9 Materi Bank & LK FEB UP 2022.02 Hin LK Bank Sentral Net

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS PANCASILA

FA K U LTA S E KO N O M I DA N B I S N I S

Modul Pengajaran
Bank & Lembaga KeuanganLainnya
Lembaga Keuangan Bank 2 (Bank Financial Institution - Bank Sentral / Central Bank)

Hindradjid Harsono, S.E, M.Si


032/B.006/PAPKPBUI/03/2023
WPPE-005324
hharsono@univpancasila.ac.id
0858 8348 6555 Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
DISCLAIMER

Modul Pengajaran ini bukan pengganti buku


yang digunakan untuk proses pembelajaran
mata kuliah ini

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Lembaga Keuangan
Bank Sentral Pertemuan ke 9

Bank Umum
Lembaga Keuangan Bank
Bank
Bank Perkreditan Rakyat

Bank Umum Syariah


Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Lembaga Keuangan

Ventura Pertemuan ke 10

Dana Pensiun Pertemuan ke 11

Pegadaian
Lembaga Keuangan Non Bank Pertemuan ke 12
Sewa Guna Usaha

Asuransi Pertemuan ke 13

Lainnya Pertemuan ke 14
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Bank Sentral

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Bank Sentral
• Bank sentral atau bank pusat di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung
jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas
nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.
• Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank sentral dalam bentuk pengaturan
persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu.[1] Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah mencegah
terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat kurang. Pihak yang dapat memberikan
kebijakan moneter ialah pemerintah suatu negara atau otoritas moneter.[2] Kebijakan moneter dapat
melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, margin requirement, kapitalisasi untuk bank atau bahkan
bertindak sebagai pemberi pinjaman usaha terakhir (lender of last resort) atau melalui persetujuan melalui
negosiasi dengan pemerintah lain.
• Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu
mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya
harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi
terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi
perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila
jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas
yang dimilikinya.
Hindradjid Harsono
Sumber: Warjiyo, Perry & Solikin (2003). Kebijakan Moneter di Indonesia. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebangsentralan Bank Indonesia
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Bank Sentral
• Hanya ada 1 Bank Sentral di setiap Negara

• Bank Sentral di Indonesia : BANK INDONESIA

• Bank Sentral di Amerika Serikat : THE FED (FEDERAL RESERVE)

• Bank Sentral di Inggris : BANK OF ENGLAND

• Bank Sentral di Malaysia : BANK NEGARA MALAYSIA


Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Bank Indonesia (BI)
• Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
• Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945. (Pasal 1 Ayat 7 Undang-Undang No. 4 tahun 2023 tentang
Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan).
• Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yait​u Undang-Undang Nomor 23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Undang-undang
ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerint​​ah dan/atau pihak lain,
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
• Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan
wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan
mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak
atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
• Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
Sumber: Warjiyo, Perry (2016). Bauran Kebijakan Bank Sentral: Konsepsi Pokok dan Pengalaman Bank Indonesia.Hindradjid
Jakarta: Bank Indonesia Institute
Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Struktur Organisasi BI

- Gubernur dan Deputi Senior di usulkan oleh siapa ?


- Atas persetujuan siapa ?
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan
Gubernur BI
• Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan
Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang
Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-
banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama 5
tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya 1 kali
masa jabatan berikutnya.
• Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden
berdasarkan rekomendasi dari Gubernur Bank Indonesia. (vide Pasal 41 UU No.3 Tahun 2004
yang mengubah UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia). Anggota Dewan Gubernur
Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri,
terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur, atau berhalangan
tetap.
Sumber: http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/dewan-gubernur/Contents/Default.aspx

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pengambilan Keputusan
Dewan Gubernur BI
• Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur
diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan
kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam
seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau
menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. Pengambilan
keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip
musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur
menetapkan keputusan akhir.
Sumber: http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/dewan-gubernur/Contents/Default.aspx

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Tugas Utama Bank Indonesia (BI)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Tugas Utama Bank Indonesia (BI)
• tugas utama, yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai Rupiah.
Untuk mencapai tujuan ini, BI memiliki tiga pilar penopang untuk
menjalankan tugas utama tersebut, yaitu :
1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2.Mengatur dan Menjaga Sistem Pembayaran
3.Stabilitas Sistem Keuangan (SSK)

Sumber: Pasal 7 ayat 1; Pasal 10 ayat 1; Pasal 60 ayat 2; UU Nomor 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Misi Utama & Tugas Utama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Misi Utama & Tugas Utama
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
• Misi Utama OJK
1.Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, transparan dan akuntabel.
2.Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
3.Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
• Tugas utama OJK yaitu melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap:
• Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Perbankan
• Kegiatan Jasa Keuangan di sektor Pasar Modal
• Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan
dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Sumber: UU Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan


Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Hubungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
& Bank Indonesia (BI)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Hubungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
& Bank Indonesia (BI)
• OJK dan Bank Indonesia dapat berkoordinasi dalam pengaturan dan
pengawasan Perbankan, misalnya dalam hal kewajiban pemenuhan modal
minimum bank, kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, dan hal lain
yang terkait. BI dan OJK juga dapat bersinergi dalam hal :
• Koordinasi dalam membuat peraturan pengawasan di bidang Perbankan. Hal ini
dimaksudkan agar tercapainya kesamaan persepsi antara BI dan OJK.
• BI dan OJK berkoordinasi dalam tukar menukar informasi Perbankan, sehingga
informasi tersebut dapat menunjang efektivitas pelaksanaan tugas kedua lembaga.
• BI dan OJK akan terus melakukan hubungan timbal balik dalam hal pemeriksaan
Perbankan, sehingga penanganan yang tepat dapat diambil dengan cepat.

Sumber: Pasal 39 UU Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan


Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Perbedaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
& Bank Indonesia (BI)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Perbedaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
& Bank Indonesia (BI)
1.BI akan berfokus pada menjaga kestabilan nilai rupiah, sedangkan OJK berfokus
pada pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan di Indonesia.
2.BI mengatur Perbankan secara makro melalui berbagai peraturan BI, SE (Surat
Edaran) dan Undang-Undang yang berdampak secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kestabilan moneter. OJK akan mengatur Perbankan secara
langsung (mikro) melalui kegiatan pengawasan, peraturan OJK, SE dan Undang-
undang yang berdampak terhadap Perbankan.
3.Nasabah yang mengalami keluhan terhadap pelayanan terkait industri keuangan
dapat melaporkannya ke OJK, bukan ke BI. Termasuk keluhan terhadap pelayanan
Bank, Leasing, Pasar Modal, hingga Investasi Bodong. Karena salah satu tugas
utama OJK adalah melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
4.Per 1 Januari 2018, BI Checking akan dialihkan ke SLIK OJK (Sistem Layanan
Informasi Keuangan) OJK.
Sumber: UU Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Terima kasih

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
DAFTAR PUSTAKA

• Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi


terbaru, 2010
• Eduardus Tandelilin, Potofolio & Investasi: Teori & Aplikasi,
Edisi terbaru, 2017
• Hendy Fachruddin, Pasar Modal Indonesia : Pendekatan
Tanya jawab, 2009
• Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi,
2014
• Serfianto D Purnomo, Buku Pintar Pasar Uang dan Pasar
Valas, Edisi terbaru, 2013
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai