Anda di halaman 1dari 16

DIMENSI KAJIAN FILSAFAT

ILMU : AKSIOLOGI
PENGERTIAN

◦ Secara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani Kuno,


yaitu “aksios” yang berarti Nilai dan kata “logos” berarti teori.
◦ Kamus Bahasa Indonesia adalah kegunaan ilmu pengetahuan
bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai.
◦ Aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh bagi kehidupan
manusia, kajian tentang nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normatif penelitian
dan penggalian, serta penerapan ilmu.
PENDEKATAN DALAM AKSIOLOGI
Ada tiga ciri yang dapat kita kenali terhadap nilai, yaitu nilai yang berkaitan subjektif,
praktis, dan sesuatu yang ditambahkan pada objek.
◦ Pertama, nilai berkaitan dengan subjek. Artinya, nilai itu berkaitan dengan kehadiran
manusia sebagai subjek. Kalau tidak ada manusia yang memberi nilai, nilai itu tidak
akan pernah ada. Tanpa kehadiran manusia pun, kalau Gunung Merapi meletus ya
tetap meletus. Pasalnya sekarang, ketika Gunung Merapi meletus misalnya, apakah
itu sesuatu yang “indah” ataukah “membahayakan” bagi kehidupan manusia.
semuanya itu tetap memerlukan kehadiran manusia untuk memberikan penilaian.
Dalam hal ini nilai subjektivitas memang bergantung semata-mata pada pengalaman
manusia.
◦ Kedua, nilai dalam konteks praktis. Yaitu, subjek ingin membuat sesuatu seperti
lukisan, gerabah, dan lain-lain.
◦ Ketiga, nilai-nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun kenyataan.
DEFINISI AKSIOLOGI
⊡ Menurut Kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan
ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang
nilai-nilai khususnya etika.
⊡ Menurut Wibisono dalam Surajiyo, aksiologi adalah nilai-nilai
sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar
normative penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
⊡ Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan aksiologi
disamakan dengan value and valuation.
⊡ Menurut Suria sumantri aksiologi adalah teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.
⊡ Kattsoff mendefinisikan aksiologi sebagai ilmu pengetahuan
yang menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari
sudut pandang kefilsafatan.
AKSIOLOGI

Aksiologi Tujuan ilmu pengetahuan


Hakekat manfaat ilmu
pengetahuan

Objek Aksiologi Nilai kegunaan ilmu


(budaya & moral)
1. good and bad
2. right and wrong
3. mean and end
DASAR AKSIOLOGI
⊡ Etika atau moral
Ethos/mores = adat kebiasaan
Masalah moral, perilaku, norma, dan adat istiadat yang
berlaku

⊡ Estetika = keindahan
Keindahan = segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang
tertata secara tertib dan harmonis dalam suatu hubungan
KARAKTERISTIK
NILAI & TEORI NILAI
⊡ Nilai objektif atau subjektif
Objektif = tidak tergantung pada subjek
Subjektif = ekstensi, makna, dan validitas tergantung pada
reaksi subjek

⊡ Nilai absolut atau relatif


Absolut = berlaku sejak lampau dan akan berlaku
sepanjang masa, bagi siapapun
PENDEKATAN DALAM
AKSIOLOGI
Hakikat nilai terbagi atas :
⊡ Hakikat Subjektif
Nilai Merupakan reaksi yang diberikan manusia berdasarkan
pengalamannya

⊡ Hakikat Objektif
Nilai merupakan essensi logis yang dapat diketahui melalui
akal

⊡ Hakikat Objektif Metafisik


Nilai merupakan unsur objektif yang menyusun kenyataan
AKSIOLOGI
ILMU PENGETAHUAN
⊡ Aksiologi sebagai nilai kegunaan teoritis
Tujuan/Hasil : Konsep-konsep ilmiah tentang aspek dan
dimensi ilmu pngetahuan sebagai salah satu gejala
kehidupan manusia.

⊡ Aksiologi sebagai nilai kegunaan praktis


Pemahaman secara komprehensi dan sistematis tentang
bagaimana melakukan sesuatu tugas-tugas profesional.
MAKNA DALAM NILAI

◦ Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak


dapat didefinisikan
◦ Nilai sebagai Obyek Suatu Kepentingan
◦ Nilai sebagai Esensi
◦ Teori Pragmatis mengenai Nilai
Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan

◦ Kualitas melukiskan suatu obyek


◦ Kualitas-kualitas empiris
◦ Pemahaman atas kualitas-kualitas nilai
◦ Verifikasi melalui pengalaman
◦ Tolak ukur kajian terhadap nilai
Nilai sebagai Obyek Suatu Kepentingan

◦ Setiap nilai menyangkut sikap


◦ Nilai ialah kepentingan
◦ Sejumlah keberatan yang dapat diajukan
Nilai sebagai Esensi

◦ Menurut Hartmann, nilai bukanlah merupakan kualitas,


melainkan merupakan esensi.
◦ Jangan salah tafsir memahami bahwa nilai merupakan “sesuatu
yang bereksistensi” atau merupakan “suatu kualitas tertentu”.
◦ Sesungguhnya nilai yang memberikan makna kepada
eksistensi.
◦ Nilai-nilai tidak mengubah apa pun di alam semesta; manusia
sekadar memberikan respon terhadap nilai-nilai, dan berusaha
mewujudkannya.
◦ Apabila eksistensi dikatakan dapat berubah dan mengalami
perubahan, maka nilai-nilai tidak berubah dan bersifat tetap.
Teori Pragmatis mengenai Nilai

◦ Nilai sebagai hasil pemberian nilai


◦ Hubungan sarana-tujuan
◦ Sarana dan tujuan tidak terpisahkan
◦ Nilai-nilai yang diciptakan oleh situasi kehidupan
◦ Ketidaksepakatan mengenai nilai-nilai
KESIMPULAN
◦ Ada tiga pilar utama dalam filsafat ilmu yang selalu menjadi pedoman yaitu,
ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga pilar itulah manusia berupaya untuk
mencari dan menggali eksistensi ilmu sedalam-dalamnya.
◦ Hakikat apa yang ingin diketahui manusia merupakan pokok bahasan dalam
ontologi. Dalam hal ini manusia ingin mengetahui tentang “ada” atau eksistensi yang
dapat dicerap oleh panca indera.
◦ Sedangkan Epsitemologi merupakan landasan kedua filsafat yang mengungkapkan
bagaimana manusia memperoleh pengetahuan atau kebenaran tersebut.
◦ Setelah memperoleh pengetahuan, manfaat apa yang dapat digunakan dari
pengetahuan itu. Inilah yang kemudian membawa pemikiran kita menengok pada
konsep aksiologi yaitu filsafat yang membahas masalah nilai kegunaan dari nilai
pengetahuan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai