BIOSENSOR TEKNIK Immobilisasi
BIOSENSOR TEKNIK Immobilisasi
Teknologi Immobilisasi
Teknologi Immobilisasi
a. Definisi Immobilisasi
b. Matriks Immobilisasi
c. Metode Immobilisasi
d. Immobilisasi Enzim
e. Immobilisasi Sel
f. Immobilisasi Biocompound
Immobilisasi
Adsorpsi
Secara Fisik Lattice
Penjebakan
Enkapsulasi
Ikatan
Secara Kovalen
Kimiawi Ikatan Silang
1. Adsorpsi
Teknik immobilisasi yang paling mudah dan sederhana
Enzim / sel / metabolit secara fisik nempel /adsorb pada
permukaan adsorban yang water-insoluble
Pelekatan melalui ikatan lemah antara enzim / sel /
metabolit dengan adsorban ikatan ion, ikatan H, gaya
van der Walls
Bahan matriks /carrier berupa:
a. Polimer alami : selulosa, kolagen, pati.
b. Polimer sintetik : ammonium-exchange resins, cation
exchange resins, colloid-ion, DEAE selulosa, PVC, polivinil
asetat, PEG, polistiren, acrilic.
c. Bahan anorganik : Zeolit, keramik, tanah diatomae (Celite,
Bentonite), clay, silica, calcium carbonat, titanium dioksida,
alumina oksida, kaca, karbon aktif, arang kelapa
1. Adsorpsi
Ukuran partikel 500 A sampai 1 mm.
Immobilisasi dapat dilakukan dengan teknik:
a. Proses statik : enzim diimmobilisasi dengan membiarkan
enzim berkontak dengan bahan carrier tanpa agitasi. (teknik
paling sederhana tapi butuh waktu lama)
b. Proses dinamik : immobilisasi melibatkan proses agitasi yang
konstan (menggunakan shaker) saat mencampurkan enzim
dengan carrier
c. Reactor loading : teknik ini dipakai utk memproduksi enzim
immobile komersial. Bahan carrier ditempatkan pd suatu
reactor dan larutan enzim dimasukkan ke dalamnya disertai
agitasi thdp seluruh isi reactor.
d. Electro Deposition : bahan carrier ditempatkan di sekitar
elektroda dalam sebuah bejana dengan arus listrik dialirkan
sehingga enzim bergerak ke arah elektroda dan akhirnya
menempel pada permukaan carrier di sekitar elektroda
1. Adsorpsi
Keuntungan Adsorpsi :
a. Mudah, sederhana, dan ekonomis
b. Hilangnya aktivitas rendah akibat kerusakan protein yang
sedikit
c. Bahan carrier dapat di Recycled, Regenerated & Reused (R3)
Kelemahan Adsorpsi:
a. Area permukaan utk pengikatan yg rendah
b. Terekspos oleh fisika, kimia lingkungan dan kontaminasi
mikroba
c. Desorpsi (lepasnya penempelan) sering terjadi sehingga
menimbulkan inaktivasi dan rendahnya hasil konversi
1. Adsorpsi
Carrier Carrier
Carrier Carrier
Carrier
Carrier
Enzim / sel / metabolit
Tipe lattice adalah penjebakan pada suatu polimer cross-linked water-insoluble yang
mempunyai ruang antara (interstitial space) gel atau serat.
Bahan polimer yang sering digunakan adalah poliakrilamid, polivinil alkohol, dan
starch.
3. Penjebakan Tipe Micro capsule
Carrier
Carrier
Penjebakan tipe Enkapsulasi melibatkan proses
pembentukan partikel spheris yang disebut microcapsule
yang didalamnya terjebak larutan / suspense dari enzim /
sel / metabolit dalam suatu membrane polimer yang
bersifat semipermeable
Metode Immobilisasi Penjebakan Tipe
Enkapsulasi
3. Penjebakan (Entrapment)
Keuntungan Penjebakan :
a. Waktu pembuatan cepat, sederhana dan mudah
b. Pembuatan murah
c. Berubahnya konformasi enzim rendah
Kelemahan Ikatan Kovalen (kelemahan utama ikatan
kovalen) :
a. Terjadinya kebocoran enzim
b. Difusi pori terbatas
c. Peluang terjadiny kontaminasi mikroba tinggi
4. Ikatan Silang (Cross-linking)
Glutaraldehid
Diazonium
4. Ikatan Silang (Cross-linking)
Covalent Membrane
Characteristics Adsorption Entrapment
binding confinement
Preparation Simple Difficult Difficult Simple
Cost Low High Moderate High
Binding force Variable Strong Weak Strong
Enzyme leakage Yes No Yes No
Applicability Wide Selective Wide Very wide
Running Problems High Low High High
Matrix effects Yes Yes Yes No
Large diffusional
No No Yes Yes
barriers
Microbial protection No No Yes Yes
Sodium alginat
ENZIM IMMOBIL