Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK

MOTOR DIESEL

Disusun oleh :
Radja Dimas Fadillah 1502618021
Al Faridz 1502619054
Muhammad Ghifari Ukasya 1520619008
Bima Abimayu 1502620064
Nur Muhamad Sidik Purnomo 1502620072
MENYETEL CELAH KATUP
MOTOR DIESEL
 Tujuan
Setelah melaksanakan praktik, diharuskan mahasiswa dapat:
1) Melakukan menyetel celah katup motor diesel dengan benar.
2) Mengidentifikasi komponen dengan benar.
3) Menggunakan peralatan dan SST tune up.

4) Memahami throubleshooting motor diesel.

 Alat Dan Bahan


Alat
1. KotakAlat/ToolSet
2. Kunci Torsi
3. Feeler Gauge
4. Kain Lap
Bahan
5. Unit MotorDiesel
Memutar poros engkol sampai Memeriksa mur bracket poros
pada posisi Top 1 atau Top4. rocker arm dari kekendoran.
  Torsi mur bracket poros rocker arm
Hasil Pemeriksaan: Pada saat
Kode mesin Isuzu: 4JA1:5,5kgf.m
memutar poros engkol , tidak terdapat C223:1,8kgf.m
tanda garis pada pulley.
 Hasil Pemeriksaan:Terdapat 5 buah
 Kesimpulan : Pulley pada poros mur bracket poros rocker arm, setelah
engkol perlu diberi tanda garis supaya diperiksa kelima mur tersebut memiliki
memudahkan untuk mencari posisi Top torsi sebesar 5,5 kgf.m.
1 atau Top 4.  Kesimpulan : Torsi mur bracket poros
rocker arm sudah sesuai dengan
standar dan tidak terjadi kekendoran.
Memeriksa & menyetel celah Memeriksa & menyetel celah
katup pada posisi Top1. katup pada posisi Top4.
 Stel celah katup Top1 :  Stel celah katup Top4: SILINDER
SILINDER 1 = Katup In & Ex 2 : Katup Ex SILINDER 3 : Katup
SILINDER 2 = Katup In In SILINDER 4 : Katup In & Ex
SILINDER 3 = Katup Ex  Standar ukuran celah katup Mesin
 Standar ukuran celah katup Mesin Mitsubishi : Katup masuk 0,15mm
Mitsubishi: Katup masuk 0,15 mm dan katup buang 0,25mm
dan katup buang 0,25 mm
Hasil Pemeriksaan TOP 1 :

HASIL HASIL
SILINDER KATUP PEMERIKSAAN PENYETELAN
AWAL
EX 0,25 mm 0,25 mm
Silinder 1
IN 0.30 mm 0,15 mm
Silinder 2 IN 0,25 mm 0,15 mm
Silinder 3 EX 0,30 mm 0,25 mm

Hasil Pemeriksaan TOP 1 :

HASIL HASIL
SILINDER KATUP PEMERIKSAAN PENYETELAN
AWAL
EX 0 mm 0,25 mm
Silinder 4
IN 0.30 mm 0,15 mm
Silinder 3 IN 0,30 mm 0,15 mm
Silinder 2 EX 0,30 mm 0,25 mm
PEMERIKSAAN
INJEKTOR
 Tujuan
Setelah melaksanakan praktik, diharuskan mahasiswa dapat:
1) Memeriksa dan memperbaiki kerusakan injektor dengan prosedur servis yang tepat.
2) Mendiagnosa dan melakukan trouble shooting terhadap gangguan injektor.
3) Menggunakan injector tester dengan benar.
 Alat Dan Bahan
Alat
1. Injector
2. Injektor tester
3. Tool box set
4. Solar
5. Kain lap
6. Nampan
LANGKAH PRAKTEK
 Melepas injektor dari engine  Memeriksa bentuk penyemprotan dan
kebocoran pada injector

Memasang injector ke saluran


tekanan tinggi pada
injector tester
Hasil Pemeriksaan :

Bentuk Kebocoran
No. Injektor Kesimpulan
penyemprotan Injektor
Diperlukan
1 Jelek Ada bocor
pergantian
2 Baik Tidak bocor Kondisi baik
Diperlukan
3 Jelek Ada bocor
pergantian
4 Baik Tidak bocor Kondisi baik

Analisa hasil praktek


a) Setelah dilakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan pada ke 4 injektor, didapat hasil bahwa,
injector no 1 dan 3 menunjukan bentuk penyemprotan yg jelek hal ini bisa disebabkan karena jarum
nozzle aus atau tersumbat sehingga tidak mengalirkan semprotan dengan baik. Maka solusinya adalah
ganti needle nozzle dan body nozzle jika aus.
b) Setelah dilakukan pemeriksaan kebocoran pada ke 4 injektor didapat hasil bahwa, injektor no 1 dan
3 mengalami bocor, Hal ini bisa disebabkan karena needle nozzle aus. Maka solusinya adalah ganti
needle nozzle.
OVERHAUL
POMPA INJEKSI
 Tujuan
Setelah melaksanakan praktik, diharuskan mahasiswa dapat:
1) Membongkar dan memasang pompa injeksi in line dengan benar.
2) Memahami konstruksi pompa injeksi in line.
3) Memahami komponen pompa injeksi in line beserta fungsinya.
4) Memahami cara kerja pompa injeksi in line
 Alat Dan Bahan
Alat
1. Kunci sok, kunci ring dan obeng
2. Pendorong pegas pompa
Bahan
3. Unit pompa injeksi in line.
4. Solar
5. Nampan
6. Kain lap
LANGKAH KERJA
 Siapkan alat dan bahan.
 Pasang pompa injeksi pada ragum
 Putar camshaft dengan plunger pada tiap-tiap cylinder berada pada
TDC,
 Pasang tappet insert pada lubang tappet satu persatu.
 Lepaskan camshaft, pukul perlahan dengan hamer plastik dari sisi
governor. Catatan : Pastikan bahwa cam pada camshaft tidak
menyentuh dengan tappet. Dan pasang flyweight round nut pada
ujung camshaft guna melindungi ulir dari kerusakan.
LANGKAH KERJA
 Melepas tappet. Masukkan roller clamp untuk mendorong tappet
keatas. Dengan tappet dalam keadaan terdorong lepaskan tappet
insert dan masukkan tappet clamp melalui camshaft hole, lalu jepit
tappet dan tarik keluar.
 Dari bagian bawah pompa dan cocokkan ujung plunger clamp ke
lower spring seat. Kemudian tarik plunger clam ke luar maka
plunger akan terlepas. Catatan : Ketika melepas plunger, pastikan
bahwa lower spring menghadap keatas guna mencegah terjatuhnya
plunger.
LANGKAH KERJA
 Lepaskan lock plate dan lepaskan delivery valve holder dengan box
wrench kemudian lepaskan stopper delivery valve dan spring.
 Dengan mengunakan delivery valve extractor lepaskan delivery
valve.
 Lepaskan plunger barrel. Catatan: Tempatkan plunger pada plunger
barrel.
 Catat komponen utama pompa injeksi , fungsi dan cara kerjanya.
HASIL PRAKTIKUM
Plunger dan barrel. Setelah membersihkan dengan solar periksa apakah plunger bisa turun dengan
lembut pada barrel dengan sendirinya. Dengan cara :
a. Miringkan barrel 60®
b. Tarik plunger sekitar 10 – 15 mm dan lepaskan.
c. Putar plunger pada barrel apakah tidak mengalami sendat atau macet.
d. Ganti plunger bila tidak bisa turun dengan sendirinya.
Pemeriksaan : 4 plunger dan barrel turun dengan sendirinya
Kesimpulan : punger dan barrel dalam kondisi baik

a. Plunger pada posisi titik mati bawah (TMB/BDC)


Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui
lubang masuk ( feed hole ) pada silinder ke ruang penyalur ( delivery chamber )
di atas plunyer.
b. Langkah awal (pre-stroke)
Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller maka plunyer bergerak
ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas lubang masuk maka bahan bakar
mulai tertekan dan mengalirkeluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.
HASIL PRAKTIKUM
c. Langkah penekanan (effective stroke)
Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove
bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar
terhenti.

d. Langkah akhir (TMA/TDC)


Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal
dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer
dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan
bakar yang disalurkan.
SISTEM
PEMANAS MULA
 Tujuan
1. Memeriksa dan memperbaiki kerusakan system pemanas mula dengan prosedur servis yang tepat.
2. Mendiagnosa dan melakukan trhouble shooting terhadap gangguan system pemanas mula.
3. Setelah melaksanakan praktik, diharuskan mahasiswa dapat melakukan beberap macam cara pemeriksaan system pemanas mula :
- Di dalam kendaraan .
- Di ruang mesin.
a) Dengan lampu control
b) Dengan ampermeter
c) Dengan melihat pada lubang injektor
-Tes busi pijar yang di lepas
-Alat Dan Bahan
1. Kotak alat.
2. Voltmeter
3. Ampermeter
4. Lampu kerja
5. Kabel-kabel
6. Aki/baterai Bahan
7. Unit pompa injeksi in line.
8. Solar
9. Nampan
10. Kain lap
LANGKAH PRAKTEK
Pelepasan baut-baut pemanas pemula Ketika sudah dilepas terdapat 4
pada motor diesel menggunakan
pemanas pemula ,kemudian langkah
Rachel kunci shok.
sel anjutnya periksa masing – masing
pemanas pemula / busi pijar dengan di
sambung kan ke aki apakah bisa
menyala atau tidak.

Proses pengecekan dengan


menghubungkan aki bertegangan 12 V ke
busi pijar, apakah busi pijar menyala atau
tidak. busi harus menyala merah setelah 6
– 15 detik.
Bu s i P ij ar ke - 1
Periksa apakah ujung batang pemanas terbakar.
Hasil pemeriksaan : busi pijar tidak terbakar
Kesimpulan : ada masalah pada busi pijar sehingga tidak dapat terbakar
Hubungkan busi pijar pada batterai 12 V. Busi harus menyala merah setelah 6
– 15 detik. Lihat spesifikasi
Hasil pemeriksaan : telah di di periksa dengan menghubungkan aku ke busi
pijar sekitar 1 menit tetapi busi pijar tidak menyala
Kesimpulan : ada masalah pada busi pijar sehingga tidak dapat menyala.
Busi Pijar ke-2
Periksa apakah ujung batang pemanas terbakar.
Hasil pemeriksaan : busi pijar tidak terbakar
Kesimpulan : ada masalah pada busi pijar sehingga tidak dapat terbakar
Hubungkan busi pijar pada batterai 12 V. Busi harus menyala merah setelah 6
– 15 detik. Lihat spesifikasi
Hasil pemeriksaan : telah di di periksa dengan menghubungkan aku ke busi
pijar sekitar 1 menit tetapi busi pijar tidak menyala
Busi Pijar ke-3
Periksa apakah ujung batang pemanas terbakar.
Hasil pemeriksaan : busi pijar terbakar tapi hanya terasa hangat
Kesimpulan : pemanas busi pijar kurang baik
Hubungkan busi pijar pada batterai 12 V. Busi harus menyala merah setelah 6
– 15 detik. Lihat spesifikasi
Hasil pemeriksaan : telah di di periksa dengan menghubungkan aki ke busi
pijar sekitar 1 menit tetapi busi pijar
tidak menyala
Kesimpulan : ada masalah pada busi pijar sehingga tidak
dapat menyala.
Busi Pijar ke-4
Periksa apakah ujung batang pemanas terbakar.
Hasil pemeriksaan : busi pijar terbakar tapi hanya terasa hangat
Kesimpulan : pemanas busi pijar kurang baik Hubungkan busi pijar pada
batterai 12 V. Busi harus menyala merah setelah 6 – 15 detik. Lihat spesifikasi
Hasil pemeriksaan : telah di di periksa dengan menghubungkan aki ke busi
pijar sekitar 1 menit tetapi busi pijar tidak menyala
Kesimpulan : ada masalah pada busi pijar sehingga tidak dapat menyala.
MENYETEL POMPA INJECTION TIMMING
PADA POMPA INJEKSI INLINE
 Tujuan
Setelah melaksanakan praktik, diharuskan mahasiswa dapat:
1) Membongkar dan merakit pompa pengalir.
2) Memeriksa kondisi pompa pengalir.
3) Mengetes kemampuan kerja pompa pengalir.

Alat Dan Bahan


Alat
1. Kotak alat.
2. Gelas ukur.
3. Manometer (0 – 8 bar)
4. kran Bahan
Bahan.
5. Solar
6. Nampan
7. Kain lap
LANGKAH KERJA
 Periksa sinkronisasi dimulainya saat penyemprotan untuk semua
silinder sesuai Denganpenyemprotan. Contoh urutan
penyemprotan : silinder :1–3–4–2 interval 90 6 silinder:1–5–3–6–2–
4 interval 60 Penyetelan volume bahan bakar yang disemprotkan.
 Tarik batang pengatur pada posisi stop dan stel dialindikator pada
skalanol. Lakukan pengetesan jumlah penyemprotan bahan
bakar.Pada bermacam-macam posisi batang pengatur danputaran
pompa.
LANGKAH KERJA
 Apabila volume penyemprotan tidak sesuai dengan spesifikasi,
lakukan penyetelan sebagai berikut :
 Putar plunyer kontrol sleve ke kiri atau ke kanan, Catatan: Plunyer
kontrol sleve diputar kekiri, jumlah penyemprotan bertambah banyak
dan apabila diputar ke kanan jumlah penyemprotan berkurang.
AIR BLEEDING
 Tujuan
Setelah melaksanakan praktik, diharuskan mahasiswa dapat:
1) Memeriksa dan memperbaiki kerusakan pompa injeksi inlined engan prosedur servis
yang tepat.
2) Mendiagnosa dan melakukan trhouble shooting terhadap gangguan pompa injeksi

3) inline Alat Dan Bahan


Alat
1. Tesbench dan peralatannya.
2. Obeng +
3. Obeng –
Bahan
4. Unit pompa injeksi in line.
5. Solar
6. Nampan
7. Kain lap
Lepaskan Pompa penyalur dari
mesin dengan cara melepas baut Tes Lepaskan katup buang dan
yang yang mencekam dari katup masuk beserta pegas-pegas
keduanya dengan menggunakan katup
kunci ring/T
Putar posisi pompa pengalir
Buka tutup katup buang dengan pada ragum. Buka tutup torak dan
menggunakan kunci ring atau pegas torak
kunci sok
Putar posisi pompa pengalir
Lepaskan pompa tangan dari pada ragum. Buka tutup torak dan
dudukannya pegas torak & Lepas snap ring,
kemudian keluarkan penumbuk
dari ro
DATA HASIL PRAKTIKUM

 Memeriksa dan mengetes pompa tangan : Perhatikan ; pompa, slang


harus kosong. Lakukan pemompaan pada pompa tangan dengan
penuh sebanyak 80 langkah per menit. Hasil pemeriksaan : Pompa
masih mengalirkan bahar bakar dengan baik.
 Kesimpulan : kondisi pompa bagus. Perhatian pada saluran, bahan
bakar harus mengalir
dalam 30 langkah & Apabila hasil tidak sesuai, periksa katup masuk
dan katup buang.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai