029
Tania Oktaviani - 0311521047
Januar Ikhsan D. - 0311521053
Annisa Zhafira - 0311521054

ASURANSI SYARIAH
A. PENGERTIAN 
Pengertian asuransi secara umum yaitu perjanjian antara penanggung
(perusahaaan asuransi) dengan tertanggung untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung atas resiko kerugian yang tertera didalam perjanjian dan tertanggung
berkewajiban membayara premi kepada perusahaan asuransi.
Pengertian asuransi syariah itu sendiri adalah saling menanggung atau
tanggung jawab sosial. Intinya asuransi adalah cara atau metode untuk memelihara
manusia dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang baragam yang akan
terjadi dalam kehidupannya, dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau dalam
aktivitasnya. 

B. SEJARAH
Perkembangan Asuransi syariah Di Indonesia
1. 1994
Perusahaan asuransi pelopor asuransi berbasis syariah adalah PT Syarikat Takaful
lndonesia (Takaful lndonesia).
2. 2010-2011
Mulai menjadi tren di Indonesia, ditandai dengan banyaknya pemilik modal yang
berani melakukan investasi. Pendapatan premi asuransi syariah sendiri mencapai
nilai Rp 4,97 triliun pada 2011.
3. 2011 – Sekarang
Semakin berkembang, dengan semakin banyaknya asuransi syariah seiring dengan
perkembangan perbankan syariah, termasuk perusahaan asuransi umum seperti
Sunlife dan Alianz, juga menerbitkan produk asuransi berbasis syariah.

C. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum asuransi syariah di Indonesia antara lain:
 Dasar hukum dalam Al Quran dan Hadist:
1) Al Maidah ayat 2,
2) An Nisaa ayat 9

 Dasar hukum menurut Fatwa MUI:


1) Fatwa No 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.
2) Dasar hukum menurut Peraturan Menteri Keuangan: Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 18/PMK.010/2010 tentang Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi
dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah.

D. AKAD 
Akad dalam asuransi syariah :
a. Akad Tabarru’ (Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006)
Akad Tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan antar peserta
pemegang polis. Akad Tabarru’ bertujuan untuk tolong-menolong, tidak untuk
komersial.
b. Akad Wakalah bil Ujrah (Fatwa DSN No.52/DSN-MUI/III/2006)
Akad Wakalah bil Ujrah dilakukan antara perusahaan asuransi dengan peserta,
yaitu di mana peserta memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi dengan
imbalan pemberian ujrah (fee).
c. Akad Mudharabah (Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001)
Dalam akad mudharabah, perusahaan bertindak sebagai mudharib(pengelola)
dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (peserta), Peserta memberikan kuasa
kepada Pengelola untuk mengelola dana tabarru’, sesuai dengan kuasa dan wewenang
yang diberikan dengan mendapatkan imbalan berupa bagi hasil (nisbah) yang
besarnya telah disepakati bersama. 
E. PERBEDAAN
a. Kontrak/Perjanjian/ Akad
Kontrak/Akad pada asuransi syariah adalah akad hibah (jenis akad tabbarru’)
sebagai bentuk ta’awwun (tolong menolong/saling menanggung risiko di antara
peserta) sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan kontrak pada asuransi konvensional
yaitu kontrak pertanggungan oleh perusahaan asuransi kepada peserta asuransi
sebagai tertanggung.
b. Kepemilikan Dana
Proteksi Syariah menerapkan kepemilikan dana bersama (dana kolektif para
peserta). Jika ada peserta yang mengalami musibah maka peserta lain akan membantu
(memberikan santunan) melalui kumpulan dana tabarru’. Ini adalah bagian dari
prinsip sharing of risk. Sharing of risk ini tidak berlaku pada asuransi konvensional,
di mana perusahaan asuransi yang mengelola dan menentukan dana perlindungan
nasabah yang berasal dari pembayaran premi per bulan.
c. Memiliki Dewan Pengawas Syariah
Berbeda dengan konvensional, untuk memastikan prinsip syariah maka,
perusahaan asuransi syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang
melakukan fungsi pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah pada kegiatan
usaha lembaga keuangan syariah, termasuk proteksi syariah 
d. Halal
Investasi berbentuk Tabarru’ dilakukan sesuai syariat Islam, sehingga
portofolio investasi hanya akan melibatkan instrumen yang halal saja. 

F. CONTOH PRODUK DAN PERUSAHAAN YANG MENYEDIAKAN


1. Manulife Syariah
Perusahaan asuransi internasional ini telah memiliki reputasi yang baik selama
belasan tahun. Dan produk asuransi Manulife Syariah merupakan satu yang terbaik
dengan menggunakan sistem cashless dan pilihan reimbursement bagi nasabahnya.
Beberapa produk asuransi syariah yang bisa dipilih dari Manulife antara lain:
 Manulife Berkah Crisis Cover Protection
 Berkah Payor Income Replacement
 Berkah Yearly Renewable Term
 Berkah Waiver of Basic Contribution
 Berkah Accidental Death and Disability Benefit
2. BNI Life Syariah
Tak ingin kalah dari perusahaan asuransi berbasis syariah lainnya, BNI juga turut
meluncurkan BNI Life Syariah dengan prinsip syariat Islam untuk investasi
pendidikan, investasi plus, dan multi investa. Untuk bisnis asuransi jiwa, BNI Life
Syariah mengeluarkan produk jiwa syariah dan health plan syariah.
3. PRU Syariah
Anak perusahaan asuransi terkemuka Prudential dengan skala internasional ikut
meramaikan produk asuransi berbasis syariah dengan mengeluarkan PRU Syariah.
Ada banyak pilihan produk asuransi berbasis syariah yang ditawarkan oleh Prudential
sehingga memudahkan para nasabah untuk berinvestasi.
4. FWD Life
FWD Life hadir dengan produk asuransi kesehatan keluarga syariah yang bernama
asuransi Bebas Handal yang telah menggunakan sistem cashless dan bisa dibeli
secara online.
5. Sunlife
Produk asuransi berbasis syariah yang dikeluarkan oleh Sunlife adalah Sun Medical
Platinum yang memberikan manfaat hingga Rp 7,5 miliar untuk perawatan
kemoterapi dan pemulihan sakit.
6. Simas Syariah
Simas Syariah mengeluarkan produk asuransi yang sesuai dengan syariat Islam.
Tentu saja kamu bisa menjadikan Simas Syariah sebagai salah satu pilihan asuransi
yang terpercaya.
7. Panin Syariah
Bank Panin yang sudah terkenal kredibilitasnya tampaknya tak ingin ketinggalan
dalam menawarkan asuransi berbasis syariah. Bahkan Panin Syariah telah
mendapatkan penghargaan sebagai asuransi syariah terbaik di Indonesia versi majalah
Investor.

Sumber :
Abdullah, Muh. Ruslan., dan Fasiha Kamal.2014.Pengantar Islamic Economics Mengenal Konsep
dan Praktek Ekonomi Islami. Makassar:LIPa (Lumbung Informasi Pendidikan).
Tjahjawulan, Indah dan Yuke Ratna Permatasari. 2018. Islam, Perdagangan, Pasar Global.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tarmizi, Erwandi.2018.Harta Haram Muamalat Kontemporer. Bogor:Berkat Mulia Insani

Anda mungkin juga menyukai