Anda di halaman 1dari 43

“ BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA ”

OLEH :
KEPALA BNN PROVINSI SUMATERA UTARA
Brigjend Pol. Drs. Andi Loedianto

Jl. WILLIEM ISKANDAR PASAR V-I NO I A.MEDAN


Telp : 061- 80032820, 061- 80032830. Fax : 061- 80032820
email : bnn2013_prov.sumut@yahoo.com. Webmail: bnnp_sumut@bnn.go.id
Drs. Andi Loedianto.
Kepala Badan Narkotika Nasional Prov. Sumut
Brigadir Jenderal Polisi /Gol. IV d
Surabaya /20 September 1962

RIWAYAT JABATAN RIWAYAT JABATAN


1 1986 : PAMAPTA POLRES KAMPAR 10 2001 : PAMEN SESPIM DEDIKLAT POLRI
RIAU
11 2002 : KABAG INTELKAM DIT INTELPAM
2 1987 : KASAT SERSE RES KAMPAR POLDA BALI
RIAU
12 2004 : KAPOLRES BULELENG POLDA
3 1991 : KAPOLSEKTA TAMPAN RIAU BALI
4 1991 : PAMA PD PTIK 13 2005 : IRBID OPS ITWASDA POLDA
BALI
5 1994 : DAN KITAR MENTARI AKPOL
14 2008 : KANIT III DIT IV/NAR DAN TP
6 1996 : KABAG SERSE POLWIL BARESKRIM
BANTEN
15 2009 : DIR RESERSE NARKOBA POLDA
7 1997 : WAKAPOLRES SERANG PAPUA
8 1997 : DAN UNIT II SAT IDIK KOSERSE
16 2013 : DIR RESERSE NARKOBA POLDA
POLRI JATIM
9 2001 : Ps DANSAT IDIT BANK DIT
17 : KEPALA BNN PROV. SUMUT
SERSE POLRI 2015
Drs. Andi Loedianto.
Kepala Badan Narkotika Nasional Prov. Sumut
Brigadir Jenderal Polisi /Gol. IV d
Surabaya /20 September 1962

RIWAYAT PENUGASAN LUAR NEGERI


1 WORKSHOP COMPUTER CRIME DI LYON-
PERANCIS
2 WORKSHOP COMPUTER CRIME DI
BELANDA
3 MONEY LOUNDRING DI JEPANG

4 AMERIKA
5 VIETNAM
6 THAILAND
7 MALAYSIA
KONDISI UMUM SUMATERA UTARA
BNNK LANGKAT LOKA DELI SERDANG
BNNK BINJAI
BNNK DELI SERDANG

BNNK SERDANG BEDAGAI

BNNK TEBING TINGGI


BNNP SUMUT
BNNK PEMATANG SIANTAR

BNNK TANJUNG BALAI


BNNK KARO

BNNK ASAHAN

BNNK GUNUNG
SITOLI
Luas Wilayah
71 680,68 KM2
Jumlah Penduduk
BNNK TAPANULI
SELATAN 13.937.797 Jiwa
6.101 DESA / KEL
BNNK MANDAILING NATAL
Keadaan SUMUT
Angka 27 Polres/ta
prevalensi 33
350.000 Kab/Kota 12 BNN Kab/Kota
10.000

Loka Rehabilitasi
Jumlah Lubuk Pakam
Penduduk Kapasitas 100 Org
13.937.797
Jiwa BERAPA LAMA
6.101 DESA / SUMUT BEBAS
KEL DARI NARKOBA
PEMETAAN
PEREDARAN
Polda NARKOTIKA
7.337

Perkiraan
Kumham pemakai dan
27.372 273.720
19.912 pengedar
orang orang
sejumlah
301.092

Bnnp
123 Mengedarkan ke
minimal 10
orang
Data dan Fakta
Jumlah estimasi dan peredaran narkoba di Indonesia
Tahun 2015

Ganja Shabu Ekstasi


Estimasi peredaran Estimasi peredaran Estimasi peredaran
(2014) 158,52 Ton (2014) 219,44 Ton (2014) 14,3 Jt Butir
Disita (2013) 17,76 Disita (2013) 0,40 Disita (2013) 1,1 Jt
Ton Ton Butir
Disita (2015) 29,39 Disita (2015) 2,5 Disita (2015) 1,3 Jt
Ton Ton Butir
Perkiraan lolos Perkiraan lolos
Perkiraan lolos beredar 13 Jt Butir
beredar 129.13 Ton beredar 215,02 Ton
MIND SET MASYARAKAT THD PEREDARAN GELAP NARKOBA

Budaya melapor adanya Takut akan dijadikan


peredaran gelap Narkoba di saksi pelapor
lingkungan sekitar (pasal 99 & 100)
masyarakat masih minim
(pasal 131) Kasian/ adanya
Masyarakat belum mau kesinggungan sosial
melaksanakan rehabilitasi secara pada tetangga dekat
sukarela karena merupakan aib
keluarga, keluarga cenderung
takut dijadikan tersangka dan Tidak tahu kemana
biaya rehab yang mahal harus melapor

Takut dituduh tetangga


sebagai tukang lapor
Data Pengadilan Agama
• dalam tahun 2016 terlihat bahwa dari 2.121 perceraian,
Sedangkan faktor tidak ada tanggungjawab jika
diperdalam penyebabnya didominasi oleh faktor suami
atau istri yang terlibat narkoba (47 % atau 360 perkara)
sehingga pihak yang terlibat narkotika tersebut tidak lagi
memperdulikan keluarga, disusul alasan suami tidak
mempunyai pekerjaan..
• Jadi Narkoba sedang menggrogoti keluarga kelurga kita
di kota medan, jumlah 47% tersebut hanya perempuan-
perempuan yang merasa tidak tahan lagi dengan kondisi
rumah tangganya,
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Anak-
anak dan Remaja

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak


atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-
nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.
• Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian !
PERILAKU ANAK REMAJA
GAMBARAN UMUM
FAKTOR PENDORONG

• RASA INGIN TAHU


• SOLIDARITAS KELOMPOK
• AGAR TERLIHAT GAYA DAN MODERN
• MERASA SUDAH DEWASA
• MEROKOK UNTUK MELUPAKAN
STRES
• MENGHILANGKAN RASA
KEBOSANAN
• MENGIKUTI TOKOH IDOLA
• IKUT IKUTAN TEMAN
LANGKAH PENCEGAHAN
• JALIN HUBUNGAN HARMONIS ANTAR KELUARGA
• MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORGANISASI DAN KEGIATAN EKSTRA
KURIKULER DI SEKOLAH
• PERKUAT IMAN DAN TAAT BERIBADAH
• MELAKUKAN KEGIATAN POSITIP DAN BERMANFAAT UNTUK MENGISI
WAKTU LUANG
• HINDARI PERGAULAN DAN LINGKUNGAN RAWAN NARKOBA
• MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
• PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA
• PENGAWASAN MELEKAT DI DALAM KELUARGA DAN LINGKUNGAN.
MODUS OPERANDI MASUKNYA NARKOBA KE
SEKOLAH
BANDAR NARKOBA

BANDAR KECIL

PENGEDAR

PENGECER

WARUNG PREMAN SISWA ALUMNI

SEKOLAH
Ada banyak jenis narkoba yang beredar di
masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh
remaja, antara lain:

• Ganja, di sebut juga dengan mariyuana, grass/rumput,


pot, cannabis, joint, hashish, cimeng.
• Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak,
etep.
• Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium
yang mentah.
• Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.
• Ekstasi, di sebut juga dengan ineks, kancing.
• Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal,
mecin.
• Amphetamin, di sebut juga dengan speed.
KASUS FENOMENAL
• BNNP Sumut menangkap 3 tersangka pengedar narkotika jenis sabu sebesar 85 Kg dan pil
ekstasi sebanyak 50.000 butir pada tanggal 26 Oktober 2016.
• 50.000 butir Ekstasi merupakan jenis baru berbentuk boneka Minion, boneka Kero Keropi,
dan gambar daun. Masing-masing jenis dibuat dengan warna agar menarik untuk dikonsumsi
anak-anak.
DOKUMENTASI
Presiden Jokowi Pimpin Langsung Pemusnahan
Narkoba di Monas
"Sekali lagi saya sampaikan, 15
ribu generasi muda kita mati
setiap tahun karena narkoba,
bandingkan berapa pengedar
dan bandar yang mati setiap
tahunnya," kata Jokowi di Silang
Monas, Jakarta, hari Selasa
(6/12).
Polisi dan BNN memusnahkan
sekitar 445 kilogram sabu, 422
kilogram ganja, hampir 200 ribu
butir ekstasi dan lebih 320 ribu
pil Nimetazepam alias happy five.
Obat-obatan itu adalah sitaan
dari 29 tersangka dalam dua
bulan terakhir, kata kepala Badan
Narkotika Nasional (BNN) Budi
Waseso.
Retardasi (keterbelakangan Mental)
Bahkan seringkali dikatakan bahwa seorang pecandu usia
mentalnya akan berhenti pada usia saat dia mulai
memakai drugs.
Katakanlah seorang pecandu mulai memakai drugs saat ia
berusia 16 tahun. Maka usia mentalnya adalah 16 tahun,
meskipun saat ia masuk kedalam pemulihan ia telah
berusia 26 tahun.. Kedewasaan emosionalnya juga
mengalami retardasi, ia tidak sedewasa orang-orang
sekitarnya (yang bukan pecandu) dalam mengendalikan
emosinya. Keadaan spiritualnya apalagi. Spiritual disini
lebih berarti hubungannya dengan dirinya sendiri,
dengan orang-orang disekitarnya, dan dengan apapun
yang diyakininya.
Kerusakan pada Otak
KOMPONEN OTAK
YANG PALING DI RUSAK NARKOBA
1. Daya Analisis
2. Daya Sintesa
3. Daya Analogi
4. Logika Berfikir
5. Daya Nalar
6. Spatial 2 & 3
Dimensi
7. Daya Antisipasi
8. Daya Memori
Penyebab Kecelakaan, Apriani
Hilang Konsentrasi Akibat
Narkoba

Pihak Kepolisian Daerah Metropolitan


Jakarta Raya (Polda Metro Jaya)
menduga penyebab kecelakaan "maut"
yang menewaskan sembilan orang
pejalan kaki, karena tersangka, Apriani
Susanti (29) kehilangan konsentrasi
akibat mengkonsumsi narkoba.
Kepala Bidang Kedokteran dan
Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Metro
Jaya, Komisaris Besar Polisi Rudy
Hengi Sampoerno di Jakarta, Kamis, Minggu (22/1) pukul 11.00 WIB,
mengatakan Apriani bersama tiga Apriani mengendarai B-2479-XI
rekannya, yakni Adistria Putri Grani
(26), Denny Mulyana (30) dan Arisendi kecelakaan menewaskan sembilan
(34) sempat mengkonsumsi minuman orang pejalan kaki dan melukai tiga
keras dan ekstasi. orang lainnya di Jalan Ridwan Rais
"Jadi sebagaimana kita ketahui dekat Tugu Tani, Jakarta Pusat
sebelumnya mereka ini pakai minuman
keras dan ekstasi,"
Fakta Dilapangan
Model Novi Amelia diduga
mabuk saat mengemudikan
mobilnya. Akibatnya, ia pun Model Novi Amelia Minum Ekstasi
tak mampu mengendalikan sebelum mengemudi.
kemudi dan menabrak tujuh
pengguna jalan di kawasan
Taman Sari Jakarta Barat
Rabu 17 Oktober 2012,

Menurut keterangan dari Polda


Metro Jaya, sebelum menabrak,
Novi diketahui mengkonsumsi
minuman keras dan narkoba
jenis ekstasi.

“Dia mengkonsumsi minuman


keras Chivas katanya, lalu
ekstasi,” kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes
Rikwanto di Mapolda Metro
Jaya. Selain menenggak minuman keras dan Ekstasi, Novi juga
sempat beberapa kali mengupdate status di akun
Twitternya. Dalam akunnya, model berusia 25 tahun itu
menulis status dengan kalimat yang galau.
Amy Whithe House pemenang
Gramy Award

Bintang Film Home Allone 28 Th


Pasal 55
• Orang tua atau wali dari pecandu Narkotika yg belum
cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan
masyarakat, rumah sakit, dan atau lembaga rehabilitasi
medis dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh
Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau
perawatan melalui rehabilitasi Medis dan Sosial
• Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib
melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya
kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan
atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga rehabilitasi
sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan
pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi
Medis dan Sosial
PASAL 99
(1)Di Sidang Pengadilan, saksi dan orang lain yang bersangkutan
dengan perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor
Narkotika yang sedang dalam pemeriksaan, dilarang
menyebutkan NAMA dan ALAMAT PELAPOR atau Hal yang
memberikan kemungkinan dapat diketahuinya identitas pelapor.

PASAL 100
(2) Saksi, Pelapor, Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim yang
memeriksa tindak Pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika
beserta keluarganya wajib diberi perlindungan oleh Negara dari
ANCAMAN yang membahayakan diri, jiwa, dan/atau hartanya,
baik sebelum, selama maupun sesudah proses pemeriksaan
perkara
PASAL 128
(1)Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja
tidak melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6
(enam) bulan atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah).
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah
dilaporkan oleh orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (1) tidak dituntut pidana.
(3) Pecandu Narkotika yang telah cukup umur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang sedang menjalani
rehabilitasi medis 2 (dua) kali masa perawatan dokter di rumah
sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis yang ditunjuk oleh
pemerintah tidak dituntut pidana.
(4) Rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memenuhi standar
kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri.
PASAL 131
Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan
adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal
115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119,
Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal
124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127 ayat (1), Pasal
128 ayat (1), dan Pasal 129 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda
paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).
PASAL 134
(1) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur dan dengan
sengaja tidak melaporkan diri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (2) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).
(2) Keluarga dari Pecandu Narkotika sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang dengan sengaja tidak melaporkan
Pecandu Narkotika tersebut dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 3(tiga) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
CALL CENTER BNNP SUMUT
082361166111
082274750000
#STOP_NARKOBA
• Drs. Andi loedianto
• 081344358886

Anda mungkin juga menyukai