Anda di halaman 1dari 59

REZY A20223011

AZIZAH S.P A20223007


DEFINISI
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN

Pengertian

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria


mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

Ruang Lingkup

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan


peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi

Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum

yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring

dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil

yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan

masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang

akan datang
KOMPETENSI
LULUSAN SATUAN
PENDIDIKAN
DIMENSI SIKAP
SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang


mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada 1. beriman dan bertakwa kepada 1. beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, Tuhan YME, Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat,
dan dan dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai 5. sehat jasmani dan rohani sesuai 5. sehat jasmani dan rohani sesuai
dengan perkembangan anak di dengan perkembangan anak di dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam masyarakat dan lingkungan alam masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, dan negara. sekitar, bangsa, negara, dan kawasan sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional. regional, dan internasional.
DIMENSI PENGETAHUAN
SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

Memiliki pengetahuan faktual, Memiliki pengetahuan faktual, Memiliki pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan konseptual, prosedural, dan konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar metakognitif pada tingkat teknis dan metakognitif pada tingkat teknis,
berkenaan dengan: spesifik sederhana berkenaan spesifik, detil, dan kompleks
1. ilmu pengetahuan, dengan: berkenaan dengan:
2. teknologi, 1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
3. seni, dan 2. teknologi, 2. teknologi,
4. budaya. 3. seni, dan 3. seni,
4. budaya, dan
Mampu mengaitkan pengetahuan di 4. budaya.
5. humaniora.
atas dalam konteks diri sendiri, Mampu mengaitkan pengetahuan di
Mampu mengaitkan pengetahuan di
keluarga, sekolah, masyarakat dan atas dalam konteks diri sendiri,
atas dalam konteks diri sendiri,
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan keluarga, sekolah, masyarakat dan
keluarga, sekolah, masyarakat dan
negara. lingkungan alam sekitar, bangsa,
lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Penjelasan Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif

SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

FAKTUAL FAKTUAL FAKTUAL


Pengetahuan dasar berkenaan Pengetahuan teknis dan spesifik Pengetahuan teknis dan spesifik, detail
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, tingkat sederhana berkenaan dengan dan kompleks berkenaan dengan ilmu
seni, dan budaya terkait dengan diri ilmu pengetahuan, teknologi, seni, pengetahuan, teknologi, seni, dan
sendiri, keluarga, sekolah, dan budaya terkait dengan budaya terkait dengan masyarakat dan
masyarakat dan lingkungan alam masyarakat dan lingkungan alam lingkungan alam sekitar, bangsa,
sekitar, bangsa, dan negara. sekitar, bangsa, negara, dan kawasan negara, kawasan regional, dan
regional internasional.
Penjelasan Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif

SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

KONSEPTUAL KONSEPTUAL KONSEPTUAL


Terminologi/ istilah yang digunakan, Terminologi/ istilah dan klasifikasi, Terminologi/ istilah dan klasifikasi,
klasifikasi, kategori, prinsip, dan kategori, prinsip, generalisasi dan kategori, prinsip, generalisasi,
generalisasi berkenaan dengan ilmu teori, yang digunakan terkait dengan teori,model, dan struktur yang
pengetahuan, teknologi, seni dan pengetahuan teknis dan spesifik digunakan terkait dengan pengetahuan
budaya terkait dengan diri sendiri, tingkat sederhana berkenaan dengan teknis dan spesifik, detail dan
keluarga, sekolah, masyarakat dan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kompleks berkenaan dengan ilmu
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan dan budaya terkait dengan pengetahuan, teknologi, seni, dan
negara. masyarakat dan lingkungan alam budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
negara, kawasan regional, dan
regional.
internasional.
Penjelasan Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif

SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

PROSEDURAL PROSEDURAL PROSEDURAL


Pengetahuan tentang cara melakukan Ppengetahuan tentang cara Pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu atau kegiatan yang melakukan sesuatu atau kegiatan sesuatu atau kegiatan yang terkait
berkenaan dengan ilmu yang terkait dengan pengetahuan dengan pengetahuan teknis, spesifik,
pengetahuan, teknologi, seni, dan teknis, spesifik, algoritma, metode algoritma, metode, dan kriteria untuk
budaya terkait dengan diri sendiri, tingkat sederhana berkenaan dengan menentukan prosedur yang sesuai
keluarga, sekolah, masyarakat dan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
lingkungan alam sekitar, bangsa dan dan budaya terkait dengan teknologi, seni, dan budaya, terkait
negara. masyarakat dan lingkungan alam dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional, dan internasional.
regional.
Penjelasan Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif

SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

METAKOGNITIF METAKOGNITIF METAKOGNITIF


Pengetahuan tentang kekuatan dan Pengetahuan tentang kekuatan dan Pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan kelemahan diri sendiri dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam menggunakannya dalam menggunakannya dalam mempelajari
mempelajari ilmu pengetahuan, mempelajari pengetahuan teknis dan pengetahuan teknis, detail, spesifik,
teknologi, seni dan budaya terkait spesifik tingkat sederhana berkenaan kompleks, kontekstual dan
dengan diri sendiri, keluarga, dengan ilmu pengetahuan, teknologi, kondisional berkenaan dengan ilmu
sekolah, masyarakat dan lingkungan seni, dan budaya terkait dengan pengetahuan, teknologi, seni, dan
alam sekitar, bangsa dan negara. masyarakat dan lingkungan alam budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa,
sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
negara, kawasan regional, dan
regional.
internasional.
DIMENSI KETERAMPILAN
SD/MI/SDLB/ Paket A SMP/MTs/SMPLB/ Paket B SMA/MA/SMALB/ Paket C

Memiliki keterampilan berpikir dan Memiliki keterampilan berpikir dan Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak: bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3.
1. kreatif, kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6.
2. produktif, 6. komunikatif melalui pendekatan komunikatif melalui pendekatan
3. kritis, ilmiah sesuai dengan yang dipelajari ilmiah sebagai pengembangan dari
4. mandiri, di satuan pendidikan dan sumber yang dipelajari di satuan pendidikan
5. kolaboratif, dan lain secara mandirI dan sumber lain secara mandirI
6. komunikatif melalui pendekatan
ilmiah sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang relevan
dengan tugas yang diberikan. Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.
REFEREN
SI:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA,
STANDAR ISI
Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
yang selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap


sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi

Tingkat Pendidikan Dasar (Tingkat Kelas I-VI SD/MI/SDLB/PAKET A)

Kompetensi Inti dan Deskripsi Sikap Sosial


Sikap Spritual 2. Menunjukkan perilaku:
• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. percaya diri, e. peduli,
agama yang dianutnya. dan f. bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara
Pengetahuan
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, Ketrampilan
dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara : a.
mengamati, b. menanya, dan c. mencoba Berdasarkan rasa 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: a. kreatif b.
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan produktif, c. kritis, d. mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
di sekolah, dan tempat bermain yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi

(Tingkat Kelas VII-IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B)

Kompetensi Inti dan Deskripsi Sikap Sosial


Sikap Spritual 2. Menghargai dan menghayati perilaku: a. jujur, b. disiplin, c. santun,
• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran d. percaya diri, e. peduli, dan f. bertanggung jawab dalam berinteraksi
agama yang dianutnya. secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
Pengetahuan negara, dan kawasan regional.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis Ketrampilan
dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang: a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan secara: a. kreatif, b. produktif, c. kritis, d. mandiri, e. kolaboratif, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata. f. komunikatif dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi

Tingkat Pendidikan Menengah (Kelas X-XII SMA/MA/SMALB/PAKET C

Kompetensi Inti dan Deskripsi Sikap Sosial


Sikap Spritual 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.
• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f.
responsif, dan
agama yang dianutnya.
g. pro-aktif, Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
Pengetahuan sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
Ketrampilan
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
budaya, dan e. humaniora Dengan wawasan kemanusiaan, secara: a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, Dalam ranah konkret dan
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
masalah sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan.
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi

(Kelas X- XII SMK/MAK)

Kompetensi Inti dan Deskripsi Sikap Sosial


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
Sikap Spritual
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
• Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
agama yang dianutnya.
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
Pengetahuan dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu Ketrampilan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a.
terkait penyebab fenomena dan kejadian pada bidang kerja yang efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.
spesifik untuk memecahkan masalah. komunikatif, dan h. solutif, Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
REFEREN
SI:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR ISI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
STANDAR PROSES
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuaii
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. (Perundang-undangan
Pendidikan, Sulfemi, Wahyu Bagja) [2016/70
Standar proses merupakan sebuah pedoman atau
tahapan langkah-langkah bagi para guru saat mereka
memberikan pembelajaran dalam kelas, dengan
harapan proses pendidikan yang berlangsung bisa
VISI
efektif, efesien dan inofatif. Sehingga beberapa target
atau kriteria mengenai kompetensi lulusan dapat
tercapai dengan sempurna
STANDAR PROSES PENDIDIKAN

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada


satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
Standar proses meliputi beberapa tahapan untuk terlaksanakannya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien, yaitu :

a) Perencanaan Proses Pembelajaran


• Silabus
• RPP
• Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
• Identitas mata pelajaran.
• Kelas/semester.
• Materi pokok.
• Alokasi waktu.
• Tujuan pembelajaran yang dirumuskan sesuai KD.
• Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
• Materi pembelajaran.
• Metode pembelajaran.
b) Pelaksanaan Proses Pembelajaran

1. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran


• Alokasi waktu jam tatap muka pelajaran.
a. SD/MI : 35 menit
b. SMP/MTs : 40 menit
c. SMA/MA : 45 menit
d. SMK/MAK : 45 menit
• Rombongan belajar
Jumlah Rombongan Jumlah Maksimum Peserta Didik Per
Satuan Pendidikan
Belajar Rombongan Belajar

SD/MI 6-24 28
SMP/MTs 3-33 32
SMA/MA 3-36 36
SMK 3-72 36
SDLB 6 5
SMPLB 3 8
SMALB 3 8
• Buku teks pelajaran.
• Pengelolaan kelas dan laboratorium

2. Prinsip pelaksanaan pembelajaran


• Pendahuluan
• Kegiatan Inti
• Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan
• Penutup
c) Metode pembelajaran dalam kurikulum 2013

a} Pendekatan scientific pada proses pembelajaran

Pengertian
Pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
Scientific. Pembelajaran dengan metode ini dapat didefinisikan sebagai
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara
aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atauu merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan (kemendikbud, 2013). Pada pelaksanaannya pendekatan ini
menekankan pada lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba,
menalar dan komunikasi.
2. Keterkaitan antara langkah pembelajaran dengan kegiatan belajar
dan maknanya.

3. Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik. Sebagai


berikut :
(a)Berpusat pada siswa.
(b) Melibatkan pada keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum, atau prinsip.
(c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial.
(d) Dapat mengembangkan karakter siswa

4. Tujuan pembelajaran dengan metode saintifi

(a) Untuk meninkatkan kemampuan intelektual.


(b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
(c) Terciptanya kondisi pembelajaran yang menyebabkan siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan. (d) Untuk mengembangkan karakter
siswa
5. Prinsip-prinsip pembelajaran saintifik
(a) pembelajaran berpuat pada siswa.
(b) Pembelajaran membentuk syudent self concept.
(c) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berfokor
siswa.

b} Penilaian hasil dan proses pembelajaran.


Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencakan program
perbaikan (remedial), pengayaan, atau pelayanan konseling.
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat : angket, observasi, catatan, dan refleksi.
c} Pengawasan proses pembelajaran

1) Prinsip pengawasan
Pengawaan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan
mutu secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi

2) Sistem dan entitas pengawasan


Sistem pengawaan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dinas
pendidikan dab lembaga penjaminann mutu pendidikan

a. Kepala sekolah, pengawas dan lembaga penjamin mutu pendidikan


melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.

b. Kepala sekolah dan pengawas melakukan pengawasann dalam bentuk


supervisi akademik dan supervisi manajerial
3) Proses pengawasan
a) Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencaaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui
diskusi kelompok, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.

b) Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian
contoh, diskusi,, konsultasi, atau pelatihan.

c) Pelaporan
Hasil kegiatann pemantauan, supervisi, dan evaluasi proes pembeljaran disusun
dalam bentuk laporan kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalann pendidik secara berkelanjutann
d) Tindak lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk :

(1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar.

(2) Pemberian kesempatan kepada guru uuntuk mengikuti program


pengembangan keprofesioonalan berkelanjutan
REFEREN
SI:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK


INDONESIA
NOMOR 22.TAHUN 2016
TENTANG
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

• Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,


manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. VISI

• Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
A. LINGKUP PENILAIAN

Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah


terdiri atas:

• penilaian hasil belajar oleh pendidik;


• penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
• penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan


pendidikan menengah meliputi aspek:
a. sikap;
b. pengetahuan; dan
c. keterampilan.
B. TUJUAN PENILAIAN

• Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau


dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.
• Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk
menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua
mata pelajaran.
• Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu
C. PRINSIP PENILAIAN

Prinsip penilaian hasil belajar:

a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan


kemampuan yang diukur;

b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang


jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta


didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
d. terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar


pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;

f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup


semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;

h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran


pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan

i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan,


baik dari segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
D. BENTUK PENILAIAN

Oleh Pendidik
• Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk
ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
• Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
a. mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta
Didik;
b. memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah
semester, akhir semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan kelas.
Oleh satuan pendidikan

a. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam


bentuk ujian sekolah/madrasah
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana yang
dimaksud pada bagian (a) digunakan untuk penentuan kelulusan dari
satuan pendidikan.

c. Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan


pendidikan dan hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana yang
dimaksud (prinsip penilaian hasil belajar) bagian (b) untuk melakukan
perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan.
d. Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan
sebagai mana yang dimaksud pada bagian(c), satuan pendidikan
menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau
kenaikan kelas peserta didik
Oleh Pemerintah

a. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk


Ujian Nasional dan/atau bentuk lain yang diperlukan,
b. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional
digunakan sebagai dasar untuk:

• pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;


• pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
• pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan
E. MEKANISME PENILAIAN

Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik

• perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat


penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
berdasarkan silabus;
• penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya
menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
• penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
4. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai;

5. peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus


mengikuti pembelajaran remedi; dan

6. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta


didik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:

• penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik


melalui rapat dewan pendidik;
• penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada
semua mata pelajaran mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
• penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan
melalui ujian sekolah/madrasah
4. aporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan
akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar
hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan dan hasil penilaian
oleh Pendidik; dan

5. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan


pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan pendidik.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah:

• penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam


bentuk Ujian Nasional (UN) dan/atau bentuk lain dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan;
• penyelenggaraan UN oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait
untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan.
• hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam
bentuk sertifikat hasil UN
4. hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk
dijadikan masukan dalam perbaikan proses pembelajaran;

5. hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang


berkepentingan sebagai dasar untuk: pemetaan mutu program
dan/atau satuan pendidikan; pertimbangan seleksi masuk
jenjang pendidikan berikutnya; serta pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan
6. bentuk lain penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dapat
dilakukan dalam bentuk survei dan/atau sensus; dan

7. bentuk lain penilaian hasil belajar oleh Pemerintah diatur


dengan Peraturan Menteri
F. PROSEDUR PENILAIAN

Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:

a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;

b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar


observasi/pengamatan;

c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan

d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.


Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:

a. menyusun perencanaan penilaian;

b. mengembangkan instrumen penilaian;

c. melaksanakan penilaian;

d. memanfaatkan hasil penilaian; dan

e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-


100 dan deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:

a. menyusun perencanaan penilaian;

b. mengembangkan instrumen penilaian;

c. melaksanakan penilaian;

d. memanfaatkan hasil penilaian; dan

e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-


100 dan deskripsi
Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik
dilakukan dengan urutan:

• menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP


yang telah disusun;
• menyusun kisi-kisi penilaian;
• membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
• melakukan analisis kualitas instrumen;
• melakukan penilaian;
• mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
• melaporkan hasil penilaian; dan
• memanfaatkan laporan hasil penilaian
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
dengan mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:

• menetapkan KKM;
• menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
• menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
• melakukan analisis kualitas instrumen;
• melakukan penilaian;
• mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
• melaporkan hasil penilaian; dan
• memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan
urutan:

• menyusun kisi-kisi penilaian;


• menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
• melakukan analisis kualitas instrumen;
• melakukan penilaian;
• mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian;
• melaporkan hasil penilaian; dan g. memanfaatkan laporan
hasil penilaian.
G. INSTRUMEN PENILAIAN

• Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk


penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau
kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
• Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan
dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik.
• Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam
bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa,
dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor
yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan
antartahun.
REFERENSI:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK


INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2016
TENTANG
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai