Anda di halaman 1dari 16

PERBANKAN DI

INDONESIA DAN
LEMBAGA KEUANGAN
LAINNYA
EUIS ROSIDAH, S.E., M.AK.

W I L D A N D W I D E R M AWA N , S . E . , M . A K . , A K . , C A .
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami Sistem Perbankan di Indonesia.
2. Memahami Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

wdd
Sistem Perbankan di Indonesia
Lembaga keuangan
Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar:

wdd
Sistem Perbankan di Indonesia
Lembaga Keuangan Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang Perbankan:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”
Sistem Perbankan di Indonesia
Pada prakteknya lembaga keuangan bank terdiri dari:

1. BANK SENTRAL 2. BANK UMUM 3. BANK PERKREDITAN


RAKYAT
Lembaga Keuangan Bank
Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank
Indonesia. Tujuan utamanya adalah mencapai dan
memelihara kestabilan rupiah. Untuk mencapai tujuan
tersebut Bank Sentral mempunyai tugas:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa.
3. Mengatur dan mengawasi Bank.
Lembaga Keuangan Bank
Bank Umum
Bank umum/Bank Komersil adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran baik masyarakat perorangan maupun
lembaga-lembaga lainnya. Terdiri dari dua jenis:
1. Bank Umum Devisa
2. Bank Umum Non Devisa.
Lembaga Keuangan Bank
Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan
Bank khusus melayani masyarakat kecil di
kecamatan dan pedesaan. Jenis produk yang
ditawarkan oleh BPR relatif sempit dan terbatas
jika dibandingkan dengan Bank Umum. Bahkan
seperti jasa pembukaan rekening giro dan ikut
kliring itu tidak boleh diselenggarakan.
Peranan Lembaga Keuangan (Bank) Sebagai Perantara
Keuangan
Lembaga Keuangan
1 (Bank) 3
Masyarakat Beli Jual Masyarakat
Kelebihan Giro Pinjaman/Kredit Kekurangan
Dana Tabungan (Konvesional) Dana
Deposito atau Pembiayaan
2 (Syariah) 4
1. Nasabah (Masyarakat yang kelebihan dana menyimpan uang di bank sebagai
penyimpan dan bank sebagai penerima titipan. Bisa bentuk Giro, Tabungan
Deposito.
2. Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa berupa bunga atau bagi hasil
yang jika bank tersebut berdasarkan prinsip syariah.
Peranan Lembaga Keuangan (Bank) Sebagai Perantara
Keuangan
Lembaga Keuangan
1 (Bank) 3
Masyarakat Beli Jual Masyarakat
Kelebihan Giro Pinjaman/Kredit Kekurangan
Dana Tabungan (Konvesional) Dana
Deposito atau Pembiayaan
2 (Syariah) 4
3. Bank dana simpanan Nasabah disalurkan kembali (jual) kepada masyarakat
yang kekurangan/membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman/kredit.
4. Masyarakat yang memperoleh pinjaman/kredit akan mengembalikan
pinjaman tersebut beserta bunga atau bagi hasil sesuai perjanjian.
Sistem Perbankan di Indonesia
Lembaga Keuangan Lainnya
Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang
ada di Indonesia saat ini antara lain:
Perusahaan Asuransi  Pasar Modal
Perusahaan Anjak Piutang Pasar Uang dan Valas Perbedaan utama dengan
lembaga keuangan bank
Modal Ventura yaitu Seluruh lembaga
Koperasi Simpan Pinjam
Dana Pensiun keuangan lainnya lebih
Perum Pegadaian diarahkan hanya untuk
Kartu Plastik penyaluran dana saja.
Perumahan Sewa Guna Usaha
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Arsitektur Perbankan Indonesia (disingkat API) adalah kerangka
dasar sistem perbankan Indonesia yang diluncurkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal tanggal 9 Januari 2004. API diluncurkan
sebagai salah satu upaya Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
rangka membangun kembali perekonomian Indonesia, dimana API
menjadi salah satu program Pemerintah.
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Bank Indonesia menetapkan enam sasaran yang dituangkan dalam enam
pilar untuk mempermudah pencapaian API. Antara lain:
1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan. (PROGRAM PENGUATAN STRUKTUR PERBANKAN NASIONAL).
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan Bank yang efektif dan mengacu
pada standar Internasional. (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENGATURAN
PERBANKAN).
3. Menciptakan Industri Perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi
serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko. (PROGRAM PENINGKATAN
FUNGSI PENGAWASAN).
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Bank Indonesia menetapkan enam sasaran yang dituangkan dalam enam
pilar untuk mempermudah pencapaian API. Antara lain:
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi
internal. (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN DAN
OPERASIONAL PERBANKAN).
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya
industri perbankan yang sehat. (PROGRAM PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR PERBANKAN).
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
(PROGRAM PENINGKATAN PERLINDUNGAN NASABAH).
KESIMPULAN
 Fungsi dan peranan lembaga keuangan (terutama) Bank sebagai
perantara antara masyarakat yang kelebihan dana (simpanan giro,
tabungan dan lainnya) dengan masyarakat yang kekurangan dana
(meminjam kredit).
 Lembaga keuangan lainnya memberikan jasa layanan berupa
penyaluran dana saja, tidak ada jasa lainnya.
 Adanya arsitektur Perbankan Indonesia yaitu untuk memperkuat
fundamental industri Perbankan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai