Anda di halaman 1dari 63

BAB 9

EKOLOGI

Sumber : acandraja, pixabay.com


Apa yang Anda ketahui tentang penerapan
biologi dalam kehidupan masa kini?

Sumber : simple.wikipedia.org
PENDAHULUAN
• Ekosistem
• Sistem dimana terdapat interaksi saling ketergantungan
antara komponen didalamnya dapat berupa makhluk hidup
maupun tidak hidup

• Ekologi
• Ilmu yang mempelajari hubungan saling ketergantungan
atau timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
tak hidup
A,artinya tidak
Bio, artinya hidup

Abiotik Abiotik, artinya komponen tidak hidup,


seperti air, tanah, udara, sinar matahari,
Komponen garam mineral, suhu, kelembapan,
topografi, pH
Ekosistem

Bio, artinya hidup


Biotik
Biotik, artinya komponen hidup, seperti
mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan
manusia
Matahari Panas Panas Panas
PRODUSEN
(tumbuhan
KONSUMEN I KONSUMEN I KONSUMEN I
klorofil) (herbivor) (herbivor) (herbivor)

Sampah organik
(makhluk hidup yang mati)

Pembusukan oleh mikroba


dalam tanah menjadi humus

Keterangan:
Bahan mineral siap Mineralisasi oleh mikroba dalam = siklus materi/mineral
diserap oleh tumbuhan tanah menjadi bahan mineral = siklus energi

Skema siklus materi dan arus energi dalam ekosistem


A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

• Interaksi antara komponen abiotik dengan komponen biotik dapat


terjadi antarspesies yang sama maupun spesies yang berbeda.

• Interaksi Antar Spesies


Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus
berkelompok menempati suatu ruang tertentu dan saling
berinteraksi, baik yang bersifat positif, negatif, netral, atau
kombinasinya.
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Netralisme
• Netralisme adalah hubungan interaksi
antar mahluk hidup berbeda jenis
yang tidak saling mempengaruhi,
meskipun mahluk hidup tersebut
berada dalam habitat yang sama.
– Contoh : interaksi antara kucing
dan ayam di kebun. Kucing dan
ayam tidak saling mempengaruhi
karena mempunyai jenis
makanan yang berbeda.
Sumber : jonasjovaisis, pixabay.com
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Kompetisi
• Kompetisi merupakan interaksi jantan berkelahi untuk
antarpopulasi, bila antarpopulasi memperebutkan pasangan
terdapat kepentingan yang sama kawinnya.
sehingga terjadi persaingan • Sedangkan antarindividu dari dua
untuk mendapatkan apa yang spesies yang berbeda yaitu
diperlukan. kompetisi interspesifik.
• Kompetisi dapat terjadi antar Contohnya : tanaman jagung dan
individu dalam spesies yang sama, rumput yang sama-sama tumbuh
yaitu kompetisi intraspesifik. di ladang.
Contohnya : sesama kambing
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Komensalisme

• Komensalisme merupakan hubungan antara dua atau lebih spesies


yang salah satu untung dan spesies lainnya tidak terpengaruh
dengan adanya asosiasi atau tidak dirugikan.
– Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Komensalisme

Sumber : condesign, pixabay.com

Sumber : Fgyongyver, pixabay.com


A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Amensalisme
• Amensalisme yaitu interaksi antara dua organisme lain disekitarnya. Zat kimia
spesies atau lebih yang berakibat salah yang dihasilkan disebut alelokimia
satu pihak dirugikan, sedangkan pihak • Contohnya, di sekitar pohon walnut
lainnya tidak terpengaruh dengan (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan
adanya asosiasi atau tidak berakibat lain karena tumbuhan ini menghasilkan
apa-apa (tidak rugi atau tidak untung) zat yang bersifat toksik. Pada
• Pada banyak kasus interaksi ini mikroorganisme istilah alelopati dikenal
disebabkan oleh fenomena alelopati. sebagai anabiosa. Jamur Penicillium sp.
Alelopati adalah fenomena ketika suatu dapat menghasilkan antibiotika yang
organisme menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
memengaruhi pertumbuhan, bakteri tertentu.
kelangsungan hidup, dan reproduksi
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Parasitisme
• Parasitisme adalah hubungan
merupakan hubungan antara
dua atau lebih spesies yang
berakibat salah satu pihak
dirugikan, sedangkan pihak yang
lain (parasit) beruntung.
– contoh : Plasmodium dengan
manusia, Taenia saginata
dengan sapi, dan benalu
dengan pohon inang Sumber : upload.wikimedia.org
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Parasitisme

Nyamuk dan

Sumber : upload.wikimedia.org
Ulat dan Daun Manusia

Benalu dengan Cacing perut


tumbuhan dan usus
Umbai cacing (Tali inangnya manusia
putri) dengan beluntas
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Predasi
• Predasi merupakan interaksi makan
memakan antar organisme.
Hubungan antara pemangsa dan
hewan yang dimangsanya sangatlah
erat, pemangsa tidak akan dapat
hidup jika tidak ada mangsa. Selain
itu, pemangsa juga berperan sebagai
pengontrol populasi mangsa.
– contoh : interaksi antara kucing
dengan tikus, ular dengan katak,
harimau dengan kijang.
Sumber : stefanie, pixabay.com
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Protokooperasi

• Protokooperasi yaitu
interaksi antara dua
spesies atau lebih yang
masing-masing pihak
memperoleh keuntngan,
tetapi asosiasi yang
terjadi tidak merupakan
keharusan.
Sumber : anujohanna, pixabay.com
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Mutualisme
 Mutualisme adalah hubungan – Obligatif
antara dua organisme yang berbeda Hubungan yang terjadi antara
spesies yang saling menguntungkan 2 jenis organisme yang hanya
kedua belah pihak. dapat hidup dengan
 2 jenis Mutualisme : bermutualisme.
– Fakultatif Contoh : Lichen yang merupakan
Spesies yang dapat hidup tanpa mutualisme antara jamur dan
organisme partner dengan Cyanobacteria, bunga
mutualismenya. dan lebah , burung jalak dan
kerbau, kacang tanah dan
bakteri Rhizobium.
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Mutualisme
Kupu-kupu
Zebra dan dan Bunga
Burung
Oxpecker

Kerbau dan
Burung Buaya dan
Jalak Burung Plover
Sumber : en.wikipedia.org
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Komponen Biotik dengan Abiotik
Adanya komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi komponen biotik,
begitu juga sebaliknya. Untuk lebih jelasnya perhatikan mekanisme fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan dibawah ini:
Cahaya
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6O2
Klorofil
Perhatikan komponen-komponen yang saling berinteraksi!
CO2 (Karbondioksida) ------ berasal dari udara
O2 (Oksigen) ----------------- dilepas di udara
Cahaya ------------------------ Komponen Abiotik
Tumbuhan ------------------- Komponen Biotik
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

Komponen Biotik
dengan Abiotik

Sumber : id.wikipedia.org
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Komponen Biotik dan Abiotik

• Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan tertentu disebut


dengan rentang toleransi.

• Hukum toleransi menyatakan:


“Keberadaan, kelimpahan, dan penyebaran spesies tertentu dalam suatu
ekosistem ditentukan satu atau lebih faktor fisik dan kimia lingkungan yang
masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut.”

• Batas toleransi, yaitu batas minimum dan maksimum kondisi fisik dan kimia
lingkungan untuk bertahan hidup
A. INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Komponen Biotik dan Abiotik
• Ada kalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu
jenis komponen biotik atau faktor pembatas. Contohnya curah hujan di
daerah gurun.
• Organisme pada ekosistem akuatik juga mempunyai faktor pembatas,
yaitu suhu, cahaya matahari, oksigen terlarut, dan nutrisi.
• Faktor pembatas lainnya adalah salinitas, yaitu jumlah mineral anorganik
atau garam yang terlarut dalam air.
B. ALIRAN ENERGI

• Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau menyebabkan


perubahan.

• Dalam kehidupan sehari-hari, energi memiliki nilai penting karena


beberapa bentuk energi dapat digunakan untuk melakukan kerja—
artinya menggerakkan materi melawan gaya-gaya yang melawan,
misalnya gaya gravitasi dan gaya gesek. Dengan kata lain energi adalah
kemampuan untuk menyusun-ulang kumpulan kumpulan materi.
B. ALIRAN ENERGI
Makhluk Hidup dalam Ekosistem

PERAN SIFAT TK TRANSFER ENERGI


PRODUSEN ORGANISME TK. TROFIK I
FOTOSINTETIK
KONSUMEN I HERBIVOR TK. TROFIK II
KONSUMEN II KARNIVOR I TK. TROFIK III
KONSUMEN III KARNIVOR II TK. TROFIK IV

PENGURAI MENGURAI ZAT ORGANIK


B. ALIRAN ENERGI
Tingkatan Trofik
1. Tingkat Trofik I (Produsen)
Organisme autotrof → Tumbuhan hijau
2. Tingkat Trofik II (Konsumen I/Konsumen primer)
Organisme herbivora → Ulat, serangga, siput, kambing, kerbau, dll
3. Tingkat Trofik III (Konsumen II / Konsumen sekunder)
Organisme Karnivora → Ayam, burung, harimau, singa, dll
4. Tingkat Trofik IV (Konsumen III / Konsumen tersier)
Organisme karnivora besar → Elang, burung hantu, dll
C. RANTAI MAKANAN
• Rantai makanan adalah jalur pemindahan (transfer) energi dari satu
tingkat trofik berikutnya melalui peristiwa makan dan dimakan.
• Berdasarkan tipe organisme (produsen) yang menjadi tingatan trofik
pertama, terdapat dua jenis rantai makanan, yaitu :
1. Rantai makanan perumput yaitu rantai makanan yang dimulai dari
organisme produsen (tumbuhan hijau). Contoh :
Padi belalang katak ular
2. Rantai makanan Detritus yaitu rantai makanan yang dimulai dari
detritus (serpihan organisme yang sudah mati). Contoh :
Serpihan daun (sampah) cacing tanah itik manusia
D. JARING-JARING MAKANAN
• Jaring-jaring makanan semakin tinggi tingkat
merupakan gabungan dari kestabilan suatu ekosistem.
berbagai rantai makanan yang • Oleh karena itu, untuk menjaga
saling berhubungan dan kestabilan ekosistem, suatu
kompleks. rantai makanan tidak boleh
• Di dalam ekosistem, sebuah terputus akibat musbahnya
rantai makanan saling berkaitan salah satu atau beberapa
dengan rantai makanan lainnya. organisme.
• Semakin kompleks jaring-jaring
makanan yang terbentuk,
D. JARING-JARING MAKANAN
E. PIRAMIDA EKOLOGI
• Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau
tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atau jaring-
jaring makanan dalam ekosistem.

• Piramida ekologi berfungsi menunjukkan perbandingan diantara


tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnnya pada suatu
ekosistem.

• Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tepi, yaitu piramida


jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
E. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida Jumlah
• Piramida jumlah merupakan
jumlah organisme yang berada di
dalam suatu daerah (areal) tertentu
yang dikelompokkan dan dihitung
berdasarkan taraf trofi.
• Pada piramida jumlah, golongan
organisme yang berada pada
tingkatan lebih tinggi memiliki
jumlah organisme lebih sedikit di
bandingkan dengan tingkatan
organisme yang ada di bawahnya.
E. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida Biomassa
• Piramida biomassa merupakan taksiran
berat organisme yang mewakili setiap taraf
trofi dengan cara tiap-tiap individu
ditimbang dan dicatat jumlahnya dalam
suatu ekosistem.
• Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat
trofik maka berat rata-rata organisme di tiap
tingkat diukur kemudian jumlah organisme
di tiap tingkat diperkirakan.
• Piramida biomassa berfungsi
menggambarkan perpaduan massa seluruh
organisme di habitat tertentu dan diukur
dalam gram.
E. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida Energi
• Piramida energi menggambarkan banyaknya
energi yang tersimpan dalam 6 tahun yang
digunakan senyawa organik sebagai bahan
makanan.
• Dasar penentuan piramida energi adalah
dengan cara menghitung jumlah energi tiap
satuan luas yang masuk ke tingkat trofik dalam
waktu tertentu, (misalnya per jam, per hari,
per tahun).
• Piramida energi dapat memberikan gambaran
lebih akurat tentang kecepatan aliran energi
dalam ekosistem atau produktivitas pada
tingkat trofik.
E. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida Energi

• Kandungan energi tiap trofik sangat


ditentukan oleh tingkat trofiknya sehingga
bentuk grafiknya sesuai dengan piramida
ekologi yang sesungguhnya di lingkungan.
• Energi yang mampu disimpan oleh individu
tiap trofik dinyatakan satuan kalori per m² per
satuan waktu (kal/m2/th).
F. DAUR BIOGEOKIMIA

• Daur biogeokimia adalah peredaran unsur-unsur kimia dari lingkungan


melalui komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan.
• Daur biogeokimia dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu daur gas,
daur cair, dan daur padat (sedimen).
• Daur gas meliputi daur karbon dan daur nitrogen.
• Daur cair meliputi daur air sedangkan daur padat (sedimen) meliputi
daur fosfor dan belerang.
Daur Biogeokimia

Daur Gas Daur Cair Daur Padat

Daur Karbon Daur Air Daur Fosfor

Daur Nitrogen Daur Sulfur

Daur Oksigen
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Karbon

• Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk senyawa karbon


anorganik, yaitu karbon dioksida (CO2).
• Senyawa anorganik CO2, baik di darat maupun di air akan diubah oleh
produsen menjadi senyawa karbon organik melalui proses fotosintesis,
disertai penyimpanan energi yang berasal dari dari radiasi cahaya
matahari.
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Karbon
Air CO2 di atmosfer Bahan Bakar Fosil
Larut Pembakaran
Res- Foto-
Berikatan pirasi sintesis Respirasi
dengan
Ca2+ dan
Tumbuhan
Mg2+

Bikarbonat Penguraian
Hewan dan Hewan
tumbuhan
Karbonat yang mati

Batuan Karbonat Pengurai


F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Karbon
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Nitrogen
• Nitrogen merupakan unsur yang • Pengikatan (fiksasi) Pengikat N2 secara
penting dalam kehidupan, yaitu biologi dilakukan oleh bakteri dan
sebagai komponen penyusun asam ganggang hijau-biru.
nukleat (DNA dan RNA). • Bakteri bebas (non-simbolik) yang dapat
• Sumber utama nitrogen adalah N2 di mengikat N2 antara lain Azetobacter.
atmosfer. Namun, sebagian besar • Bakteri simbiolik yang mampu mengikat
organisme baik tumbuhan maupun N2 antara lain Rhizobium leguminosarum
hewan tidak dapat memanfaatkan N2
yang bersimbiosis dengan bintil akar
bebas di udara. tumbuhan polong-polongan
• Tumbuhan menyerap nitrogen dalam
bentuk nitrat (NO3-)
Fiksasi oleh Fiksasi secara
N2 di atmosfer
ganggang biru elektrokimia
Denitrifikasi
oleh bakteri Fiksasi oleh
NO3 → N2 bakteri
Hewan di Tumbuhan
perairan NO3
(fotosintesis)
Bakteri nitrat
Ekskresi dan
NO2 NO3 Hewan di darat
pembusukan Tumbuhan
endapan Bakteri nitrit
NH3 NO2 Ekskresi dan
Ekskresi dan
pembusukan pembusukan
Amonifikasi oleh bakteri
NH2 → NH3
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Nitrogen
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Air
• Daur air berbeda dengan daur biogeokimia lain karena sebagian besar
aliran air terjadi bukan melalui proses kimia, melainkan proses fisik. Air
mempertahankan bentuknya sebagai H2O, kecuali terjadi perubahan kimia
dalam proses fotosintesis.
• Sumber air di alam, yaitu lautan, danau, rawa, waduk, dan sungai.
• Di dalam tubuh makhluk hidup, air berperan sebagai pelarut, berfungsi
mentranspor zat makanan dan zat sisa metabolisme, mengatur tekanan
osmotik sel, mengatur suhu tubuh, dan media berbagai reaksi kimia di
dalam tubuh.
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Air
Titik-titik air Awan Kondensasi

Sungai, danau, Presipitasi


Evaporasi
waduk (hujan)

Tanah Tumbuhan
Laut
Infiltrasi

Air Tanah
F. DAUR BIOGEOKIMIA

Sumber : id.wikipedia.org
Daur Air
Daur Air
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Fosfor
• Fosfor di alam berasal dari pelapukan • Itulah alasan para petani memberikan
batuan mineral (batuan fosfat) dan pupuk fosfat untuk tanaman
penguraian bahan organik (misalnya pertaniannya. Pupuk fosfat dibuat dari
kotoran ternak atau hewan laut) oleh bahan baku berupa batu-batun fosfat
dekomposer. yang tersedia di alam.
• Fosfor diserap oleh tumbuhan dalam • Fosfor di dalam tubuh makhluk hidup
bentuk fosfat organik. berfungsi untuk menyimpan dan
• Meskipun jumlah fosfor di alam sangat memindahkan energi (dalam bentuk
banyak , tetapi persediaannya untuk ATP), membentuk asam nukleat , dan
tumbuhan sangat terbatas karena membantu proses respirasi maupun
sebagian besar terikat secara kimia oleh asimilasi.
unsur lain dan sukar larut di dalam air.
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Fosfor
Industri pupuk
Tumbuhan Hewan
fosfat

Bakteri fosfat
Fosfat
Batuan fosfat, terlarut
guano, tulang Tulang-tulang
hewan
Endapan di
laut dalam

Ikan, burung, Endapan di


organisme laut laut dangkal
lainnya Pemanfaatan
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Fosfor

Sumber : upload.wikimedia.org
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Belerang (Sulfur)

• Belerang terdapat di atmosfer dalam bentuk sulfur dioksida (SO2) yang


berasal dari aktivitas vulkanis (misalnya gunung berapi), pembakaran
bahan bakar fosil, asap kendaraan bermotor, dan asap pabrik.
• Belerang juga terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S) yang dilepas
dari proses pembusukan bahan organik di dalam tanah dan air yang
dilakukan oleh bakteri dan jamur pengurai.
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Belerang (Sulfur)
SO4 melalui
prespitasi
H2S

Tumbuh- Pembakaran Aktivitas


SO4 di tanah tumbuhan Industri
sampah Vulkanik

SO4 di laut Hewan H2S


Reduksi oleh
Organisme S
bakteri sulfur
laut
Denitrifikasi
Batu Bara oleh bakteri SO4
Minyak
bumi
Batuan Sulfit
F. DAUR BIOGEOKIMIA
Daur Belerang (Sulfur)
Daur Sulfur
G. DINAMIKA KOMUNITAS

• Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang saling


berinteraksi di dalam suatu ekosistem.
• Komunitas beserta lingkungannya bersifat dinamis, artinya saling
berinteraksi sehingga menghasilkan perubahan-perubahan.
• Perubahan komunitas dapat terjadi secara siklis dan non siklis.
G. DINAMIKA KOMUNITAS
Perubahan Komunitas Siklis

• Perubahan komunitas siklis terjadi pada periode tertentu, tetapi mudah


kembali ke keadaan yang hampir sama dengan keadaan sebelumnya.
• Contohnya perubahan komunitas selama musim kemarau dan musim
penghujan.Pada musim penghujan, jumlah serangga dan katak lebih
banyak daripada saat musim kemarau.
G. DINAMIKA KOMUNITAS
Perubahan Komunitas Nonsiklis

• Perubahan komunitas nonsiklis adalah perubahan yang terjadi secara


drastis dengan kondisi komunitas cenderung berubah secara permanen.
• Perubahan nonsiklis terkadang hanya dapat dilihat setelah beberapa
tahun, atau bahkan hingga lebih dari satu abad.
• Perubahan nonsiklis berkaitan dengan nilai sejarah, misalnya evolusi,
migrasi, dan punahnya beberapa spesies tertentu.
G. DINAMIKA KOMUNITAS
Suksesi

• Suksesi adalah proses perubahan dalam komunitas (ekosistem) yang


berlangsung secara lambat dan teratur dalam waktu yang lama, menuju ke
satu arah, dan menyebabkan pergantian suatu komunitas (ekosistem) oleh
komunitas (ekosistem) yang lain.

• Berdasarkan kondisi komunitas awal pada daerah yang mengalami suksesi,


maka tipe suksesi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu suksesi
primer dan suksesi sekunder.
G. DINAMIKA KOMUNITAS
Suksesi
 Suksesi primer adalah suksesi yang  Suksesi sekunder adalah suksesi yang
terjadi pada lahan atau wilayah terjadi [pada lahan atau wilayah yang
yang mula-mula tidak bervegetasi pada awalnya telah bervegetasi
atau lahan yang pernah sempurna, kemudian mengalami
bervegetasi, tetapi mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai
gangguan berat hingga komunitas menghilangkan komunitas asal secara
asal hilang secara total atau tidak total. Pada suksesi primer, vegetasi dan
ada lagi kehidupan. Gangguan bakal kehidupan lainnya berasal dari luar
berat tersebut antara lain letusan habitat asli. Sementara pada suksesi
gunung berapi, gempa bumi, tanah sekunder, vegetasi dan bakal kehidupan
longsor. lainnya berasal dari habitatnya sendiri
dan sebagian lainnya berasal dari luar.
G. DINAMIKA KOMUNITAS
Suksesi

Sumber : LoggaWiggler, pixabay.com


KUIS
1. Apa yang dimaksud ekologi? 8. Pengikatan N2 secara biologi
2. Sebutkan komponen ekosistem dilakukan oleh……dan ……..
abiotik. 9. Pada daur air, semua makhluk
3. Sebutkan komponen ekosistem hidup bila terkena cahaya
biotik. matahari, akan mengalami…….
4. Apa yang dimaksud interaksi antar 10. Bila kandungan gas sulfat di udara
spesies netralisme. terlalu tinggi, maka presipitasi
5. Apa yang dimaksud interaksi antar menjadi hujan…….
spesies komensalisme. 11. Berikan contoh suksesi primer.
6. Berikan contoh bentuk interaksi 12. Sebutkan contoh penyebab
protokooperasi. terjadinya suksesi sekunder.
7. Berikan contoh bentuk interaksi
mutualisme.

Anda mungkin juga menyukai