Anda di halaman 1dari 56

EKOSISTEM

X MIPA 1 | SMA NEGERI 2 SLEMAN

Oleh : Desy Ayu Retnawidyaningrum | 22322299077


Coba anak-anak amati
lingkungan disekitar anak-anak.
Apa yang anak-anak temukan ?
Apakah lingkungan disekitar
anak-anak hanya terdiri dari
makhluk hidup saja ?
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mengidentifikasi menganalisis interaksi
1 komponen-komponen 2 antar komponen ekosistem
penyusun ekosistem

Peserta didik mampu


3 menganalisis alliran
energi dengan cermat
PETA KONSEP
1
KOMPONEN EKOSISTEM
EKOSISTEM
▪ Hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan mahluk
hidup lain dan benda tak hidup
di lingkungannya
▪ Ilmu yang mempelajari
ekosistem disebut ekologi

Hubungan timbal balik terjadi


antara komponen biotik (mahluk
hidup) dan komponen abiotik
(benda tak hidup)
A,artinya tidak
Bio, artinya hidup
Abiotik
Komponen Abiotik, artinya komponen tidak
Ekosistem hidup

Bio, artinya hidup


Biotik
Biotik, artinya komponen hidup
KOMPONEN ABIOTIK
Komponen abiotik : komponen fisik dan kimiawi yang terdapat pada suatu ekosistem
sebagai medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan

Cahaya Udara Air

https://pixabay.com/en/clouds-sun- https://pixabay.com/en/sky- https://pixabay.com/en/water-


sky-blue-nature-summer-429228/ mountain-cloud-mountains-62732/ drop-dropping-splashing-384649/
(Ana_J) (Alexis) (skitterphoto)
Tanah Suhu Kelembapan

https://en.wikipedia.org/wiki/File:Clou
https://pixabay.com/en/drought- https://pixabay.com/en/ice-winter-blue- d_forest_mount_kinabalu.jpg
aridity-dry-earth-soil-780088/ 1125335/ (leozc) (NepGrower)
(daeron)

Derajat Keasaman (Ph)


KOMPONEN BIOTIK
Komponen biotik : seluruh makhluk hidup, baik dari spesies yang sama maupun
berbeda, yang hidup di tempat yang sama.
Berdasarkan relung/niche komponen biotik dibagi menjadi produsen, konsumen,
decomposer, detritivore dan scavenger.
Berdasarkan cara memperoleh makannya dibagi menjadi autotrof dan heterotrof
Produsen
▪ Organisme autotrof (auto =sendiri, trophein =
makanan)
▪ Mampu ‘menghasilkan’ makanannya sendiri
Konsumen
▪ Organisme heterotrof (hetero = lainnya, trophein =
makanan)
▪ Mendapatkan sumber energi atau makanan dari
produsen atau organisme lain
▪ Konsumen terbagi menjadi Konsumen I (primer) :
herbivora, Konsumen II (sekunder) : karnivora I,
Konsumen III (tersier) : karnivora II, Konsumen IV
(puncak)
Dekomposer
▪ Organisme heterotrof (hetero = yang lain, trophein =
makanan)
▪ Organisme yang mengubah materi organic ke
anorganik (jamur, bakteri)

Detritivor
• Organisme heterotrof (hetero = yang lain, trophein =
makanan)
• Pemecah atau pemakan serpihan organisme
(detritus) yang sudah mati
Berdasarkan cara makananya,
konsumen dibedakan menjadi :
Predator : pemangsa yang
mendapatkan makanan dengan
cara mengejar/memangsa (singa,
buaya) Detritivor

Dekomposer

Parasit
MH yang
Scavenger menempel pada
MH lain
Scavenger
Predator :memakan bangkai
2
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
EKOSISTEM
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Mutualisme
❖ Mutualisme adalah hubungan
antara dua organisme yang
berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah
pihak.
❖ Contoh : Lichen yang merupakan
mutualisme antara jamur dan
dengan Cyanobacteria, bunga dan
lebah , burung jalak dan kerbau,
kacang tanah dan bakteri
Rhizobium.
Komensalisme

Komensalisme merupakan hubungan


antara dua atau lebih spesies yang
salah satu untung dan spesies lainnya
tidak terpengaruh dengan adanya
asosiasi atau tidak dirugikan.
Contohnya anggrek dengan pohon
yang ditumpanginya.
Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan
merupakan hubungan antara dua
atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak dirugikan,
sedangkan pihak yang lain
(parasit) beruntung.
contoh : Plasmodium dengan
manusia, Taenia saginata dengan
sapi, dan benalu dengan pohon
inang
Amensalisme
• Amensalisme yaitu interaksi antara dua reproduksi organisme lain disekitarnya. Zat
spesies atau lebih yang berakibat salah satu kimia yang dihasilkan disebut alelokimia
pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya • Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans)
tidak terpengaruh dengan adanya asosiasi jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena
atau tidak berakibat apa-apa (tidak rugi atau tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat
tidak untung) toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati
• Pada banyak kasus interaksi ini disebabkan dikenal sebagai anabiosa. Jamur Penicillium sp.
oleh fenomena alelopati. Alelopati adalah dapat menghasilkan antibiotika yang dapat
fenomena ketika suatu organisme menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
menghasilkan zat kimia yang memengaruhi
pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan
Netralisme
Netralisme adalah hubungan
interaksi antar mahluk hidup
berbeda jenis yang tidak saling
mempengaruhi, meskipun mahluk
hidup tersebut berada dalam habitat
yang sama.
Contoh : interaksi antara kucing dan
ayam di kebun. Kucing dan ayam
tidak saling mempengaruhi karena
mempunyai jenis makanan yang
berbeda.
Sumber : jonasjovaisis, pixabay.com
Kompetisi
Kompetisi merupakan interaksi sama. Contohnya : sesama
antarpopulasi, bila antarpopulasi kambing jantan berkelahi
terdapat kepentingan yang sama untuk memperebutkan
sehingga terjadi persaingan pasangan kawinnya.
untuk mendapatkan apa yang 2. Kompetisi interspesifik :
diperlukan. Kompetisi dibagi kompetisi antar individu dari
menjadi 2 yaitu : dua spesies yang berbeda.
1. Kompetisi intraspesifik : Contohnya : tanaman jagung
kompetisi dapat terjadi antar dan rumput yang sama-sama
individu dalam spesies yang tumbuh di ladang.
Predasi
Predasi merupakan interaksi makan
memakan antar organisme.
Hubungan antara pemangsa dan
hewan yang dimangsanya sangatlah
erat, pemangsa tidak akan dapat
hidup jika tidak ada mangsa. Selain
itu, pemangsa juga berperan sebagai
pengontrol populasi mangsa.
contoh : interaksi antara kucing
dengan tikus, ular dengan katak,
harimau dengan kijang.
Sumber : stefanie, pixabay.com
3
ALIRAN ENERGI
ALIRAN ENERGI
1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau
menyebabkan perubahan.

2. Dalam kehidupan sehari-hari, energi memiliki nilai penting karena


beberapa bentuk energi dapat digunakan untuk melakukan kerja—
artinya menggerakkan materi melawan gaya-gaya yang melawan,
misalnya gaya gravitasi dan gaya gesek. Dengan kata lain energi
adalah kemampuan untuk menyusun-ulang kumpulan kumpulan
materi.
Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Trofik IV
PERAN SIFAT TK TRANSFER
ENERGI Trofik III
PRODUSEN ORGANISME TK. TROFIK I
FOTOSINTETIK Trofik II

KONSUMEN I HERBIVOR TK. TROFIK II Trofik I


KONSUMEN II KARNIVOR I TK. TROFIK III
KONSUMEN III KARNIVOR II TK. TROFIK IV
PENGURAI MENGURAI ZAT
ORGANIK
Tingkatan Trofik

1. Tingkat Trofik I (Produsen)


Organisme autotrof → Tumbuhan hijau
2. Tingkat Trofik II (Konsumen I/Konsumen primer)
Organisme herbivora → Ulat, serangga, siput, kambing, kerbau,
dll
3. Tingkat Trofik III (Konsumen II / Konsumen sekunder)
Organisme Karnivora → Ayam, burung, harimau, singa, dll
4. Tingkat Trofik IV (Konsumen III / Konsumen tersier)
Organisme karnivora besar → Elang, burung hantu, dll
RANTAI MAKANAN
Rantai makanan adalah jalur pemindahan (transfer) energi dari satu
tingkat trofik berikutnya melalui peristiwa makan dan dimakan.
Berdasarkan tipe organisme (produsen) yang menjadi tingatan trofik
pertama, terdapat dua jenis rantai makanan, yaitu :
1. Rantai makanan perumput yaitu rantai makanan yang dimulai
dari organisme produsen (tumbuhan hijau). Contoh :
Padi belalang katak ular
2. Rantai makanan Detritus yaitu rantai makanan yang dimulai dari
detritus (serpihan organisme yang sudah mati). Contoh :
Serpihan daun (sampah) cacing tanah itik manusia
JARING-JARING MAKANAN
• Jaring-jaring makanan • Oleh karena itu, untuk menjaga
merupakan gabungan dari kestabilan ekosistem, suatu
berbagai rantai makanan yang rantai makanan tidak boleh
saling berhubungan dan terputus akibat musbahnya
kompleks. salah satu atau beberapa
• Di dalam ekosistem, sebuah organisme.
rantai makanan saling berkaitan
dengan rantai makanan lainnya.
• Semakin kompleks jaring-jaring
makanan yang terbentuk,
semakin tinggi tingkat kestabilan
suatu ekosistem.
PIRAMIDA EKOLOGI DAN
TIPE EKOSISTEM
X MIPA 1 | SMA N 2 SLEMAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu
Peserta didik mampu
menjelaskan tipe-tipe
1 menganalisis piramida 2 ekosistem
ekologi dengan tepat

Peserta didik mampu


menganalisis daur
3 biogeokimia dengan
benar
PIRAMIDA
EKOLOGI
• Piramida yang menggambarkan komposisi
komponen biotik penyusun sebuah trofik
(tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara
berurutan menurut rantai makanan atau
jaring-jaring makanan dalam ekosistem
disebut piramida ekologi.
• Piramida ekologi berfungsi menunjukkan
perbandingan diantara tingkatan trofik satu
dengan tingkatan trofik lainnya pada suatu
ekosistem.
• Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi
tiga tipe, yaitu piramida jumlah, piramida
biomassa, dan piramida energi
PIRAMIDA JUMLAH
● Menggambarkan jumlah individu/organisme
dalam populasi yang menempati tingkat trofik
tertentu
● Organisme pada tingkat trofik pertama biasanya
paling melimpah, sedangkan organisme di
tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya
makin berkurang
PIRAMIDA JUMLAH
Kelebihan Piramida Jumlah
● Data pembuatan piramida jumlah individu relatif
mudah dikumpulkan, sehingga penyususnan
piramida jumlah menjadi lebih cepat.

Kekurangan Piramida Jumlah


● Disusun berdasarkan jumlah organismenya tanpa
memperhatikan ukuran tubuhnya. Sehingga pada
area tertentu terutama di wilayah teresterial
(darat) seringkali bentuk piramida tipe ini menjadi
aneh. Misal dalam satu wilayah ada 2 pohon besar
tetapi dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan rantai makanan. Jumlah pohon yang
lebih sedikit dari konsumen membuat bagian
dasar piramida mengecil
PIRAMIDA BIOMASSA

● Menggambarkan massa atau berat kering organisme pada tiap tingkatan trofik
● Penentuan tiap tingkat trofik pada piramida biomassa didasarkan pengukuran massa individu
dalam gram (massa kering organisme) per satuan luas (gr/m2 atau kg/ha).
● Biasanya untuk mengukur biomassa pada tingkat trofik, terlebih dahulu dicari rata-rata berat
organisme pada setiap tingkatan trofik, lalu jumlah organisme pada setiap tingkat trofik
diperkirakan, untuk menghindari kerusakan habitat, biasanya hanya diambil sedikit sampel dan
diukur lalu total seluruh biomassa dihitung.
PIRAMIDA BIOMASSA TEGAK PIRAMIDA BIOMASSA TERBALIK

Menggambarkan massa/ berat gabungan semua produsen Menggambarkan massa/berat gabungan dari produsennya
yang lebih besar daripada massa/berat gabungan tiap lebih kecil daripada massa/berat gabungan tingkatan
tingkatan konsumennya. Piramida biomassa tegak biasanya konsumen di atasnya. Meskipun demikian, massa produsen
terjadi pada ekosistem darat. yang lebih sedikit ini mampu menopang kelangsungan hidup
konsumen di atasnya. Contoh piramida biomassa terbalik
adalah pada ekosistem perairan.
Kelebihan Piramida Biomassa
Mampu menunjukkan hubungan kuantitatif massa organisme (biomassa) dalam suatu
ekosistem (realistik/lebih baik). Hubungan ini tidak bisa diamati ketika menggunakan
piramida jumlah.

Kekurangan Piramida Biomassa


Piramida tipe ini disusun dengan memperhatikan ukuran tubuh organisme. Sehingga pada
piramida akuatik bentuknya menjadi terbalik. Mengapa ?????

Produsen didominasi alga dan fitoplankton. Jumlah produsen berlimpah


tetapi total biomassanya tidak mampu melebihi total biomassa konsumen I
yang terdiri dari kelompok ikan kecil dan udang. Biomassa konsumen II
yang terdiri dari ikan besar juga melebihi konsumen I. Kondisi ini bila
digambarkan akan membentuk piramida yang terbalik.
PIRAMIDA ENERGI
● Menggambarkan hubungan tiap organisme pada
tingkatan trofik sesuai perpindahan energi yang
dimulai dari produsen hingga konsumen puncak. 0,1

● Pada piramida energi akan terlihat penurunan energi


yang tersedia pada setiap tingkat trofik. Jumlah energi
sebagai persediaan terbesar adalah produsen dan
lebih kecil pada tingkatan trofik selanjutnya.
• Total energi yang dikandung oleh produsen lebih
besar dari konsumen. KOK BISA?
• Jika organisme lain (Kosumen 1, 2, 3 dst) makan
tumbuhan hijau, Konsumen hanya bisa
10 % dimanfaatkan
90 % dibuang
memanfaatkan 10 % energi dari tumbuhan hijau, yang
dimanfaatkan untuk pertumbuhan, perkembangan
sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke Setiap naik tingkat trofik dikali 10 %
atmosfer.
Semakin berkurangnya aliran energi pada tiap kelompok trofik ini disebabkan oleh
beberapa hal berikut :
• Tidak semua bagian makanan dapat dimakan dan dicerna, sehingga ada yang tersisa
dan ada yang menjadi kotoran (residu).
• Hanya ada beberapa saja dari makanan yang dimanfaatkan oleh organisme pada
tingkatan trofik berikutnya.
• Sebagian energi yang diperoleh dikonversi terlebih dahulu sebagai sumber energi
untuk beraktivitas.
Kelebihan Piramida Jumlah
Piramida energi menunjukkan kecepatan arus makanan melalui rantai makanan.
Bentuk piramida energi tidak dipengaruhi oleh ukuran suatu organisme dan kecepatan
metabolisme individu.

Kekurangan Piramida Jumlah


Tiap organisme yang ditetapkan hanya diperuntukkan untuk satu tingkat trofik. Padahal untuk
beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi sesuai dengan apa yang dimakannya.
Semakin berkurangnya aliran energi pada tiap kelompok trofik ini disebabkan oleh
beberapa hal berikut :
• Tidak semua bagian makanan dapat dimakan dan dicerna, sehingga ada yang tersisa dan
ada yang menjadi kotoran (residu).
• Hanya ada beberapa saja dari makanan yang dimanfaatkan oleh organisme pada tingkatan
trofik berikutnya.
• Sebagian energi yang diperoleh dikonversi terlebih dahulu sebagai sumber energi untuk
beraktivitas.
TIPE-TIPE
EKOSISTEM
EKOSISTEM DARAT
• Lingkungan fisik berupa daratan
• Berdasarkan letak geografisnya (garis lintang) ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma.
• Bioma yaitu ekosistem darat khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh vegetasi yang
dominan di wilayah tersebut.
• Batas antara bioma disebut ecotone.
• Beberapa macam bioma seperti gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur,
taiga, tundra
GURUN
Karakteristik :
● Curah hujan rendah, kurang dari 25
cm/tahun
● Suhu ekstrim mencapai 60 derajat,
perbedaan suhu siang dan malam
mencolok
● Kecepatan penguapan/evaporasi lebih
cepat
● Kelembaban sangat rendah
● Tanah sangat tandus
● Flora/vegetasi : tumbuhan xerofit
● Fauna : Unta, kalajengking, kadal, ular, dll
PADANG RUMPUT
Karakteristik :
● Curah hujan tidak teratur (25-50
cm/tahun)
● Porositas dan drainase kurang baik
● Flora/vegetasi : rumput seperti
seperti stepa di Rusia Selatan, puzza di
Hungaria, prairie di Amerika Utara dan
pampa di Argentina.
● Fauna : kuda liar, kanguru, gajah,
jerapah
HUTAN HUJAN TROPIS
Karakteristik :
● Curah hujan tinggi, merata sepanjang
tahun
● Matahari bersinar sepanjang tahun
● Bulan satu ke bulan lain perubahan suhu
relatif kecil
● Terbentuk kanopi (Tinggi pohon mencapai
20 sampai 40 meter)
● Punya iklim mikro yaitu iklim sekitar
organisme
● Flora/vegetasi : Liana dan epifit
● Fauna : Monyet, burung, hewan nokturnal
dll
HUTAN GUGUR
Karakteristik :
● Curah hujan merata sepanjang tahun (75-
100 cm/tahun)
● Keanekaragaman tumbuhan lebih rendah
daripada hutan tropis ( homogen)
● Pohon sedikit dan tidak terlalu rapat
● Tanahnya subur
● Tumbuhan pada musim dingin tidak
melakukan fotosintesis karena air
berubah menjadi es sehingga daun-daun
meranggas
● Hutan yang mengalami 4 musim
● Flora/vegetasi : Maple, oak, elm
● Fauna : rubah, tupai, rakun
TAIGA
Karakteristik :
● Musim dingin panjang, musim kemarau
singkat
● Penguapan rendah
● Suhu musim panas tinggi sedangkan musim
dingin turun drastis
● Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim
panas yang berlangsung 3 sampai 6 bulan
● Pohonnya berdaun jarum
● Flora/vegetasi : Pohon konifer
● Fauna : beruang, rubah, serigala
TUNDRA
Karakteristik :
● Vegetasi dominan lumut atau lumut kerak
● Musim dingin panjang dan tanpa cahaya
● Musim panas dengan siang yang panjang
● Tanah tertutup salju dan es
● Flora/vegetasi :
● Fauna : walrus, beruang kutub
EKOSISTEM PERAIRAN
• Ekosistem yang lingkungannya sebagian besar adalah air, yang menjadi tempat tinggal
makhluk hidup yang hidup di air serta amfibi yang hidup di dua alam. Ada air sebagai
pelengkap.
• Dua jenis utama ekosistem perairan adalah ekosistem laut (marine) dan ekosistem air
tawar (freshwater).
EKOSISTEM AIR LAUT
Karakteristik :
• Kadar mineral yang tinggi, ion
terbanyak yaitu Cl- (55%), namun
kadar garam di laut bervariasi, ada
yang tinggi (seperti di daerah tropika)
dan ada yang rendah (di laut beriklim
dingin).
• Tidak dipengaruhi iklim dan cuaca
• Memiliki variasi suhu di permukaan
dan di kedalaman
• Terdapat arus laut
• Ekosistem laut dibagi menjadi
beberapa zona ,yaitu zona intertidal,
zona neritik, zona pelagik, zona
fotik, zona bentik, dan zona afotik.
•Zona intertidal adalah area pasang surut air laut di
sepanjang garis pantai. Zona intertidal dapat berupa pantai
berpasir, berbatu atau berlumpur. Organisme yang ada di
zona intertidal ini antara lain rumput laut, abalon, anemon,
kepiting, ganggang hijau, teripang, dan bintang laut.
•Zona neritik berada di antara zona intertidal dan zona
pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal ini adalah
sekitar 200 m. Di Wilayah tropis, zona neritik biasanya
dihuni oleh terumbu karang. Terumbu karang menjadi rumah
bagi ikan tropis dan ikan karang, contoh parrotfish,
angelfish, butterflyfish. Selain itu organisme penghuni
terumbu karang yaitu spons, cacing, udang-udangan, bulu
babi, dan mollusca.
•Zona pelagik memiliki kedalaman rata-rata yaitu 4000 m.
Sekitar 75% air laut berada di zona ini. Zona pelagik
merupakan zona yang paling tidak produktif, karena
kandungan nutrisinya begitu rendah. Organisme di zona ini
umumnya bergantung pada sampah organik yang
tenggelam di zona fotik. Contoh hewan yang hidup di zona
ini adalah cumi-cumi raksasa.
Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut :
• Litoral, merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
• Neritik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar
dalamnya ± 300 m.
• Batial, merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
• Abisal, merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).

Ekosistem Pantai Ekosistem Estuari


EKOSISTEM AIR TAWAR
Karakteristik :
• Variasi suhu tidak mencolok.
• Penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
• Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji.
• Salinitas rendah
• Hampir semua filum hewan
terdapat dalam air tawar
Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut:
● Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, biasanya melayang-layang (bergerak
pasif) mengikuti gerak aliran air.
● Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
● Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air.
● Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan
atau benda lain, misalnya keong.
● Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos
dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Ekosistem Sungai
Ekosistem Danau
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai