Anda di halaman 1dari 18

Chapter 2 EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah membaca bab ini, diharapkan dapat: 1. Memahami proses evolusi teori manajemen; 2. Menjelaskan tentang isi dari teori-teori manajemen tertentu. Deskripsi singkat : Untuk menerapkan manajemen dalam kehidupan organisasi, manajer perlu tahu mnegenai ilmu manajemen yang mengalami evolusi yang bermula dari manajemen kuno sampai dengan manajemen modern. Sampai saat ini ilmu manajemen tersebut semakin berkembang.

Klasifikasi Teori Manajemen:


1. Teori Manajemen Kuno, yang menekankan adanya koordinasi, kerja sama, adanya pencatatan, komunikasi dan pengendalian; 2. Teori Manajemen Klasik (Classical Management Approach), yang menekankan pada pengembangan prinsip yang universal untuk digunakan dalam berbagai situasi manajemen; 3. Berlanjut.......

3.

Teori Manajemen Perilaku (Behavior Management Approach), yang menekankan kebutuhan manusia, kelompok kerja, dan peran dari faktor soaial dalam linfkungan kerja; Aliran Quantitatif (Quantitative Management Approach) , yang menekankan pada penerapan teknik matematis dalam penyelesaian masalah manajemen; Teori Manajemen Modern (Modern Approach), yang menekankan pada pandangan bahwa organisasi adalah sebuah sistem, dan aliran kontingensi dalam lingkungan yang dinamis dan kompleks serta teori-teori manajemen yang berkembang akhir-akhir ini yang menekankan pada kualitas dan keunggulan dalam menghadapi globalisasi

4.

5.

Teori Manajemen Kuno


Keberhasilan manajemen ini akan menjadi pionir dari perkembangan manajemen selankutnya. Keberhasilan teori ini dilandasi oleh keberhasilan pemerintaha, seperti : a. Pemerintahan Mesir Kuno yang mampu membangun sebuah piramida di zaman itu. Bangunan sebesar itu tidak dapat diselesaikamn dengan baik tanpa adanya koordinasi; b. Pemerintahan Yunani Kuno yang banyak memberikan bukti tentang pengetahuan manajemen dalammenjalankan kegiatan-kegiatan di zaman itu.

c. Pemerintahan Romawi Kuno. Juga berhasil mengembangkan struktur organisasi yang jelas, sehingga, para karyawan atau pekerja dapat bekerja secara effektif dan effisien ; d. Zaman Gereja Katolik, juga banyak memberikan sumbangsih kearah pengetahuan manajemen melalui pengembangan organisasi sedunia dan melalui penggunaan otoritas dalam bidang manajemen; e. Zaman para Kameralis, mampu mengembangkan konsep-konsep manajemen di zaman itu.

Teori Manajemen Klasik ( Classical Management Approach)


Teori ini terbagi 3 bagian, yaitu : Scientific Management; Administration principle; Burreaucratic Organization. Teori ini mengasumsikan bahwa orang bekerja secara rasional, dan pada dasarnya dipengaruhi oleh faktoe ekonomis.

ROBERT OWEN ( 1771-1858)


Adalah pendahulu pertama yang berpendapat bahwa pekerja adalah merupakan aset bagi perusahaan. Untuk itu pekerja harus mendapat perhatian agar apa yang diinginkan o;eh perusahaan dapat terpenuji sebagaaimana mestinya. Oleh karena itu ia berusaha memperbaiki kondisi kerja atau investasi pada sumber daya manusia agar perusahaan dapat meningkatkan output dan keuntungan.

CHARLES BABBAGE (1792-1871)


Adalah merupakan profesor d[ bodang matematika di Inggris. Ia menekankan effisiensi di bidang produksi, sehingga produktivitas naik dan biaya operasi turun. Ia juga percaya metode kuantitatif dapat dipergunakan untuk menganalisis persoalan-persoalan perusahaan. JAMES WATT (1796) Dikenal sebagai mesin uap. Ia mengembangkan catatancatatan statistik yang terinci dan memajukan sistem pengendalian sehingga dapat menghitung biaya dan keuntungan dari hasil setiap aktivitas.

Scientific Management Frederick W. Taylor ( 1856-1915)


Disebut sebagai bapak dari manajemen ilmiah Ia mengidentifikasi bahawa banyak pekerja yang mengerjakan pekerjaannya dengan caranya sendiri dan tanpa spesifikasi \, sehingga menyebabkan pekerjaan dilakukan secara tidak effisien dan dengan performance di bawah kemampuan pekerja. Untuk mengatasi maslah ini, Ia mengemukakan 4 prinsip manajemen ilmiah, yaitu :

1.

Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu pengetahuan yang tersususn; 2. Memilih karyawan dengan kemampuan tertentu, dan melatih mereka melakukan pekerjaan dengan menggunakan metode yang lebih dikembangkan dalam langkah pertama; 3. Bekerja sama dengan pekerja untuk memastikan bahwa mereka menggunakan metode kerja yang telah ditentukan; 4. Bekerja untuk output yang maksimum, dan bukannya output yang tertentu; 5. Mengembangkan semua pekerja sampai taraf yang setingitingginya untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan. Ia memfoluskan kepada studi waktu dan gerak untuk setiap pekerjaan (Time Motion Study) dengan cara memecah pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil.

Bureaucratic Management Max Weber ( 1864 1920 )


Adalah seorang ahli sosiologi dari Jerman. Ia beranggapan bahwa terjadinya kemunduran dalam performance organisasi di zamannya adalah karena orang-orang dalam suatu posisi dalam organisasi bukan karena kemampuannya sehubungan dengan pekerjaan tsb, tetapi karena status spsialnya dalam masyarakat German. Oleh karena itu Ia berpendapat bahwa untuk mengatasinya harus ada bentuk formal Dan birikratis organisasi.

Karakteristik dari bprokrasi Weber adalah sebagai berikut :


1. Clear division of labor. Pekerjaan didefinisikan secara jelas, dan pekerja yang ahli dalam mengerjakannya; 2. Clear Hierarchy of Authority, mendefinisikan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap posisi, dan setiap posisi melapor pada posisi yang ada di atasnya; 3. Formal rules and procedures. Pedoman tertulis untuk berperilaku dan nebgambil keputusan dalam pekerjaan;

4. Impersonality, peraturan dan prosedur diterapkan sama untuk semua orang dalam organisasi; 5. Career based on merit, Pekerja dipilih dan dipromosikan berdasarkan kemampuan dan untuk kerja (performance). Administrative Management Henry Fayol (1841 1925 ) Adalah Industrial Perancis yang berupaya mensistematisasi studi manajemen. Ia orang pertama yang mengelompokan kegiatan manajemen dalam Palanning, Organizing, Leading, and Controlling.Ia juga yang membuat 14 prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan aktivitas manajemen, yaitu L

14 Prinsip dalam mellakukan aktivitas dalam manajemen :


1. Divisin of work, yaitu pembagian kerja atau spesialisasi yang dapat membuat kerja lebih efisien; 2. Authority and personality, Manajer memiliki wewenang untuk memberikan perintah pada bawahan, dan bawahan mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan perintah dari atasan; 3. Discipline. Anggota organisasi harus mematuhi aturan dan perjanjian yang mengatir organisasi. Disiplin dihasilkan dari kepemimpinan yang baik;

4. Unity of command, Setiap karyawan hanya menerima instruksi ari seorang atasan saja; 5. Unitiy if direction, kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang memiliki tujuan yang sama, harus doarahkan dengan rencana tunggal; 6. Kepentingan bersama di atas kepentingan individu; 7. Renumeration, Sistem oenggajian harus fair, baik untuk manajer maupun untuk karyawan; 8. Sentralisasi, Tingkat sentralisasi dan desentralisasi yang optimal; 9. Schalar chain, Garis wewenang dalam organisasi turun dari manajer puncak sampai ke karyawan tingkat bawah dalam organisasi;

10.Order, Sumber daya harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga selalus siap pada waktu dan tempat yang diperlukan; 11.Equity, Perlakuan terhadap karyawan harus adil; 12.Stability of termine. Urganisasi harus dapat menekan perpindahan kerja (turnover) yang dapat menyebabkan organisasi tidak efisien, 13.Inisiatif, Karyawan diberi kebebasan untuk berinisiatif melakukan pekerjaan; 14.Esprit de corps, Irganisasi mendorong dan memberi semangat tim.

Teori Manajemen Perilaku ( Behavpor Management Approach)

Anda mungkin juga menyukai