Anda di halaman 1dari 152

Anestesi Umum

dr. Lichte
dr. Esha
dr. Baihaqi
dr. Akbar
dr. Didit
dr. Dony
dr. Samsul
dr. Vika
dr. Abas
dr. Algi
dr. Juliana

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif


FK UNS / RS dr. Moewardi
VISITE
ANESTESI
Pendahuluan
Visit preoperasi menurut American Society of Anesthesiologists-
mandated dan Joint Commission on Accreditation of Healthcare
Organizations adalah tanggung jawab yang menentukan apakah
kondisi medis yang optimal dan jika memungkinkan berusaha untuk
mengurangi risiko morbiditas perioperative/

Hal-hal yang perlu dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,


pemeriksaan laboratorium, dan klasifikasi status fisik.

Butterworth IV JF, Mackey DC, Wasnick JD. (2013). Airway Management . In : Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
Mc Graw Hill, 2013. p 309-41

Rehatta, N. M., Hanindito, E., & Tantri, A. R. (2019). Anestesiologi dan Terapi Intensif: Buku Teks Kati-Perdatin. Gramedia Pustaka Utama.
Pendahuluan • Faktor harus dipertimbangkan antara lain umur, jenis
kelamin, status fisik, jenis operasi, keterampilan operator dan
peralatan yang dipakai, keterampilan dan kemampuan
pelaksanaan anestesia, sarana, status rumah sakit, dan
permintaan pasien.
• 4 hal utama yang menjadi perhatian:
1. Informed consent
2. Sistem organ utama
3. Kondisi anemia, status gizi dan tindakan prehabilitasi
4. Penanganan kondisi khusus

Butterworth IV JF, Mackey DC, Wasnick JD. (2013). Airway Management . In : Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York:
Mc Graw Hill, 2013. p 309-41

Rehatta, N. M., Hanindito, E., & Tantri, A. R. (2019). Anestesiologi dan Terapi Intensif: Buku Teks Kati-Perdatin. Gramedia Pustaka Utama.
 Anamnesis
Tahapan Identitas, RPD, riw. pengobatan, riw. alergi, kebiasaan, riw. anastesi sebelumnya
 Pemeriksaan Fisik
1. Breath
2. Blood
3. Brain
4. Bladder
5. Bowel
6. Bone
 Pemeriksaan Penunjang

Aturan 3-3-2 memainkan peran penting dalam


perencanaan sebagai komponen skala dari
LEMON (Look, Evaluated, Mallampati,
Obstruction, Neck Mobility)

Butterworth IV JF, Mackey DC, Wasnick JD. (2013). Airway Management . In :


Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York: Mc Graw Hill,
2013. p 309-41
Klasifikasi
ASA

Butterworth IV JF, Mackey DC, Wasnick JD. (2013). Airway Management . In :


Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York: Mc Graw Hill,
2013. p 309-41
Persiapan
Hari Operasi 1. Pembersihan dan pengosongan saluran
pencernaan
2. Gigi palsu, bulu mata palsu, cincin, gelang
harus ditinggalkan
3. Kandung kemih harus kosong
4. Informed consent
5. Pemeriksaan fisik ulang
6. Pemberian obat premedikasi IM atau PO
diberikan ½ - 1 jam sebelum induksi anastesi

Rehatta, N. M., Hanindito, E., & Tantri, A. R. (2019). Anestesiologi dan Terapi Intensif: Buku Teks Kati-Perdatin. Gramedia Pustaka Utama.
ANESTESI
UMUM
Anestesi Umum
Anestesi Intravena
Paling sering digunakan: sedatif dan analgesik
intravena. Efek samping: depresi napas dan
hipotensi. Contoh: propofol, etomidate,
ketamin.

Anestesi Inhalasi
Digunakan sebagai induksi terjadinya anestesi
dan pemeliharaan anestesi. Efek samping:
hipertermia maligna. Contoh: NO, isoflurane,
sevoflurane, halotan

Butterworth IV JF, Mackey DC, Wasnick JD. (2013). Airway Management . In : Morgan &
Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York: Mc Graw Hill, 2013. p 309-41
Stadium
Anestesi

Butterworth IV JF, Mackey DC, Wasnick JD. (2013). Airway Management . In : Morgan &
Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York: Mc Graw Hill, 2013. p 309-41
Scoring
PRST PRST SCORING INDEXES
INDEX CONDITION SCORE
Systolic Arterial Less than control+ 15 0
Pressure Less than control + 30 1
More than control + 30 2

Heart Rate [beats / Less than control + 15 0


minute] Less than control + 30 1
More than control + 30 2

Sweat Nil 0
Skin moist to touch 1
Visible beads of sweat 2

Tears or Lacrimation no excess tears when eyelids open 0


excess tears visible when eyelids open 1
tears overflow from closed eyelids 2

Score 2 – 4: adequate anastetic

(Evans dan Davies, 1984)


Scoring PRST
Apabila menggunakan balance anestesi dengan N2O/O2 di sertai halotan, enfluran, isofluran atau
sevofluran, serta narkotik sebagai analgetik maka stadium anastesi hanyalah berdasarkan
skoring klinis yang disebut PRST scoring

PRST singkatan dari :


P: Pressure R: Rate
(Tekanan (denyut
darah sistolik) jantung)

S: Sweat T: Tears or
(adanya lacrimation
keringat) (air mata)

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Indikasi Anestesi
Umum
Pasien yang menjalani prosedur pembedahan yang membutuhkan relaksasi
mendalam untuk jangka waktu yang lama.

Pembedahan yang tidak dapat dibius dengan anestesi lokal atau regional.
Operasi yang kemungkinan besar akan mengakibatkan kehilangan darah yang
signifikan atau yang menyebabkan gangguan pernapasan.
Pasien yang tidak kooperatif juga lebih baik dirawat dengan anestesi umum
bahkan untuk prosedur yang lebih kecil.
Pilihan opsional pasien juga dapat mempengaruhi keputusan untuk menjalani
anestesi

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi absolut.
Anestesi Umum
Kontraindikasi relatif:

• Pasien dengan kondisi medis yang tidak dioptimalkan


sebelum operasi elektif

• Pasien dengan difficult airway, atau komorbiditas


signifikan lainnya (stenosis aorta parah, penyakit paru
signifikan, CHF, dan lain-lain)

• Pasien menjalani prosedur yang dapat dilakukan dengan


teknik regional atau neuraksial.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
EVALUASI
PERIOPERATIF
Evaluasi Pasien
Operatif Mengidentifikasi pasien yang
kondisinya sangat buruk
Mengidentifikasi pasien yang
(operasi yang diusulkan
memerlukan perawatan
hanya dapat mempercepat
medis tertentu
kematian tanpa
meningkatkan kualitas hidup)

Mengidentifikasi pasien
dengan karakteristik spesifik
Menyediakan perkiraan
yang akan mempengaruhi
risiko anestesi pasien
rencana anestesi yang
diusulkan

Memberikan pasien Menggambarkan rencana


dukungan psikologis, dan anestesi yang diusulkan
mendapatkan persetujuan dalam konteks rencana
untuk rencana anestesi yang bedah dan pasca operasi
diusulkan secara keseluruhan

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Evaluasi Pasien
Operatif Mengurangi resiko dan morbiditas pada
pasien yang berhubungan dengan
tindakan pembedahan dan anestesia

Mempersiapkan pasien baik dari segi


medis dan psikologis

Mengarahkan tindakan yang efisien dan


hemat biaya

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Tindakan/Diagnostik

POIN • Riwayat pembedahan/anestesi sebelumnya


• Risiko alergi

SKRINING Manajemen Jalan Napas

• Sulit jalan napas


• Sleep apnea
• LEMON Assessment

Sistem Saraf Pusat

• Riwayat stroke, kejang, pingsan dan peningkatan TIK


• Perubahan status mental
• Riwayat penyakit neuromuskular dan cedera tulang belakang

Usia, Kelamin dan


Tinggi Berat Badan

Resiko Infeksi

• Riwayat infeksi HIV, MRSA, VRE, Influenza, TB


• Riwayat berpergian ke daerah endemik
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Sistem Kardiovaskular

POIN • Riwayat PJB, hipertensi, CAD, gagal jantung, kardiomiopati,


disritmia
• Riwayat penggunaan pacemaker

SKRINING Sistem Gastrointestinal

• Riwayat penyakit iver, hepatitis, muntah/mual, refluks, dan


obstruksi GIT

Sistem Nefrologi

• Insufisiensi renal, gagal ginjal dan riwayat dialisis

Sistem Hematologi

• Anemia, koagulopati, riwayat sickel cell anemia, kemoterapi


dan tansfusi

Lain-lain

Usia kehamilan, riwayat trauma

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
POIN Tanda Vital

• Status NPO
SKRINING • Akses IV/ monitor peralatan invasif

Sistem Pernapasan

• Riwayat URI, bronkitis/pneumonia,


merokok, asma, COPD
• Riwayat penggunaan O2 inhaler/steroid
• Pengaturan ventilator dan kedalama serta
ukuran selang ET

Sistem Endokrin

• Riwayat penyakit diabetes, penyakit tiroid,


RA dan penggunaan steroid

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Klasifikasi
ASA
• ASA 1 : Pasien normal dan sehat
• ASA 2 : Pasien dengan penyakit sistemik
terkontrol
• ASA 3 : Pasien dengan penyakit sistemik tidak
terkontrol, dengan beberapa keterbatasan
• ASA 4 : Pasien dengan penyakit sistemik
mengancam nyawa
• ASA 5 : Pasien yang tidak dapat bertahan hidup
tanpa operasi
• ASA 6 : Pasien mati otak sebagai donor organ

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
INTUBASI
INTUBASI
Proses memasukkan tabung
melalui mulut dan kemudian ke
jalan napas. Prosedur ini dilakukan
untuk mendukung pernapasan
pasien ketika ditempatkan pada
ventilator.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
TIPE Intubasi Endotrakeal

• Proses memasukkan tabung melalui mulut pasien dan ke dalam

INTUBAS jalan napas mereka. Ini dilakukan untuk pasien yang perlu
dipasang ventilator selama anestesi, sedasi, atau penyakit parah.

I Intubasi Nasotrakeal

• Memasukkan pipa endotrakeal melalui naris ke nasofaring dan


trakea.

Intubasi Orotrakeal

• Jenis tabung trakea tertentu yang biasanya dimasukkan melalui


mulut (orotrakeal) atau hidung (nasotrakeal).

Intubasi serat optik / Fiber Optic Intubation (FOI)

• Teknik di mana endoskopi fleksibel dengan tabung trakea yang


dimuat sepanjang panjangnya dilewatkan melalui glotis.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Mempertahankan patensi jalan nafas
TUJUAN
INTUBASI Melindungi jalan nafas dari aspirasi

Memungkinkan ventilasi tekanan positive

Memungkinkan pembersihan sekresi jalan nafas

Memungkinkan nafas kendali dengan oksigen 100%

Jalur obat-obatan tertentu pada saat henti jantung.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Perfect Good Intubation
Preparation Technique

SAFE
INTUBATION
Excellent
Complication
management
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
PERSIAPAN Evaluasi Airway
INTUBASI
Siapkan dan cek Peralatan

Posisikan pasien dengan tepat

Medikasi

Preoksigenasi
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
(Reed MJ, 2005)
Supraglottic Airway Device (SAD)

Supraglottic airway device (SAD) dipakai pada pasien dengan napas spontan maupun
terventilasi saat anestesi. SAD terdiri atas tabung yang tersambung dengan sirkuit
respiratori atau breathing bag yang tersambung pada alat hipofaringeal dan mengirim
udara langsung ke glottis, trakea, dan paru.

Butterworth, JF, IV,, Mackey, DC, &Wasnick, JD (2018). Anestesiologi klinis Morgan & Mikhail (Edisi keenam.). New York: Pendidikan McGraw-Hill.
Laryngeal Mask Airway
LMA terdiri atas tabung yang pada ujung
proksimalnya terhubung dengan sirkuit napas
dengan standar konektor 15-mm dan ujung distalnya
terhubung dengan cuff elips yang dapat diatur
pengembangannya. Cuff ini akan diberikan lubrikan
dan dimasukkan ke hipofaring sehingga ketika
mengembang, akan memberikan tekanan rendah
pada area jalan masuk menuju laring.

Butterworth, JF, IV,, Mackey, DC, &Wasnick, JD (2018). Anestesiologi klinis Morgan & Mikhail (Edisi keenam.). New York: Pendidikan McGraw-Hill.
Kontraindikasi Relatif LMA

Abses faring

Obstruksi faring

Risiko aspirasi (kehamilan, hernia hiatus)

Komplians paru rendah (penyakit paru restriktif) yang butuh


tekanan inspirasi puncak >30 cmH2O

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Perbandingan LMA dengan Face Mask
Keuntungan Kerugian
• Pengoperasiannya tidak perlu dipegang • Lebih invasif
terus menerus • Lebih berisiko menimbulkan trauma
• Mengunci lebih baik pada pasien jalan napas
berjenggot • Membutuhkan keterampilan baru
• Lebih sesuai untuk digunakan pada • Membutuhkan anestesi yang lebih
operasi THT dalam
• Seringkali lebih mudah untuk menjaga • Membutuhkan mobilitas TMJ yang lebih
jalan napas besar
• Melindungi terhadap sekresi jalan napas • Difusi N2O ke manset
• Lebih sedikit menimbulkan trauma • Kontraindikasi yang lebih banyak
nervus fasialis dan mata
• Polusi ruang operasi yang lebih sedikit

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Perbandingan LMA dengan ETT
Keuntungan Kerugian
• Lebih tidak invasif • Meningkatkan risiko aspirasi
• Berguna pada intubasi yang sulit gastrointestinal
• Lebih sedikit menimbulkan trauma • Lebih berisiko pada posisi pronasi
gigi dan laring atau jackknife
• Lebih sedikit menimbulkan • Membatasi PPV maksimal
laringospasme dan bronkospasme • Jalan napas lebih tidak aman
• Tidak memerlukan relaksasi otot • Risiko kebocoran gas dan polusi yang
• TIdak memerlukan mobilisasi leher lebih besar
• Tidak beresiko menyebabkan • Dapat menyebabkan distensi
intubasi esofagus atau endobronkial lambung

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Variasi Desain LMA

a LMA Proseal™. b LMA Supreme™. c LMA Classic™. d i-gel™. e Ambu®


AuraOnce™. f Air-Q™. g Shiley™.
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Combitube Esofagus-Trakea
Dua selang yang disatukan, masing
masing dengan konektor 15mm pada
ujung proksimalnya.
Lubang distal dari Combitube
biasanya berada pada esofagus pada
95%.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
King Laryngeal Tube
Kedua balon dikembangkan melalui satu jalur
pengembangan. Apabila ventilasi terlihat sulit
setelah tube dimasukkan dan manset
dikembangkan, kemungkinan selang masuk
terlalu dalam. Tarik selang secara perlahan hingga
komplians meningkat.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Difficult Laryngoscopy: LEMON
1. Look externally
Beards or facial hair
Short, fat neck
Morbidly obese patients
Facial or neck trauma
Broken teeth (can lacerate balloons)
Dentures (should be removed)
Large teeth
Protruding tongue
A narrow or abnormally shaped face

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Difficult
Laryngoscopy:
LEMON
3. Mallampati Score

Walls Manual Emergency Airway, 2018


Difficult
Laryngoscopy:
LEMON 4. Obstruction/obesity
• Upper airway obstruction is a marker for difficult
laryngoscopy  muffled voice (hot potato voice),
difficulty swallowing secretions, stridor, a sensation of
dyspnea
• Stridor indicate that the airway has been reduced to
<50% of its normal caliber or to a diameter of 4,5 mm or
less

Walls Manual Emergency Airway, 2018


Difficult Laryngoscopy: LEMON

Grade 1: Full Grade 2: Grade 3: Only Grade 4:


aperture Lower part of epiglottis Epiglottis not
visible cords visible visible visible

Walls Manual Emergency Airway, 2018


Difficult 5. Neck Cannot touch chin to chest or
Laryngoscopy: mobility
cannot extend neck
LEMON

Cervical spine immobilization for


trauma

Intrinsic cervical spine immobility


(ankylosing spondylitis or
rheumatoid arthritis)

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Difficult to Bag
(MOANS) Mask Seal
Obesity or Obstruction
Age > 55
No Teeth
Stiff
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Mask Seal - MOANS

Wrong Mask Oddly


Small Hands
Size Shaped Face

Facial
Bushy Beard Blood/Vomit
Trauma
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Obesity or Obstruction
- MOANS
• Obesity
• Heavy chest
• Abdominal contents inhibit
movement of the diaphragm
• Increased supraglottic airway
resistance
• Billowing cheeks
• Difficult mask seal
• Quicker desaturation

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Obesity or • Obstructions
• Foreign Body
Obstruction - •• Angioedema
Abscesses
MOANS • Epiglottitis
• Cancer
• Traumatic Disruption/Hematoma/Burns

Age > 55 - MOANS


• Associated with BVM difficulty,
possibly due to loss of tone in the
upper airway
No Teeth - MOANS

Consider leaving
Face tends to dentures in for
“cave in” BVM and remove
for intubation

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Stiff - Refers to Poor Compliance
MOANS Reactive Airway Disease

COPD

Pulmonary Edema/Advance Pneumonia

History of Snoring/Sleep Apnea


• Also predicts a higher Mallampati score

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Scope

Laringoskop

Alat yang digunakan untuk


memeriksa laring dan
memfasilitasi intubasi trakea

Laringoskop terdiri atas dua


bagian utama yaitu handle
dan blade
Blade Miller Blade Macintosh
(Straight) Curved)

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Scope

Sniffing Position
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Scope (Stetoskop)

• Setelah intubasi, dada dan


epigastrium segera dilakukan
auskultasi (pada 5 lokasi).

• Apabila hasil auskultasi tidak


jelas dapat dilakukan tracing
kapnografi (tes definitif)
dipantau untuk memastikan
lokasi intratrakeal.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Tube (Endotracheal Tube / ETT)

• ETT dewasa terdiri dari katup, balon


pilot, tabung penggelembungan, dan
manset.

• Tabung murphy memiliki lubang (mata


Murphy) untuk mengurangi risiko oklusi
saat bukaan tabung distal berbatasan
dengan karina atau trakea

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Tube (Endotracheal Tube / ETT)

Dasar pemilihan diameter tabung


adalah untuk memaksimalkan aliran
dengan ukuran yang lebih besar dan
meminimalkan trauma jalan nafas
dengan ukuran yang lebih kecil.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Airway (Oropharyngeal /nasopharyngeal airway)

• Panjang saluran napas hidung


dapat diperkirakan sebagai jarak
dari nares ke meatus telinga dan
harus kira-kira 2 sampai 4 cm
lebih panjang dari oral airway.

• Saluran napas orang dewasa


dapat berukuran kecil (80 mm
[Guedel No. 3]), sedang (90 mm
[Guedel No. 4]), dan besar (100
mm
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s [Guedel
clinical anesthesiology. No. 5]).Mackey DC, Wasnick JD,
Sixth edition.
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Airway (Facemask)

• Penggunaan masker wajah dapat


memfasilitasi pengiriman oksigen atau gas
anestesi dari sistem pernapasan ke
pasien dengan membuat segel kedap
udara pada wajah pasien.

• Tepi masker memiliki pola yang dapat


disesuaikan dengan berbagai fitur wajah.
Lubang 22-mm masker menempel pada
sirkuit pernapasan mesin anestesi melalui
konektor sudut kanan Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Airway (Facemask)

• Masker transparan memungkinkan observasi


gas lembab ekshalasi dan dapat
memudahkan mengenali muntahan.

• Kait penahan yang mengelilingi lubang bisa


dipasang ke tali kepala sehingga topeng tidak
harus terus-menerus dipegang di tempatnya.

• Beberapa masker pediatrik dirancang khusus


untuk meminimalkan dead space, contohnya
seperti Rendell–Baker–Soucek facemask
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Airway

Teknik Memegang Face Mask

Teknik two handed (pada


Teknik one handed difficult airway)
STATICS: Tape

Untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Introducer (Stylet)

• Mandrin atau stylet dari kawat


dibungkus plastic yang mudah
dibengkokkan untuk pemandu agar
pipa trakea mudah dimasukkan.

• Stylet dimasukkan ke dalam ETT,


yang kemudian ditekuk hingga
menyerupai tongkat hoki.

• Bentuk ini memfasilitasi intubasi


laring yang terletak di anterior.
https://els-jbs-prod-cdn.jbs.elsevierhealth.com/cms/attachment/2116997153/2085257289/gr1.jpg

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
STATICS: Connector

Penyambung antara pipa dan


peralatan anesthesi.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
STATICS: Suction

• Berfungsi menyedot cairan yang


mengganggu jalan nafas

• Terbagi menjadi dua,


• Suction soft
• Suction rigid

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey
DC, Wasnick JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018.
1393 p. (A Lange medical book).
PATIENT
POSITIONING
POSISI
PASIEN
Kepala pasien sejajar
pinggang
anestesiologist

Elevasi kepala (5-10


cm) di atas meja
bedah (Sniffing
Position)
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Ramp
position

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
• miller
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
PREOKSIGENASI
Preoksigenasi
Tujuan :
• Memperlambat penurunan oksihemoglobin
selama apnea.
• Meningkatkan O2 alveolar
• Menurunkan tegangan nitrogen alveolar
• Menggunakan FiO2 Tinggi

Lakukan preoksigenasi pasien dengan oksigen


100% melalui alat bag-valve-mask sampai
saturasi dipertahankan pada >95% selama 3-5
menit dan hisap sekret oral seperlunya.
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Preoksigenasi Definisi:
Prosedur keamanan yang sederhana, yang dapat memiliki pengaruh signifikan
pada saat desaturasi. Dilakukan dengan masker oksigen beberapa menit
sebelum induksi sehingga kapasitas residual fungsional pasien bebas dari
nitrogen.

Tujuan:
- Meningkatkan saturasi pasien sehingga mendekati 100%
- Oksigen masuk ke darah dari KRF lebih cepat daripada CO2 meninggalkan
pembuluh darah sehingga tekanan negatif diciptakan di alveolus agar O2
menuju paru (oksigenasi apneik).

Metode:
Sirkuit anestesi yang mencegah rebreathing CO2, NRM, BVM

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Preoksigenasi
(Denitrogenasi)
Capaian preoksigenasi adalah
90% volume kapasitas residual
fungsional (KRF) merupakan
oksigen berdasarkan kebutuhan
oksigen 200-250mL/menit
sehingga pasien memiliki 5-8
menit cadangan oksigen.

Kondisi yang meningkatkan


kebutuhan oksigen seperti
sepsis dan kehamilan serta
penurunan KRF seperti obesitas,
kehamilan, asites mengurangi
periode apnea sebelum
desaturase.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
LANGKAH INTUBASI
LANGKAH
INTUBASI

 Persiapan yang tepat dan posisi pasien sangat penting untuk keberhasilan
intubasi.
 Pastikan lampu laringoskop berfungsi, dan bilah/ blade terkunci di tempatnya.
 Berikan sedasi intravena (IV); setelah pasien tersedasi, lakukan intubasi.
 Buka mulut dengan tangan kanan dan masukkan blade laringoskop ke sisi
kanan mulut dengan tangan kiri, sapukan lidah ke kiri dan Selanjutnya,
operator menggeser laringoskop ke sisi kanan mulut pasien dan maju ke dalam
sambil memberikan tekanan ke atas pada sudut 45 derajat terhadap lidah.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
LANGKAH
INTUBASI

 Lindungi gigi dan bibir pasien.


 Sambil menjaga tekanan ke atas yang kuat pada laringoskop dengan tangan
kiri dan menghindari menekuk pergelangan tangan, semua struktur orofaring
divisualisasikan sampai pita suara terbuka.
 Setelah pipa endotrakeal melewati pita suara, manset dipompa menggunakan
spuit 5 cc atau 10 cc yang diisi udara. Stylet dilepas, dan ujung proksimal pipa
endotrakeal dihubungkan ke monitor karbon dioksida dan alat ventilasi.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Blade Lengkung vs Blade Lurus

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Tekanan pada
Cricoid

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Sniffing position

• Memudahkan intubasi
• Optimalisasi posisi kepala saat intubasi:
• foldedTowel
• Folded sheets
• Folded blankets
• Foam donut and foam headrest

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Ramp position

• Antero-posterior chest wall and breast tissue 


interfere with laryngoscopy and visualization
• Penggunaan meja standar operasi
meningkatkan 20-30 derajat punggung lalu
ekstensi pada kepala

• Contoh: pada orang obese, ibu hamil,

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Konfirmasi
Posisi Tabung
Endotrakeal untuk memastikan penempatannya di trakea dan
posisi proksimal dari carina.
Monitor ETCo2 adalah standar emas untuk
mengkonfirmasi intubasi trakea.
Auskultasi suara napas bilateral yang simetris, dan
tidak adanya suara napas di atas perut.
Rontgen dada pasca-intubasi mengkonfirmasi lokasi
ujung distal pipa endotrakeal 2 sampai 4 cm
proksimal dari carina dan mengesampingkan
intubasi bronkus utama.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Komplikasi
Trauma saluran napas atas dan hidung,

Avulsi gigi,

Laserasi oral-faring,

Laserasi atau hematoma pita suara,

Laserasi trakea,

Perforasi,

Hipoksemia, dan

Intubasi esofagus.

Missedplace endotracheal Intubation

Bradikardi oleh karena Simulasi Vagal

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
INTUBASI SULIT
Jeffrey L.Apfelbaum,dkk;2022 American
Society of Anesthesiologists Practice
Guidelines for Management of the Sulit
Airway.Anestesiologi2022; 136:31–81doi:
https://doi.org/10.1097/ALN.000000000000400
2
Jeffrey L.Apfelbaum,dkk;2022 American
Society of Anesthesiologists Practice
Guidelines for Management of the Sulit
Airway.Anestesiologi2022; 136:31–81doi:
https://doi.org/10.1097/ALN.000000000000
4002
Jeffrey L.Apfelbaum,dkk;2022 American Society of
Anesthesiologists Practice Guidelines for Management
of the Sulit Airway.Anestesiologi2022; 136:31–81doi:
https://doi.org/10.1097/ALN.0000000000004002
Jeffrey L.Apfelbaum,dkk;2022 American Society
of Anesthesiologists Practice Guidelines for
Management of the Sulit
Airway.Anestesiologi2022; 136:31–81doi:
https://doi.org/10.1097/ALN.0000000000004002
PREMEDIKASI
PREMEDIKASI
Pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi
DEFINISI
Meredakan kecemasan dan ketakutan
 Diazepam 10-15mg peroral
Mengurangi mual muntah pasca bedah
Ondansetron 2-4 mg
 Mengurangi isi cairan lambung
Ranitidine 150 mg atau Simetidine 600mg peroral
TUJUAN  Analgesia
Fentanyl : low dose 2 mcg/kgBB ; moderate dose 2-20
mcg/kgBB ; high dose 20-50 mcg/kgBB ; duration of action 30-60
menit
Pethidine : 50mg ; onset of action 5 menit ; duration of action
3-4 jam
INDUKSI
INDUKSI
Merupakan tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar sehingga memungkinkan
dimulainya pembedahan

INTRAVENA INHALASI
Halotan
Propofol :  Digunakan sebagai induksi anestesi kombinasi
- Dosis 2-3 mg/kgBB ; onset of action ± 40 detik ; dengan N2O +O2
duration of action 5-10 menit  Kadar MAC ntuk anestesi 0,76%
- Tidak dianjurkan untuk manula dan ibu hamil Isofluran
 Bau menyengat,menyebabkan batuk
Ketamin :
 Kadar MAC 1.2 %
- Dosis 1-2 mg/kgBB ; onset of action ± 30 detik ;
duration of action 5-15 menit Sevofluran
• Efek kardiovaskular cukup stabil
- Tidak dianjurkan pada pasien hipertensi
• Tidak ada keluhan batuk saat induksi
berlangsung
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
PROPOFOL

Pengganti isopropifenol (2, 6 – diisopropifenol)


Diberikan intra vena sebagai solusio 1% dalam larutan aqueus yang terdiri dari :
1. 10% minyak keledai
2. 2.25% gliserol
3. 1.2% fosfatida telur
Pemberian propofol intra vena 1.5 – 2.5 mg/ kg menimbulkan ketidaksadaran
dalam waktu sekitar 40 detik

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Ketamine

• Ketamine bekerja dengan mem-blok kanal N-


methyl-D-aspartate (NMDA) dan HCN1,
namun mekanisme aksi ketamine dalam
anestesi belum diketahui jelas.
• Ketamine bersinergi dengan anestesi volatile
dan menimbulkan reaksi adisi dengan
propofol, benzodiazepine.
• Antagonis alfa dan beta adrenergik bersama
dengan ketamine menimbulkan efek
depresan miokardial.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Ketamin

Derivat fenisiklidin yang menghasilkan anestesi disorientasi

Tidak mempengaruhi fungsi hepar dan renal

Anestesi disosiasi menyerupai status kataleptik yang menyebabkan mata tetap terbuka

Ketamin larut dalam air dan menghasilkan analgesia yang cukup pada dosis sub anestesi

Pulih sadar dengan delirium membatasi penggunaan klinis ketamin

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
FARMAKOKINETIK

A. Absorpsi
 Ketamin biasanya diberikan secara intravena
atau bisa juga
secara intramuskular

B. Distribusi
 Ketamin Lebih larut dalam lemak dan kurang
berikatan dengan protein jika dibandingkan
dengan thiopental
C. Biotransformasi
 Waktu paruh distribusi : 10-15 menit
 Ketamin di metabolisme di hepar menghasilkan
beberapa metabolit, salah satu nya norketamin
yang masih memiliki efek anestesi.
 Waktu paruh eliminasi ketamin : 2 jam.

D. Eksresi
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).  Hasil metabolisme ketamin diekresikan
melalui ginjal (urin).
EFEK PADA SISTEM ORGAN
A. Kardiovaskuler
Meningkatkan tekanan darah, heart rate dan cardiac output,
Disertai dengan peningkatan tekanan arteri pulmonal dan kerja
miokard. Oleh karena itu , injeksi bolus ketamin harus diberikan
secara hati-hati pada pasien dengan :
 CAD
 Hipertensi yang tidak terkontrol
 CHF
 Aneurisma arteri

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
B. Respirasi
 Kombinasi Ketamin dan Opioid bisa menyebabkan apnea
 Merupakan bronkodilator poten , sehingga termasuk obat yang baik untuk induksi pada pasien
dengan asma
 Peningkatan produksi saliva  dapat dikurangi dengan pemberian premedikasi antikolinergik
seperti glycopirolat

C. Serebral
 Meningkatkan konsumsi oksigen serebral, CBF dan ICP. Sebaiknya dihindari pada pasien SOL
dan trauma kepala
 Bisa menimbulkan aktivitas myoklonik
 Efek samping psikotomimetik : mimpi buruk dan delirium

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Barbiturat

• Mekanisme kerja barbiturate adalah


dengan depresi sistem aktivasi reticular
pada batang otak yang mengatur
kesadaran dengan pengikatan pada
reseptor GABA tipe A.
• Etanol, opioid, antihistamin, dan obat
depresan SSP meningkatkan efek sedatif
barbiturate.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
FARMAKOKINETIK

1. Absorpsi
Tiopental , Thiamilal dan Methohexital sering diberikan
intravena untuk induksi anestesi umum pada dewasa dan anak
(sebelum propofol dikenal)

2. Distribusi
 Lama kerja dari “sleep dose” Barbiturat dipengaruhi oleh
redistribusi bukan metabolisme obat atau eliminasi
 Pemberian dosis induksi  kehilangan kesadaran dalam
waktu 30 detik, dan bangun kembali setelah 20 menit

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
3. Biotransformasi
melalui proses oksidasi hepatik menjadi bentuk metabolit inaktif yang
larut dalam air
4. Eksresi
Thiopental dan thiamylal  urin
methohexital  feses

EFEK PADA SISTEM ORGAN


A. Kardiovaskuler
 Tekanan darah turun
 Heart Rate meningkat
 Respon hemodinamik dapat diturunkan dengan cara
memperlambat kecepatan injeksi obat dan rehidrasi pre-operatif
yang adekuat
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
B. Respirasi
• Menurunkan respon terhadap hiperkapnia dan
hipoksia
• Sedasi yang dalam pada Barbiturat  obstruksi
jalan nafas atas, apnea

C. Serebral
• penurunan CBF, CBV, dan ICP
• Menurunkan konsumsi O2 serebral (sampai 50%
dari nilai normal) dan aktivitas metabolisme serebral
• Barbiturat memproteksi otak pada keadaan iskemi
fokal (emboli otak) tetapi tidak pada keadaan iskemi
global (henti jantung)

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
D. Ginjal • Menurunkan RBF dan GFR

• Menurunkan aliran darah hepar


• Induksi dari enxim hepar meningkakan
E. Hepar metabolism dari beberapa obat  sitokrom
P-450

• Reaksi alergi anafilaksis / anafilaktoid jarang


terjadi
F. Imunologi • Thiopental, Thiamylal dipilih pada pasien
dengan riwayat asma/atopi

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Benzodiazepine

• Mekanisme kerja benzodiazepin adalah


dengan mengikat rangkaian reseptor pada
sistem saraf pusat yang sama dengan
barbiturate, namun pada lokasi berbeda.
• Reseptor benzodiazepine mengikaat
agonis dan memfasilitasi GABA agar dapat
berikatan dengan reseptornya.
• Kombinasi opioid dan benzodiazepine
mengurangi tekanan darah arterial dan
resistensi vascular perifer.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Induksi

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
FARMAKOKINETIK
A. Absorpsi
 Bisa diberikan secara intravena,
intramuskular, dan oral
 Untuk induksi anestesi umum menggunakan
midazolam IV
 Oral midazolam tidak disetujui oleh U.S. Food and
Drug Administration
B. Distribusi
 Tp popular untuk premedikasi pd anak2.

 Diazepam  cenderung larut lemak, dapat menembus sawar


darah otak
 Midazolam  larut air tetapi memiliki cincin imidazole
sehingga meningkatkan kelarutan dalam lemak
 Lorazepam  larut lemak sedang, berakibat pengambilan obat
oleh otak dan onset yang lebih lambat
 Waktu paruh distribusi awal : 3-10 menit
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
C. Biotransformasi
 Metabolisme di hepar menjadi water soluble glucoronidate
 Diazepam : waktu paruh 30 jam
 Lorazepam : waktu paruh 15 jam
 Midazolam : waktu paruh 2 jam
D. Ekskresi
 Ginjal. Pada penderita gagal ginjal efek sedasi Midazolam menjadi lebih panjang
apabila dberikan dosis dalam jumlah besar. Hal ini diakibatkan penumpukan
metabolit α hydroxymidazolam.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
EFEK PADA SISTEM ORGAN
A. Kardiovaskuler
 Memiliki efek depresan terhadap kardiovaskular minimal
kecuali diberikan bersamaan dengan golongan opioid
 Apabila diberikan secara single, Benzodiazepin dapat
menurunkan tekanan darah, curah jantung, dan resistensi
perifer, kadang-kadang dapat meningkatkan denyut nadi
 Midazolam memiliki efek depresan terhadap
kardiovaskular lebih besar bila dibandingkan dengan
Diazepam

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
B. Respirasi
 Menekan respon ventilasi terhadap CO2
C. Serebral
 Menurunkan konsumsi oksigen serebral, menurunkan CBF, dan
menurunkan ICP tetapi tidak sebesar barbiturate
 Efektif dalam mengontrol dan mencegah kejang grand mal.
 Memiliki efek relaksasi otak minimal yang dimediasi pada tingkat
medula spinalis
 Pemberian secara oral  antegrade amnesia

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
MAINTENANCE

● Fentanyl (opioid dosis tinggi):10-50 mcg/kgBB 


INTRAVENA menyebabkan pasien tidur dgn analgesia cukup
● Propofol : 4-12 mg/kgBB/jam

Menggunakan campuran N2O dan O2 3:1 ditambah Halotan


0,5-2 Vol% atau Isofluran 2-4 Vol% atau sevofluran 2-4 Vol%
INHALASI (bergantung apakah pasien bernapas spontan, dibantu atau
dikendalikan)

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Pertahankan kedalaman anestesi

Saturasi O2 pertahankan > 95%

TD pertahankan supaya tidak berfluktuasi 15 – 20 mmHg dari


nilai awal
Perfusi hangat, kering, merah.
PEMELIHARAAN
ANESTESI Irama jantung – pertahankan irama sinus yang teratur, fluktuasi <
25 % pada waktu sadar
Produksi Urine = 0,5 – 1 ml / kgBB/ jam

Monitoring fungsi vital

Tak ada bagian tubuh pasien tertekan bagian keras meja op


terutama berkas saraf

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
MAC

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
EKSTUBASI
Ekstubasi
Tindakan melepas ETT dari dalam trakea.

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
• Pasien sadar penuh
• Bernapas spontan, adekuat (RR <25)
• Tidak sesak
• Tidal Volume >5ml/kg BB
• Ventilasi 1 menit <10 L/menit
• Tanda vital stabil

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Tehnik Ekstubasi

2. Ekstubasi
1. Ekstubasi
dalam
sadar (awake)
(anaesthetized)
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Indikasi Ekstubasi Sadar (Awake)

Intubasi kembali
Pasca ekstubasi
akan
tidak ada resiko
menimbulkan
aspirasi
kesulitan
Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Awake
Indikasi Following commands
Ekstubasi Breathing spontaneously: (O2 saturation > 90
mmhg), (PCO2 < 50 mmhg)
Sadar Fully recovered from neuromuscular blockers:
(sustained head lift), (strong hand grip), (strong
tongue protusion)

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Pada saat ekstubasi sadar dapat terjadi:
Heart rate meningkat

Central venous pressure meningkat

TD meningkat

Tekanan Intra Kranial meningkat

Tekanan intra okuler meningkat

Dehiscence dan perdarahan

Pada pasien asthma dapat menjadi faktor pencetus bronchospasme


• Dapat dikurangi dengan pemberian lidokain 1,5 mg/kg iv, 1-2 menit sebelum dilakukan
suctioning dan ekstubasi

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Catatan

Before and after Tes provokasi


Mengurangi
extubation: kedalaman
resiko aspirasi
SUCTION! anestesia

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
INDIKASI EKSTUBASI DALAM

Pasca ekstubasi Kemungkinan re


Penderita dengan
tidak ada resiko intubasi tidak ada Peningkatan TIK
hipertensi
aspirasi kesulitan

Pada operasi daerah


Riwayat penyakit facial oral dengan
Operasi Mata
Asthma (+) resiko perdarahan
post ligasi

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Kapan Bernafas spontan
Pengaruh obat pelumpuh otot sudah tidak ada
ekstubasi Saturasi O2 > 90 mmhg
dalam PCO2 < 50 mmhg
RR < 25 x per menit
dilakukan? TV > 5 ml/kgbb

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Langkah langkah ekstubasi
Persiapan alat Face mask / nassal canule
Laryngoscope Obat - obatan
Sterile gloves
Suction
Stetoscope
Spuit 20 cc
Guedel

Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
Posisi pasien supine/ left lateral head down

Pre oksigenasi 100 %

Suction pipa ett kemudian daerah sekitar rongga mulut

Pastikan sekret bersih untuk menghindari resiko aspirasi


Langkah Cek kedua lapang paru dengan stetoscope
Langkah Lepas tape pengikat ETT
Ekstubasi Kempiskan balon pengunci ETT dengan spuit

Tarik pipa ETT satu kali tarikan dengan smooth and gentle

Pasang guedel

Berikan O2 100% dengan face mask atau nassal cannule


Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick JD,
Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical book).
MAINTENANCE
CAIRAN
loid

• Albumin
• Starch
• Gelatin
• Dextran

Hahn, R. (2016). Colloid fluids. In R. Hahn (Ed.), Clinical Fluid Therapy in the Perioperative Setting (pp. 10-19). Cambridge: Cambridge University Press.
doi:10.1017/CBO9781316401972.005
Pardo, M., Miller, R.D. and Stoelting, R.K. (2023) in Miller's Basics of Anesthesia. Philadelphia, PA: Elsevier, pp. 440–442.
loid

CAIRAN KOLOID
albumin
Albumin adalah protein yang paling melimpah dalam plasma.
Albumin menyumbang hingga 50% dari total kandungan protein plasma dan
hingga 70% hingga 80% dari tekanan onkotik plasma
Albumin memiliki berat molekul 70 kDa. Larutan albumin dibuat dari donor
darah dan memiliki kekuatan 3,5%, 4%, atau 5%, dan bahkan tersedia sebagai
sediaan hiperonkotik 20%.

Hahn, R. (2016). Colloid fluids. In R. Hahn (Ed.), Clinical Fluid Therapy in the Perioperative Setting (pp. 10-19). Cambridge: Cambridge University Press.
doi:10.1017/CBO9781316401972.005
Pardo, M., Miller, R.D. and Stoelting, R.K. (2023) in Miller's Basics of Anesthesia. Philadelphia, PA: Elsevier, pp. 440–442.
loid

starch

Hydroxyethyl Starch (HES) terdiri dari polisakarida dan dibuat dari tanaman
seperti biji-bijian atau jagung.

HES dapat diidentifikasi dengan tiga karakteristik:


konsentrasi (%), berat molekul, dan substitusi molar (contoh: 6% HES
130/0.4)

Pardo, M., Miller, R.D. and Stoelting, R.K. (2023) in Miller's Basics of Anesthesia. Philadelphia, PA: Elsevier, pp. 440–442.
loid

Gelatin
• Larutan gelatin terdiri dari polipeptida yang terbuat dari bahan baku hewan
ternak seperti sapi ataupun babi.
• Gelatin dianggap memiliki efek perluasan volume plasma yang cukup baik,
mirip dengan HES
• Memiliki durasi yang lebih pendek dari HES, karena memiliki ukuran
molekul yang lebih kecil (30kDa), dapat diekskresi oleh renal
• Reaksi anafilaksis terjadi dengan frekuensi 0.3%, tapi jarang menimbulkan
reaksi yang berat

Hahn, R. (2016). Colloid fluids. In R. Hahn (Ed.), Clinical Fluid Therapy in the Perioperative Setting (pp. 10-19). Cambridge: Cambridge University Press.
doi:10.1017/CBO9781316401972.005
loid

dextran
• Dextran merupakan cairan koloid yang terbentuk dari rantai glukosa yang
panjang (polisakarida) yang disintesis oleh bakteria
• Memiliki berat molekul 40 (dextran 40) & 70 kDa (dextran 70)
• Diekskresi oleh ginjal atau dimetabolisme oleh hidrolase endogen
(dekstranase) menjadi karbon dioksida dan air.
• Dosis maksimum adalah 1,5 g/(kg per hari), yang setara dengan 1,5–2,01
dari 6% dekstran 70 pada orang dewasa.

Hahn, R. (2016). Colloid fluids. In R. Hahn (Ed.), Clinical Fluid Therapy in the Perioperative Setting (pp. 10-19). Cambridge: Cambridge University Press.
doi:10.1017/CBO9781316401972.005
Jenis Kristaloid
NaCl 0.9%
• Lebih hipertonik
• Kadar Klorida hampir 1,5 kali lebih dari plasma manusia
• Memiliki perbedaan ion kuat dengan plasma manusia (0
mEq/L Vs 40 mEq/L)
• Asidosis Hiperkloremia

Ringer Laktat
Memiliki perbedaan ion kuat dengan kadar plasma manusia
(29 mEq/L Vs 40 mEq/L)

Gordon D, Spiegel R. Fluid resuscitation: history, physiology, and modern fluid resuscitation strategies. Emerg Med Clin North Am. 2020;38:783
RL Vs
NS
Rl NS
• Efek terhadap aktivasi • Memiliki efek
platelet dan thrombin lebih penurunan fungsi
rendah dibandingkan NS aktivasi platelet dan
thrombin Ketika
berdilusi dengan whole
blood

Zhou F, Peng ZY, Bishop JV, Cove ME, Singbartl K, Kellum JA. Effects of fluid resuscitation with 0.9% saline versus a balanced electrolyte
solution on acute kidney injury in a rat model of sepsis*. Crit Care Med. 2014 Apr;42(4):e270-8
PlasmaLyte
NaCl 0.9% PlasmaLyte
• Memiliki efek terjadinya • Memiliki efek yang lebih
AKI yang lebih tinggi rendah terhadap kejadian
• Sebanyak 60 tikus diacak AKI
dan dberikan NaCl 0.9%
atau PlasmaLyte. Angka
kejadian AKI pada tikus
dengan pemberian NaCl
0.9% lebih tinggi
dibandingkan PlasmaLyte
p<0.05

Zhou F, Peng ZY, Bishop JV, Cove ME, Singbartl K, Kellum JA. Effects of fluid resuscitation with 0.9% saline versus a balanced electrolyte
solution on acute kidney injury in a rat model of sepsis*. Crit Care Med. 2014 Apr;42(4):e270-8
NMDA
STRUKTUR KIMIA
◾ NMBA merupakan senyawa aminium
quartener yang setidaknya memiliki
satu atom nitrogen yang bermuatan
positif untuk berikatan dengan subunit
α dari reseptor postsynaptic.
◾ Obat-obat NMDA mempunyai struktur
yang mirip dengan neurotransmiter
AC h

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
Satu-satunya depolarizing
NMBA yg digunakan
Click to edit secara klinis

Rapid onset dan


Master title ultrashort duration
of action
style
Meniru mekanisme ACh

Banyak efek samping


olin

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
SUKSINILKOLIN
Mekanisme Metabolism
kerja e
SCh menempati subunit α
reseptor postjunctional ◾ SCh dimetabolisme oleh plasma
Pembukaan kanal
cholinesterase
yang diproduksi di liver menjadi metabolit inaktif
Click to edit
ion: Na masuk, K
keluar
Depolarisasi berkelanjutan SCh resisten ◾ Plasma cholinesterase tidak terdapat di NMJ,
Master title
di membran
postjunctional
terhadap
Asetilkolinesterase
aktifitas SCh di NMJ berakhir karena
distribusi ke dalam cairan ekstraseluer.
Fasikulasi sementara,

style
flacyd paralysis
◾ Plasma cholinesterase mengatur durasi
Blokade fase I kerja Sch dengan mengontrol jumlah SCh
yang dihidrolisis sebelum mencapai NMJ.
Repolarisasi

Reseptor resisten
terhadap AC H, kanal
ion inaktif
Blokade fase II
• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
Blokade neuromuskular book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
ATYPICAL PLASMA
CHOLINESTERASE

Tidak dapat menghidrolisis ikatan ester pada


obat SCh dan Mivacurium
Dikenali saat terjadi kelumpuhan otot rangka
yang berkepanjangan (> 1 jam) pada
pasien sehat yang mendapat konvensional
dosis dari SCh atau Mivacurium

Pemberian dibucaine dapat


mendeteksi adanya atypical plasma
cholinesterase

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
NON-DEPOLARIZING
NMBA

Click to edit
Master title
style

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
NON-DEPOLARIZING
NMBA

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
FARMAKOKINETIK
Karena memiliki gugus amonium
kuartener

Sangat terionisasi, larut dalam air pada ◾ Gangguan pada ginjal dapat mempengaruhi
Click to edit
pH fisiologis, memiliki kelarutan lemak
yang terbatas farmakokinetik dari long acting non-depolarizing
NMBA (pankuronium)
Master title ◾ Intermediate acting:

style
Tidak dapat dengan mudah melewati
penghalang membran lipid ◾ Eliminasi di hepar (rocuronium)
◾ Metabolisme plasma cholinesterase (mivacurium)
◾ Eliminasi Hofman (atracurium, cisatracurium)
Blood-brain barrier, renal tubular
epithelium, gastrointestinal epithelium,
dan placenta.

Tidak menghasilkan efek sistem saraf • Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
pusat, reabsorpsi tubulus ginjal minimal,
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
pemberian oral tidak efektif, dan
pemberian ibu tidak mempengaruhi book).
janin • BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
FARMAKODINAMIK
◾ Penggunaan anestesi volatil -> penurunan jumlah konsentrasi plasma
yang dibutuhkan dari nondepolarizing NMBA untuk menghasilkan derajat
Click to editneuromuskuler tertentu dengan adanya anestesi volatil
blokade
Master titleyang meyebabkan penurunan respon farmakodinamik:
◾ Penyakit
stylemyastenia gravis, Duchene muscular dystrophy
◾ Luka bakar: resistensi terhadap efek non depolarizing NMBA -
> peningkatan kebutuhan konsentrasi plasma.

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
Click to edit
Master title
style

• Butterworth JF. Morgan & Mikhail’s clinical anesthesiology. Sixth edition. Mackey DC, Wasnick
JD, Morgan GE, Mikhail MS, editors. New York: McGraw-Hill; 2018. 1393 p. (A Lange medical
book).
• BRULL SJ, MEISTELMAN C, editors. Pharmacology of Neuromuscular Blocking Drugs. In:
MILLER’S ANESTHESIA. 9TH ed. Philadelphia: ELSEVIER; 2020. p. 792–828.
Anti nyeri

Click icon to add picture


Mekanisme kerja
sebagai agonist pada reseptor opioid pada presinaptik dan postsinaptik
di sistem saraf pusat (pada batang otak dan medula spinalis) dan di luar
sistem saraf pusat di jaringan perifer.

Mekanisme kerja di perifer ini berupa aktivasi reseptor opioid pada


Click icon to add picture
neuron aferen primer.
Reseptor ini diaktivasi oleh 3 peptida opioid endogen utama :
1. Enkefalin
2. endorfin
3. dynorfin.

Opioid bekerja menyerupai opioid endogen ini dengan mengikat


reseptor opioid, dan menghasilkan aktivasi modulasi nyeri
(antinosiseptif).
Opioid memiliki ciri khas yaitu analgesia tanpa
kehilangan rasa raba, proprioception, atau
kesadaran
Click icon to add picture
Klasifikasi agonis dan antagonis opioid
Opioid: Agonis-Antagonis Antagonis opioid:
- Morfin opioid: - Naloxon
- Morfin-6-glukoronid - Pentazocain - Naltrexone
- Meperidin - Butorphenol - Nalmefen
- Sufentanil - Nalbuphin
- Fentanyl - Buprenorpin
- Alfentanil - Nalorphine
- Remifentanil - Bremazocain
- Codein - Dezocaine
- Hydromorfin - Meptazino
- Oxymorfin
- Oxycodon
- Hydrocodon
- Propoxypen
- Methadon
- Tramadol
- Heroin
Farmakodinamik
Fentanyl  diberikan dalam dosis kecil (10-25 mcg) untuk
anestesi local untuk anestesi spinal.

Morfin  dosis antara 0,1 dan 0,5 mg

hidromorfon dosis antara 0,05 dan 0,2 memberikan analgesia


selama 12-18 jam
Ekskresi
- Produk akhir dari biotransformasi morfin dan meperidin dieliminasi oleh ginjal
(<10%)
- 5% hingga 10% morfin diekskresikan dan tidak mengalami perubahan di urin
- Disfungsi ginjal meningkatkan efek toksik dari akumulasi normeperidin.
- Metabolit dari sulfentanil diekskresikan di dalam urin dan empedu.
- Metabolit utama remifentanil dieksresikan melalui ginjal.
FARMAKOKINETIK

Opioid bertindak sebagai stereospesifik agonis reseptor


opioid yang bekerja pada post sinap dan presinap di dalam
SSP terutama pada batang otak dan medula spinal serta di
luar SSP di jaringan perifer

Pengaktifan reseptor opioid bisa menurunkan


neurotransmitter di presinap (asetilkolin, dopamin dan
norepinefrin, substance P), atau penghambatan di
postsinap
JANTUNG
Bradikardi ENDOKRIN
Penurunan refleks simpatis antidiuretik

RESPIRASI
Menekan ventilasi
bronkokonstriksi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai