Materi Itkab FGD Desa, Harmoni 141223
Materi Itkab FGD Desa, Harmoni 141223
KAB. GARUT
FGD Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Desa pada
Pemerintah Kabupaten Garut
MISI ke-2 :
Mewujudkan Pelayanan Publik yang Profesional dan Amanah
disertai Tatakelola Pemerintahan Daerah yang Baik dan Bersih.
RENSTRA 2019 - 2024
TUJUAN
Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta
Profesionalisme Pelayanan Publik
TUGAS
2 0 19
PERUBAH
AN KEDUA
TAHUN 20 ATAS PERA
16 TENTAN TURAN BU
PERANGK G KEDUD PATI GARU
AT DAERA UKAN DAN T NOMOR
KABUPATE H SUSUNAN 27
N GARUT ORGANISA
Bagian Kee SI
mpat Pasa
l 16
INSPEKTORAT
(mengacu p
ada Peratu
Perangkat ran Pemerin
Daerah) tah Nomor
72 Tahun 2
019 tentan
g
2 Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya
3 Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati dan Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat
KLIEN KECAMATAN
Kec. Tarogong Kaler 12
Desa
Kec. Samarang 13 Desa
Kec. Banjarwangi
Ket :
KLIEN KECAMATAN
Kec. Cikajang 12 Desa
Ket :
Garis koordinasi pengawasan, pembinaan dan konsultasi
Kec. Bayongbong 18 Desa
KLIEN KECAMATAN
Kec. Leuwigoong 8 Desa
KLIEN KECAMATAN
IRBAN Kec. Pasirwangi 12 Desa
4
Kec. Cibalong 11 Desa
Ket :
SKPD
(DINAS/BADAN) SKPD (KECAMATAN) DESA BUMD/BLUD
33 42 421 3 BUMD
SKPD KECAMATAN DESA 1 BLUD
Penetapan Desa yang dijadikan sampel Pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan
dan aset desa, dilakukan identifikasi terhadap 12 faktor risiko:
Dasar Hukum
dengan Negeri yang melakukan pembinaan umum
penjelasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Pemerintah Daerah Provinsi dalam hal ini adalah
A. Pasal 112 Ayat : Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
Dengan Mandat dari : (1) Pemerintah, Pemda Provinsi, dan Pemda Kab/Kota membina dan
Mengawasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
(2) Pemerintah, Pemda Provinsi, dan Pemda Kab/Kota dapat
mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada Perangkat
1. UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa; Daerah;
B. Pasal 113 Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan oleh
Pemerintah meliputi:
a. Memberikan pedoman dan standar pelaksanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
A. BPD. Pasal 51 - Kepala Desa menyampaikan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap akhir
SUBYEK
3. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan tahun anggaran kepada BPD secara tertulis paling
PENGAWASAN DESA
Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun lambat 3 (tiga) bulan dari akhir tahun anggaran;
B. Masyarakat. Pasal 127 Ayat (2) huruf:
2014 tentang Desa; Mendorong partisipasi masyarakat dalam
perencanaan dan pembangunan Desa yang
dilaksanakan secara swakelola oleh Desa;
C. Camat. Pasal 154 Ayat (1) huruf:
4. PP No. 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan dan pengawasan desa.
Pasal 19 ayat (5):
Pembinaan dan pengawasan oleh inspcktorat
kabupaten/kota dilaksanakan untuk menjaga
5. Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang akuntabilitas pcngelolaan keuangan desa;
Pengelolaan Keuangan Desa.
Pasal 74 Ayat (3):
Bupati/Wali Kota membina dan mengawasi pelaksanaan
pengelolaan keuangan desa yang dikoordinasikan dengan
1. Struktur Organisasi Pengelolaan Keuangan Desa 3. Pengadaan Barang dan Jasa Desa (PBJ)
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dipegang PBJ di Desa pada prinsipnya dilakukan secara Swakelola
oleh Kepala Desa. dengan memaksimalkan penggunaan material/bahan dari
Kekuasaan pengelolaan keuangan desa sebagian wilayah setempat, dilaksanakan secara gotong royong dengan
dikuasakan kepada PPKD melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
Perangkat Desa terdiri atas sekretariat desa,
pelaksana kewilayahan, dan pelaksana teknis.
4. Perpajakan Desa
2. Siklus Pengelolaan Keuangan Desa Setiap pengeluaran kas desa yang menyebabkan beban
atas anggaran Belanja Desa dikenakan pajak sesuai
a) Perencanaan Keuangan Desa d) Pelaporan Keuangan Desa dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
b) Pelaksanaan Keuangan Desa e) Pertanggungjawaban
c) Penata Usahaan Keuangan Desa Keuangan Desa
Gambaran Umum
Berdasarkan PERMENDAGRI No. 73 Tahun 2020 Yang dilakukan Oleh :
tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa
5 Masyarakat Desa
PENGAWASAN OLEH APIP
2
Ruang Lingkup Pengawasan
Bentuk Pengawasan
a. Reviu;
B. Monitoring; APIP
APIP APIP
C. Evaluasi; Provinsi Kab/Kota
Kementerian
D. Pemeriksaan; Dan
E. Pengawasan Lainnya.
a. Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa a. Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan a. Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan
Secara Nasional; Desa Lingkup Daerah Provinsi; Desa Lingkup Daerah Kab/Kota;
b. Pemeriksaan Terhadap Binwas Yang Dilakukan Oleh GWPP Atas b. Pemeriksaan Terhadap Binwas Yang Dilakukan Oleh b. pemeriksaan kinerja Pengelolaan Keuangan dan Aset
Pelaksanaan Tugas Bupati/Walikota; Bupati/Wali Kota; Desa;
c. Pemeriksaan Terhadap Pembinaan GWPP Dalam Peningkatan c. Pemeriksaan Terhadap Pembinaan Bupati/Wali Kota c. pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan BUM
Kapasitas Aparatur Kabupaten/Kota; Dalam Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa;
d. Pemeriksaan Kebijakan Bantuan Keuangan Yang Bersumber Kabupaten/Kota; d. reviu atas proses evaluasi Rancangan APB Desa
Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Ke d. Reviu Kebijakan Yang Ditetapkan Oleh Bupati/Wali mengenai APB Desa, termasuk konsistensi dengan
Desa; Kota Yang Berhubungan Dengan Pengelolaan RKP Desa;
e. Pemeriksaan Terhadap Pembinaan Dan Pengawasan Yang Keuangan Desa Dan BUM Desa; e. reviu atas kualitas belanja Desa
Dilakukan Oleh GWPP Atas Pelaksanaan Tugas Bupati/Wali Kota e. Reviu Perhitungan Rincian Dan Penyaluran Dana f. reviu pengadaan barang dan jasa di Desa
Dalam Binwas Terkait Pengelolaan BUM Desa; Dan Desa, Alokasi Dana Desa, Dan Dana Transfer g. pemantauan atas penyaluran dana transfer ke Desa
f. Pemeriksaan Investigatif. Kabupaten/Kota Ke Desa Yang Dilakukan Oleh dan capaian keluaran Desa; dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; h. Pemeriksaan Investigatif.
f. Pemantauan Atas Penyaluran Dana Transfer Ke Desa
Dan Capaian Keluaran Desa; Dan
g. Pemeriksaan Investigatif.
Tahapan Pengawasan • Dalam Penetapan tim Pengawasan Pengelolaan
Keuangan Desa dilakukan oleh pimpinan APIP
Kementerian dan pimpinan APIP daerah sesuai
kewenangan masing-masing dengan memperhatikan
1. Perencanaan kompetensi teknis.
2. Pelaksanaan
Dilakukan sesuai dengan langkah kerja yang telah ditentukan dalam program
kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Langkah kerja sebagaimana dimaksud
menggunakan metode:
a. telaah dokumen; Hasil pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan
b. wawancara; Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada
c. analisis data; ayat (1) dituangkan dalam dokumen kertas kerja
d. kuesioner; Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa.
e. survei;
f. inspeksi;
g. observasi; dan/atau
h. metode lainnya terkait pengawasan.
Tahapan Pengawasan
3. Pelaporan
Pelaporan dituangkan dalam laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa.
yang memuat :
a) temuan dalam Pengelolaan Keuangan Desa; dan
b) rekomendasi atas perbaikan untuk dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa
dan/atau pemerintah daerah.
Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa direviu secara berjenjang dan
ditanda tangani oleh inspektur sesuai kewenangan masing-masing paling lama 2 (dua)
minggu setelah pengawasan selesai dilakukan.
Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa disampaikan kepada gubernur,
bupati/wali kota, dan/atau kepala Desa dengan tembusan inspektur jenderal Kementerian
untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah provinsi dan inspektur
daerah provinsi untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah
kabupaten/kota.
Tahapan Pengawasan
Hasil Pengawasan
• Hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Camat
disampaikan kepada Bupati/Walikota dan ditembuskan
kepada APIP daerah kabupaten/kota.
6
Format Program Kerja
LANGKAH KERJA PENGAWASAN
APIP KABUPATEN/KOTA
B. PEMERIKSAAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DESA
1. Pengertian
Pemeriksaan kinerja atas pengelolaan keuangan dan Aset Desa bertujuan
memastikan bahwa pengelolaan keuangan desa telah dilaksanakan secara ekonomis,
efisien, efektif, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta mendapatkan keyakinan penatausahaan aset desa
2. Tujuan
1) Menilai 3E (ekonomis, efisien, dan efektif) dan ketaatan
2) Memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola keuangan desa dan aset desa
3. Sasaran
1) perencanaan keuangan;
5) penatausahaan kewajiban perpajakan;
2) penatausahaan pendapatan;
6) penatausahaan aset;
3) penatausahaan belanja;
7) pemanfaatan hasil kegiatan; dan
4) penatausahaan pembiayaan;
8) penatausahaan asset desa.
penatausahaan pengadaan
barang dan jasa;
LANGKAH KERJA PENGAWASAN Format Program Kerja ( Lanjutan)
APIP KABUPATEN/KOTA
B. PEMERIKSAAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DESA
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pemeriksaan kinerja atas pengelolaan keuangan dan Aset Desa
desa meliputi:
1) penatausahaan aspek administratif, aspek keuangan, dan aspek operasional
pemerintahan desa dalam suatu periode pemeriksaan/audit, dari 1 Januari
sampai dengan 31 Desember pada tahun anggaran yang ditetapkan.
2) Pemantauan atas penatau usahaan aset desa mencakup ruang lingkup
sebagai berikut
a. Kelengkapan dokumen penatausahaan aset desa.
b. Kepatuhan pencatatan aset desa ( kesesuaian belanja modal serta
kapitalisasi).
3) Inventarisasi atau keberadaan/penguasaan aset desa
5. Metodologi
1. Waktu Pelaksaan pemeriksaan sesuai dengan rencana pengawasan.
2. Perolehan Jumlah Bukti audit yang akan diuji mengggunakan teknik
sampling dengan pendekatan risiko dengan menggunakan aplikasi
Siswaskeudes
3. Melakukan pembandingan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan dengan ketentuan pengelolaan keuangan desa.
4. Penyusunan langkah kerja untuk mendeteksi adanya ketidaksesuaian
dari ketentuan.
LANGKAH KERJA PENGAWASAN Format Program Kerja ( Lanjutan)
APIP KABUPATEN/KOTA
C. PEMERIKSAAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN BUM DESA
1. Pengertian
serangkaian proses telaah dan pengujian atas pengelolaan keuangan BUMDes
untuk mendapatkan keyakinan terbatas mengenai kepatuhan dan efektivitasnya.
2. Tujuan
Mendapatkan keyakinan terbatas atas Kepatuhan dan Efektivitas Penyertaan
Modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Dampaknya bagi
Peningkatan Pendapatan Asli Desa.
3. Sasaran
1) Kelayakan Penyertaan Modal ke BUMDes
2) Akuntabilitas keuangan BUMDes
4. Ruang Lingkup
Penyertaan modal ke BUMDes, bagi hasil BUMDes dan pertanggungjawaban
5. Metodologi
1. Jadwal pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan Rencana Pengawasan
Tahunan
2. Perolehan Jumlah Bukti audit yang akan diuji mengggunakan teknik
sampling dengan pendekatan risiko.
3. Melakukan pembandingan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
dengan ketentuan pengelolaan keuangan desa.
4. Penyusunan langkah kerja untuk mendeteksi adanya ketidaksesuaian dari
ketentuan.
Format Program Kerja
LANGKAH KERJA PENGAWASAN
APIP KABUPATEN/KOTA
H. PEMERIKSAAN INVESTIGATIF
1. Pengertian
Proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang
bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya
guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya.
2. Tujuan
Bertujuan adalah membuktikan bahwa kecurangan (fraud) benar-benar terjadi.
3. Sasaran
Kegiatan-kegiatan terkait pengelolaan keuangan desa yang di dalamnya diduga
terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.
4. Ruang Lingkup
Meliputi pengelolaan keuangan desa yang tidak sesuai dengan ketentuan
perundangan.
5. Metodologi
1) Perolehan Jumlah Bukti audit yang akan diuji secara memadai.
2) Melakukan pembandingan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
dengan ketentuan pengelolaan keuangan desa.
3) Penyusunan langkah kerja untuk mendeteksi adanya ketidaksesuaian dari
ketentuan.
PEMBINAAN &
Pasal EKSISTENSI BUMDesa DALAM IMPLEMENTASI
PENGAWASAN
MENTERI, GUBERNUR,
32 PERMENDESA PDTT NO. 4 TAHUN 2015
BUPATI Pasal 7 & 8 PERATURA TDK PUNYA
N DESA UNIT USAHA
Pasal 17 s.d 18 Pasal 2 s.d 6
BENTU
PERMODALAN BUMDes PENDIRIAN K
BUMDES BUMDesa ORGA
Pasal 28 s.d 30 a NISASI
KERJASAMA
BADAN PUNYA UNIT
ANTAR
HUKUM USAHA
DESA
/BUMDESMA
MUSY
Pasal 9 s.d 16 AWAR
AH KERJASAM
KEPENGURUSA DESA MAKSUD TUJUAN INISIATIF
MUSDES A ANTAR
N BUMDES PENDIRIAN PENDIRIAN PENDIRIAN
DESA
PERTANGGUNGJAWA
BAN PELAKSANAAN
LAPORAN BUMDESA
AKUNTANS
I
PENGELOLA PENASIHAT /
PENGAWAS
OPERASIONAL EX OFFICIO BPD
Pasal
27
TIDAK
BERHASIL /
UNTUNG
BERHASIL / UNIT UNIT UNIT
PAILIT USAHA USAHA USAHA
Pasal 34
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, ketentuan
HASIL
Pasal Pasal 19 s.d 25 mengenai Badan Usaha Milik Desa dalam Peraturan Menteri
USAHA 26 Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik
BUMDES Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Titik Rawan Pengelolaan Keuangan Desa
PESERTA
6. Khusus Bantuan
Langsung Tunai utk
5. Pelaporan dan 4. Penatausahaan
menghadapi Pademi C-19 Pertanggungjawaban a. Administrasi
a. Pendataan Calon pembukuan;
a. Jumlah laporan yang
Penerima BLT b. Cara peng-SPJ-an;
harus dibuat; dan
b. Besaran Jumlah BLT c. Pencatatan kekayaan
b. Tatacara pelaporan. desa; dan
c. Penyerahan BLT tepat
sasaran, lokasi, waktu d. Konsep Belanja Modal
dan Belanja Barang.36
dan jumlah.
PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN
A. KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN
paransi Dapat
bukaan) Partisipasi Dapat Dinikmati Dipertanggung Berkelanjutan
Masyarakat jawabkan (Sustainable)
(Akuntabilitas)
Strategi Pembangunan Pedesaan
Strategi Terpadu
Strategi Strategi Strategi dan Menyeluruh
Pertumbuhan Kesejahteraan Responsif terhadap
Kebutuhan
Masyarakat
B. PEMBERDAYAAN PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN
1.Berkembangnya
TUJUAN Usaha Ekonomi
PRINSIP Masyarakat Dalam Dinamika Tata
STRATEGI
Kehidupan Perdesaan Yang Berdaya”.
2.Misi Memantapkan kelembagaan pangan masyarakat dan usaha
pertanian perdesaan;
3. Mendayagunakan lembaga keuangan mikro dan usaha desa sebagai
penggerak perekonomian lokal;
4.Memperluas jaringan dan akses pasar untuk mendorong pengembangan
produksi unggulan perdesaan;
5.Mengembangkan usaha ekonomi keluarga dan industri rumah tangga;
6.Mengoptimalkan potensi ekonomi perdesaan dan bantuan bagi
masyarakat tertinggal.
OBYEK PEMBINAAN & PENGAWASAN INSPEKTORAT
SKPD
(DINAS/BADAN) SKPD (KECAMATAN) DESA BUMD/BLUD
33 42 421 3 BUMD
SKPD KECAMATAN DESA 1 BLUD
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
• Permendes Nomor 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2023, diprioritaskan untuk program kegiatan percepatan pencapaian
SDGs Desa, yang meliputi:
• Dicanangkan pada tahun 2015 dan selesai pada tahun 2030 dengan 17 tujuan
44
45
46
47
48
• Dengan 18 tujuan yang telah dirumuskan, SDGs Desa bukan sekadar agenda
pembangunan, melainkan refleksi atas aspirasi bersama untuk desa yang
lebih baik. Sebuah desa yang tak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi
juga kaya akan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan. Di tengah
derasnya arus globalisasi, kearifan lokal desa tetap menjadi bintang penuntun
yang menerangi jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
• Di tengah pesatnya perubahan zaman, desa memiliki peran yang tak kalah
penting dalam konteks pembangunan nasional. Sebagai bagian dari upaya
global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, Indonesia merumuskan
SDGs Desa. Ini adalah refleksi atas komitmen negara untuk memastikan
bahwa desa, sebagai bagian integral dari pembangunan, tak terlewatkan
dalam upaya menuju Indonesia yang lebih adil dan sejahtera
STATUS DESA BERDASARKAN PENGUKURAN INDEKS DESA
MEMBANGUN (IDM) TAHUN 2023
gambaran dari kesuksesan pembangunan desa yang memiliki potensi Desa potensial
desa. Desa ini memiliki kemampuan luar dan mampu mengelola menjadi Desa Maju, yang
biasa dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakatnya. Dengan IDM lebih besar
sumber daya sosial, ekonomi, memiliki potensi sumber
dari 0,8155, Desa Mandiri mampu dan lingkungannya, untuk daya sosial, ekonomi, dan
mempertahankan ketahanan sosial, menanggulangi kemiskinan ekologi tetapi belum
ekonomi, dan ekologi secara
serta meningkatkan mengelolanya secara
berkelanjutan.
Desa Mandiri memberikan kesempatan
kesejahteraan masyarakat optimal untuk peningkatan
bagi masyarakat desa untuk kesejahteraan
mengembangkan potensi ekonomi lokal masyarakat Desa, kualitas
mereka. Dengan menggunakan sumber hidup manusia dan
daya alam yang ada di sekitarnya secara
berkelanjutan, desa-desa menanggulangi kemiskinan
dapat menciptakan lapangan kerja baru,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dan memperkuat perekonomian lokal
Ringkasan Umum Temuan Audit Operasional
1. Tingkat kepatuhan terhadap penyetoran pajak masih rendah, dengan masih ditemukannya
yang tidak menyetorkan pajak kegiatan;
2. Adanya realisasi belanja yang sudah dipertanggungjawabkan, namun realisasi fisik
pekerjaan tidak ada, dan/atau kelebihan pembayaran krna kekurangan volume pekerjaan;
3. Realisasi belanja belum didukung dengan bukti belanja yang sah, lengkap dan memadai;
4. Penyertaan Modal Usaha BUMDes pada umumnya belum meningkatkan PADes secara
signifikan, serta masih kurangnya pengendalian Desa terhadap tata kelola BUM Des itu
sendiri;
5. Penatausahaan keuangan pada umumnya belum menggunakan aplikasi Siskeudes;
6. Pengelolaan Aset belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan;
7. Pengelolaaan administrasi kepegawaian belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan;
• Selain itu, dari kegiatan pengawasan desa tahun 2023 juga masih terdapat permasalahan yang sering
terjadi di desa dalam dua sektor.
Dalam hal pengelolaan keuangan meliputi:
• realisasi pendapatan dan belanja yang masih rendah,
• akuntabilitas belanja desa yang rendah,
• masih adanya kegiatan yang tidak tepat sasaran,
• inefisiensi RAB desa yang tidak mencapai output,
• selisih pungutan dan penyetoran pajak dan
• kurangnya pertanggungjawaban atas kesesuaian dengan kondisi riil,