Anda di halaman 1dari 14

ASURANSI SYARIAH

Kelompok 1
Anggota Kelompok 1:
1. Yuniar Dwi Sulistyorini (126101211095)

2. Elen Nadilah Indah Sari (126101212117)

3. Muhammad Andree A (126101212140)

4. Muhammad Nur Iqbal F (126101212141)


A. Pengertian

• Pengertian Asuransi

Kata “asuransi” banyak berasal dari Bahasa-bahasa asing diantaranya adalah: Bahasa
Belanda ”assurantie”, yang berarti pertangungan, Bahasa Italia “insurensi”, yang berarti
jaminan, Bahasa Inggris “assurance”, yang berarti jaminan, Bahasa Arab “At-ta’min”, yang
berarti perlindungan, ketenangan, rasa aman dan bebas dari rasa takut.
• Menurut UU No. 2 thn 1992 pasal 1

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak penangung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan pergantian kepada tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan dan lain
sebagainya.
 Pengertian asuransi syariah

Asuransi dapat diartikan sebagai perjanjian yang berkaitan dengan pertanggungan


atau penjaminan atas resiko kerugian tertentu.
• Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN/MUI/X/2001 tentang Pedoman
Umum Asuransi Syariah

Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi
dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi melalui
aset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi
resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah
B. Sumber Hukum

Landasan dasarnya yaitu Al-Qur’an dan hadist. Selain itu, perasuransian syariah di
Indonesia juga diatur di dalam beberapa fatwa DSN-MUI antara lain:

1. Fatwa DSN-MUI No. 21/DSNMUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi


Syariah.
2. Fatwa DSN MUI No. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah,
Musyarakah pada Asuransi Syariah
3. Fatwa DSN-MUI No. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah pada
Asuransi dan Reasuransi Syariah,
4. Fatwa DSN MUI No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabbaru’ pada Asuransi
dan Reasuransi Syariah
C. Konsep & prinsip dasar asuransi syariah
Prinsip utama dalam asuransi syaiah adalah ta’awunu ‘ala al birr wa al-taqwa (tolong menolonglah
kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan al-ta’min (rasa aman). Prinsip dasar asuransi syariah
adalah:

• Tauhid (Unity)

• Keadilan (justice)

• Tolong-menolong (ta’awun)

• Kerja sama (cooperation)

• Amanah (trustworthy)

• Kerelaan (al-ridha)

• Larangan riba

• Larangan maisir(judi)
D. RUKUN DAN SYARAT ASURANSI SYARIAH

Menurut Mazhab Hanafi, rukun kafalah (asuransi) hanya ada satu, yaitu ijab dan qabul. Sedangkan
menurut para ulama lainnya, rukun dan syarat kafalah (asuransi) adalah sebagai berikut:
1. Kaf’il (orang yang menjamin)
2. Makful lah(orang yang berpiutang)
3. Makful ’anhu, adalah orang yang berutang.
4. Makful bih (utang, baik barang maupun orang)
E. PRODUK ASURANSI SYARIAH

1. Asuransi jiwa syariah, ialah suatu perlindungan yang disediakan dalam bentuk
finansial untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kematian yang
melanda anggota di masa yang akan datang (Purwaningrum & Filianti, 2020).
2. Asuransi kesehatan syariah, pada dasarnya menjamin akan memberikan manfaat
terhadap suatu hal yang terjadi akibat kecelakaan, penyakit atau kerugian-kerugian
lain (Mutia et al., 2022).
3. Asuransi pendidikan syariah, merupakan produk asuransi bagi para rakyat agar dapat
jaminan pendidikan dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi (Nasution, 2020).
4. Asuransi kerugian syariah, diatur dalam UU No. 40 Tahun 2014 pasal 1 yaitu suatu organisasi
untuk mengelola risiko berlandaskan prinsip-prinsip tolongmenolong dan juga bertanggung
jawab terhadap kerugian yang terjadi kepada pemegang asuransi.
5. Asuransi dengan investasi (unit link) syariah, adalah kombinasi antara asuransi jiwa dengan
investasi yang menawarkan pilihan investasi yang bermacammacam seperti obligasi, saham,
reksadana dan juga deposito (Faizah, 2021).
6. Asuransi haji dan umroh, memberikan jaminan finansial kepada para jamaah haji apabila

terjadi musibah ketika melakukan ibadah haji atau umroh (Titin, 2020).
7. Asuransi syariah berkelompok, merupakan asuransi yang dibentuk secara khusus untuk
organisasi, perusahaan atau komunitas yang memiliki jumlah individu lebih banyak sehingga
asuransi akan lebih murah (Riyani, 2022).
F. Tujuan Asuransi Syariah

a. Meringankan resiko yang dihadapi oleh nasabah atau para tertanggung dengan
mengambil alih resiko yang dihadapi.
b. Menciptakan rasa tentram dan aman dikalangan nasabahnya, sehingga lebih berani
mengikatkan usaha lebih besar.

c. Mengumpulkan dana melalui premi yang terkumpul sedikit demi sedikit dari para
nasabahnya sehingga terhimpun dana besar yang 12 dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan bangsa dan negara
G. POLIS
Polis dalam asuransi syariah dikenal sebagai "sijil takaful" atau "sertifikat takaful." Ini adalah dokumen
kontrak antara peserta (pemegang sertifikat) dan perusahaan takaful. Berbeda dengan istilah "polis" yang
digunakan dalam asuransi konvensional, istilah "sertifikat" lebih sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang
mendasari takaful.
Dalam asuransi syariah, terdapat beberapa macam polis yang mencerminkan prinsip-prinsip ekonomi
Islam. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Takaful Jiwa
2. Takaful Kesehatan
3. Takaful Kendaraan Bermotor
4. Takaful Properti
5. Takaful Bisnis
6. Takaful Pendidikan
7. Takaful Perjalanan
H. Asuransi Mengikuti Kepentingannya
Adapun kepentingan yang dapat diasuransikan berdasar Pasal 268 KUHD adalah semua
kepentingan yang dapat dinilai dengan sejumlah uang, dapat diancam oleh suatu bahaya, dan
tidak dikecualikan oleh undang-undang. Jadi, pada hakekatnya, setiap kepentingan itu dapat
diasuransikan, baik kepentingan yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat hak sepanjang
memenuhi persyaratan yang ditentukan Pasal 268 KUHD tersebut di atas. Beberapa contoh jenis
asuransi sebagai berikut:
1. Asuransi kesehatan
2. Asuransi kecelakaan diri
3. Asuransi property
4. Asuransi perjalanan
5. Asuransi Hari Tua, dst.
REFERENSI

1. Mukhsinun dan Utihatli Fursotun, ‘Dasar Hukum Dan Prinsip Asuransi Syariah Di Indonesia’, Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Vol.

3.No. 1 (2019).

2. Mukhsinun dan Utihatli Fursotun, ‘Dasar Hukum Dan Prinsip Asuransi Syariah Di Indonesia’,
Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Vol. 3.No. 1 (2019).
3. Yulfiswandi dan Alexander Dkk, ‘Produk Asuransi Syariah Di Indonesia: Prospek Dan
Tantangan’, Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan Dan Akuntansi, Vol.4.No. 1 (2023), hal. 16-
25.
4. Dkk, Yulfiswandi dan Alexander, ‘Produk Asuransi Syariah Di Indonesia: Prospek Dan
Tantangan’, Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan Dan Akuntansi, Vol.4.No. 1 (2023), hal. 16-
25
5. Fursotun, Mukhsinun dan Utihatli, ‘Dasar Hukum Dan Prinsip Asuransi Syariah Di Indonesia’,
Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Vol. 3.No. 1 (2019)
6. Kuat Ismanto, (2016), Asuransi Perspektif Maqasid Asy-syariah,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, hlm. 104.
7. Sri Redjeki Hartono, op.cit., hlm. 101
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai