Anda di halaman 1dari 44

UNIVERSITAS PANCASILA

FA KU LTA S E KO N O M I DA N B I S N I S

Modul Pengajaran
Bank & Lembaga KeuanganLainnya
Lembaga Keuangan Non Bank 3 (Non Bank Financial Institution - Pegadaian & Leasing)

Hindradjid Harsono, S.E, M.Si


032/B.006/PAPKPBUI/03/2023
WPPE-005324
hharsono@univpancasila.ac.id
0858 8348 6555 Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
DISCLAIMER

Modul Pengajaran ini bukan pengganti buku


yang digunakan untuk proses pembelajaran
mata kuliah ini

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Lembaga Keuangan
Bank Sentral Pertemuan ke 9

Bank Umum
Lembaga Keuangan Bank
Bank
Bank Perkreditan Rakyat

Bank Umum Syariah


Bank Syariah
Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Lembaga Keuangan

Ventura Pertemuan ke 10

Dana Pensiun Pertemuan ke 11

Pegadaian
Lembaga Keuangan Non Bank Pertemuan ke 12
Sewa Guna Usaha

Asuransi Pertemuan ke 13

Lainnya Pertemuan ke 14
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mengapa Belajar
Lembaga Keuangan Non Bank
(Pegadaian & Sewa Guna Usaha/Leasing)?

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mengapa belajar
Lembaga Keuangan Non Bank 3
(Pegadaian & Sewa Guna Usaha/Leasing)?
• Tujuan belajar Lembaga keuangan non Bank 3 (Pegadaian & Dana
Pensiun) adalah Mahasiswa dapat menjelaskan kembali
mengenai lembaga keuangan pegadaian dan lembaga keuangan
leasing melalui rincian sbb:
1. Pegadaian, Pengertian, fungsi dan tujuan, mekanisme pembiayaannya
2. Sewa Guna Usaha (Leasing), fungsi dan tujuan, mekanisme
pembiayaannya

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Buku yang digunakan
• Hendy Fachruddin, Pasar Modal Indonesia : Pendekatan Tanya jawab,
2009
• Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi terbaru, 2010
• Eduardus Tandelilin, Potofolio & Investasi: Teori & Aplikasi, Edisi
terbaru, 2017
• Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi, 2014

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pengertian Pegadaian

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pegadaian
• Pegadaian adalah lembaga perkreditan dengan sistem gadai.
• Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau
oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dan barang tersebut untuk
didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian
biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah disalurkan untuk
menyelamatkan setelah barang itu digadaikan. (KUHPerdata Pasal 1150)
• Pegadaian adalah lembaga keuangan non bank yang berperan membiayai
kebutuhan masyarakat baik untuk kegiatan produksi maupun konsumsi dengan
berdasarkan pada hukum gadai. Masyarakat akan menggadaikan barang berharga
miliknya, kemudian mendapatkan dana dari pegadaian. Dalam jangka waktu
tertentu masyarakat harus membayar untuk bisa mendapatkan kembali barang
yang mereka gadaikan. Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pegadaian (lanjutan)
• Berdasarkan KUHPerdata Pasal 1150 tersebut, jasa pegadaian memberikan
pinjaman kepada nasabah, dengan jaminan barang bergerak.
• Untuk memperoleh pinjaman, nasabah wajib menyerahkan harta geraknya
sebagai agunan kepada kantor Pegadaian, disertai dengan pemberian hak
kepada Pegadaian untuk melakukan penjualan (lelang) dalam kondisi yang
ditentukan.
• Harta gerak meliputi hampir seluruh jenis barang bergerak, misalnya
perhiasan, barang elektronik, sepeda motor, kain dans sebagainya.
• Pengertian pelelangan adalah penjualan barang agunan oleh perusahaan
Pegadaian apabila setelah batas waktu perjanjian kredit habis, nasabah tidak
menebus barang tersebut atau tidak memperpanjang kredit.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Fungsi dan Tujuan Pegadaian

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Fungsi Pegadaian
1. Kredit Gadai
2. Jasa Taksiran dan Jasa Titipan
3. Unit Toko Emas (UTE)
4. Kegiatan-kegiatan Lainnya

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Tujuan Pegadaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 103 Tahun 2000 Pasal 6 dan 7
tujuan Perum Pegadaian adalah:
1. Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama golongan
menengah ke bawah, melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan
jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
2. Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktik riba dan pinjaman
tidak wajar lainnya.

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Pembiayaan Pegadaian

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Transaksi Menggadaikan Barang

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Transaksi Pembayaran Cicilan
Pinjaman

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Transaksi Pelelangan

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Daftar Bunga Pinjaman Pegadaian
per 28 Juli 2022
• Gadai Emas
• Tarif Terbaru Gadai Emas Reguler:
Gol. Uang Pinjaman Sewa Modal Administrasi Keterangan:
A Rp.50.000 – Rp.500.000 1% Rp.2.000 • *Sewa Modal Per 15 hari
dihitung dari nilai uang
B > Rp.500.000 – Rp.5.000.000 1.2% Rp.10.000 – Rp.35.000 Pinjaman
C > Rp.5.000.000 – Rp.20.000.000 1.2% Rp.50.000 – Rp.100.000 • *Jangka waktu maksimal
D > Rp.20.000.000 1.1% Rp.125.000 120 hari

• Tarif Terbaru Gadai Emas Harian:


Gol. Uang Pinjaman Sewa Modal Administrasi Keterangan:
A Rp.50.000 – Rp.500.000 0.9% Rp.2.000 • *Sewa Modal Per 15 hari
dihitung dari nilai uang
B > Rp.500.000 – Rp.5.000.000 0.9% Rp.10.000 – Rp.35.000 Pinjaman
C > Rp.5.000.000 – Rp.20.000.000 0.9% Rp.50.000 – Rp.100.000 • *Jangka waktu maksimal
D > Rp.20.000.000 0.9% Rp.125.000 120 hari

Sumber: https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/keuangan/daftar-bunga-pinjaman-pegadaian-terbaru-lengkap-dengan-tabelnya
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pegadaian Syari’ah (Rahn)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Rukun Gadai Syari’ah (Rahn)
Pegadaian syari’ah harus memenuhi rukun gadai syari’ah antara lain:
1. Ar-Rahin (yang menggadaikan), yaitu orang yang telah dewasa,
berakal, bisa dipercaya, dan memiliki barang yang digadaikan.
2. Al-Murtahin (yang Menerima Gadai), yaitu orang, bank atau lembaga
yang dipercaya oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan
barang.
3. Al-Marhun / Rahn (barang yang digadaikan) yaitu barang yang
digunakan rahin untuk dijadikan jaminan dalam mendapatkan hutang.
4. Al-Marhun bih (Hutang), yaitu sejumlah dana yang diberikan murtahin
kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun.
5. Sighoh, Ijab & Qabul , kesepakatan antara rahin dan murtahin dalam
melaksanakan transaksi gadai
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Syarat Barang Gadai (Marhun)
Secara umum barang gadai harus memenuhi beberapa syarat:
1. Harus dapat diperjualbelikan.
2. Harus berupa harta yang bernilai.
3. Barang Gadai (Marhun) harus bisa dimanfaatkan secara syari’ah.
4. Harus diketahui keadaan fisiknya.
5. Harus dimiliki oleh rahin (peminjam atau penggadai) atau
setidaknya seijin pemiliknya.

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Akad Perjanjian Gadai Syariah (Rahn)
Mazhab Syafi‘iyah berpendapat bahwa pegadaian sah bila memenuhi 3 syarat:
1. Harus berupa barang, karena hutang tidak bisa digadaikan.
2. Penetapan kepemilikan penggadaian atas barang yang digadaikan tidak terhalang.
3. Barang yang digadaikan bisa dijual, manakala sudah masa pelunasan hutang gadai.
Berdasarkan 3 syarat maka dalam mekanisme perjanjian gadai dapat menggunakan 3
alternatif akad, yaitu
1. Akad al-Qardh , akad ini pada kasus rahin (penggadai) untuk keperluan konsumtif, dimana
rahin akan memberikan biaya upah atau fee kepada pegadaian (murtahin) yang telah
menjaga atau merawat barang gadaian (marhum).
2. Akad Mudharabah, dimana rahin (penggadai) menggadaikan jaminannya untuk
menambah modal usaha (pembiayaan investasi dan modal kerja), rahin akan
memberikan bagi hasil (berdasarkan keuntungan) kepada murtahin sesuai dengan
kesepakatan, sampai modal yang dipinjam terlunasi.
3. Akad Bai’ al–Muqayadah, bila rahin (penggadai) menginginkan modal kerja berupa
pembelian barang, dimana rahin akan memberikan mark up kepada murtahin sesuai
dengan kesepakatan sampai batas waktu yg ditentukan
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Prinsip Pegadaian Syari’ah (Rahn)
• Praktis , Rahn tidak perlu membuka rekening dan cara-cara lain yang
memberatkan. Hanya cukup membawa barang-barang berharga untuk
digadaikan, dan pemberian pinjaman akan diberikan saat itu juga. Pinjaman
dapat dimanfaatkan selama 120 hari ke depan, dengan cara pelunasan
yaang mudah. Jika pada masa jatuh tempo, rahin (penggadai) belum mampu
melunasi pinjamannya, maka pinjaman dapat diperpanjang atau diangsur dengan
biaya murah. Akad ijarahnya juga diperpanjang pada saat itu.
• Cepat , Tidak sampai 15 menit kebutuhan dana rahin (penggadai) dapat
terpenuhi
• Menentramkan , Sumber dana pinjaman berasal dari sumber yang halal dan
sesuai dengan syari’ah, yaitu Bank Muamalat Indonesia dengan skim musyarakah,
sehingga lebih menentramkan.

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Persamaan Gadai Konvensional & Syari’ah
1. Hak gadai atas pinjaman uang.
2. Adanya agunan sebagai jaminan hutang.
3. Tidak boleh mengambil manfaat barang yang digadaikan.
4. Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi gadai.
5. Apabila batas waktu pinjaman uang habis barang yang digadaikan boleh
dijual atau dilelang

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Perbedaan Gadai Konvensional & Syari’ah
Faktor Gadai Syariah Gadai Konvensional
Konsep Dasar Rahn dalam hukum Islam difokuskan secara Gadai (hukum Perdata) prinsip tolong menolong juga
sukarela atas dasar tolong menolong tanpi menarik keuntungan dengan cara menarik bunga
mencari keuntungan atau Sewa modal
Jenis Barang Rahn berlaku untuk seluruh benda, baik benda Gadai hanya berlaku untuk benda bergerak
bergerak maupun tidak bergerak
Beban Rahn tidak ada istilah bunga, tatapi biaya bunga Gadai Menggunakan Bunga
Lembaga Rahn dapat dilaksanakan tanpa melalui sesuatu Gadai menurut Hukum Perdata dilaksanakan melalui
lembaga suatu lembaga yaitu perum pegadaian

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Pegadaian Syari’ah (Rahn)
1. Nasabah menjaminkan barang kepada pegadaian syari’ah untuk mendapatkan
pembiayaan. Prinsip utama barang yang digadaikan adalah :
• Barang yang dihasilkan dai sumber sesuai dengan syari’ah atau bukan karena hasil praktek riba,
gharar dan maysir.
• Keterbatasan tempat barang jaminan
• Kesulitan dalam menaksirkan barang jaminan.
• Bukan jenis barang yang mudah rusak atau berbahaya.
2. Kemudian pegadaian menaksir barang jaminan untuk dijadikan dasar dalam
memberikan pembiayaan.Dalam penaksiran barang gadai , pegadaian syari’ah harus
menghindari hasil penaksiran yang merugikan nasabah atau pegadaian syari’ah itu
sendiri.
3. Pegadaian syari’ah dan nasabah menyetujui akad gadai, yaitu mengenai berbagai hal
seperti kesepakatan biaya gadaian, jatuh tempo gadai dll.
4. Pegadaian syari’ah menerima biaya gadai, seperti biaya penitipan, biaya pemeliharaan,
penjagaan dan biaya penaksiran yang dibayar pada awal transaksi .
5. Nasabah menebus barang yang digadaikan setelah jatuh tempo.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Skema Pelayanan Pinjaman Gadai Syariah
(Rahn)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Skema Pegadaian Syariah (Rahn)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Pengertian Sewa Guna Usaha
(Leasing)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Sewa Guna Usaha (Leasing)
• adalah adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal
baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa
guna (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala.
(Kep. Menkeu RI No. 1169/KMK.01/1991 tentang Perusahaan Pembiayaan)
• Lessor, Adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk barang modal dari lessor
• Supplier, Adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau
menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara
tunai oleh lessor
• Bank, mempunyai peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor
terutama dalam mekanisme leverage lease dimana sumber daya
pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Sewa Guna Usaha/Leasing (lanjutan)
• Transaksi sewa guna usaha dibedakan menjadi 2, yaitu sewa guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease). Selain itu, kegiatan sewa guna usaha
dapat juga dilakukan dengan cara membeli barang modal milik penyewa guna usaha kemudian
disewagunakan kembali (sale and lease back).
• Objek pembiayaan sewa guna usaha harus berbentuk barang modal, pengertian barang modal disini
adalah setiap aktiva berwujud, termasuk tanah sepanjang diatas tanah tersebut melekat aktiva tetap
berupa bangunan, dan tanah serta aktiva yang dimaksud merupakan satu kesatuan kepemilikan,
mempunyai manfaat lebih dari 1 tahun dan digunakan secara langsung untuk menghasilkan, atau
meningkatkan atau memperlancar produksi serta distribusi barang dan jasa oleh lessee.
• Pembayaran sewa guna usaha dilakukan secara berkala, secara bulanan, dua bulanan, tiga bulanan
secara in advance atau in arrear sesuai kesepakatan antara lessor dan lessee.
• Transaksi sewa guna usaha mengisyaratkan dibuat dalam jangka waktu tertentu (mempunyai time
limit).
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Fungsi dan Tujuan
Sewa Guna Usaha (Leasing)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Cara Pembiayaan pada Sewa Guna Usaha
(Leasing) dengan Financial Lease
• Perusahaan leasing sebagai lessor adalah pihak yang membiayai penyediaan barang
modal dengan tujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk
membiayai penyediaan barang modal dengan mendapatkan keuntungan.
• Penyewa guna usaha (lessee) biasanya memilih barang modal yang dibutuhkan dan
atas nama perusahaan leasing sebagai pemilik barang modal tersebut, melakukan
pemesanan, pemeriksaan dan pemeliharaan barang modal yang menjadi obyek
transaksi leasing.
• Selama masa leasing, lessee melakukan pembayaran sewa secara berkala.
• Mengenai penyerahan barang, suplier langsung menyerahkan barang kepada lessee
tanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang memberikan pembiayaan.
• Lessee pada akhir periode kontrak memiliki hak opsi untuk membeli barang tersebut
sesuai dengan nilai sisa yang disepakati atau mengembalikan kepada lessor atau
memperpanjang masa lease.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Bentuk Transaksi Sewa Guna Usaha
(Leasing) dengan Financial Lease
1. Direct Financial Lease
Merupakan bentuk transaksi leasing dimana lessor membeli suatu barang
atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewa guna usahakan barang
tersebut kepada lessee yang bersangkutan. Spesifikasi barang yang akan di-
lease tersebut termasuk penentuan harga dan supplier dapat dilakukan oleh
lessee.
2. Sale and Lease back
Pada prinsipnya adalah pihak lessee sengaja menjual barang modalnya
kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas
barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini sebagai pihak
yang menjual barang untuk digunakan selama masa lease yang disetujui oleh
kedua belah pihak.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Cara Pembiayaan pada Sewa Guna Usaha
(Leasing) dengan Operating Lease
• Perusahaan leasing dimana lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya di-lease-
kan kepada lessee. Dalam operating lease jumlah seluruh pembayaran berkala tidak
mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproleh barang modal tersebut berikut
dengan bunganya. Perusahaan mengharapkan keuntungan justru dari penjualan barang
modal yang di-lease-kan atau melalui beberapa kontrak leasing lainnya.
• Mengenai penyerahan barang supplier menjual barangnya langsung kepada lessor dengan
pembayaran sesuai dengan kesepakatan kepada kedua belah pihak yaitu secara tunai atau
berkala.
• Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee untuk
digunakan dengan jangka relatif lebih pendek daripada umur ekonomis barang modal
tersebut.
• Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas barang-barang tersebut.
• Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor.
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Perbedaan Finance Lease dengan Operating Lease
Financial Lease Operating Lease
• Perjanjian tidak dapat dibatalkan • Perjanjian dapat dibatalkan
• Masa sewa selama umur ekonomis • Masa sewa relatif singkat sekali
• Ada hak opsi • Tidak ada hak opsi
• Transaksi keuangan • Transaksi sewa-menyewa
• Tidak dikenakan PPn • Dikenakan PPn
• Bersifat full payout • Tidak full payout
• Lessor tidak dapat menyusutkan barang • Lessor dapat menyusutkan barang modal

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Pembiayaan
Sewa Guna Usaha (Leasing)

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Pembiayaan Sewa Guna Usaha
(Leasing)
1. 1. Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga, jangka waktu
pengiriman, jaminan purnajual atas barang yang akan di-lease
2. 2. Lessee melakukan negoasiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal. Pada tahap awal ini,
lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor. Dalam lease quotation ini dimuat mengenai syarat-
syarat pokok pembiayaan leasing antara lain : keterangan barang, cash security deposit, residual value, asuransi, biaya
administrasi, jaminan uang sewa dan persyaratan-persyaratan lainnya.
3. 3. Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang berisi syarat-syarat pokok persetujuan
lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee tersebut. Apabila lessee menyetujui semua ketentuan dan
persyaratan dalam letter of offer, kemudian lessee menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.
4. 4. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. Kontrak leasing tersebut sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal antara lain : pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee,
penutupan asuransi, tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.
5. 5. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan
spesifikasi barang yang telah disetujui.
6. 6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lesseesesuai pesanan. Selanjutnya lessee menandatangani surat tanda
terima dan perintah bayar dan diserahkan kepada supplier
7. 7. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan barang lainnya.
8. 8. Pembayaran oleh lessor kepada supplier
9. 9. Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa sewa guna usaha yang
seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai serta bungannya Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Alur Transaksi Leasing
1. Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang, spesifikasi, harga, jangka waktu pengiriman,
jaminan purnajual atas barang yang akan di-lease
2. Lessee melakukan negoasiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan barang modal. Pada tahap awal ini, lessee dapat
meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor. Dalam lease quotation ini dimuat mengenai syarat-syarat pokok
pembiayaan leasing antara lain : keterangan barang, cash security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi, jaminan
uang sewa dan persyaratan-persyaratan lainnya.
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau commitment letter kepada lessee yang berisi syarat-syarat pokok persetujuan lessor
untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee tersebut. Apabila lessee menyetujui semua ketentuan dan persyaratan
dalam letter of offer, kemudian lessee menandatangani dan mengembalikannya kepada lessor.
4. Penandatanganan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. Kontrak leasing tersebut sekurang-kurangnya
mencakup hal-hal antara lain : pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lessee, penutupan
asuransi, tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.
5. Pengiriman order beli kepada supplier disertai instruksi pengiriman barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi
barang yang telah disetujui.
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lesseesesuai pesanan. Selanjutnya lessee menandatangani surat tanda terima
dan perintah bayar dan diserahkan kepada supplier
7. Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan barang lainnya.
8. Pembayaran oleh lessor kepada supplier
9. Pembayaran angsuran (lease payment) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa sewa guna usaha yang seluruhnya
mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai serta bungannya Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Mekanisme Transaksi Leasing
• Lessee menghubungi supplier untuk menentukan jenis barang, spec, harga, waktu
pengiriman dan jaminan purna jual
• Lessee melakukan negosiasi dengan lessor tentang kebutuhan pembiayaan
• Lessor mengirimkan “letter of offer” atau “commitment letter” kepada lessee
• Penandatanganan kontrak oleh lessee dan lessor
• Pengiriman order beli oleh lessor kepada supplier
• Pengiriman barang oleh supplier dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan
• Penyerahan dokumen oleh supplier kepada lessor
• Pembayaran oleh lessor kepada supplier
• Pembayaran sewa secara berkala oleh lessee kepada lessor

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Diagram Mekanisme Transaksi Independent Lessor

Pembelian Barang
Suppliers Independen
(Manufaktur) Lessor
Pembayaran

Pembayaran Kontrak
Leasing Leasing

Lessee

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Diagram Mekanisme Captive Lessor
Pembelian
Suppliers Barang Subsidiary
(Manufaktur) Lessor
Pembayaran

Pembayaran Kontrak
Leasing Leasing

Lessee

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Diagram Mekanisme Lease Broker
Lessee

Barang Lease Broker Lessor

Pendanaan

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
Terima kasih

Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA
DAFTAR PUSTAKA

• Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi


terbaru, 2010
• Eduardus Tandelilin, Potofolio & Investasi: Teori & Aplikasi,
Edisi terbaru, 2017
• Hendy Fachruddin, Pasar Modal Indonesia : Pendekatan
Tanya jawab, 2009
• Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi,
2014
• Serfianto D Purnomo, Buku Pintar Pasar Uang dan Pasar
Valas, Edisi terbaru, 2013
Hindradjid Harsono
MODUL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai